Batu Marmer: Pengertian, Ciri, Jenis, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya

Pengertian Batu Marmer atau batu pualam
Batu Marmer (Batu Pualam)

Pengertian Batu Marmer
Batu Marmer (batu pualam) adalah batuan hasil proses metamorfosa (malihan) dari batu gamping. Suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi yang membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir.

Marmer berasal dari bahasa Yunani yaitu Marmaron dari asal kata marmaros, batu bersinar, batu kristal, mungkin kata kerja marmairo, berkilau atau bersinar. Campuran warna yang berbeda, dapat mempunyai pita-pita warna. Kristal-kristalnya sedang sampai kasar, jika ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesis.

Tulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di Indonesia. Saat ini daerah penghasil marmer di Indonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, Jawa Tengah, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang, namun marmer terbaik terdapat di Sulawesi Selatan.

Ciri Marmer
Marmer mempunyai struktur yang kompak, gugusan kristalnya relatif sama dengan tekstur halus sampai agak kasar. Marmer di dominasi oleh mineral kalsit dengan kandungan mineral minor lainnya adalah kuarsa, mika, chlorit, tremolit, serta silikat lainnya seperti graphit, hematit, juga limonit. Nilai komersil marmer bergantung kepada warna maupun teksturnya.

Marmer berkualitas tinggi adalah berwarna putih sangat jernih, karena kandungan kalsitnya > 90 %. Sedangkan marmer berwarna abu-abu dihasilkan karena kandungan grafit pada batuan tersebut, pink-merah akibat adanya kandungan hematit, kuning-krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit.

Marmer juga dicirikan oleh gores arah jurus lapisan grapit atau silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur batuan ini berkisar halus hingga kasar. Sifat-sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan regangan serta kekuatan terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Jenis Batuan Marmer
Jenis dari batu marmer ini biasanya dibedakan berdasarkan warna, tekstur, dan juga komposisi mineral yang menyusun batuan tersebut di antaranya,
1. Statuary marble, yakni jenis batuan marmer yang putih bersih dan mempunyai tekstur yang bagus.
2. Architectural marble, yakni batuan marmer yang mempunyai warna tekstur, mutu, dan kekuatan yang bagus.
3. Ornamental marble, yakni batuan marmer yang memiliki warna yang indah.
4. Onix marble, yakni batuan marmer yang jernih dan terdiri dari material- material organik dan juga kalsit.
5. Cipolin marble, yakni batuan marmer yang banyak mengandung mika dan juga talk.
6. Ruin marble, merupakan batuan marmer yang bertekstur hakus dan juga kristal yang tidak teratur.
7. Breccia marble, merupakan batuan marmer yang mempunyai tekstur asar dan juga paesegi.
8. Shell marble, merupakan batuan marmer yang terdiri dari fosil- fosil.
9. Carrara marble, yakni batu marmer yang mempunyai warna putih murni. Batu jenis ini seringkali digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai bahan dasar pembuatan patung dan juga air mancur.
10. Limestone, yakni marmer yang memiliki warna begie atau coklat. Batu marmer ini bisa ditemukan dari danau ataupun bekas danau.
11. Breksi, yakni batu marmer yang terbentuk karena adanya bekas longsoran tanah.
12. Marmer budidaya, adalah marmer yang dibuat oleh manusia, yakni kombinasi antara debu marmer dan juga semen.
13. Marmer hijau, yakni batuan pertama yang hanya sekedar terlihat seperti marmer namun bukan marmer asli.

Proses Terbentuknya Batu Marmer
Batu marmer atau dikenal juga dengan sebutan batu pualam merupakan batuan metamorf atau malihan dari batuan asalnya yaitu batu kapur. Proses terjadinya marmer sangat dipengaruhi oleh temperatur maupun tekanan sehingga menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali (rekristalisasi) pada batuan tersebut sehingga membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.

Akibat rekristalisasi akan menghilangkan struktur asal batuan, tetapi juga akan membentuk sebuah tekstur baru serta keteraturan butir. Pembentukan batu marmer di Indonesia terjadi sekitar 30-60 juta tahun lalu atau berumur Kuarter hingga Tersier.

Manfaat Batuan Marmer
Marmer yang mempunyai visualisasi indah ini sering digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari batu marmer di antaranya,
1. Penghias rumah
Fungsi yang paling sering diambil manusia dari batu marmer adalah menjadikannya sebagai bahan penghias rumah. Penghias rumah dari bahan batu marmer ini dilakukan dengan menjadikan marmer ini sebagai bahan utama konstruksi bangunan paling luar di rumah kita misalnya, bagian lantai, tangga, veneer atau dinding.

2. Sebagai bahan dasar pembuatan berbagai macam furniture
Batuan marmer ini sangat banyak digunakan sebagai bahan pembuatan aneka macam furniture seperti meja, kursi, jendela, guci, perapian, dan juga bahan- bahan- bahan kerajinan lainnya. Batu marmer ini dipilih sebagai bahan pembuat furniture karena mempunyai sifat yang lunak.

