Badai Matahari: Pengertian, Sejarah, Proses, dan Dampaknya

Pengertian Badai Matahari
Badai Matahari

Pengertian Badai Matahari
Badai matahari adalah proses pelepasan energi magnetik yang disebabkan oleh adanya peningkatan suhu plasma matahari dan partikel-partikel lainnya yang terbentuk di lapisan atmosfer matahari. Pelepasan energi matahari ini menyebabkan ledakan dahsyat ke luar angkasa dengan kecepatan lebih dari satu juta mil per jam.

Ledakan tersebut menyemburkan awan elektron, ion, dan atom melalui korona ke ruang angkasa. Dan jika cukup besar, awan elektron yang disemburkan akan mencapai bumi dalam satu atau dua hari. Total energi yang dilepaskan pada saat terjadinya badai matahari ini setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.

Badai matahari sering menciptakan aurora langka berwarna merah. Proses terjadinya aurora ini adalah ketika partikel yang dibawa oleh lontaran massa korona yang bergerak menuju bumi menghantam magnetosphere.

Badai matahari biasanya terjadi sekitar sebelas tahun sekali. Dengan demikian, badai matahari bukan peristiwa aneh yang langka, tetapi merupakan bagian normal dari siklus kehidupan matahari dan merupakan fenomena alam yang menakjubkan.

Sejarah Terjadinya Badai Matahari
Badai matahari pertama kali tercatat pada tanggal 1 september 1859 oleh ahli astronomi yang bernama Richard C. Carrington dan Richard Hodgson ketika mereka sedang mengobservasi bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah. Frekuensi terjadinya badai matahari sangat bervariasi, dari mulai seminggu sekali sampai beberapa kali sehari, mengikuti siklus 11 tahunan matahari.

Dan sampai saat ini sudah ada enam badai matahari yang menyebabkan gangguan di antaranya,
1. Tahun 1859. Pada tahun ini, badai matahari yang terjadi menampakkan aurora besar yang dapat dilihat hingga wilayah Karibia dan menyebabkan komunikasi telegraf global terganggu dan memicu terjadinya kebakaran.
2. Tahun 1972. Pada tahun ini, badai matahari tercatat terjadi pada tanggal 4 Agustus dan menyebabkan gangguan telekomunikasi di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Ilnois.
3. Tahun 1989. Pada tahun ini, badai matahari yang terjadi mengakibatkan terganggunya transmisi tenaga listrik dari stasiun penghasil listrik Hydro Quebec dan melelehkan beberapa transformator daya di New Jersey sehingga menyebabkan listrik di wilayah Kanada mengalami pemadaman selama kurang lebih sembilan jam.
4. Tahun 2000. Badai matahari yang terjadi tepat pada tanggal 14 Juli 2000 dan menyebabkan sirkuit satelit memendek dan beberapa radio di Perancis padam.
5. Tahun 2003. Badai matahari yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 2003 ini mengakibatkan sensor pesawat ruang angkasa tidak sanggup mengukur kekuatan badai matahari karena badai yang terjadi cukup besar.
6. Tahun 2006. Pada tanggal 5 Desember 2006, badai matahari yang terjadi mengakibatkan adanya gangguan pada komunikasi satelit daratan dan sinyal navigasi GPS selama 10 menit serta merusak instrumen imager sinar X matahari pada satelit GOES 13.

Proses terjadinya Badai Matahari
Badai matahari ini terjadi dalam beberapa proses di antaranya,
1. Pada dasarnya, matahari memiliki aktivitas tersendiri, di antaranya adanya rotasi dan aliran massa atau konveksi yang terjadi dalam perut matahari yang mempengaruhi gaya magnetnya.
2. Ketika matahari berada pada periode solar maksimum, matahari berada dalam keadaan aktif, plasma matahari pun mengalami peningkatan suhu hingga jutaan derajat celcius. Pada saat seperti ini, gaya magnet dapat berputar hingga terpelintir menembus permukaan matahari dan membentuk kaki-kaki, yang terlihat seperti bintik hitam.
3. Ketika mencapai suhu tertentu, plasma matahari tersebut akan meledak dan menyemburkan berbagai partikel seperti elektron, proton dan ion dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.
4. Pada periode solar maksimum, bagian-bagian yang berbeda dari matahari berotasi dengan kecepatan berbeda-beda yang menyebabkan garis bidang magnetik pada matahari menjadi kacau sehingga menyebabkan terbentuknya Solar Flare (Lidah Api Matahari) dan sering terjadi bersamaan dengan luapan massa korona (Coronal Mass Ejection).

Dampak Fenomena Badai Matahari
Seluruh aktivitas yang terjadi di matahari, seperti lontaran massa korona, suar matahari, angin matahari dengan kecepatan tinggi, serta partikel energi matahari didorong oleh suatu medan magnet. Aktivitas yang terjadi di matahari menyebabkan ledakan besar partikel bermuatan.

Kemudian, matahari akan menyemburkan energi yang cukup besar dan mengirimkan aliran yang bermuatan medan magnet dan listrik ke arah Bumi dengan kecepatan hingga 3 juta mil/jam. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menjelaskan beberapa efek dari badai matahari ini.
1. Terjadi Gangguan Di Atmosfer Bumi
Efek pertama adalah akan terjadi gangguan kondisi, terutama di bagian ionosfer dan di geomagnet Bumi. Skala gangguan yang terjadi bisa berbeda-beda. Selain gangguan di atmosfer Bumi, fenomena matahari ini juga bisa mengakibatkan gangguan teknologi di ruang angkasa.

Berbagai teknologi manusia yang berada di ruang angkasa seperti astronot, stasiun ruang angkasa, satelit, dan sebagainya bisa terkena dampak dari fenomena matahari ini.

2. Muncul gangguan di permukaan Bumi
Selain di ruang angkasa dan di atmosfer Bumi, gangguan juga akan terjadi di permukaan Bumi. Badai matahari, terutama yang ekstrem bisa menyebabkan suatu fenomena yang dikenal dengan nama kiamat internet. Akibatnya, banyak orang akan kesulitan untuk terhubung ke internet.

Kesulitan yang melanda sebagian besar penduduk Bumi bisa terjadi selama beberapa minggu hingga beberapa bulan lamanya. Jika Superstorm terjadi, akan muncul badai geomagnetik bagian atmosfer Bumi sehingga partikel magnetik akan masuk ke permukaan Bumi.

Infrastruktur Bumi yang belum siap menghadapi Superstorm akan kewalahan dengan munculnya badai ekstrem ini. Sehingga kawasan Bumi bagian utara seperti Inggris dan Amerika Serikat akan lebih rentan terkena fenomena kiamat internet.

Dua wilayah tersebut adalah yang lebih dulu mengalami gangguan koneksi internet. Setelah kedua wilayah tersebut merasakan dampaknya, bisa jadi efek dari Superstorm ini akan merambah ke wilayah lain di muka Bumi.

3. Pengaruhnya Terhadap Iklim Bumi
Banyak yang bertanya-tanya apakah badai matahari akan mempengaruhi iklim Bumi atau tidak. Berdasarkan keterangan dari NASA, perubahan jangka pendek yang terjadi dalam radiasi matahari tampaknya tidak terlalu kuat sehingga mampu mempengaruhi iklim Bumi dalam jangka panjang.

Perubahan pancaran matahari yang berkelanjutan, yang terjadi selama beberapa abad atau dekade, berpotensi memberikan dampak pada iklim Bumi. Tapi perubahan jangka pendek dalam penyinaran matahari dengan output energi 0,15% sepanjang siklus tidak akan mempengaruhi perubahan iklim.

Dampak lainnya dari badai Matahari di antaranya,
1. Arus listrik dari matahari dapat menyebabkan hancurnya peralatan pada pembangkit listrik.
2. Partikel yang berenergi tinggi membahayakan manusia, terutama pada astronot yang sedang melakukan kegiatan di luar angkasa.
3. Badai matahari menimbulkan gangguan pada fungsi atmosfer bumi, yaitu di lapisan ionosfer, sehingga mengakibatkan komunikasi yang menggunakan gelombang radio terganggu.
4. Ledakan partikel energetik pada saat badai matahari, membawa medan magnet matahari yang mengakibatkan adanya gangguan pada proses migrasi burung, yang menggunakan medan magnet sebagai pemandu arahnya.
5. Hewan yang sensitif terhadap frekuensi dapat menjadi lebih agresif saat gelombang frekuensi terganggu, hewan tersebut misalnya seperti kelelawar, anjing atau kucing.
6. Energi yang dihasilkan oleh badai matahari yang sampai di bumi dapat menyebabkan, perubahan iklim bumi dalam jangka panjang Badai matahari menyebabkan proses terjadinya aurora.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Badai Matahari: Pengertian, Sejarah, Proses, dan Dampaknya"