Infiltrasi: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses, dan Manfaatnya

Pengertian Infiltrasi
Infiltrasi

Pengertian Infiltrasi
Infiltrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penyusupan atau perembesan. Dalam siklus hidraulis, infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri. Di dalam tanah, air mengalir ke arah pinggir, sebagai aliran perantara menuju mata air, danau, dan sungai atau secara vertikal yang dikenal dengan penyaringan menuju air tanah.

Laju maksimal air masuk ke dalam tanah dikenal sebagai kapasitas infiltrasi. Artinya, sebanyak apapun air hujan yang jatuh, laju infiltrasi tidak akan melebihi kapasitas infiltrasi tanah tersebut. Umumnya, laju infiltrasi dinyatakan dalam satuan milimeter per jam (mm/jam). Air yang tidak kembali ke atmosfer melalui proses evapotranspirasi akan menjadi air tanah untuk mengairi sungai di sekitarnya.

Setelah proses infiltrasi, air hujan atau air irigasi bisa dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup tanaman. Infiltrasi adalah salah satu proses yang sangat penting dalam menjaga kestabilan lingkungan sekitar. Proses ini berperan besar dalam siklus air, yaitu sebagai sumber air tanah dan air akifer.

Infiltrasi Menurut Para Ahli
1. Asdak, infiltrasi adalah aliran air masuk ke dalam tanah yang diakibatkan oleh gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Setelah lapisan tanah bagian atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi
2. Suripin, infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah secara vertikal
3. Arsyad, infiltrasi adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah, yang umumnya melalui permukaan tanah dan terjadi secara vertikal. Jika terdapat cukup banyak air, maka infiltrasi akan bergerak terus ke bawah yaitu ke dalam profil tanah yang disebut sebagai perkolasi.
4. Jury dan Horton, infiltrasi adalah suatu proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Umumnya, infiltrasi yang dimaksud adalah  infiltrasi vertikal, yaitu gerakan ke bawah dari permukaan tanah.
5. Schwab, istilah infilrasi secara spesifik merujuk pada peristiwa masuknya air ke dalam permukaan tanah. Infiltrasi merupakan satu-satunya sumber kelembaban tanah untuk keperluan pertumbuhan tanaman dan untuk memasok air tanah. Melalui infiltrasi, permukaan tanah membagi air hujan yang jatuh menjadi aliran permukaan, kelembaban tanah dan air tanah

Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi
Berikut beberapa faktor yang memengaruhinya infiltrasi di antaranya,
1. Presipitasi
Besar, tipe, dan durasi presipitasi dapat memengaruhi infiltrasi. Hujan air cenderung lebih mempercepat lajunya daripada peristiwa presipitasi lainnya seperti salju atau bahkan hujan salju. Semakin besar presipitasi tersebut, maka semakin besar pula aliran air yang terjadi sampai tanah mencapai kejenuhannya. Jika laju turunnya hujan lebih cepat daripada kapasitas infiltrasi, maka akan terjadi limpasan.

Durasi hujan juga berdampak pada kapasitasnya. Saat hujan pertama kali turun, air akan lebih cepat masuk, karena tanah belum jenuh. Namun, seiring berjalannya waktu, tanah akan menjadi jenuh, sehingga lajunya akan menurun.

2. Karakteristik Tanah
Tanah dengan pori-pori kecil, seperti lempung, memiliki kapasitasnya yang lebih kecil daripada tanah dengan pori-pori besar seperti pasir, terkecuali pada tanah lempung yang kering. Di kondisi tersebut, tanah lempung kering akan membentuk banyak celah yang memperbesar kapasitasnya.

Kompaksi tanah juga mengakibatkan semakin kecilnya ukuran pori tanah yang mampu mengurangi porositas tanah, yang kemudian mengurangi kapasitasnya.

Tanah hidrofobik yang terbentuk usai kebakaran hutan bisa memperlambat atau bahkan menghentikannya, karena ia dilapisi zat yang menahan air. Meski begitu, infiltrasi tetap mungkin terjadi perlahan-lahan jika kontak antara air dan tanah terjadi cukup lama.

3. Kelembaban Tanah
Tanah yang jenuh tidak mampu menampung air, sehingga kapasitasnya telah tercapai dan lajunya tidak bisa dipercepat lagi. Kondisi itu memperbesar limpasan permukaan. Saat tanah berada setengah jenuh, air bisa masuk dengan laju sedang. Sementara itu, kapasitas tertingginya bisa tercapai saat tanah tidak jenuh.

4. Material Organik di dalam Tanah
Keberadaan material organik di dalam tanah baik termasuk tanaman maupun hewan juga meningkatkan kapasitasnya. Akar tanaman yang memanjang ke dalam tanah menimbulkan celah dan retakan di tanah, sehingga kapasitasnya pun meningkat.

Tanaman juga bisa mengurangi kompaksi tanah mampu meningkatkan infiltrasi. Jika tidak ada tanaman, maka lajunya akan sangat lambat, sehingga menyebabkan limpasan berlebih yang meningkatkan laju erosi.

5. Penutupan Lahan
Kalau suatu lahan diberikan permukaan impermeabel seperti trotoar di atasnya, maka air tidak bisa mengalir, karena tidak mungkin menembus permukaan impermeabel itu. Hal itu juga meningkatkan limpasan permukaan.

