Batu Andesit: Pengertian, Morfologi, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya

Pengertian Batu Andesit
Batu Andesit

Pengertian Batu Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif, komposisi menengah, dengan tekstur afanitik hingga porfiritik. Andesit merupakan jenis peralihan antara basal dan dasit. Susunan mineral biasanya didominasi oleh plagioklas ditambah piroksen dan/atau hornblende.

Batuan andesit umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari nama Pegunungan Andes.

Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dan lain-lain.

Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Andesit tersusun atas butiran mineral yang halus (fine-grained). Selain teksturnya yang halus, ciri-ciri batuan andesit yang lainnya adalah ringan dan berwarna abu-abu, putih, hingga agak gelap.

Morfologi Batuan Andesit
Batuan Andesit terbentuk dari magma dengan temperatur antara 900 sampai 1.100 derajat celcius. Mineral-mineral yang dikandung batuan andosit bersifat mikroskopis di antaranya,
1. Silika (sio2), dengan jumlah antara 52-63 %
2. Kuarsa, dengan jumlah sekitar 20 %
3. Biotite
4. Basalt
5. Feltise
6. Plagiocase feldspar
7. Pyroxene (clinopyroxene dan orthopyroxene)
8. Hornblende dengan persentase sangat kecil

Morfologi batuan andesit dapat dikenali dari warna abu-abu yang dominan sampai merah. Warna ini menandakan kandungan silicanya yang cukup besar. Ciri morfologi lainnya adalah memiliki pori-pori yang cukup padat dan struktur yang sangat pejal.

Batuan Andosit berbentuk kristalin. Terdapat beberapa macam kristal mineral pada batuan andesit. Kristal-kristal ini sudah terbentuk jauh sebelum proses pembekuan magma terjadi. Karena itu, para ahli geologi bisa mengidentifikasi sejarah perjalanan magma dari kristalin yang terdapat pada batuan andesit.

Kristal-kristal penyusun batuan andesit memiliki dua ukuran. Perbedaan ukuran ini terjadi karena magma yang keluar ke permukaan bumi belum sempat terkristal akan terkristal dengan cepat karena suhu permukaan yang rendah. Hasilnya adalah dua kristal dengan ukuran yang berbeda di antaranya,
1. Fenokris, adalah kristal besar yang sudah terbentuk perlahan-lahan sejak di bawah permukaan bumi
2. Groundmass, adalah kristal berukuran kecil yang terbentuk dengan cepat di permukaan.

Pada umumnya, jenis kristal-kristal dalam batuan andesit seragam (Fenokris saja atau Groundmass saja). Namun ada kejadian di mana, batuan andesit mengandung keduanya, baik fenokris maupun groundmass. Batuan andosit dengan ciri-ciri seperti ini disebut Andosit Porfiri.

Walaupun pada umumnya berwarna abu-abu, namun pada kondisi cuaca tertentu, batuan andosit bisa saja memiliki warna coklat tua. Karena itu untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail.

Jika ditemukan ada batuan yang memiliki ciri morfologi sama dengan batuan andosit tapi belum pasti akan kandungan kimianya, maka untuk sementara batuan tersebut disebut andesitoid. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan mineralnya barulah diputuskan apakah batuan ini benar merupakan batuan andesit atau bukan.

Proses Terbentuknya Batuan Andesit
Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano. Lava yang naik ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus.

Butiran mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar "glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur amigdaloidal.

Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan) lempeng samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada zona ini merupakan sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan membentuk Andesit.

Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh, batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basalt.

Andesit juga dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua di mana magma sumber meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua. Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain di mana andesit mungkin dapat terbentuk.

Manfaat batuan Andesit
Batuan andesit umumnya digunakan untuk sektor konstruksi dan dipotong jadi dimension stone untuk berbagai keperluan.
1. Sektor konstruksi
Batuan andesit banyak dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan raya, irigasi, landasan terbang, pelabuhan serta gedung-gedung dan lainnya. Biasanya batuan andesit yang digunakan untuk keperluan infrastruktur ini sudah berbentuk agregat dari pertambangan. Batuan andesit banyak digunakan karena memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai cuaca dan tahan lama.

Tidak semua batuan andesit lolos uji sebagai bahan dasar konstruksi/pembangunan. Batuan andesit yang bisa digunakan untuk fungsi ini harus melewati serangkaian tes berupa uji kuat tarik, kuat tekan, kuat geser, densitas, berat jenis dan lain-lain. Hasil tes ini akan memperlihatkan elastisitas batuan dan sifat fisika lainnya. Sehingga bisa disortir batuan mana yang bisa digunakan.

2. Sebagai dimension stone
Karena tidak semua batuan andesit dari pertambangan bisa digunakan untuk konstruksi, batuan andesit juga dipotong menjadi ukuran tertentu, dipahat, diamplash kemudian dipoles agar bisa dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Potongan-potongan ini yang disebut dimension stone. Dimension stone umumnya dimanfaatkan untuk keperluan estetika. Seperti ornamen-ornamen pada dinding, lantai atau dekorasi lainnya.

Selain itu Dimension Stone dari batuan andesit juga digunakan untuk memproduksi berbagai macam kerajinan tangan. Misalnya pusat kerajinan di Majalengka dan Cirebon yang menggunakan dimension stone dari batuan andesit sebagai bahan bakunya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Batu Andesit: Pengertian, Morfologi, Proses Pembentukan, dan Manfaatnya"