Kerak Bumi: Pengertian, Pembentuk, Struktur, Fungsi, Ciri, dan Jenisnya

Pengertian Kerak Bumi
Kerak Bumi

Pengertian Kerak Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang sebagian besar material pembentuknya adalah silikat. Kerak di permukaan suatu planet biasanya terbentuk melalui proses pembekuan batuan, dan dapat dipengaruhi oleh peristiwa alam seperti erosi, tabrakan antar benda langit, aktivitas vulkanik, atau pengendapan lapisan (sedimentasi).

Karena Bumi memiliki Samudra yang tidak ditemukan di planet lain, kerak di Bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu kerak samudra dan kerak benua, di mana kedua kerak ini memiliki susunan kimiawi serta proses pembentukan yang berbeda. Suhu kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400oC.

Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30oC setiap Km, tetapi gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.

Pembentuk Kerak Bumi
Kerak bumi terbentuk dari adanya unsur-unsur kimia utama di antaranya, Oksigen (O) (46,6%), Aluminium (Al) (8,1%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Magnesium (Mg) (2,1%), Kalium (K) (2,6%), Silikon (Si) (27,7%), Besi (Fe) (5,0%).

Para ahli melakukan pengamatan atau penelitian mengenai lapisan-lapisan yang berada di bawah permukaan Bumi yang didasari dengan analisis yang dilakukan mengenai seismogram yang tercatat oleh stasiun pencatat gempa yang ada di seluruh dunia.

Kerak Bumi purba, merupakan kerak yang sangat tipis, dan juga telah mengalami proses daur ulang oleh lempengan tektonik yang jauh lebih aktif dibandingkan saat ini dan juga telah dihancurkan beberapa kali disebabkan oleh adanya tabrakan asteroid, yang dulu sangat umum terjadi di masa awal terbentuknya tata surya.

Struktur Kerak Bumi
Pada permukaan litosfer ini memiliki lebih dari 2000 mineral, namun hanya sedikit mineral yang ada di dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang utama di antaranya, Kuarsa (Si02), Mika Putih, Biotit / mika cokelat, Amphibol, Dolomit, Olivin, Biji Besi Hematit, Feldspar Piroksen, Limonit, Magnetik, Klorit, Kalsit.

Berdasarkan komponen penyusunnya tersebut, terdapat dua jenis lapisan kerak bumi di antaranya,
1. Lapisan Sial, adalah suatu lapisan litosfer yang komposisinya tersusun atas logam silisium sert dan juga alumunium dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Lapisan tersebut juga biasa disebut dengan sebutan kerak padat yang memiliki ketebalan sekitar 35 Km.
2. Lapisan Sima, adalah lapisan yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk SiO2 dan MgO. Lapisan ini memiliki berat jenis yang lebih besar dibandingkan dengan lapisan sial serta bersifat elastis. Lapisan tersebut memiliki ketebalan rata-rata 65 Km.

Fungsi Kerak Bumi
Adapun fungsi kerak bumi ini di antaranya,
1. Menjadi habitat/ tempat tinggal makhluk hidup menjalani segala aktivitas.
2. Batuan penyusun litosfer tersebut bisa dimanfaatkan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang industri
3. Penyusunnya juga dapat dimanfaatkan yakni sebagai sumber energi dan juga sebagai pemenuhan kebutuhan manusia atau makhluk hidup lainnya.
4. Mineral penyusun dari litosfer ini juga bisa dimanfaatkan dalam banyak hal, di antaranya sebagai bahan bangunan, industri elektronika, peralatan rumah tangga, perhiasan, dan tentunya masih banyak lagi.

Ciri Kerak Bumi
1. Lapisan terluar bumi
2. Litosfer dan sebagian dari mantel bumi membentuk lapisan litosfer yang memiliki ketebalan total kurang lebih 80 Km
3. Memiliki dua kategori berdasarkan jenisnya, yaitu : kerak samudera, & kerak benua
4. Terbentuk dari adanya unsur unsur kimia utama, yaitu: Oksigen (O) (46,6%), Aluminium (Al) (8,1%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Magnesium (Mg) (2,1%), Kalium (K) (2,6%), Silikon (Si) (27,7%), Besi (Fe) (5,0%),

Jenis Kerak Bumi
Kerak bumi menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 di antaranya,
1. Kerak samudra
Kerak samudra (kerak oseanik) atau kerak lautan adalah bagian dari litosfer bumi yang permukaannya berada di cekungan samudra. Bagian ini memiliki kepadatan sekitar 3,0 g / cm3, terdiri dari batuan basal berwarna gelap yang mengandung mineral dan unsur silikon, magnesium, serta oksigen.

Kerak ini menyusun sekitar 65% dari luas kerak bumi. Kedalaman dari kerak samudra ini rata-rata sekitar 4.000 meter dari permukaan laut, meskipun ada beberapa palung laut kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 Km. Kerak samudra juga sering disebut lempeng samudra.

Kerak ini lebih tipis dibandingkan dengan kerak benua, dengan ketebalan 5 - 15 kilometer, tetapi massa jenisnya lebih besar, memiliki massa jenis rata-rata sekitar 3.0 gram per sentimeter kubik, tetapi lebih padat, sedangkan bagian bawahnya disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku Gabro.

Hal ini diduga disebabkan oleh berat jenis kerak samudra yang jauh lebih tinggi dibanding kerak benua. Oleh karena itu, kerak tersebut akan cenderung termampatkan ke dalam volume yang jauh lebih kecil. Kerak samudra terbentuk dari lapisan mantel bumi yang mencair dan naik ke permukaan bumi, kemudian mencair.

Seiring waktu, mantel padat berkumpul di bagian bawah kerak samudra sehingga membentuk dua lapisan. Lapisan kerak yang membeku ini bisa masuk kembali ke mantel bumi dan kembali mencair karena densitas yang tinggi.

Densitas kerak samudra lebih tinggi dibandingkan kerak benua. Maka kerak samudra mengapung di atas mantel. Kerak samudra senantiasa dihancurkan dan dibuat kembali oleh rekahan tengah samudra, berbeda dengan kerak benua yang relatif lebih statis di atas benua.

2. Kerak benua
Kerak benua adalah lapisan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yang membentuk benua dan daerah dangkal dasar laut di dekat pantai, yang dikenal sebagai paparan kontinental. Batuan di lapisan ini terdiri dari granit berwarna terang yang kaya akan mineral dan unsur seperti aluminium, oksigen, juga silikon.

Kerak benua memiliki kepadatan sekitar 2,6 g / cm3 yang membantu sebuah benua untuk eksis di suatu area yang luas. Kerak benua kurang padat dibandingkan bahan mantel bumi (kepadatan sekitar 3,3 g/cm3), yang terdiri dari batuan mafik. Kerak benua juga kurang padat dari kerak samudera (kepadatan sekitar 2,9 g/cm3), meskipun jauh lebih tebal, sebagian besar 25-70 Km dibandingkan rata-rata ketebalan laut sekitar 7-10 Km.

Sekitar 40% dari permukaan bumi kini dilapisi dengan kerak benua, dengan komposisi sekitar 70% dari volume kerak bumi.

Pengertian kerak benua adalah bagian dari kerak bumi yang membentuk permukaan bumi (daratan). Faktanya, sekitar 40% permukaan bumi terdiri dari lapisan ini.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Kerak Bumi: Pengertian, Pembentuk, Struktur, Fungsi, Ciri, dan Jenisnya"