Di padang rumput, laju infiltrasi tanah bergantung pada persentase tanah yang tertutup. Untuk tanah lempung berpasir, lajunya dengan tutupan kecil bisa 9 kali lebih besar daripada tanah yang tidak tertutup.

Laju lambat di daerah tanpa tutupan tanah sebagian besar disebabkan oleh keberadaan kerak tanah. Peresapan air di bawah rumput terjadi cukup cepat karena helai rumput mengalirkan air menuju akarnya.

6. Kemiringan Lahan
Semakin miring suatu lahan, maka semakin besar pula limpasan yang terjadi dan memperkecil lajunya.

Proses Terjadinya Infiltrasi
Secara garis besar, proses terjadinya peristiwa infiltrasi air ke dalam permukaan tanah dapat dibagi menjadi beberapa poin-poin penting di antaranya,
1. Terjadinya hujan atau presipitasi lainnya
2. Masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah,
3. Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah
4. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain

Ketika air hujan jatuh di atas permukaan tanah, air tersebut akan terbagi dua menjadi air yang mengalir di permukaan (runoff) dan air yang masuk ke dalam tanah. Jumlah air yang masuk ke dalam tanah ini sangat bergantung pada karakteristik tanah dan kondisi fisik tanah di wilayah tersebut. Air tersebut masuk lewat pori-pori yang ada di dalam tanah.

Oleh karena itu, laju masuknya air ini dibatasi oleh diameter pori-pori tanah. Semakin besar dan banyak pori-pori, maka semakin tinggi laju dan kapasitas infiltrasinya. Masuknya air hujan kedalam tanah ini disebabkan oleh gaya gravitasi dan gaya kapiler tanah. Gaya gravitasi menarik air masuk kedalam permukaan tanah.

Sedangkan, gaya kapiler mendistribusikan air tersebut ke sekelilingnya, secara vertikal dan secara horizontal. Umumnya, gaya gravitasi cukup dominan pada permukaan tanah yang memiliki pori-pori berukuran besar. Sedangkan, gaya kapiler mendominasi pada permukaan tanah yang memiliki pori-pori berukuran kecil dan rapat.

Manfaat Infiltrasi
Konsep permeabilitas dan infiltrasi sangat berguna ketika mempelajari geografi lingkungan dan tata air di antaranya,
1. Studi Konservasi Air dan Daerah Aliran Sungai
Pemahaman mengenai limpasan dan infiltrasi di suatu wilayah sangat krusial bagi penelitian mengenai konservasi air. Selain itu, studi apapun yang ingin membahas manajemen daerah aliran sungai (DAS) secara komprehensif juga harus membahas aspek ini hingga tuntas.

Pemahaman mengenai permeabilitas tanah dan kemampuan infiltrasinya sangat penting untuk menentukan daerah mana yang sebaiknya dijadikan daerah resapan dan daerah mana yang sebaiknya dijadikan daerah terbangun.
 
2. Penelitian Air Tanah dan Air Akifer
Infiltrasi merupakan salah satu metode pengisian kembali air tanah dan air akifer yang ada di dalam permukaan bumi. Jika seorang peneliti air tanah tidak memahami bagaimana cara air masuk ke dalam permukaan tanah dan bergerak di dalamnya, maka sulit untuk menghasilkan penelitian yang akurat.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai hal ini sangat penting bagi siapapun yang ingin membahas mengenai dinamika air tanah di suatu wilayah. Selain itu, infiltrasi juga satu-satunya cara bagi akifer untuk mengisi dirinya sendiri. Oleh karena itu, jika ada peneliti akifer yang tidak memahami proses ini, maka kredibilitas penelitiannya pun akan sangat menurun.
 
3. Pencegahan Banjir Limpasan
Pemahaman mengenai infiltrasi dapat diaplikasikan ketika merencanakan daerah resapan air dan daerah terbangun. Pemahaman ini penting karena semakin banyak daerah resapan air, maka semakin rendah potensi terjadinya banjir yang disebabkan limpasan hujan. Selain itu, semakin efisien daerah resapan air, semakin rendah pula potensi terjadinya banjir ini.

Hal ini terjadi karena air hujan yang menjadi limpasan akan diserap terlebih dahulu oleh tanah-tanah di daerah resapan sebelum akhirnya masuk ke dalam sungai dan membanjiri kota-kota besar. Oleh karena itu, infiltrasi merupakan aspek yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan mitigasi bencana banjir dan aksi tanggap bencananya.
 
4. Kestabilan Ekosistem
Pemahaman mengenai infiltrasi juga penting agar pembangunan yang ada tetap memperhatikan kestabilan ekosistem di sekitarnya. Jika kestabilan ini tidak diperhatikan, maka keanekaragaman hayati wilayah tersebut dapat berkurang.

Hal ini terjadi karena infiltrasi berperan besar dalam siklus air dan daur biogeokimia. Sedangkan, kita tahu bahwa siklus air berperan besar dalam rantai hidup hampir semua makhluk hidup karena menjadi kebutuhan dasar.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Infiltrasi: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses, dan Manfaatnya"