Masalah Ekonomi: Pengertian, Faktor, Teori, Kebijakan Pemerintah

Table of Contents
Pengertian Masalah Ekonomi
Masalah Ekonomi

Pengertian Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi adalah segala hal yang menyangkut problematika dan  kesulitan yang dihadapi yang berhubungan dengan ekonomi. Masalah ekonomi selalu merupakan permasalahan yang paling krusial karena terkadang menyangkut hajat hidup orang banyak. Negara pun  dituntut ikut turun tangan untuk menyelesaikannya.

Perkembangan peradaban manusia dari waktu ke waktu memunculkan dua kategori masalah ekonomi, yaitu masalah ekonomi klasik dan modern. Adapun Perubahan tingkah laku dan pola hidup masyarakat turut berpengaruh pada tingkah laku ekonomi. Dengan demikian, permasalahan ekonomi klasik tentunya mengalami perbedaan dengan masalah ekonomi masyarakat modern.

Terutama di tengah pandemi wabah yang berlangsung seperti saat ini. Wabah COVID-19 tersebut turut pula melumpuhkan perekonomian negara bahkan dunia. Hal ini merupakan salah satu bentuk masalah ekonomi modern yang sedang berkembang pada saat ini.

Faktor yang Mempengaruhi Masalah Ekonomi

Dalam permasalahan ekonomi, manusia dihadapkan dengan tuntunan memenuhi kebutuhan hidup baik dari segi pangan, sandang hingga papan. Faktor yang mempengaruhi masalah ekonomi sendiri di antaranya,
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan segala hal yang berasal dari alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh manusia. Berdasarkan pembentukannya sumber daya alam terbagi menjadi Sumber daya yang dapat diperbaharui (jumlahnya tidak terbatas) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (jumlahnya terbatas dan dapat habis).

Sumber daya alam dan kaitannya terhadap masalah ekonomi berhubungan erat dengan tersedia tidaknya bahan baku karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, dan semakin menyempitnya lahan sumber daya alam yang diperoleh.

2. Sumber Daya Manusia
Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi ketersediaan tenaga kerja ahli dan profesional. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam institusi maupun perusahaan. SDM sebagai elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal, teknologi, karena manusialah yang berperan mengendalikan faktor lainnya.

Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) sendiri terbagi lagi menjadi dua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) Makro atau jumlah penduduk berusia produktif di sebuah wilayah, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Mikro yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.

Peningkatan kompetensi SDM dapat diwujudkan melalui sejumlah program pendidikan dan pelatihan yang berfokus kepada pengembangan kepemimpinan, dan kompetensi sesuai dengan minat dan bidang kerja yang ia tekuni.

3. Modal Kerja
Proses produksi tentunya membutuhkan modal kerja agar produksinya dapat selesai dengan baik, serta memenuhi permintaan konsumen. Meski terkadang modal kerja sangat sulit diperoleh, terutama di masa pandemi seperti sekarang.

Sebab dampak covid bukan hanya berpengaruh pada perseorangan tapi juga pada sektor perbankan sebagai pemberi modal kerja turut mengalami kelumpuhan. Modal kerja sebagai jumlah dari aktiva lancar. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan.

4. Proses Distribusi
Walaupun terbilang sederhana dan merupakan masalah ekonomi klasik. Proses distribusi cukup berpengaruh dalam masalah ekonomi, terutama pada barang-barang pokok yang dihasilkan guna memenuhi kebutuhan distribusi yang merata.

Distribusi sebagai kegiatan atau tindakan memindahkan produk dari pihak supplier kepada konsumen dalam bentuk rantai pasokan (supply chain). Distribusi menjadi salah satu kunci keuntungan bagi perusahaan karena secara langsung akan mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen.

Adanya aktivitas distribusi yang tepat akan sangat berguna untuk mencapai profit perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa lebih menekan biaya modal serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut.

Dengan adanya perkembangan teknologi digital di era 4.0 saat ini, proses distribusi juga akan berubah dan beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan. Bagaimana distributor dapat beradaptasi tersebut bisa kamu pelajari pada buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi.

5. Tingkat Konsumsi
Perbedaan gaya hidup tentunya berbanding lurus dengan berapa banyak tingkat Konsumsi yang dilakukan oleh konsumen. Adanya beberapa faktor yang menyebabkan tingkat Konsumsi konsumen terus menurun, hal inilah yang akan menimbulkan masalah ekonomi jika terus menerus terjadi.

Penyebab tersebut di antaranya terbatasnya lapangan pekerjaan. Efek dari terbatasnya lapangan pekerjaan adalah tingginya angka pengangguran yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran.

Semakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan menurunkan keinginan seseorang dalam membeli barang. Selain itu Kenaikan Harga juga akan berpengaruh besar pada perekonomian.

Penyebab lainnya tentu saja atau proses naiknya harga secara terus menerus. Inflasi sebagai suatu proses turunnya nilai mata uang secara berkesinambungan. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya jumlah kebutuhan namun stok terbatas, biaya produksi atau jasa mengalami kenaikan, atau jumlah uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi.

Teori Masalah Ekonomi

Berdasarkan teorinya, masalah-masalah dalam ekonomi sejatinya dibagi menjadi dua di antaranya,
1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik
Masalah ekonomi klasik adalah masalah yang menyangkut sekelumit siklus ekonomi yang lebih sederhana, seperti produksi, distribusi dan konsumsi atas barang yang dihasilkan. Siklus ekonomi tersebut berubah seiring dengan perkembangan zaman.
a. Masalah Produksi. Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
b. Masalah Distribusi. Masalah lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke tangan konsumen.
c. Masalah Konsumsi. Setelah barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya adalah apakah barang tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena harganya tidak terjangkau.

2. Masalah Pokok Ekonomi Modern
Masalah ekonomi modern adalah problematika yang dihadapi siklus ekonomi dalam lingkup yang lebih kompleks. Tidak hanya menyangkut proses produksi yang sederhana, tetapi juga bagaimana cara memperoleh bahan baku untuk proses tersebut. Terdapat tiga masalah utama dalam ekonomi modern di antaranya,
a. Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak (what?)
Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan. Kenapa? Ini tentu karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan mengalami kerugian, bahkan, bisa bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia.

b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut (how?)
Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah selanjutnya adalah teknik produksinya. Dengan sumber daya yang ada, produsen harus bisa menentukan teknik produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang digunakan. Selain itu, produsen juga harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan tenaga manusia, atau bantuan mesin.

c. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi (for whom?)
Masalah ini menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang akan ikut menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan dari barang dan jasa yang diproduksi bukan hanya untuk konsumen saja. Melainkan ada pihak-pihak lain yang menerima keuntungan.

Seperti misalnya, karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan baku akan mendapat upah, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan menerima keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah ini sangat berkaitan dengan “siapa saja yang mendapat untung” dari diproduksinya barang dan jasa, sehingga produsen harus bisa menyelesaikan masalah ini.

Kebijakan Pemerintah Menghadapi Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi modern yang sedang dihadapi saat ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Terutama sejak adanya COVID-19, yang sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah melahirkan beberapa kebijakan ekonomi guna mengatasi masalah tersebut di antaranya,
1. Pembebasan Tarif Listrik
Tarif listrik yang dibebaskan untuk penggunaan kapasitas 450 V dan 900 V. Walaupun tidak berpengaruh secara langsung, namun kebijakan tersebut cukup terasa manfaatnya dalam menghadapi masalah ekonomi modern terkait COVID-19. Daya beli masyarakat menjadi kuat kembali. Sehingga masyarakat memiliki kecenderungan untuk membeli barang hasil produksinya.

2. Memberikan Kemudahan Persyaratan Ekspor-Impor
Kemudahan masyarakat untuk melakukan import barang dengan Pembebasan pajak pada sektor import. Hal tersebut untuk memberikan dukungan penuh dalam bidang ekonomi. Sehingga kegiatan eksport import tetap berjalan seperti biasa, tidak terpengaruh adanya wabah COVID-19. Dengan demikian aktivitas ekonomi masyarakat tidak ikut lumpuh karenanya.

3. Perlindungan Sosial Terhadap Program Keluarga Harapan
Keluarga yang termasuk dalam PKH, cenderung mendapatkan pengaruh yang besar atas masalah ekonomi modern terkait COVID-19 tersebut. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan kebijakan untuk mengatasi masalah ekonominya dengan memberikan bantuan secara tunai agar daya belinya kembali meningkat. Dengan demikian, siklus ekonomi dapat berjalan dengan lancar.

4. Pemberian Insentif Untuk Tenaga Medis
Pengaruh COVID-19 tersebut sangat berimplikasi pada tenaga medis yang bekerja ekstra keras. Dengan demikian, pemerintah menyiapkan anggaran khusus dari belanja negara untuk pemberian insentif pada tenaga Medis. Penggunaan anggaran negara tersebut merupakan bagian dari masalah ekonomi.

5. Pembebasan Pajak Penghasilan Untuk Sektor Industri
Proses produksi pada sektor industri kecil, dengan penghasilan sekurang-kurangnya Rp200.000.000 dibebaskan dari pajak penghasilan. Hal tersebut guna meminimalisir risiko kelumpuhan pada sektor industri tersebut akibat adanya kelemahan daya beli masyarakat yang terjadi karena adanya COVID-19. Dengan demikian, aktivitas siklus ekonomi sebagaimana biasanya. 
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment