Pelangi: Pengertian, Syarat, Proses, Jenis, dan Faktanya

Pengertian Pelangi
Pelangi

Pengertian Pelangi
Pelangi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lengkung spektrum warna di langit, tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embun; bianglala. Demikian, pelangi adalah fenomena meteorologi yang disebabkan oleh refleksi, refraksi, dan difraksi cahaya dalam tetesan air yang menghasilkan spektrum cahaya yang muncul di langit.

Pelangi biasanya bentuk busur melingkar berwarna-warni. Pelangi yang disebabkan oleh sinar matahari selalu muncul di bagian langit yang berhadapan langsung dengan matahari. Pelangi biasanya tampak di langit usai hujan. Namun, pelangi tidak selalu muncul usai hujan, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar pelangi bisa terbentuk.

Pelangi Menurut Para Ahli
1. Newton, pelangi adalah spektrum yang dihasilkan dari pembelokan sinar yang masuk melalui prisma. Di mana terdapat tujuh warna dasar antara lain merah, orange, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
2. Lord Rayleigh, pelangi dan efek cahaya yang muncul di langit disebabkan oleh cahaya yang dibiaskan dan terdistorsi oleh partikel-partikel uap air.

Syarat Terjadinya Pelangi
Faktor pertama, posisi matahari harus berada di atas garis horizon. Cahaya matahari tidak boleh dihalangi awan, pegunungan, atau hal lainnya. Kemudian, posisi matahari juga harus sedikit lebih rendah. Apabila kita berada di posisi yang sama dengan garis horizon, matahari perlu berada di sudut 42 derajat agar pelangi bisa tampak dari tempat kita berdiri.

Hal yang perlu diingat, munculnya pelangi selalu di sisi langit yang berlawanan dengan matahari. Sehingga, ketika melihat pelangi, posisi matahari akan berada di belakang kita. Oleh sebab itu, udara di sisi langit yang berlawanan dengan kita harus mengandung banyak butiran air, misalnya setelah hujan.

Pelangi memang tidak hanya terjadi setelah hujan, melainkan juga bisa terbentuk asal memenuhi syarat. Misalnya, percikan air ke udara di air terjun atau di pantai dekat tebing. Pada posisi itu kita mungkin bisa melihat pelangi.

Selain itu, pelangi juga terjadi karena ada proses pembiasan. Matahari membiaskan sinarnya pada tetesan air lalu menghasilkan warna-warna yang indah. Ketika proses pembiasan terjadi, cahaya tersebut berbelok dari satu medium udara ke medium air.  

Setiap warna pelangi akan dibelokkan di sudut yang berbeda, sehingga akan memantulkan warna yang menakjubkan pada pelangi. Warna pertama yang dibelokkan adalah ungu, sementara warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah.

Pada akhirnya, pelangi akan menampakkan warna yang mengagumkan, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana diketahui, pelangi memang paling sering tampak ketika sinar matahari jatuh pada tetesan hujan.

Biasanya peristiwa ini terjadi ketika pagi hari atau sore hari. Ketika matahari terlalu jauh berada di atas cakrawala, tidak ada pelangi yang tampak. Namun, apabila posisi matahari lebih rendah di langit, bagian dari busurnya menjadi terlihat. Apabila matahari cukup rendah serta berada di tempat yang cukup tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang, maka pelangi akan tampak melingkar.
 
Proses Pembentukan Pelangi
Terdapat beberapa proses dalam pembentukan sebuah pelangi di antaranya,
1. Pembiasan Sinar Matahari
Pelangi dapat muncul disebabkan oleh pembelokan atau pembiasan cahaya matahari yang terjadi di atmosfer bumi, di mana cahaya matahari sebelum masuk ke permukaan bumi akan ditahan melalui atmosfer. Lapisan atmosfer ini yang menahan cahaya matahari dari medium satu menuju medium yang lainnya, dan kemudian sinar matahari tersebut masuk ke titik-titik air hujan.

2. Sinar Matahari Masuk Melalui Presipitasi Air Hujan
Ketika cahaya matahari tertahan oleh lapisan atmosfer, agar sinar matahari dapat menuju permukaan bumi dengan melalui presipitasi air hujan. Presipitasi air hujan adalah jumlah titik–titik air hujan yang akan masuk ke permukaan bumi. Namun titik-titik air hujan tersebut tidak dapat turun dengan lurus ke bawah, yang akhirnya membuat cahaya matahari yang terbawa ikut dibelokkan oleh presipitasi air hujan.

Pembelokan cahaya matahari oleh presipitasi air hujan mengakibatkan dampak warna cahaya matahari yang telah berkumpul menjadi satuan warna putih akan terpisah antara satu warna dengan warna lainnya dan akhirnya terbentuklah pembiasan cahaya menjadi warna-warna merah jingga kuning hijau biru nila dan ungu.

3. Cahaya yang Dibelokkan
Setelah cahaya sudah terkumpul menjadi satuan warna, yaitu warna putih, tetapi warna tersebut hanya bertahan pada saat cahaya matahari masih tertahan pada lapisan atmosfer. Setelah itu warna tersebut akan menyebar menjadi tujuh warna dikarenakan pembelokan sudut dan menjadikan tujuh warna indah pada pelangi. Inilah sebabnya pelangi berbentuk seperti busur.

4. Terbentuknya Warna Pelangi
Pelangi yang awalnya terbentuk dari perputaran warna matahari yang terlihat putih akhirnya berubah menjadi tujuh warna dasar yang merupakan warna awal dari cahaya matahari. Warna yang pertama kali dibelokkan oleh cahaya pelangi adalah warna ungu, sedangkan pembelokan cahaya matahari oleh presipitasi air hujan yang terakhir adalah warna merah. Hal ini berbanding terbalik pada penyebutan warna-warna merah jingga kuning hijau biru nila dan ungu pada pelangi.

Jenis Pelangi
1. Pelangi Primer
Pelangi primer merupakan pelangi yang paling sering kita lihat. Pelangi tersebut terbentuk dari pembiasan dan pantulan internal sinar cahaya yang masuk ke dalam titik hujan. Hasil warna dari pelangi primer dari dalam ke luar meliputi warna ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Pita merah membuat sudut 42 derajat dengan sinar matahari, sementara pita warna lainnya membuat sudut yang lebih kecil.

2. Secondary Bow
Sementara, pelangi lain yang penampakannya kurang intens adalah pelangi busur sekunder atau secondary bow. Pelangi jenis ini merupakan salah satu pelangi yang langka karena hanya akan muncul saat ada pelangi primer yang lebih dulu muncul.

Pelangi sekunder akan menampilkan warna yang tampak lebih redup dari pelangi primer serta menampilkan warna yang terbalik dari pelangi primer. Apabila kamu pernah melihat dua pelangi dengan intensitas warna yang berbeda, bisa jadi itu adalah jenis pelangi sekunder.  

3. Supernumerary Bows
Pelangi supernumerary bows biasanya memiliki warna hijau, merah muda, dan ungu yang tampak dominan. Pelangi jenis ini terjadi saat terkena tetesan air hujan.

4. Lunar Rainbow
Pelangi memang tidak hanya disebabkan oleh matahari, melainkan juga bisa terjadi karena bulan. Pelangi jenis itu dinamakan lunar rainbow. Pelangi itu hanya membutuhkan tetesan air dan sumber cahaya, misalnya bulan purnama yang cahayanya cukup terang. Cahaya tersebut dapat dibiaskan oleh tetesan hujan seperti yang terjadi pada matahari.
 
5. Red Rainbows
Tidak seperti pelangi lain yang memiliki banyak warna, pelangi jenis red rainbow ini menampakkan warna yang didominasi merah. Red rainbows biasanya muncul di pagi hari dan saat matahari terbenam di sore hari. Ketebalan filter atmosfer bumi menjadi biru, kemudian terlihat lebih merah seperti tetesan cahaya oranye yang mencerminkan dan membiaskan air. Hasil akhirnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah.
 
6. Sundogs
Pelangi jenis ini biasanya muncul saat musim dingin dan cuaca terpantau cerah. Pelangi sundogs biasa terjadi ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Pelangi sundogs biasa menampilkan pantulan cahaya berwarna merah pada bagian dalam dan warna ungu di bagian luar, lalu diikuti warna pelangi lainnya. Apabila konsentrasi kristal es di udara kian tebal maka struktur warna pelangi yang muncul juga kian tebal.
 
7. Fogbows
Penampakan pelangi fogbows atau busur kabut sulit didapatkan dari pelangi lainnya. Sebab, pelangi jenis ini hanya akan terjadi saat jumlah parameter tertentu disesuaikan untuk menciptakan pelangi fogbows. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Selain itu, kabut di belakang pengamat juga harus sangat tipis sehingga sinar matahari bisa bersinar melalui kabut tebal di depan.
 
8. Waterfall Rainbows
Pelangi air terjun atau waterfall rainbows adalah pelangi yang penampakannya jarang kita temui karena biasanya hanya dapat dilihat di atas air terjun. Waterfall rainbows ini biasanya didapati ketika kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara dengan konstan atmosfer terus-menerus.

Fakta Warna Pelangi
Di balik sejuta keindahannya, terdapat pula beberapa fakta menarik di balik warna-warni pelangi di antaranya,
1. Pelangi Terdiri Dari Jutaan Warna
Siapa sangka, ternyata pelangi tidak hanya memancarkan tujuh warna, tetapi ada jutaan warna di baliknya. Namun sayangnya, mata manusia tidak mampu menangkap semua komponen yang dipancarkan oleh pelangi.

Manusia hanya mempunyai kemampuan menangkap setidaknya tujuh warna yang dipancarkan oleh pelangi, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

2. Bentuk Pelangi Berbeda Bagi Setiap Orang
Sebagaimana yang telah dijelaskan, pelangi umumnya dianggap berbentuk setengah lingkaran. Tapi ternyata bentuk pelangi yang dilihat oleh setiap orang bisa berbeda-beda. Sebab tiap-tiap bentuk yang dihasilkan ternyata ditentukan oleh jarak dan posisi masing-masing orang.

Selain itu, suatu cahaya yang memantul dalam rintik hujan juga bisa memengaruhi bentuk pelangi yang tampak di mata setiap orang. Bukan hanya karena jaraknya yang jauh, tapi orang-orang yang melihat dari jarak beberapa sentimeter pun juga akan menghasilkan visual yang berbeda dari pelangi tersebut.

3. Warna dan Bentuk Pelangi Dipengaruhi Posisi Matahari
Fakta berikutnya yang perlu kita ketahui adalah sudut matahari sangat memengaruhi warna dan bentuk pelangi. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah orang yang nyatanya melihat pelangi secara sempurna, tapi ada juga yang tidak, baik dari segi bentuk ataupun warnanya.

Pelangi yang sempurna dari segi warna dan bentuknya hanya bisa terlihat ketika posisi matahari berada di sudut 42 derajat. Posisi tersebut hanya terjadi saat pagi dan sore hari.

4. Urutan Warna Pelangi
Umumnya pelangi membentuk warna dengan urutan merah, orange, kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pelangi: Pengertian, Syarat, Proses, Jenis, dan Faktanya"