Ekosistem Hutan: Pengertian, Komponen Utama, Macam, dan Manfaatnya

Pengertian Ekosistem Hutan
Ekosistem Hutan

Pengertian Ekosistem Hutan
Ekosistem hutan adalah ekosistem dengan cakupan wilayahnya berupa hutan. Ekosistem hutan merupakan hubungan antara kumpulan beberapa populasi (baik itu populasi binatang maupun tumbuh- tumbuhan) yang hidup di permukaan tanah dan berada di pada suatu kawasan hutan.

Ekosistem hutan  termasuk dalam kategori ekosistem daratan. Ekosistem hutan membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang bersifat dinamis. Ekosistem hutan juga masuk ke dalam kategori ekosistem alamiah dan dijuluki sebagai paru- paru Bumi.

Komponen Utama Ekosistem Hutan
Komponen utama ekosistem hutan di antaranya,
1. Organisme Autotrof
Jenis komponen yang ada di ekosistem hutan ini mampu menghasilkan makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Ciri dari organisme tersebut adalah memiliki zat hijau daun atau klorofil. Dengan bantuan cahaya matahari, komponen Autotrof bisa mengolah makanan sendiri melalui proses fotosintesis.

Kedudukan dari organisme seperti pohon dan rerumputan ini sangatlah penting karena sebagai sumber makanan utama bagi komponen lainnya. Jaring-jaring makanan juga berlaku di ekosistem ini.

2. Organisme Heterotrof
Komponen ini tidak bisa membuat makanan sendiri dan menggantungkan hidupnya pada organisme lainnya. Sumber makanan berasal dari organisme autotorof. Contoh dari komponen heterotrof adalah jasad renik dan jamur.

Proses pengambilan makanan dengan cara menguraikan zat organik yang terdapat di hutan. Hasil dari penguraian tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk membuat makanan dari kelompok ini.

3. Organisme Biotik
Dalam satu ekosistem hutan terdapat banyak komponen biotik yang menghuninya. Komponen ini terdiri dari kelompok makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Secara kasat mata, organisme ini mendominasi lahan di hutan. Perannya sebagai produsen dan konsumen dalam jaring makanan membuat jumlahnya harus dijaga keseimbangannya.

Bila tanaman yang tumbuh jumlahnya mengalami penyusutan, maka habitat binatang herbivora akan terancam karena pasokan makanan berkurang. Begitu juga bagi organisme karnivora juga tidak dapat bertahan hidup bila ekosistem tidak lagi dinamis.

4. Organisme Abiotik
Ekosistem hutan memiliki cakupan yang luas jika wilayahnya belum dipergunakan untuk kepentingan ekonomi. Selain terdiri dari organisme hidup, terdapat juga komponen abiotik yang juga berperan besar dalam terjadinya interaksi yang saling menguntungkan. Contoh dari komponen ini adalah cahaya, iklim, tanah, air, angin, dan lain sebagainya.

Tanpa adanya kelompok abiotik ini maka jenis organisme lainnya tidak bisa bertahan hidup. Kondisi iklim tropis di Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi menjadikan kondisi tumbuhan yang ada di dalamnya dapat berkembang dengan baik.

Macam Ekosistem Hutan
Secara umum, terdapat beberapa jenis hutan di antaranya,
1. Berdasarkan letak geografisnya
Berdasarkan letak geografisnya, hutan dibedakan menjadi 3 macam di antaranya,
a. Hutan tropis, yaitu hutan yang letaknya berada di wilayah atau daerah khatulistiwa.
b. Hutan temperate, yaitu hutan yang berada di wilayah yang mempunyai 4 musim.
c. Hutan boreal, yaitu hutan yang terletak di daerah lingkaran kutub- kutub Bumi. Karena letak hutan ini yang berada di wilayah lingkaran kutub Bumi, maka wilayah hutan ini akan ditutupi oleh es atau salju. Hutan ini juga disebut sebagai bioma taiga.

2. Berdasarkan Sifat Musimnya
Berdasarkan sifat yang dimiliki musimnya, hutan dibedakan menjadi 4 macam di antaranya,
a. Hutan Hujan, yaitu hutan yang memiliki curah hujan yang tinggi. Hujan yang menyirami hutan ini bersifat rutin dan sepanjang tahun.
b. Hutan selalu hijau atau evergreen forest, yakni hutan yang selalu terlihat jikalau sepanjang tahun. Hutan yang demikian ini biasanya memiliki vegetasi tumbuhan yang tahan terhadap air yang sedikit.
c. Hutan musim atau hutan gugur (deciduous forest), adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman yang menggugurkan daunnya ketika musim gugur tiba. Hutan gugur ini merupakan hutan yang berada di wilayah yang mempunyai 4 musim.
d. Hutan Sabana atau savannah forest, adalah hutan yang terletak di kawasan yang memiliki musim kemarau panjang. Hutan sabana ini adalah wilayah padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon.