Batu marmer merupakan jenis batu alam yang dapat tembus cahaya, inilah yang membuatnya mempunyai sifat lunak. Selain itu batuan marmer juga mempunyai manfaat tinggi untuk menyerap cat. Batu marmer juga mempunyai tekstur yang lembut sehingga mudah di pahat.

3. Sebagai bahan pembuat batu nisan
Batu nisan biasanya dibuat dari batu- batuan alam yang mempunyai corak keindahan khusus. salah satu batu yang banyak digunakan adalah batu marmer. Seperti yang telah dijelaskan sebalumnya bahwa batu mamer mempunyai tampilan yang menarik serta menawarkan kemudahan yakni mudah dipahat. Selain itu, alasan lainnya adalah karena batu marmer ini bersifat tahan lama atau awet, dan tahan terhadap hujan.

4. Bahan dasar pembersih rumah
Selain digunakan untuk bahan keindahan atau hiasan, ternyata batu marmer juga bisa digunakan sebagai bahan dasar pembersih rumah. Batu marmer ini terdiri atas kalsit, yakni semacam mineral dengan kekerasan Mosh tiga. Maka dari itulah batu marmer ini sering digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan cairan pembersih kamar mandi maupun dapur. Karena batu marmer ini bersifat lembut, maka pembersih dari batu marmer ini tidak menyebabkan goresan atau kerusakan lainnya.

5. Sebagai pupuk
Selain kotoran dan juga kompos, ternyata pupuk bisa juga dibuat dari bahan batu. Salah satu yang digunakan adalah batu marmer ini. Batu marmer ketika dipanaskan maka akan membuang kandungan karbondioksida yang terkandung dalam batu tersebut, sehingga yang tersisa adalah kalsium oksida atau zat kapur.

Zat kapur ini bisa digunakan sebagai pengurang keasaman pada tanah, maka dari itu bisa digunakan sebagai pupuk untuk lahan pertanian. Untuk hasil yang lebih baik maka pemakaian pupuk batu marmer ini diterapkan bersama- sama dengan jenis pupuk lainnya.

6. Untuk bahan pewarna
Marmer yang mempunyai warna putih ini sering kali digunakan sebagai penghasil produk yang dikenal sebagai kapur sirih. Kapur sirih ini merupakan serbuk putih yang digunakan sebagai pigmen, brighteer, dan juga pengisi dalam cat, kertas, serta produk- produk lainnya.

7. Penetral asam
Batu marmer bisa juga dimanfaatkan sebagai penetral asam karena batu ini terdiri dari kalsium karbonat. Hal tersebut membuat batu marmer menjadi jenis batuan yang sangat efektif untuk menetralisir asam. Batu marmer yang mencapai kemurnian tinggi, maka akan hancur menjadi bubuk.

Bubuk yang berasal dari hancurnya batu marmer ini diproses sedemikian rupa hingga siap digunakan sebagai penetral rasa asam. Kadar asam yang seringkali dikurangi dengan menggunakan batu marmer ini adalah asam tanah, asam sungai, asam dalam industri kimia, hingga asam dalam tubuh manusia.

8. Sumber kalsium tambahan untuk hewan ternak
Saat hewan ternak kita kekurangan kalsium, maka kita bisa menggunakan batuan marmer untuk menambah jumlah kalsium untuk hewan ternak kita tersebut. Hewan ternak yang membutuhkan banyak kalsium ini antara lain adalah sapi dan ayam, terutama untuk menghasilkan susu dan juga telur.

Biasanya, pasokan atau tambahan kalsium ini diberikan dengan cara dicampur ke dalam makanan. Bubuk dari batu marmer dapa digunakan sebagai bahan pembuatan suplemen ini karena mengandung banyak kalsium dan juga mempunyai tekstur yang lembut sehingga tidak melukai gigi hewan ternak tersebut.

9. Sebagai alat terapi penyembuh penyakit tertentu
Batu marmer dapat bertindak sebagai dekongestan kuat yang digunakan untuk meredakan pembengkakan dan juga melancarkan aliran darah dalam tubuh. Bahkan apabila dikombinasi dengan batu- batu panas, batu marmer ini dapat mengurangi vasodilatasi dan juga penyempitan organ tubuh yang pada akhirnya dapat menyebabkan menyebarnya nutrisi di dalam tubuh.

Caranya adalah dengan memotong dan memoles batu marmer menjadi berbagai bentuk dan juga ukuran sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila nutrisi sudah menyebar ke dalam tubuh, maka beberapa penyakit yang menyerang jaringan tubuh akan sembuh, seperti peradangan pada luka akut, meredakan sakit akibat penyumbatan daerah sinus, mengurangi lingkaran bengkak dan gelap pada mata.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Batu Marmer: Pengertian, Ciri, Jenis, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya"