Ekosistem Laut: Pengertian, Komponen, Ciri, Rantai Makanan, Jenis, Bagian, dan Manfaatnya

Pengertian Ekosistem Laut atau ekosistem bahari
Ekosistem Laut (Ekosistem Bahari)

Pengertian Ekosistem Laut
Ekosistem laut (ekosistem bahari) adalah ekosistem yang terdapat di perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/litoral, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem laut merupakan sebuah interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang berada di perairan bahari yang sangat luas dengan kadar garam yang sangat tinggi.

Ekosistem laut didominasi oleh perairan asin yang sangat luas dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan bersel satu, mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu karang. Laut menjadi bagian terbesar yang ada di bumi ini. Selain itu fungsinya sangat berpengaruh bagi kehidupan semua organisme.

Komponen-komponen penyusun ekosistem laut mampu menyerap karbon dioksida hingga 50%. Organisme seperti plankton yang ada di dalam laut merupakan satu di antara banyaknya biota yang mempunyai andil besar dalam proses penyerapan karbon. Di luar itu, masih banyak lagi fungsi yang dapat ditemukan dalam sebuah ekosistem di laut, misalnya tempat keberadaan berbagai macam bahan mineral, sumber bahan makanan manusia, sarana transportasi, dan lain sebagainya.

Komponen Ekosistem Laut
Terciptanya ekosistem laut karena adanya interaksi antara dua komponen yang ada di lokasi tersebut. Keduanya saling melengkapi untuk menghasilkan hubungan timbal balik.
1. Komponen Abiotik
Abiotik adalah jenis komponen yang ada di dalam ekosistem terkait dengan faktor dari luar organisme itu sendiri. Fungsinya komponen ini tidak lain adalah untuk menopang kehidupan tumbuhan dan binatang yang ada di dalam sebuah ekosistem. Komponen ini juga menunjukkan karakteristik dari masing-masing zona di laut.

Contoh komponen abiotik yang ada di ekosistem laut adalah intensitas cahaya, suhu, kandungan mineral dan garam, kadar oksigen, dan kandungan air. Tanpa adanya faktor ini maka komponen biotik tidak dapat bertahan hidup. Kondisi cuaca dan polusi yang sering terjadi saat ini membuat keadaan komponen abiotik mengalami perubahan yang juga berdampak pada kelangsungan hidup biota laut.

2. Komponen Biotik
Komponen biotik terdiri dari organisme yang hidup di dalam laut baik yang berkedudukan sebagai produsen, konsumen, maupun pengurai. Tiga contoh komponen biotik tersebut terlibat dalam sebuah peristiwa makan dan dimakan yang sering dikenal dengan istilah rantai makanan. Tanpa adanya bantuan abiotik maka produsen tidak bisa membuat makanan sendiri.

Organisme yang berperan sebagai produsen dalam ekosistem laut misalnya adalah alga yang memiliki kemampuan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen dan glukosa. Sementara konsumen ditempati oleh hewan invertebrata dan vertebrata. Yang berperan sebagai dekomposer adalah bakteri dan protista yang memiliki fungsi menguraikan organisme yang sudah mati.

Ciri Ekosistem Laut
Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem lain di antaranya,
1. Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
2. Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis khatulistiwa maka salinitas semakin tinggi.
3. Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca.
4. Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.

Rantai Makanan Ekosistem Laut
Peristiwa makan dan dimakan ini melibatkan semua komponen baik yang bersifat abiotik dan biotik. Organisme yang berada di tingkat terendah akan memproduksi makanan dengan menggunakan cahaya matahari yang selanjutnya produsen tersebut akan dimakan oleh konsumen.

Tipe konsumen dalam rantai makanan di ekosistem laut bisa mencapai beberapa tingkatan bergantung pada lingkungan tempat tinggal. Organisme yang ada pada tingkatan tertinggi akan diuraikan oleh dekomposer yang menjadi tugas bakteri. Selanjutnya hasil penguraian akan dimanfaatkan oleh produsen untuk menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis.

Contoh skema aliran makanan di ekosistem laut adalah berawal dari tanaman yang bersifat autotrof dengan bantuan matahari sebagai komponen abiotik akan melakukan fotosintesis. Selanjutnya tanaman tersebut akan dimakan oleh konsumen 1 yang berupa alga, moluska, protozoa, dan jenis lainnya. Ikan kecil akan menempati posisi yang lebih tinggi dari organisme tersebut.

Konsumen level tertinggi menjadi peran dari ikan pemakan ikan kecil atau disebut dengan predator yang selanjutnya akan dikonsumsi oleh hewan pemangsa ikan seperti burung bangau. Proses jaring makanan dalam ekosistem laut berlangsung secara terus menerus. Tugas pengurai menjadi penyambung antara konsumen dengan produsen.

Jenis Ekosistem Laut
Pembagian ekosistem laut didasarkan pada proses terjadinya reaksi. Macam-macam ekosistem laut memiliki karakteristik tersendiri baik dari segi faktor biotik maupun abiotik. Organisme yang bisa beradaptasi pun sangat spesifik menyesuaikan dengan lingkungan tempat tinggalnya.
1. Ekosistem Pantai
Wilayahnya dekat dengan daratan dan paling mudah ditemui. Ciri khas dari salah satu jenis ekosistem laut ini yaitu sangat terpengaruh oleh pasang surut air laut. Makhluk hidup yang bisa ditemui di dalam ekosistem pantai adalah organisme yang bisa tahan terhadap ombak seperti moluska, ganggang, kerang, anemon laut, dan lain-lain.

2. Ekosistem Laut Dalam
Terletak di zona abisal dengan ciri-ciri ekosistem laut adalah intensitas cahaya yang sangat minim. Hal ini menyebabkan biota yang hidup di dalamnya juga terbatas. Organisme yang dapat berkembang di ekosistem laut dalam yaitu ikan yang dapat memancarkan cahaya sendiri termasuk jenis predator.

3. Ekosistem Terumbu Karang
Daerah ini paling kaya akan ragam biota laut yang ada di dalamnya. Ekosistem laut terumbu karang berada pada wilayah yang terkena cahaya matahari. Ikan-ikan kecil dan invertebrata paling banyak ditemui di lokasi ini karena habitatnya yang cukup hangat.

4. Ekosistem Muara
Ekosistem laut ini terletak di daerah pertemuan antara air laut dan juga sungai dan lebih dikenal dengan ekosistem muara. Ciri dari daerah ini adalah adanya pembatas berupa rawa garam dan lempengan lumpur. Jenis biota yang bisa hidup adalah jenis ikan kecil, kerang, cacing, kepiting, dan sebagainya.

Bagian Ekosistem Laut
Ekosistem laut mempunyai bagian yang terhitung dari pinggir pantai hingga palung laut terdalam.
1. Zona Litoral
Zona litoral lebih dikenal dengan zona pasang surut. Tergolong zona teratas karena berada di daerah laut dangkal. Zona litoral juga berbatasan langsung dengan wilayah daratan. Biasanya zona ini sering terendam saat terjadi pasang air laut. Organisme yang hidup di sini antara lain bulu babi, cacing laut, kepiting, udang, dan bintang laut.

2. Zona Neritik
Zona kedua dalam ekosistem laut ini memiliki kedalaman sekitar 200 meter. Masih tergolong ekosistem laut dangkal dan pencahayaan memadai karena masih ditembus sinar matahari sampai dasarnya. Kebanyakan organisme yang hidup di zona neritik adalah tumbuhan jenis ganggang atau semacam rumput laut dan ikan-ikan. Dalam zona neritik biasanya ada pula ekosistem pantai batu, terumbu karang, dan pantai lumpur.

3. Zona Oseanik
Kedua zona sebelumnya yaitu zona neritik dan zona litoral masih mudah dimasuki manusia. Berbeda dengan zona oseanik yang berada di area paling dalam dari ekosistem laut. Zona oseanik lebih tepatnya ditemukan di laut lepas dan gelap karena cahaya matahari tidak dapat menembus zona ini.

Biasanya zona oseanik ini tidak bisa bercampur dengan air dari permukaan laut karena adanya perbedaan suhu. Pembatas antara zona oseanik dengan zona lainnya disebut termoklin. Zona oseanik juga sangat luas sehingga dibagi menjadi dua macam di antaranya,
a. Zona batial yang berada pada kedalaman 200 sampai 2.000 meter. Ciri-cirinya sangat sedikit sinar matahari masuk dan terlihat remang-remang. Organisme yang dapat hidup di sana adalah nekton.
b. Zona abisal adalah zona yang kedalamannya lebih jauh dibandingkan zona batial yakni melebihi 2000 meter. Pada zona ini kondisinya gelap karena sinar matahari tidak dapat menembusnya. Adapun organisme yang bisa hidup di zona abisal seperti hewan predator, detrivitor, dan pengurai.

Manfaat Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia di antaranya,
1. Sebagai sumber makanan bagi manusia, baik hewani maupun nabati.
2. Sebagai pengontrol iklim di dunia
3. Sebagai pembangkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga pasang surut.
4. Tempat rekreasi dan hiburan
5. Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan lain sebagainya.
6. Tempat barang tambang berada
7. Tempat penelitian dan juga riset
8. Sumber air minum
9. Jalur transportasi
10. Mata pencaharian penduduk lokal
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ekosistem Laut: Pengertian, Komponen, Ciri, Rantai Makanan, Jenis, Bagian, dan Manfaatnya"