Batu Pasir: Pengertian, Bentuk, Transportasi, dan Jenis Butiran Pasir
Batu Pasir (Sandstone) |
Pengertian Batu Pasir
Batu pasir (sandstone) adalah batuan sedimen yang terutama terdiri dari mineral berukuran pasir atau butir-butir batuan yang dapat berasal dari pecahan batuan-batuan lainnya. Sebagian besar batu pasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling banyak terdapat di kulit bumi.
Batu pasir merupakan salah satu jenis batuan yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai reservoir gas dan minyak bumi.
Bentuk Batu Pasir
Bentuk batu pasir di mana pasir diletakkan dan dikubur. Biasanya, ini terjadi di lepas pantai dari delta sungai, tetapi bukit pasir gurun dan pantai dapat meninggalkan lapisan batu pasir dalam catatan geologi juga. Fosil dapat ditemukan di batu pasir, meskipun lingkungan energik di mana lapisan pasir terbentuk tidak selalu mendukung pengawetan.
Ketika pasir terkubur dalam-dalam, tekanan penguburan dan suhu yang sedikit lebih tinggi memungkinkan mineral larut atau berubah bentuk dan menjadi bergerak. Butir menjadi lebih erat bersatu, dan sedimen diperas menjadi volume yang lebih kecil.
Ini adalah waktu ketika material penyemen bergerak ke dalam sedimen, dibawa ke sana oleh cairan yang bermuatan mineral terlarut. Kondisi oksidasi menyebabkan warna merah dari oksida besi sementara kondisi reduksi menyebabkan warna lebih gelap dan abu-abu.
Transportasi Pasir
Pasir biasanya tersusun atas partikel atau butiran mineral, batuan atau bahan organik yang telah berubah menjadi ukuran pasir oleh proses pelapukan dan terangkut ke suatu lingkungan pengendapan oleh media transportasi berupa air, angin atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau signifikan. Selama perjalanan butiran ini, akan selalu ditindaklanjuti oleh pelapukan kimia dan fisika.
Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber batuannya, komposisinya akan menyerupai batuan induknya. Namun, semakin lama waktu dan jarak yang memisahkan batuan sumber dari endapan pasirnya, komposisi tersebut akan signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran yang terdiri dari bahan mudah lapuk akan diubah dan mineral atau partikel yang secara fisik lemah akan hilang atau hancur.
Apabila batuan granit adalah sumber bahan asli dari pasir, maka batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran mineral dari hornblende, biotit, ortoklas dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang paling rentan mengalami perubahan kimia dan fisika sehingga mereka akan tersingkir di tahap awal transportasi.
Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama karena ikatan kimia mereka lebih intens dan tidak rentan terhadap pembelahan (cleavege). Mineral kuarsa biasanya paling banyak membentuk butiran pasir, butiran-butiran kuarsa inilah yang akan membentuk batu pasir yang biasa kita sebut sebagai "batu pasir kuarsa".
Jenis Butiran Batu Pasir
Butiran dalam batu pasir dapat terdiri dari mineral, batuan atau bahan organik. Besaran jumlah (persen) jenis butiran pasir tergantung pada sumber butirannya dan bagaimana mereka mengalami proses transportasi.
Butiran mineral dalam batu pasir biasanya tersusun atas kuarsa kadang-kadang bisa sangat tinggi jumlahnya (>90% SiO2). Hal ini disebabkan karena butiran pasirnya telah mengalami transportasi yang berulang-ulang oleh media angin atau air, atau biasa dikatakan sebagai "mature".
Butiran Pasir lainnya dapat mengandung sejumlah besar mineral feldspar dan jika mereka berasal dari batuan induk dengan kandungan kuarsa yang signifikan maka butiran pasir feldspar tersebut akan dikatakan "immature".
Pendeskripsian batu pasir secara umum (untuk orang awam) biasanya mengacu kepada jumlah persen bahan penyusun batu pasir (butiran mineral atau batuan, ataupun bahan organik). Sebagai contoh apabila dalam suatu batu pasir dominan tersusun atas butiran mineral kuarsa maka biasa disebut batu pasir kuarsa atau pasir silika.
Apabila butiran dari batu pasir ada mengandung emas biasa disebut batu pasir emas, jika mengandung intan biasa disebut batu pasir intan. Sebenarnya istilah batu pasir emas dan batu pasir intan ini muncul karena keterdapatan mineral emas atau intan dalam sebuah batu pasir, atau bisa saja hanya sebagai pasir lepas yang mengandung butiran emas ataupun intan.
Seperti yang kita ketahui bahwa emas memiliki resistensi dan fleksibilitas yang tinggi, begitu juga intan. Inilah yang memungkinkan kedua mineral berharga ini tahan terhadap proses pelapukan kimia dan fisika selama proses transportasi berlangsung.
Secara spesifik deskripsi dan penamaan batu pasir akan mengacu atau berdasarkan batuan asalnya, berdasarkan kehadiran matriks lempungnya, dan berdasarkan komposisi butiran dalam batu pasir tersebut. Penamaan batu pasir berdasarkan batuan asalnya sebagai contoh batu pasir silisiklastik (butiran terigen), batu pasir epiklastik, dan batu pasir volkaniklasitik.
Penamaan batu pasir berdasarkan kehadiran matriks lempungnya sebagai contoh batu pasir arenit dan batu pasir wacke. Penamaan batu pasir berdasarkan komposisi butiran penyusunnya sebagai contoh batu pasir arkose dan batu pasir litik. Banyak klasifikasi batu pasir yang dibuat oleh para ahli, sebagai contoh klasifikasi pettijhon (1987), klasifikasi folk (1974), dan klasifikasi gilbert (1982).
Dari berbagai sumber
Post a Comment