Perkembangan Kota: Pengertian dan Tahapannya

Table of Contents
Pengertian Perkembangan Kota dan Tahapannya
Perkembangan Kota

Pengertian Perkembangan Kota

Perkembangan kota adalah prosesi yang dilalui menuju suatu kondisi atau keadaan matang. Prosesi ini lebih mengacu pada kualitas dengan indikasi dalam tahapan tersebut bisa dilihat pada struktur kegiatan perekonomian dari primer ke sekunder atau tersier.

Secara umum berbagai jenis kota akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui aktivitas-aktivitas sumber daya manusia (SDM) berupa peningkatan jumlah penduduk dan sumber daya alam dalam kota yang bersangkutan.

Kota sendiri sebenarnya berawal dari komunitas kecil yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah komunitas besar. Pada dasarnya, tahapan perkembangan kota di berbagai belahan dunia berjalan secara perlahan dan alami.

Tahapan Perkembangan Kota

Griffith seorang ahli tata kota memberikan pandangan tentang empat fase perkembangan kota di antaranya,
1. Stadia atau Tahapan Infantile. Pada tahap ini, pemisah antara daerah-daerah perdagangan atau daerah domestik tidak tampak. Sekat-sekat kelas sosial tidak terlihat jelas namun toko-toko dan pemilik toko masih menyatu sehingga mengganggu arus lalu lintas.
2. Stadia Juvenile. Dalam tahap ini, perumahan-perumahan yang sudah berdiri sejak lama mulai didesak oleh munculnya perumahan-perumahan baru. Pada tahap ini, sudah mulai ada pembatas antara pertokoan dengan permukiman.
3. Stadia Mature. Dalam tahap ini, daerah-daerah baru mulai muncul, seperti; daerah-daerah industri, perdagangan, atau perkumpulan perumahan yang sesuai rancangan perkotaan.
4. Stadia Senile. Dalam tahap ini, sebuah kota mulai mengalami kemunduran karena kurangnya pemeliharaan lebih lanjut pada daerah-daerah baru yang muncul. Hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi, politik, atau penduduknya sendiri.

Adapun bentuk tahapan dalam perkembangan kota menurut Lewis Mumford di antaranya,
1. Kota Eopolis
Tahapan eopolis ini merupakan awal atau permulaan terbentuknya sebuah kota, yang dicirikan oleh munculnya perkampungan. Pada tahap ini, aktivitas penduduk tetap berorientasi di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan juga pertambangan.

2. Kota Polis
Tahapan kota polis akan senantiasa dicirikan oleh adanya pasar di dalam perkampungan dan terbentuknya sektor usaha kecil. Di mana efek dari berbagai jenis industri pada tahap ini masih belum cukup signifikan, meskipun sudah memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.

3. Kota Metropolis
Tahapan ini dicirikan oleh adanya struktur ruang kota yang sudah mulai berkembang. Pengaruh kota sudah mulai dirasakan oleh wilayah di seputarnya, yang ditandai dengan adanya beberapa kota satelit atau wilayah dan perwilayahan penyokong kota utama.

Adapun untuk contoh kota metropolis ini misalnya saja Kota Surabaya di Indonesia yang mampu menyokong adanya berbagai wilayah di sekitarnya. Seperti wilayah Kabupaten Sidoarjo dan lainnya.

4. Kota Megalopolis
Tahapan megalopolis dicirikan oleh tingkah-laku masyarakat yang mendiaminya yaitu hanya berfokus pada materi. Adanya unsur birokrasi yang jahat dengan standar produk makin dianggap segalanya. Di mana khususnya tahap Kota Megalopolis ini contohnya saja seperti Kota Paris di Negara Perancis di abad 18 atau Kota New York di Amerika Serikat pada permulaan abad 20.

5. Kota Tiranopolis
Tahapan tiranopolis bisa dikatakan sebagai serangkaian permulaan kehancuran sebuah kota, di mana pada tahapan iranopolis ini sendiri biasanya ditandai dengan situasi perdagangan dan pasar pun mulai anjlok. Sehingga kehidupan manusia hampir terancam keberadaannya.

6. Kota Nekropolis
Tahapan dalam contoh kota nekropolis dijuluki pula dengan the city of dead, yaitu kota mengalami kerusakan sepenuhnya karena beragam faktor, di antaranya yaitu peperangan, bencana, kelaparan maupun sistem tata kota yang jelek. Pada tahap ini, kenyamanan sudah tidak dapat diperoleh lagi di kota.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment