Konflik India-Pakistan: Pengertian, Sejarah, Latar Belakang, dan Beberapa Peristiwa Konflik
Konflik India Pakistan |
Pengertian Konflik India-Pakistan
Konflik India-Pakistan adalah konflik yang terjadi antara India dan Pakistan, sejak pemisahan India pada Agustus 1947. Terdapat tiga perang utama dan satu perang kecil antara kedua negara, serta beberapa perkelahian dan pertikaian di perbatasan. Perang ini disebabkan oleh wilayah Kashmir yang diperdebatkan, dengan pengecualian pada Perang India-Pakistan 1971 yang disebabkan oleh masalah wilayah Pakistan Timur.
Sejarah Konflik India-Pakistan
Pemisahan India muncul pada masa pasca Perang Dunia II, saat Britania Raya berhadapan dengan tekanan ekonomi akibat perang dan demobilisasinya. Pemisahan tersebut, menurut politisi terkemuka seperti Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Liga Muslim India) dan Jawaharlal Nehru (pemimpin Kongres Nasional India), seharusnya menghasilkan hubungan yang damai.
Namun, Pemisahan Kemaharajaan India menjadi India dan Pakistan pada tahun 1947 tidak memisahkan dua bangsa melalui agama secara bersih. Hampir sepertiga populasi muslim Kemaharajaan India tetap tinggal di India. Kekerasan antar-masyarakat, antara pengikut Hindu, Sikh dan Islam, menghasilkan korban sekitar 500 ribu sampai 1 juta jiwa.
Teritori-teritori yang diperintah Pangeran, seperti Kashmir dan Hyderabad, juga ikut serta dalam Pemisahan. Para pangeran harus memilih antara bergabung dalam India atau Pakistan. India dan Pakistan menaruh klaim atas Kashmir, dan kemudian Kashmir menjadi titik utama dari konflik. Penguasa Kashmir, yang memiliki penduduk mayoritas muslim, bergabung dengan India dengan mentandatangani Instrumen Aksesi.
Latar Belakang Konflik India-Pakistan
Sebelum India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada Agustus 1947, Kashmir sudah lebih dulu diperebutkan. Inggris melepaskan kendalinya atas India pada tahun 1947, memecahnya menjadi India yang mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas Islam. Di bawah Undang-Undang Rencana Pembagian India, Kashmir diberi kebebasan untuk memilih ikut India atau Pakistan.
Penguasa Kashmir kala itu, Maharaja Hari Singh memilih India dan setelah itu perang selama dua tahun meletus sejak 1947. Pada 1999 India melawan kelompok militan yang didukung pasukan Pakistan. Sejak saat itu India dan Pakistan menyatakan keduanya sebagai negara dengan kekuatan nuklir.
India, Pakistan, dan China mengklaim memiliki sebagian atau seluruh wilayah Kashmir. Wilayah itu pun dikuasai tiga negara.
1. Wilayah kekuasaan India. Satu negara bagian, yaitu Jammu dan Kashmir, membentuk bagian selatan dan timur wilayah dengan total sekitar 45 persen wilayah Kashmir.
2. Wilayah kekuasaan Pakistan. Tiga wilayah yang disebut Azad Kashmir, Gilgit, dan Baltistan membentuk bagian utara dan barat wilayah itu, dengan total sekitar 35 persen wilayah Kashmir.
3. Wilayah kekuasaan China. Satu wilayah yang disebut Aksai Chin di bagian timur laut wilayah itu, setara dengan 20 persen dari Kashmir.
Beberapa Peristiwa Konflik India-Pakistan
India menuduh Pakistan menyerahkan 3.220 mil persegi wilayah Kashmir ke China. Garis Kontrol membagi bagian-bagian Kashmir yang dikuasai India dan Pakistan dengan panjang 700 kilometer. Banyaknya kekerasan di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Banyak warga Kashmir tidak ingin berada di bawah kendali pemerintah India. Mereka lebih memilih ingin merdeka atau bergabung dengan Pakistan.
