Ritme Sirkadian Tubuh: Pengertian, Cara Kerja, Jam Biologis, dan Gangguannya

Pengertian Ritme Sirkadian Tubuh
Ritme Sirkadian Tubuh

Ritme sirkadian adalah proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi setiap 24 jam. Ritme sirkadian adalah siklus 24 jam yang merupakan bagian dari jam internal tubuh. Ritme sirkadian berjalan di latar belakang untuk menjalankan fungsi dan proses penting dalam tubuh manusia. Istilah sirkadian berasal dari bahasa Latin; circa, yang berarti "sekitar" (atau "kira-kira"), dan diēm, yang berarti "hari".

Setiap orang memiliki jam internal tubuh yang bekerja secara otomatis. Sistem ini dikenal juga sebagai ritme sirkadian, yaitu sistem yang berperan memastikan organ tubuh bekerja optimal sepanjang hari. Otak kita mengatur waktu tidur, pola makan, suhu tubuh, produksi hormon, regulasi level glukosa dan insulin, produksi urin, regenerasi sel, dan aktivitas biologis lainnya.

Cara Kerja Ritme Sirkadian
Ritme sirkadian bekerja dengan membantu memastikan bahwa proses tubuh dioptimalkan di berbagai titik selama periode 24 jam. Ritme sirkadian ada di semua jenis organisme. Misalnya, mereka membantu bunga membuka dan menutup pada waktu yang tepat dan mencegah hewan nokturnal meninggalkan tempat penampungannya pada siang hari karena mereka akan terpapar lebih banyak predator.

Pada manusia, ritme sirkadian mengoordinasikan sistem mental dan fisik di seluruh tubuh. Sistem pencernaan menghasilkan protein agar sesuai dengan waktu makan yang khas, dan sistem endokrin mengatur hormon agar sesuai dengan pengeluaran energi normal.

Ritme sirkadian di seluruh tubuh terhubung ke jam utama, yang terkadang disebut sebagai alat pacu jantung sirkadian, yang terletak di otak. Secara khusus, ini ditemukan di nukleus suprachiasmatic (SCN), yang ada di bagian otak yang disebut hipotalamus.

Pada waktu yang berbeda dalam satu hari, clock genes di SCN mengirimkan sinyal untuk mengatur aktivitas ke seluruh tubuh. SCN sangat sensitif terhadap cahaya, yang berfungsi sebagai isyarat eksternal penting yang memengaruhi sinyal yang dikirim oleh SCN untuk mengoordinasikan jam internal di dalam tubuh.

Untuk alasan ini, ritme sirkadian berhubungan erat dengan siang dan malam. Sementara isyarat lain seperti olahraga, aktivitas sosial, dan suhu dapat memengaruhi jam utama, cahaya adalah pengaruh paling kuat pada ritme sirkadian.

Jam Biologis Tubuh
Jam biologis bekerja sepanjang waktu. Setiap hormon atau zat kimiawi tubuh bekerja pada jam-jam tertentu yang sudah pasti. Mengetahui hal ini tentunya akan mempermudah dalam menjaga kesehatan tubuh agar selalu dalam keadaan prima.
Lambung
Jam biologis: 07.00 – 09.00
Jam piket organ lambung sedang kuat-kuatnya
Anjuran : Sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebelum sarapan pagi, sehingga perut masih dalam keadaan kosong dan zat-zat yang berguna segera terserap oleh tubuh.

Jantung
Jam biologis: 11:00 – 13:00.
Daya kerja organ: Jantung memaksimalkan kerja fisiknya pada jam ini.
Anjuran: Istirahat sebentar dan makan yang rendah lemak bagus untuk kerja organ jantung.
Larangan: Hindari panas berlebih dan olah raga fisik terutama bagi yang memiliki keluhan di pembuluh darah.

Hati
Jam biologis: 13:00 – 15:00.
Daya kerja organ: Kondisi liver sedang dalam keadaan lemah.
Anjuran: Dengan istirahat sejenak akan terjadi proses regenerasi sel-sel hati secara alami.
Larangan: Bekerja terlalu lelah dan terlalu memforsir diri.

Paru-Paru
Jam biologis: 15:00 – 17:00
Daya kerja organ: Pada waktu ini Paru-paru sedang dalam keadaan lemah.
Anjuran: Istirahat dan nafas teraturlah untuk mengembalikan energi paru-paru. Latihan senam ringan, seperti yoga yang dapat membuat nafas lebih stabil.
Larangan: Menghirup udara kotor dan berdebu.
 
Ginjal
Jam Biologis: 17:00 -19:00.
Daya kerja organ: Pada waktu ini Ginjal sedang bekerja dengan giat-giatnya, di mana terjadi proses pembentukan sumsum tulang tubuh dan sel-sel otak.
Anjuran: Waktu ini adalah waktu terbaik untuk belajar.
Larangan: Jangan tidur pada jam-jam ini.

Lambung
Jam biologis: 19:00 – 21:00.
Daya kerja organ: Pada waktu ini Daya kerja Lambung sedang lemah.
Anjuran: Diusahakan untuk tidak mengonsumsi makanan padat yang sulit dicerna oleh lambung atau lebih baik berhenti makan pada jam-jam ini.
Larangan: Dilarang mengonsumsi makanan yang membebani organ lambung, makan berlebihan atau minum banyak soda serta kopi.

Limpa
Jam biologis: 21:00 23:00.
Daya kerja organ: Limpa berada dalam kondisi terlemah pada waktu ini, karena terjadi proses pembuangan racun tubuh dan regenerasi sel limpa.
Anjuran: Konsumsi vitamin dan mineral (multivitamin) terbaik dalam waktu ini, sebab membantu organ limpa dalam bekerja.
Larangan: Kurangi konsumsi minuman yang terasa pahit dan jika wajah menjadi agak pucat pada waktu-waktu ini, bisa jadi limpa berada dalam kondisi gangguan.

Jantung
Jam biologis: 23:00 – 01:00.
Daya kerja organ: Jantung berada dalam kondisi terlemahnya
Anjuran: Tidur merupakan pilihan terbaik untuk kesehatan organ jantungmu, sebab waktu ini adalah waktu terbaik untuk pemulihan energi tubuh.
Larangan: Begadang dan melakukan berbagai aktivitas berat.

Hati
Jam biologis: 01:00 – 03:00.
Daya kerja organ: Liver berada dalam kondisi terbaiknya pada waktu-waktu ini sebab terjadi proses pembuangan racun hasil metabolisme tubuh.
Anjuran: Istirahat dan tidur merupakan pilihan yang tepat sebab pada waktu ini terjadi regenerasi sel pada tubuhmu.
Larangan: Jangan melakukan aktivitas berat dan mengonsumsi makanan pahit juga pedas karena akan mengganggu kerja liver.

Paru-Paru
Jam biologis: 02.30 – 04:30.
Daya kerja organ: Paru-paru sedang membersihkan dan membuang racun-racun di dalam tubuh.
Anjuran: Waktu ini adalah waktu terbaik untuk menenangkan pikiran dan melakukan meditasi
Larangan: menghirup udara sekitar dengan kuat sebab membuatmu batuk, bersin dan berkeringat bila paru-paru dalam kondisi kotor.

Usus Besar
Jam biologis: 05:00 – 07:00.
Daya kerja organ: Usus besar sedang bekerja dengan kuat
Anjuran: Biasakan buang air besar (BAB) pada waktu ini, agar kotoran, racun dan sisa sistem pencernaan dapat dikeluarkan semuanya.
Larangan: Konsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak, kopi berlebihan dan makanan yang terlalu padat sebelum perut terisi oleh karbohidrat dan protein.
 
Penyebab Terganggunya Ritme Sirkadian
Gangguan pada ritme sirkadian dapat terjadi dalam jangka pendek atau panjang. Para ahli telah mengidentifikasi sejumlah penyebab terganggunya ritme sirkadian tidur-bangun (CRSWD) di antaranya,
1. Jet Lag Disorder
Hal ini terjadi ketika seseorang melintasi beberapa zona waktu dalam waktu yang singkat. Kata Jet Lag diambil dari fakta yang sering dialami oleh orang-orang yang melakukan penerbangan antarbenua. Mereka kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur dan kelelahan akibat jet lag sampai ritme sirkadian dalam tubuhnya dapat menyesuaikan diri dengan siklus siang-malam di lokasi barunya.

2. Gangguan Kerja Shift
Kewajiban kerja dapat menyebabkan gangguan besar pada ritme sirkadian seseorang. Kerja shift, yang mengharuskan seseorang bekerja sepanjang malam dan tidur di siang hari, membuat jadwal tidur seseorang bertentangan dengan jam siang setempat.

3. Gangguan Fase Tidur Lanjut
Orang dengan jenis gangguan ini seringkali merasa lelah di awal malam dan bangun sangat pagi. Bahkan jika mereka ingin bangun lebih malam atau tidur lebih larut, orang dengan gangguan fase tidur lanjut biasanya tidak dapat melakukannya.

Gangguan ini relatif jarang, mempengaruhi sekitar 1% orang di usia menengah dan lebih tua dan lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Dalam beberapa kasus, gangguan fase tidur lanjut mungkin terkait dengan penyebab genetik yang diturunkan.

4. Gangguan Fase Tidur Tertunda
Jenis gangguan ritme sirkadian ini dikaitkan dengan “night owl” yang begadang di malam hari dan tidur larut malam. Ini jarang terjadi di populasi umum dan hanya memengaruhi 1 atau 2 orang dari setiap 1.000 populasi namun memengaruhi hingga 16% usia remaja. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi mungkin terkait dengan genetika, kondisi fisik yang mendasari, dan perilaku seseorang.

5. Gangguan Bangun Tidur Non-24 Jam
Kondisi ini terjadi terutama pada orang yang buta dan tidak dapat menerima isyarat berbasis cahaya untuk ritme sirkadian mereka. Tubuh mereka masih mengikuti siklus 24 jam, tetapi jam tidur mereka terus-menerus bergeser mundur beberapa menit atau jam demi jam.

6. Gangguan Ritme Tidur-Bangun Tidak Teratur
Orang dengan gangguan langka ini tidak memiliki pola tidur yang konsisten dan mungkin sering tidur siang atau periode tidur yang singkat sepanjang hari 24 jam. Hal ini sering dikaitkan dengan kondisi yang memengaruhi otak seperti demensia atau cedera otak traumatis, yang membatasi berfungsinya jam utama di hipotalamus.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ritme Sirkadian Tubuh: Pengertian, Cara Kerja, Jam Biologis, dan Gangguannya"