Peradaban Mesopotamia: Pengertian, Letak, Sejarah, Karakteristik, dan Peninggalannya

Sejarah Peradaban Mesopotamia
Peradaban Mesopotamia
Pengertian Peradaban Mesopotamia
Peradaban Mesopotamia adalah peradaban tertua di dunia yang terletak di antara dua sungai besar yaitu Sungai Euphrat dan Tigris (Irak). Mesopotamia berasal dari dua kata, yaitu mesos yang berarti tengah dan potamus yang berarti sungai.

Lembah sungai Eufrat dan Tigris yang subur menjadi tempat kelahiran kota perdagangan. Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki), dan keduanya berada di Mesopotamia. Luas kawasan peradaban ini mencapai kurang lebih 6.000 kilometer persegi.

Lembah sungai Eufrat dan Tigris terbentuk oleh daerah yang mengelilinginya, adalah gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun Elbrus dan Gurun Hamad. Wilayah Mesopotamia secara alami terbagi ke dalam dua bagian, yaitu Mesopotamia atas dan Mesopotamia bawah atau Babilonia.

Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Sumeria, Akadia, Babolonia, Asiria, dan Babilonia Baru. Dibanding kawasan di Asia Barat lainnya, kawasan ini amat subur sehingga mengundang berbagai suku bangsa untuk berebut dominasi sambil membangun dan mengembangkan peradaban.  

Peradaban Mesopotamia ditandai dengan kehidupan pada segi agraris. Mereka mendiami daerah rawa yang dikeringkan sehingga menjadi lahan pertanian yang subur. Sarana irigasi dan sistem pengairan seperti parit dan kanal sudah dikenal pada peradaban ini.

Letak Mesopotamia
Letak Mesopotamia
Letak Mesopotamia
Mesopotamia terletak di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang sekarang dikenal sebagai Irak. Wilayah ini berbatasan dengan Teluk Persia dan Iran di sebelah timur dan timur laut, Iran dan Turki di sebelah utara, Syria dan Yordania di sebelah barat, sedangkan pada bagian selatan berbatasan dengan Saudi Arabia dan Kuwait.

Karena Mesopotamia berada di antara dua sungai, bentuk wilayahnya melengkung, menyerupai bulan sabit. Hal inilah yang membuat sejarawan Amerika, Breasted, menyebut Mesopotamia sebagai daerah bulan sabit yang subur.

Sejarah Peradaban Mesopotamia
Mesopotamia adalah negara kerajaan kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia. Rumpun Semit menduduki daerah-daerah di sekitar Mesopotamia. Mereka hidup secara semi nomadik. Mereka beternak dan kafilah-kafilahnya yang bergerak untuk mengangkut dagangan.

Pada musim hujan tiba daerah di sekitar Mesopotamia terjadi air bah, dan kemudian airnya menggenangi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai, jika mulai surut, kemudian meninggalkan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah mereka mulai bercocok tanam.
1. Sumeria
Bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia adalah bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria berasal dari daerah sekitar Susa. Ibukotanya bernama Ur. Bangsa Sumeria membangun beberapa negara-negara merdeka. Kota-kota bangsa Sumeria yang menarik menyerupai kota-kota Mohenyo Daro-Harappa yang berada di India.

Kehidupan ekonomi bangsa Sumeria yaitu antara lain beternak, berdagang, dan juga bertani. Untuk mengairi tanahnya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu. Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Hasil panen mereka diangkut menggunakan kereta atau gerobak. Hasil utama pertanian masyarakat Sumeria adalah gandum.

Kebudayaan yang terdapat pada bangsa Sumeria yaitu mereka sudah membuat penanggalan, yang dibagi dalam jam, menit, dan detik. Selain itu, orang Sumeria menciptakan salah satu sistem penulisan paling awal yang diketahui, yaitu cuneiform. Sejak sekitar tahun 3200 SM, mereka mulai menulis di atas lempengan yang terbuat dari tanah liat.

Selain itu, bangsa Sumeria juga membangun sebuah bangunan yang bernama ziggurat. Ziggurat tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata, yang menjulang tinggi didirikan di kawasan lembah sungai. Kuil yang berada di bagian puncak dipersembahkan untuk dewa kota. Para raja dan pendeta melakukan upacara untuk keselamatan kota dan tanah mereka serta untuk menyenangkan para dewa. Mereka juga dapat membuat cermin yang terbuat dari logam.