3. Berdasarkan ketinggian tempatnya
Berikut pembagian jenis hutan berdasarkan ketinggian tempatnya di antaranya,
a. Hutan pantai atau beach forest, adalah hutan yang berada di wilayah pantai atau berdekatan dengan pantai. Hutan ini mempunyai ketinggian yang sama dengan ketinggian pantai. Biasanya, hutan pantai ini terdiri atas pohon- pohon kelapa atau cemara.
b. Hutan dataran rendah atau lowland forest, adalah hutan yang berada di wilayah dataran rendah.
c. Hutan pegunungan bawah atau submountain forest, adalah hutan yang hutan yang ada di wilayah pegunungan bagian bawah.
d. Hutan pegunungan atas atau mountain forest, adalah hutan yang terletak di wilayah pegunungan.
e. Hutan kabut atau mist forest.
f. Hutan elfin atau alpine forest.

4. Berdasarkan Kondisi Tanah
Berdasarkan kondisi tanahnya, ekosistem hutan dibedakan menjadi di antaranya,
a. Hutan tanah kapur atau limestone forest, adalah jenis hutan yang memiliki jenis tanah berupa tanah kapur atau tanah gamping. Tanah kapur bukan merupakan tanah yang mudah ditumbuhi pepohonan. Maka dari itu jenis pepohonan yang tumbuh di hutan kapur ini merupakan pepohonan tertentu. Biasanya jenis pohon yang dapat bertahan di tanah kapur adalah pohon jati.
b. Hutan rawa gambut atau peat swamp- forest, adalah jenis hutan yang tanahnya berupa rawa gambut. Hutan ini mempunyai ciri- ciri khusus yang hanya dapat kita temui pada hutan ini. Untuk mengenal lebih jauh mengenai hutan ini, baca ciri- ciri hutan rawa gambut.
c. Hutan rawa air- tawar atau hutan rawa yang dikenal sebagai freshwater swamp- forest.
d. Hutan kerangas atau hutan health forest.

5. Berdasarkan Pepohonan yang Mendominasi
Berdasarkan pepohonan yang mendominasi contohnya di antaranya,
a. Hutan pinus (pine forest)
b. Hutan jati
c. Hutan ekaliptus
d. Hutan dipterokarpa, dan lain sebagainya.

Manfaat Ekosistem Hutan
Dalam perkembangan makhluk hidup di Bumi, hutan memegang peran paling penting guna menjaga alam tetap seimbang. Selain itu, manfaat dari terciptanya ekosistem hutan di antaranya,
1. Pengunci Tanah
Hutan juga disinyalir sebagai pengunci tanah artinya menjadi sarana menanggulangi dan menghindari bencana alam. Misalnya, bencana erosi tanah dan longsor dapat dihindari apabila hutan memiliki banyak pohon yang tumbuh tinggi.

2. Sarana Hidrologis
Hutan dianggap menjadi sarana hidrologis karena ampuh menyimpan cadangan air yang berasal dari curah hujan. Air hujan ini akan membasahi tanah dan menjadi embun, selanjutnya akan dialirkan menuju sungai.

3. Tempat Flora dan Fauna Berkembang Biak
Di samping itu, hutan dianggap sebagai tempat alami flora dan fauna hidup serta berkembang biak. Buktinya banyak ditemukan keanekaragaman jenis binatang dan macam tumbuh tumbuhan dalam hutan.

4. Sumber Makanan Manusia
Berdasarkan sejarah sebelum masyarakat modern seperti saat ini, dulunya manusia tinggal dihutan. Sehingga, banyak makanan yang didapat dari hutan. Baik itu makanan hewani dari fauna maupun sayur-sayuran didapat dari flora. Jadi, manusia sebenarnya dapat memperoleh cadangan makanan yang alami dan segar dari hutan.

5. Sumber Oksigen Terbesar
Oksigen sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di muka Bumi. Ekosistem hutan ternyata dapat menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis tanaman-tanaman. Lebih unggul lagi, hutan mampu merubah karbondioksida jadi oksigen dengan sarana pohon-pohon alami.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ekosistem Hutan: Pengertian, Komponen Utama, Macam, dan Manfaatnya"