Sumber Daya Alam Hayati: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Permasalahannya
Sumber Daya Alam Hayati |
Pengertian Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup yaitu hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam hayati ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia. Sumber daya alam hayati menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan perlu untuk terus dilestarikan.
Jenis Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati terbagi menjadi dua jenis di antaranya,
1. Sumber Daya Alam Tumbuhan
Sumber daya alam tumbuhan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh tumbuhan dan dapat bermanfaat bagi manusia. Sumber daya alam tumbuhan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sumber daya alam yang berasal dari hasil hutan, sumber daya alam yang berasal dari hasil pertanian, dan sumber daya alam yang berasal dari hasil perkebunan.
a. Sumber Daya Tumbuhan Hasil Hutan
Hutan menjadi penghasil sumber alam yang menyimpan berbagai kekayaan alam hayati. Berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia bisa ditemukan di hutan. Hutan juga menjadi tempat tinggal dan menjaga keberlangsungan hidup berbagai satwa liar. Selain itu, keberadaan hutan juga menjaga keseimbangan alam dengan menghasilkan oksigen yang akan membuat kondisi udara menjadi tetap bersih dan segar.
Hutan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah hutan sabana, hutan hujan tropis, hutan homogen, hutan heterogen, dan hutan mangrove. Beberapa contoh tanaman yang tumbuh di hutan, yaitu pohon meranti, pohon pinus, pohon jati, pohon cendana, pohon mahoni, dan pohon damar.
b. Sumber Daya Tumbuhan Hasil Pertanian
Lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan pertanian. Berbagai macam tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis dan umumnya dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber pangan ditanam di lahan pertanian. Lahan pertanian biasanya ditemukan di dataran rendah. Namun, penduduk di dataran tinggi juga dapat melakukan kegiatan pertanian dengan menggunakan teknik tertentu, seperti terasering.
Dalam melakukan kegiatan pertanian, diperlukan sistem irigasi atau pengairan yang baik agar hasil pertanian dapat berkembang dengan baik. Selain itu, berbagai teknik pertanian lainnya, seperti pemilihan bibit unggul dan pemupukan juga sangat perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pertanian yang berkualitas. Beberapa contoh tanaman hasil pertanian, yaitu padi, kedelai, jagung, kacang hijau, palawija, gandum, ketela pohon, kacang tanah, kangkung, sawi, dan tomat.
c. Sumber Daya Tumbuhan Hasil Perkebunan
Lahan yang luas, selain dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan. Dalam kegiatan perkebunan, dilakukan berbagai budidaya tanaman tertentu yang dibutuhkan oleh manusia serta memiliki nilai ekonomis.
Tumbuhan yang akan dibudidayakan harus disesuaikan dengan kondisi lahan perkebunan karena beberapa tumbuhan hanya akan tumbuh pada kondisi tertentu, seperti tanaman teh yang harus ditanam di lahan perkebunan yang berada di dataran tinggi. Beberapa contoh tanaman hasil perkebunan, yaitu kopi, tebu, teh, karet, kelapa sawit, lada, dan kakao.
2. Sumber Daya Alam Hewan
Sumber daya alam hewan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh hewan dan dapat bermanfaat bagi manusia. Sumber daya alam hewan dapat diperbaharui melalui kegiatan peternakan, pelestarian, perikanan, dan sebagainya. Sumber daya alam ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara hidupnya di antaranya,
a. Hewan Liar
Hewan liar merupakan hewan yang hidup dan berkembang di alam bebas. Hewan liar masih dikonsumsi sebagai sumber makanan oleh beberapa masyarakat yang hidup di pedalaman. Selain itu, hewan liar juga sering kali dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat tas, sepatu, kerajinan, dan lainnya. Namun, pemanfaatan hewan liar tersebut sebenarnya tidak baik dilakukan karena dapat merusak keseimbangan lingkungan.
Selain itu, beberapa hewan liar juga dilindungi oleh pemerintah karena terancam punah. Penyebab dari terancam punahnya hewan liar adalah luas hutan yang semakin berkurang. Banyak hutan yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit, kegiatan industri, dan pertambangan.
Hal tersebut tentu saja menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup hewan liar yang pada dasarnya menjadikan hutan sebagai habitat utama mereka. Penyebab lain yang membuat hewan liar menjadi terancam punah adalah perburuan liar. Beberapa contoh hewan liar, yaitu singa, ular, komodo, buaya, orang utan, dan harimau.
b. Hewan Peliharaan
Hewan peliharaan merupakan hewan yang dirawat dan dijinakkan oleh manusia. Di zaman dahulu, hewan peliharaan sebagai alat transportasi, seperti kuda dan unta. Kini hewan peliharaan lebih dijadikan teman bermain oleh manusia. Selain itu, hewan peliharaan juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga keamanan dan mencari jejak. Beberapa contoh hewan peliharaan, yaitu kucing, anjing, ikan hias, burung, dan kelinci. Hewan peliharaan yang dapat menjadi penghasil sumber daya alam adalah hewan ternak.