Kekuasaan tertinggi kerajaan dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut “Patesi”. Patesi tersebut bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Raja bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin.

Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan, atau ketenteraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan. Sistem kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polyteisme. Mereka menyembah banyak dewa seperti dewa udara, langit, bumi, dan lautan. Pusat keagamaan mereka berada di kota Nippur.

2. Akkadian
Orang-orang Akkadian termasuk ke dalam rumpun Semit yang berasal dari padang pasir di utara Mesopotamia. Awalnya mereka selalu kalah dengan bangsa Sumeria. Akan tetapi setelah kemunculan Sargon, bangsa Akkadia kemudian menjadi lebih kuat dan kemudian  turun untuk menguasai Mesopotamia yang subur.

Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada sistem pertanian. Terdapat dua pusat utama pertanian yang terdapat pada bangsa Akkadia di antaranya,
a. Daerah Selatan, menggunakan sistem pertanian irigasi.
b. Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan musiman.

Bangsa Akadia mengambil dan meniru semua hasil kebudayaan dari bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkan. Kota Akadia dipimpin oleh Sargon yang mendirikan kekaisaran pertama di dunia sekitar tahun 2334 SM. Kekuasaan yang baru ini dapat menciptakan ketertiban pada bangsa Akkadia yang lebih besar, tetapi sekaligus juga kekejaman dan kekerasan.

Pada tahun 2100 SM, pengaruh Akkadia merosot, dan kemudian diambil alih oleh Ur sebagai kekuatan yang berpengaruh selama satu abad. Selain itu mereka juga mempunyai banyak dewa dan dongeng-dongeng kepahlawanan.

3. Babilonia
Selain bangsa Akkadia, Babilonia juga berasal dari rumpun Semit. Ibukotanya terletak di Babilon. Bangsa Babilonia menyerang bangsa Sumeria dan Akkadia. Pada masa ini perdagangan di Babilonia tetap ramai, sungai Tigris dan Euphratlah yang menjadi pusat pelayaran Hammurabi memperbaiki penanggalan. Kehidupan ekonomi yang pokok adalah pertanian dan perdagangan.

Hasil kebudayaan dari Babilonia yaitu Stela (batu di ukir atau pilar yang digunakan untuk peringatan suatu peristiwa), yang menggambarkan Hammurabi sedang berbicara dengan dewa keadilan, Shamash, di bawahnya tertulis hukum yang di susun oleh Hammurabi untuk dilihat oleh semua orang. Selain itu terdapat batu pembatas lokal dari Babilonia, diukir dengan doa yang meminta kepada para dewa agar melindungi tanah mereka.

Bangsa Babilonia dipimpin oleh Hammurabi. Ia dikenal sebagai pemimpin yang efisien, terkenal dengan hukum yang disusunnya, dan menciptakan stabilitas di kawasan yang telah lama mengalami masa pergolakan. Inti hukum dari Hammurabi adalah “mata ganti mata, gigi ganti gigi” yang dijatuhkan bagi pelaku yang melakukan kejahatan.

Hukum tersebut diterapkan di Babilonia. Hukum ini melindungi kaum lemah yang beradapan dengan kaum kuat, dan mengatur masalah yang berkaitan dengan perdagangan maupun kepemilikan tanah.

4. Assiria
Kira-kira tahun 3000 SM, di daerah pegunungan sebelah timur terdapat pula suku-suku Assiria. Bangsa Assiria adalah para pembangun yang hebat. Mereka membangun berbagai kota megah dengan banyak kuil dan istana. Kaum pria mengenakan jubah panjang dan berjanggut. Kaum wanita mengenakan gaun berlengan pendek dengan selendang sebahu. Banyak pria menjual istri dan anak sebagai budak untuk membayar utang.

Kebudayaan bangsa Assiria merupakan kebudayaan yang diambil bangsa Sumeria. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam bentuk lembaran tanah liat, serta sejumlah catatan mengenai kesusastraan, sejarah, matematika, dan astronomi dari zaman kuno.

Selain itu, bangsa Assiria juga mempelajari astrologi yaitu kemahiran meramal nasib dan kejadian-kejadian di dunia dengan mempelajari letak bintang-bintang. Bangsa Assiria juga mengambil huruf paku dari kebudayaan Sumeria.

Bangsa Assiria juga mempunyai perpustakaan-perpustakaan, buku-bukunya terdiri dari ubin-ubin tanah liat yang bertuliskan huruf paku. Orang-orang Assiria juga membangun kota-kota, yaitu Assur dan Niniveh. Mereka juga terpaksa membayar upeti kepada para penguasa Babilon.

Orang-orang Assiria terkenal sebagai bangsa yang suka berperang, karena itu mereka mempunyai banyak lawan, yaitu bangsa Phunisia di Laut Tengah. Bangsa ini hidup sebagai pedagang. Selain bangsa Phunisia, bangsa Yahudi juga menjadi lawan dari Assiria. Banyak orang-orang Israel yang dipaksa untuk pindah ke Assiria.

Penguasa paling kuat yang terdapat pada bangsa Assiria yaitu, Raja Adadnirari I (1770-1750), ia memperluas wilayah Assiria dan mendapat gelar “Raja atas Segalanya”. Ia dan para penggantinya tidak membiarkan jika negara lain merdeka.

5. Babilonia Baru
Tahun 626 SM, seorang raja Kaldea yang bernama Nabopolassar mengambil alih kekuasaan, ia memproklamasikan kemerdekaan Babilonia, dan menyingkirkan kekuasaan orang Assiria. Kemudian ia mengalahkan orang Assiria tahun 612 SM. Kemudian anaknya yang bernama Nebukadnezar mengusir orang Mesir agar kembali ke Mesir dan merebut Suriah.

Nebukhadnezzar membangun dinding besar di sekeliling kota, dan menamakan gerbang utama menurut nama dewi Ishtar. Ia juga membangun Taman Gantung, yaitu taman yang berada di atas kota. Kemudian ia juga membangun jembatan besar di atas Sungai Eufrat, dan ziggurat raksasa yang diberi nama Kuil Marduk atau Baal (Menara Babel).

Nebukhadnezzar merupakan salah satu raja Babilonia yang sangat terkenal. Ia mulai berkuasa sekitar tahun 605 SM. Pemerintahannya bertahan selama 43 tahun. Ia menyerang banyak bekas daerah kekuasaan orang Assiria maupun daerah gurun di barat Bailonia.

Setelah wafatnya Nebukhadnezzar, Kerajaan Babilonia hanya bertahan selama enam tahun. Kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Awil-Marduk yang memerintah selama tiga tahun sebelum ia terbunuh. Kemudian pangeran Suriah Nabu-Na’id merebut kekuasaan di Babilonia, dan kemudian ia membujuk penduduk setempat untuk menyembah dewa Sin, yaitu dewa dari Nabu-Na’id.

Sementara itu, ada seorang raja yang masih muda, Koresy (Cyrus) II, mulai menunjukkan kehebatannya setelah berkuasa di Persia tahun 557 SM. Ia berambisi untuk mengambil alih Mesopotamia dan kemudian mendirikan Kerajaan Persia. Kemudian Koresy menyerbu Babilonia dan kemudian merebut kota Babel tahun 539 SM.

Babilonia kemudian diperintah oleh bangsa Persia selama lebih dari dua abad, hingga kemudian ada seorang raja yang masih muda yang bernama Alexander Agung dapat mengalahkan bangsa Persia dan merebut Babel tahun 331 SM, dan kemudian menjadikannya menjadi ibukota.

Karakteristik Peradaban Mesopotamia
Terdapat 5 karakteristik dari peradaban Mesopotamia di antaranya,
1. Sistem Pertanian dan Pengairan
Sejak 10.000 tahun lalu masyarakat Mesopotamia telah bercocok tanam gandum dan sereal, kemudian mereka juga menanam jelai, kurma, kacang polong, zaitun, delima, anggur, dan sayuran. Selain bertani, masyarakat di peradaban Mesopotamia ini juga berternak domba, kambing, babi, dan sapi.

Untuk menunjang hasil panen yang berlimpah setiap musim, penduduk Mesopotamia membangun jaringan irigasi dengan memanfaatkan aliran Eufrat dan Tigris. Dengan perencanaan yang matang maka aliran Eufrat dan Tigris dapat dimanfaatkan secara maksimum untuk menjaga kesuburan lahan pertanian.

Peradaban Mesopotamia menjadi peradaban pertama yang membangun jaringan irigasi sebagai jaringan yang terpadu dan membakukan irigasi menjadi suatu sistem. Pemerintah memberlakukan Undang-undang yang mengatur distribusi air untuk memastikan pengairan berjalan lancar.

2. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Meskipun bangsa silih berganti berkuasa dan mendiami Mesopotamia, tetapi bangsa-bangsa tersebut telah menunjukkan prestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dan membawa perubahan kepada dunia, prestasi tersebut di antaranya,
a. Bidang transportasi
Orang Mesopotamia menemukan roda, kereta, dan perahu berlayar. Roda ditemukan sekitar tahun 3500 SM, di mana selain untuk transportasi maka roda juga digunakan untuk irigasi, penggilingan gandum, dan pembuatan tembikar.

b. Bidang Sains
Orang Mesopotamia mengembangkan konsep waktu dan matematika. Mereka membagi unit waktu menjadi 60 bagian yang akhirnya mengarah pada 60 detik per menit dan 60 menit. Basis angka 60. Dengan basis ini juga dikembangkan sistem penanggalan dengan membagi 1 tahun menjadi 12 bulan.

c. Bidang Geografi
Orang Mesopotamia pertama kali menggunakan peta sekitar tahun 2300 SM. Peta ini berupa sketsa sederhana pada tablet tanah liat yang terdiri atas peta kota, kampanye militer, peta perburuan, dan rute perdagangan.

d. Bidang kependudukan
Di bidang kependudukan, orang-orang di sini mengembangkan konsep tata kota. Pertama kali dalam sejarah menerapkan aturan alokasi manusia dan jumlah besar di satu tempat.

e. Bidang arsitektur
Mereka mampu membangun menara dan gedung tinggi dengan teknik ziggurat yaitu susunan batu bertingkat. Pada 605 SM raja Nebuchadnezar II membangun taman gantung Babilonia yang tingginya hampir 100 meter dengan arsitektur ziggurat.

f. Bidang tulisan
Orang Mesopotamia membakukan sistem tulisan yang disebut tulisan paku (sistem tulisan pertama kali di dunia).

3. Perekonomian
Pada awalnya Mesopotamia bertumpu pada pertanian, di mana sejak sistem irigasi diterapkan kegiatan perdagangan pun mulai bergairah. Hasil panen dan ternak yang melimpah menjadi modal dasar untuk melakukan ekspor. Ramainya perdagangan di Mesopotamia ditunjang dengan kemampuan warganya dalam matematika dan ketepatan waktu.

Kelancaran perdagangan ini juga ditunjang dengan lancarnya transportasi perdagangan baik darat maupun laut. Semula perdagangan dilakukan dengan barter kemudian berkembang menggunakan alat tukar atau logam mulai. Dalam perkembangan berikutnya, alat tukar yang tetap berupa kulit binatang, garam, dan senjata.

4. Pemerintahan
Sejarah pemerintahan dalam peradaban Mesopotamia ditandai oleh silih bergantinya bangsa yang menguasai kawasan subur tersebut. Selama menguasai tiap bangsa sempat mencapai kejayaan sebelum akhirnya runtuh. Adapun bangsa-bangsa tersebut di antaranya,
a. Bangsa Sumeria, menempati Mesopotamia sekitar tahun 3000 SM. Pemerintahannya berciri teokrasi, kekuasaan tertinggi dipegang raja yang sekaligus sebagai kepala agama.
b. Bangsa Akkadia, menempati Mesopotamia sekitar tahun 2800 SM, pemerintahannya berciri monarki dan kekuasaan absolut berada di tangan raja sebagai pemimpin politik sekaligus panglima tertinggi militer.
c. Bangsa Amoria, mendirikan kerajaan Babilonia Lama di Mesopotamia sekitar tahun 2000 SM. Pemerintah berciri monarki dan penguasa tertinggi dipegang oleh raja yang berkuasa secara mutlak, raja yang terkenal adalah Hammurabi yang memberlakukan UU tertua di dunia yang memuat hukum pidana dan perdata.
d. Bangsa Assyria, menempati Mesopotamia sekitar tahun 1300 SM dan ciri dari pemerintahannya adalah monarki, di mana raja berkuasa mutlak. Bangsa Assiria mencapai puncak kejayaan sejak masa pemerintahan Esharhaddon disusul Ashurbanipal, raja terakhir sempat membangun perpustakaan pertama di dunia.
e. Bangsa Khaldea, menempati Mesopotamia tahun 612 SM dan terkenal dengan sebutan Babilonia baru yang mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Nebuchadnezar II yang berhasil membuat taman gantung.
f. Bangsa Persia, menempati Mesopotamia pada 539 SM. Puncak kejayaan terjadi pada masa pemerintahan raja Darius Agung yang berhasil memperluas wilayahnya hingga India.

5. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia bersifat politeisme dengan satu dewa sebagai dewa tertinggi (pantheon). Setiap bangsa menyembah dewa-dewi masing-masing seperti dewa Enlil (Sumeria), dewa Marduk (Amoria dan Khaldea), dewa Ashur (Assyria), dewa Amesha Spenta (Persia).

Peninggalan Peradaban Mesopotamia
1. Bidang Arsitektur
Salah satu peninggalan peradaban Mesopotamia yang sangat mencolok ialah peninggalan sejarah dari segi arsitektur, Hampir semua orang dari bangsa Sumeria membangun kotanya memakai aturan-aturan perkotaan yang sangat terencana, biasanya mereka membuat bangunan dari tanah liat dan batu bata.

Selain itu, ditemukannya ziggurat pun menandai peninggalan peradaban mesopotamia di bidang arsitektur. Ziggurat adalah sebuah menara yang terdiri dari beberapa tingkat yang dibuat oleh bangsa Babilonia kuno.
ziggurat ur hammurabi
ziggurat ur hammurabi

Ziggurat yang paling terkenal sampai saat ini adalah menara babel yang mempunyai ketinggian hingga 90 meter. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk menambah keindahan kota dan menjadi mercusuar untuk pedagang sekitar yang mau menuju ke kota Babilonia.

Selain itu, peninggalan Mesopotamia yang sangat menarik mengenai arsitektur adalah pembuatan taman gantung. Taman tersebut dibuat pada era babilonia baru, di bawah kepemimpinan raja bangsa Khaldea. Sebagai peninggalan sejarah, taman ini dibuat mirip taman yang sedang menggantung kalau dilihat dari kejauhan.

Taman gantung ini mempunyai bentuk mirip podium yang ditanami pepohonan, rumput, hingga bunga-bunga dan berdiri di atas bukit buatan. Selain itu, ada aliran air terjun buatan yang berasal dari sungai Eufrat yang membuat taman ini menjadi lebih indah di pandang. Sebagai tambahan, peninggalan peradaban mesopotamia tersebut dipersembahkan raja babilonia pada istrinya.

2. Bidang Kebudayaan
Salah satu hasil budaya Mesopotamia ialah pemakaian bahasa komunikasi, bangsa Sumeria umumnya memakai abjad berupa huruf paku. Hal tersebut diperkuat dengan temuan prasasti yang berisi tata aturan, hukum, dan undang-undang yang mengatur kerajaan yang seluruh bahasanya memakai huruf paku.

3. Bidang Ilmu Pengetahuan
Peninggalan peradaban Mesopotamia yang tidak kalah hebat dari bangsa lain ialah pada bidang ilmu pengetahuannya. Bangsa khaldea adalah salah satu bangsa yang pada saat itu sudah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa bintang-bintang bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Masih pada bidang ilmu pengetahuan, bangsa Sumeria juga mempunyai peninggalan yang masih kita terapkan sampai saat ini yakni sistem kalender atau penanggalan. Mereka bisa membagi minggu menjadi 7 hari, dan 1 hari menjadi 12 jam secara ganda (12 jam siang, 12 jam malam).

Selain itu, bangsa Sumeria juga memakai sistem kalender tahunan yang setiap tahunnya terdiri dari 360 hari. Inilah yang menjadi peninggalan peradaban Mesopotamia yang masih tetap kita pakai.

Lain dengan bangsa Sumeria, bangsa Assyria memberikan peninggalan sejarah berupa perpustakaan tertua di dunia yaitu perpustakaan niniveh. Perpustakaan tersebut menyimpan berbagai buku pengetahuan yang berbentuk lempengan tanah liat. Selain itu, bangsa assyria lah yang sudah menyempurnakan huruf paku sesudah disederhanakan oleh bangsa Persia.

Kerajaan Assyria juga sudah menemukan berbagai obat-obatan dan mengembangkan ilmu kedokteran. Hal tersebut ditandai dengan budaya mereka yang lebih mengutamakan kesehatan para tentaranya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Peradaban Mesopotamia: Pengertian, Letak, Sejarah, Karakteristik, dan Peninggalannya"