Piramida Ekologi: Pengertian, Fungsi, jenis, dan Kekurangannya

Pengertian Piramida Ekologi
Piramida Ekologi

Pengertian Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid.

Piramida ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.

Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora (konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapatkan energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi.

Fungsi Piramida Ekologi
Piramida ekologi selain menunjukkan kepada kita pola makan organisme dalam ekosistem yang berbeda, tetapi juga piramida ekologi bertanggung jawab memberi kita wawasan tentang bagaimana transfer energi yang tidak efisien, dan menunjukkan pengaruh bahwa perubahan jumlah pada satu tingkat trofik dapat terjadi pada tingkat trofik di atas dan di bawahnya.

Selain itu fungsi piramida ekologi juga, ketika data dikumpulkan selama bertahun-tahun, efek dari perubahan yang terjadi di lingkungan pada organisme dapat dipelajari dengan membandingkan data. Jika kondisi ekosistem semakin memburuk selama bertahun-tahun karena polusi atau perburuan oleh manusia, tindakan dapat diambil untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan mungkin membalikkan beberapa kerusakan saat ini.

Jenis Piramida Ekologi
Secara umum, terdapat tiga macam piramida ekologi di antaranya,
1. Piramida Jumlah
Piramida jumlah menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem, dan pada umumnya piramida jumlah berbentuk menyempit ke atas. Organisme dalam piramida jumlah mulai dari tingkat tropik terendah sampai tertinggi, yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, serta konsumen tersier.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dibandingkan dengan hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme konsumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tersier lebih sedikit organisme konsumen sekunder.

2. Piramida Biomassa
Piramida Biomassa menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Pada bentuk piramida kali ini setiap tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam gram/m2.

Piramida biomassa bentuknya mengecil ke arah puncak tetapi juga dapat berbentuk terbalik. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit dan umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.

3. Piramida Energi
Seringkali piramida energi biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Pira energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut di antaranya,
a. Hanya jumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
b. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
c. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.

Kekurangan Piramida Ekologi
Sementara tiga piramida ekologi sangat spesifik untuk aspek ekosistem yang ingin mereka gambarkan, semuanya masih cenderung mengabaikan aspek-aspek penting. Beberapa kekurangan piramida ekologi di antaranya,
1. Jenis piramida ini hanya berlaku dalam rantai makanan sederhana (dan bukan jaring makanan), yang tidak selalu terjadi secara alami. Mereka juga tidak mempertimbangkan kemungkinan keberadaan spesies yang sama pada tingkat trofik yang berbeda.
2. Selain itu, tidak satu pun dari tiga piramida ekologi yang memberikan gagasan terkait variasi musim dan iklim.
3. Organisme lain seperti mikroorganisme dan jamur tidak diberi peran spesifik dalam piramida meskipun peran vitalnya dalam ekosistem.
4. Lebih dari satu spesies dapat menempati beberapa tingkatan trofik seperti pada jaring makanan. Dengan demikian, sistem ini tidak memperhitungkan jaring makanan.
5. Saprofit tidak dipertimbangkan dalam piramida mana pun meskipun mereka merupakan bagian penting dari berbagai ekosistem.
6. Piramida Ekologi tidak mempertimbangkan kemungkinan keberadaan spesies yang sama pada tingkat yang berbeda.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Piramida Ekologi: Pengertian, Fungsi, jenis, dan Kekurangannya"