Populasi di Negara Bagian Jammu dan Kashmir yang masuk wilayah India adalah 60 persen muslim. Wilayah ini adalah satu-satunya negara bagian yang dihuni mayoritas muslim di tengah mayoritas India yang Hindu. Tingginya tingkat pengangguran dan pelanggaran hak asasi dilakukan aparat keamanan menjadikan wilayah ini tak pernah surut dari masalah.
Gelombang kekerasan terbaru terjadi setelah tewasnya militan muda Kashmir, Burhan Wani, 22 tahun pada Juli 2016. Dia tewas dalam pertempuran dengan pasukan keamanan. Insiden ini memicu gelombang protes di Kashmir. Ribuan orang menghadiri upacara pemakaman Wani di kampung halamannya di Tral, sekitar 40 kilometer sebelah selatan Kota Srinagar.
Usai pemakaman warga kembali bentrok dengan aparat. Lebih dari 30 orang tewas dan lainnya terluka. Sejak itu gelombang kekerasan terus terjadi. Sejak 2018 lebih dari 500 orang tewas, termasuk warga sipil, aparat keamanan, dan militan. Angka itu adalah yang tertinggi dalam satu dekade terakhir. Berikut beberapa peristiwa bersejarah konflik India-Pakistan di antaranya,
1. Perang 1965
Perang pertama menyebabkan Kashmir dibagi menjadi dua, yakni wilayah yang dikuasai India dan Pakistan, tetapi pembagian ini gagal menyelesaikan sengketa. Dua puluh tahun kemudian kedua negara kembali berperang, setelah serangkaian pertempuran perbatasan meningkat menjadi perang penuh yang berlangsung 17 hari. Masing-masing negara mengklaim menang.
Anehnya, perang 17 hari itu adalah salah satu dari beberapa konflik militer era Perang Dingin yang tidak ada hubungannya dengan seteru negara adidaya. India dan Pakistan keduanya dianggap sebagai sekutu Barat dan menggunakan senjata Barat selama perang.
2. Perang Memperebutkan Bangladesh
Setelah perang 1965 yang tidak pasti, kedua negara menarik pasukan menjauh dari Garis Kontrol (Line of Control/LoC) yang dipantau PBB dan berjanji untuk tidak ikut campur dalam urusan masing-masing. Bentrokan berikutnya terjadi enam tahun kemudian, setelah Pakistan menuduh India melanggar kesepakatan itu.
Yang paling berdarah dalam serangkaian konflik, yakni pertempuran yang menewaskan lebih dari 10.000 jiwa. Keduanya tidak bertempur terkait Kashmir, namun peperangan dipicu oleh pengakuan India atas Bangladesh, provinsi Pakistan yang membelot yang terletak jauh di seberang Hindustan, memisahkan diri dari Pakistan.
Dalam perang ini, Islamabad benar-benar kehilangan yang satu ini, menderita kerugian besar di darat, laut dan udara. Hasil perang juga merupakan kekalahan memalukan bagi pemerintahan Nixon, yang mendukung Pakistan dalam konflik dengan tujuan strategis untuk membatasi pengaruh Uni Soviet di Asia Tenggara.
3. Perang Gletser Siachen
Permusuhan antara India dan Pakistan belum menyebabkan perang berskala besar sejak 1971, karena kedua negara sejak saat itu memiliki nuklir. Namun pertempuran perbatasan terus berlangsung secara sporadis. Pertempuran di Gletser Siachen, daerah pegunungan yang diperebutkan dekat dengan Cina.
Bentrokan di wilayah ini dimulai pada tahun 1984 dan berlanjut selama dua puluh tahun, dengan gencatan senjata ditandatangani pada tahun 2003. Sekitar 1.000 dan 2.000 tentara tewas dari kedua belah pihak. Sebagian besar tewas karena kondisi cuaca buruk pada ketinggian hingga 7.720 meter dan medan yang berbahaya.
4. Konflik Kargil 1999
Konflik terakhir antara India dan Pakistan terjadi pada tahun 1999 di distrik Kargil di Kashmir, yang merenggut 1.000 nyawa di kedua pihak.
Perang ini sering disebut Perang Kargil, tetapi India tidak mau menggunakan istilah itu, sementara Pakistan mengatakan tidak pernah terlibat dalam konfrontasi itu, karena musuh India di sana adalah militan pro Pakistan dan bukan tentaranya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment