Nasionalisme India: Pengertian dan Sejarahnya

Pengertian Nasionalisme India dan Sejarahnya
Nasionalisme India

Pengertian Nasionalisme India
Nasionalisme India adalah sebuah konsep gerakan kemerdekaan India melawan kolonial British Raj yang berlangsung pada 1857 hingga 1947. Titik awal perjuangan nasionalisme India terjadi pada Perang Kemerdekaan India tahun 1857-1859.

Nasionalisme India merupakan sebuah instansi dari nasionalisme teritorial, yang meliputi seluruh suku bangsanya, terlepas dari latar belakang etnis dan agama mereka yang beragam. Konsep tersebut masih sangat mempengaruhi politik India dan merefleksikan perlawanan pendirian sektarian nasionalisme Hindu dan nasionalisme Muslim.

Sejarah Nasionalisme India
India pada awalnya merupakan salah satu negara jajahan bangsa Inggris. Hal tersebut dimulai pada tahun 1600, di mana Inggris mendirikan kongsi dagang EIC di negara tersebut. Inggris mendapatkan izin untuk berdagang di Gujarat dan sejak saat itu sedikit demi sedikit Inggris mulai menguasai wilayah yang ada di India.

Hingga akhirnya, pada abad ke 19 Inggris berhasil menguasai sebagian besar wilayah India dan melakukan eksploitasi besar-besaran yang menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Gerakan nasionalisme kemudian muncul di India untuk menentang kekuasaan Inggris, di mana rakyat mulai sadar bahwa sebuah kebebasan itu penting untuk negaranya.

Gerakan nasionalisme di India pada tahun 1885 ditandai dengan terbentuknya All India National Congress yaitu majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris.

Tokoh Nasionalisme India dan Ajarannya
Adapun, tokoh-tokoh terkenal dalam gerakan nasionalisme di India pada periode awal ini antara lain Mahatma Gandhi, Ali Liqhut Khan, Jawaharlal Nehru, Banarjee, Mohammad Ali Jinah, dan B.G Tilaq.

Nasionalisme di India bukan hanya mengacu kepada gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan saja, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya. Di mana, gerakan nasionalisme ini bukan hanya di bidang politik saja tetapi juga di bidang keagamaan (kerohanian)
1. Brahma Samad. Brahma Samad ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy.
2. Rama Krisna. Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda.
3. Santineketan. Santineketan bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore.

Kongres (All Indian National Congres)
Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India.

Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrem menyatakan semboyan “India untuk Hindu” (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri.

Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat dua aliran di antaranya,
1. Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru.
2. Aliran Ekstrem (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru.

Liga Muslim (Muslim League)
Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan. Keluarnya Liga muslim salah satu penyebabnya adalah dominasi orang-orang Hindu dalam Kongres.

Ajaran Mahadma Gandhi
Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya di antaranya,
1. Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2. Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.
3. Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation seperti yang dilakukan oleh Soekarno di Indonesia dengan PNI kepada pemerintah kolonial Belanda.
4. Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
5. Purna Swaraj, yaitu gerakan yang bertujuan supaya bangsa India dapat membentuk pemerintahan sendiri atas dasar kebudayaan sendiri

Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Nasionalisme India: Pengertian dan Sejarahnya"