Pendekatan Ilmu Geografi dan Cara Memahaminya
Pendekatan Ilmu Geografi |
Apa Itu Pendekatan Ilmu Geografi?
Pendekatan ilmu geografi adalah metode yang digunakan untuk mempermudah dalam menganalisa berbagai fenomena atau gejala geosfer, termasuk interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Pendekatan ini dilakukan untuk mengklasifikasikan setiap fenomena geografi sesuai dengan sudut pandang dan fokusnya.
Menurut Hagget (1979) dan Baiquni (2008), pendekatan geografi adalah usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan pada komponen ilmu geografi terpadu (Intergrated Geography).Urutan dalam pendekatan geografi di antaranya,
1. Cara pandang: spasial (keruangan)
2. Ruang lingkup pengamatan: unsur fisik dan unsur manusia di permukaan bumi serta saling keterkaitannya
3. Cara pemahaman pengetahuan: pendekatan secara regional, sistematik, ekologis, dan historikal
4. Instrumen atau bahan pengolahan pengetahuan: peta, pemodelan, statistik, survei lapang, dan teknologi informasi, atau dapat dikatakan dengan sistem informasi geografis
5. Jenis pengetahuan yang dihasilkan: deskriptif, analitik, preskriptif, dan prediktif.
Cara Pemahaman Pendekatan Ilmu Geografi
Cara pemahaman dalam pendekatan ilmu geografi dapat dilakukan dalam 4 cara di antaranya,
1. Pendekatan Regional
Secara umum pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan ruang dan ekologi. Jadi membandingkan kondisi permukaan bumi dari segi aspek keruangan serta lingkungan secara komprehensif. Biasanya pendekatan regional digunakan ketika ingin membandingkan berbagai daerah yang berbeda. Karena masing-masing daerah tentunya memiliki perbedaan kondisi alam hingga manusia atau masyarakatnya.
Perbedaan ini akan membuat daerah saling berinteraksi dalam rangka memenuhi kebutuhan. Contoh pendekatan regional adalah Korea Selatan memiliki sumber daya alam yang terbatas namun kaya akan sumber daya manusia yang handal.
Kebalikan dari negara tropis seperti Indonesia yang memiliki sumber daya manusia yang kurang berkualitas tapi sumber daya alamnya melimpah. Membangun rumah harus memperhatikan kondisi wilayahnya. Bila berada di sekitar pantai maka pondasi harus ditinggikan supaya mengantisipasi pasang naik air laut atau banjir.
2. Pendekatan Sistematik
Makna Pendekatan Sistematik adalah memadukan unsur – unsur yang diduga dapat mempengaruhi terbentuknya suatu gejala pada beberapa tempat yang berbeda. Tujuannya adalah Mengidentifikasi pola dan proses adanya gejala tersebut di beberapa tempat, dan Menjelaskan faktor – faktor yang menyebabkan gejala tersebut dapat muncul secara berbeda pada tempat yang berlainan.
Contohnya adalah Pendekatan sistematik melihat kepada unsur yang dapat membentuk pola pada beberapa tempat yang berbeda. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari pendekatan sistematik di mana terdapat dua kecamatan yang memiliki satu unsur yang sama dan satu unsur yang berbeda. Dalam menjawab contoh kasus tersebut digunakan pendekatan sistematik dengan mencari faktor – faktor apa saja yang dapat menyebabkan adanya gejala tersebut.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah berupaya untuk mengkaji fenomena geosfer melalui kombinasi pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya setiap wilayah di bumi berbeda antara satu dengan yang lain.
Contoh: Wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan guna memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Sebaliknya, perkotaan berinteraksi dengan pedesaan guna memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja.
4. Pendekatan Ekologis
Makna Pendekatan Ekologis adalah menggabungkan unsur manusia dengan lingkungan di suatu tempat. Tujuannya Mengidentifikasi perilaku manusia terhadap kondisi lingkungan di tempat yang berbeda, Mengidentifikasi dampak lingkungan akibat perbedaan pola hidup manusia di tempat yang berbeda dan Mengidentifikasi persamaan atau perbedaan pola hubungan tersebut di tempat yang berbeda.
Contohnya adalah pada Pendekatan ekologis pada dasarnya gabungan dari pendekatan regional dan pendekatan sistematik di mana melihat persamaan dan perbedaan akan suatu pola. Hal yang membedakan adalah pola yang muncul memiliki dampak terhadap lingkungan atau tidak dan sebaliknya. Gambar di bawah ini merupakan contoh kasus dengan pendekatan ekologis yang dilihat dari dampak kondisi lingkungan yang relatif cirinya sama dengan pola kehidupan manusia di beberapa wilayah yang berbeda.
5. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini adalah upaya untuk mengkaji persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan keruangan digunakan untuk mengetahui persebaran penggunaan ruang yang telah tersedia dan bagaimana penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Contoh: Untuk perencanaan pembukaan lahan pemukiman, banyak data yang harus diketahui untuk memenuhi persyaratan. Di antaranya adalah data seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, dan sebagainya. Nantinya, hal tersebut digunakan untuk menilai keadaan fisik lokasi yang mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan tinggal di sana.
6. Pendekatan Historikal
Makna Pendekatan Historikal menelusuri perkembangan suatu gejala geografi Tujuannya di antaranya Mengetahui keterkaitan ruang pada masa lampau dan kini (keterkaitan tempat dan waktu), Dampak dari gejala geografi di masa lampau kemungkinan akan terbawa hingga masa kini.
Contoh: perkembangan suatu daerah menjadi sebuah kota yang dapat dilihat dari segi perkembangan lokasi dan waktu. Perkembangan suatu daerah menjadi sebuah kota biasanya lebih kepada perkembangan ekonomi. Pendekatan historikal dapat menggunakan kajian mengenai lokasi pusat – pusat perekonomian sebagai acuan dalam perkembangan suatu kota.
Dari berbagai sumber
Post a Comment