Hewan ternak termasuk hewan yang dipelihara, tetapi dengan tujuan pemeliharaan yang berbeda. Jika hewan peliharaan biasa dirawat dan dijaga dengan tujuan sebagai teman bermain, hewan ternak dirawat dan dijaga untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sumber untuk menghasilkan rupiah, ataupun sumber tenaga yang membantu para petani membajak sawah. Beberapa contoh hewan ternak, yaitu sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, dan ikan.
Manfaat Sumber Daya Hayati
Sumber daya alam hayati menjadi sangat bermanfaat untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia. Berikut beberapa manfaat dari sumber daya alam hayati di antaranya,
1. Manfaat Sumber Daya Alam Tumbuhan
Tumbuhan memiliki banyak sekali manfaat bagi lingkungan dan manusia di antaranya,
a. Sebagai Bahan Makanan dan Minuman
Tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan minuman. Berbagai jenis tumbuhan dapat dimakan secara langsung atau diolah untuk dijadikan berbagai macam makanan dan minuman. Jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan adalah tumbuhan biji-bijian, sayur-sayuran, bumbu-bumbuan, buah-buahan, serta umbi-umbian.
Sementara itu, beberapa tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan minuman adalah kopi, teh, tebu, dan buah-buahan yang diolah menjadi jus. Tumbuhan yang dijadikan manusia sebagai bahan makanan atau minuman mengandung serat, vitamin, dan gizi yang akan bermanfaat bagi kesehatan manusia.
b. Sebagai Material Bangunan
Beberapa bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai bahan material bangunan. Jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan material bangunan adalah tumbuhan berkayu, seperti pohon jati, pohon kelapa, pohon akasia, pohon meranti, pohon bambu, pohon mahoni, dan pohon cendana. Kayu dari berbagai tumbuhan tersebut dapat dipotong dan diolah menjadi berbagai bahan material bangunan, seperti pintu, jendela, atap rumah, dinding rumah, dan tiang penyangga. Selain itu, kayu dari tumbuhan juga dapat dijadikan berbagai peralatan, seperti meja, kursi, dan lemari.
c. Sebagai Bahan Bakar Alternatif
Tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil bahan bakar alternatif. Pemanfaatan berbagai tanaman sebagai bahan bakar alternatif akan sangat berguna untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Beberapa tumbuhan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar, yaitu kelapa sawit, jarak, dan kemiri.
Tanaman kelapa sawit dan kemiri dapat diolah menjadi bahan bakar biodiesel. Kemudian tanaman jarak dapat sumber energi alternatif berupa biofuel. Selain itu, sisa-sisa tanaman yang mengendap di rawa juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biogas.
d. Sebagai Bahan Baku Obat Tradisional
Di Indonesia terdapat berbagai macam tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional telah dilakukan dari zaman dahulu. Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional, yaitu jahe, kunyit, kencur, binahong, sambiloto, mahkota dewa, dan temulawak. Tumbuhan tersebut memiliki berbagai khasiat yang akan menyehatkan tubuh.
e. Sebagai Bahan Baku Industri
Tumbuhan juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri, seperti pohon karet dan pohon kapas. Getah pohon karet dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan ban kendaraan dan berbagai peralatan lain yang bersifat elastis.
Sedangkan serat pohon kapas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri tekstil. Proses pembuatan serat kapas menjadi kain dilakukan dengan memintal serat kapas menjadi benang, kemudian benang tersebut akan diolah menjadi kain.
2. Manfaat Sumber Daya Alam Hewan
Hewan memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan manusia di antaranya,
a. Sebagai Bahan Pangan
Hewan banyak dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Makanan yang bersumber dari hewan menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat. Daging, telur, dan susu yang berasal dari beberapa hewan dapat diolah menjadi makanan yang lezat. Selain daging, bagian tubuh lain, seperti usus, ampela, kulit, dan hati, juga dapat diolah menjadi makanan. Beberapa hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, yaitu ikan, ayam, sapi, kerbau, kambing, domba, dan bebek.
b. Sebagai Bahan Sandang
Beberapa hewan dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Hewan yang akan dimanfaatkan sebagai bahan sandang haruslah yang dibudidaya untuk menghindari kepunahan. Beberapa bentuk pengolahan hewan menjadi bahan sandang, yaitu bulu domba sebagai bahan pembuatan wol, kepompong ulat sutra sebagai bahan pembuatan kain sutra, serta kulit sapi, ular, kerbau, dan buaya sebagai bahan pembuatan tas, sepatu, jaket, dan pelapis sofa.
c. Sebagai Produk Kesehatan
Hewan juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk kesehatan. Beberapa bentuk produk kesehatan yang dihasilkan hewan, yaitu madu yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, susu yang dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan, serta air liur burung walet dapat meningkatkan energi tubuh dan kesehatan kulit.
d. Sebagai Penyubur Tanaman
Kotoran hewan ternak dapat diolah sebagai pupuk organik atau pupuk kompos yang akan menyuburkan tanaman. Beberapa hewan, seperti kupu-kupu, lebah, dan burung, juga dapat membantu proses penyerbukan tanaman sehingga tanaman tersebut dapat berkembang biak dengan lebih baik.
Masalah Sumber Daya Alam Hayati
Dibalik melimpahnya sumber daya alam hayati, banyak masalah yang tersimpan dari pemanfaatan sumber daya alam hayati tersebut. Masalah-masalah tersebut bisa mengancam keberadaan makhluk hidup terutama manusia itu sendiri. Berikut masalah sumber daya alam hayati yang ada saat ini di antaranya,
1. Semakin Menurunnya Luas Hutan
Pemanfaatan hutan yang tidak dilakukan dengan tepat juga bisa membawa pada semakin menurunnya jumlah hutan yang ada di dunia. Persoalan menurunnya luas hutan bisa terjadi karena adanya penebangan liar, penggundulan hutan, hingga kebakaran hutan.
Pemanfaatan hutan yang berlebihan menjadikan eksploitasi terhadap sumber daya hutan itu sendiri. Indonesia sebagai negara yang mempunyai hutan dengan luas paling banyak di antara negara ASEAN lainnya, justru terancam akan laju deforestasi yang cukup tinggi. Masalah ini bukan hanya mengancam keberadaan hutan saja, tetapi juga bisa mengancam makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Banyak hal yang diduga menjadi masalah terhadap kelangsungan hutan, beberapa di antaranya adalah tidak adanya sistem pengelolaan hutan yang berkelanjutan, pembagian tanggung jawab dan wewenang yang belum jelas, hingga hukum yang tidak tegas pada penebangan liar, penggundulan hutan, dan penyelundupan kayu.
2. Ancaman Punahnya Flora dan Fauna
Salah satu masalah yang timbul akibat kondisi hutan yang tak lagi baik atau bahkan semakin berkurang, tentu akan berimbas pada kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di ekosistem hutan tersebut. Saat ini, jumlah satwa yang ada di ekosistem hutan pun semakin langka, begitu juga dengan jenis flora-flora tertentu yang sebelumnya sudah langka. Salah satu contohnya adalah 90 jenis flora dan 170 an fauna yang ada di pulau Sumatra yang jumlahnya semakin menurun.
Bahkan, sebuah data juga menunjukkan jika orang utan yang sebelumnya berjumlah 315.000, sekarang justru menurun drastis hingga tersisa 20.000 ekor saja. Jumlah ini bisa dikatakan sangat miris dan ancaman kepunahan itu pun tak dapat dihindarkan. Untuk menghindari kepunahan ini, memang butuh bantuan dari segala pihak supaya flora dan fauna tetap lestari dan dengan demikian sumber daya alam hayati juga tetap terjaga.
3. Kerusakan Pada Daerah Aliran Sungai
Penebangan liar dan adanya konservasi lahan ternyata juga mampu memberikan masalah baru bagi daerah aliran sungai atau DAS. Akibat hal tersebut, jumlah DAS yang mengalami kondisi kritis bahkan mencapai hingga 200 sekian.
Kerusakan ini diperparah oleh tidak adanya pengelolaan DAS yang terkontrol di bagian hulu dan hilir dan persoalan kelembagaan yang masih lemah. Hal ini pun akan berakibat berkurangnya pasokan air yang begitu dibutuhkan untuk kegiatan pertanian dan untuk kebutuhan sehari-hari.
4. Semakin Rusaknya Ekosistem Pesisir dan Laut
Rusaknya ekosistem pesisir dan laut tentu akan berdampak pada makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut. Jika jumlah ikan atau makhluk hidup lainnya semakin berkurang, maka akan sangat mungkin bila kebutuhan terhadap pasokan ikan pun akan sangat menurun. Masalah yang melatarbelakangi rusaknya ekosistem pesisir dan laut sebenarnya tidak hanya berasal dari satu kesalahan saja.
Melainkan, justru terjadi karena banyak faktor, seperti sampah-sampah yang dibuang di pesisir laut hingga pembuangan limbah industri yang diarahkan ke laut pula. Untuk menghindari masalah ini semakin bertambah para, maka memang dibutuhkan langkah pencegahan mulai dari tidak membuang sampah di pesisir laut.
5. Ekosistem Rusak di Sekitar Pertambangan
Tidak sedikit ekosistem hayati yang mengalami kerusakan akibat adanya aktivitas pertambangan yang terjadi di sekitar ekosistem tersebut. Ini dikarenakan proses penambangan yang umumnya berupa penambangan terbuka, mencoba untuk mengubah bentang alam.
Tidak heran ini akan berimbas pada ekosistem di lingkungan tersebut. Ditambah lagi, jika pertambangan yang ada ternyata tidak mempunyai izin atau illegal, maka sudah dipastikan itu akan semakin memperburuk kondisi lingkungan.
6. Kualitas Udara yang Bagus Semakin Menurun
Akibat semakin menurunnya jumlah hutan yang ada, maka jumlah pohon yang membantu untuk menghasilkan udara yang bagus juga akan berkurang. Masalah ini akan jadi masalah yang cukup pelik mengingat kualitas udara yang bagus akan mempengaruhi kelangsungan hidup manusia.
Dari berbagai sumber
Post a Comment