Gerhana Matahari: Pengertian, Proses, Durasi, Jenis, dan Dampaknya

Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana Matahari

A. Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah fenomena alam di mana matahari tertutup oleh bulan. Ketika itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus, sehingga kondisi bumi akan cenderung gelap atau gerhana. Itulah alasan mengapa ketika terjadi gerhana, bumi menjadi gelap seperti saat malam hari.

Bulan juga memiliki beberapa jenis bayangan yang disebut umbra dan penumbra. Umbra adalah sebutan untuk titik tergelap yang membentuk kerucut dengan ujungnya menuju ke bumi. Sedangkan penumbra adalah daerah samar yang sedikit terang dan bentuknya makin jauh makin melebar.

Permukaan yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total. Sedangkan daerah yang berada di titik penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian. Meski ukuran matahari jauh lebih besar dari bulan, namun karena jarak bulan ke bumi jauh lebih dekat dari jarak matahari ke bumi sehingga gerhana menyebabkan matahari seolah tertutupi bulan.

B. Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Gerhana matahari sederhananya terjadi apabila matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus sehingga cahaya matahari yang terhalang oleh bulan dan tidak sampai ke bumi. Terhalangnya cahaya matahari ini menyebabkan hadirnya bayangan bulan yang menutupi sebagian wilayah di bumi. Wilayah yang tertutup bayangan bulanlah yang terjadi gerhana.

Bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk mengelilingi bumi. Sehingga setiap 29,5 hari sekali bulan kembali di posisi awal yaitu matahari, bulan dan bumi sejajar. Namun, tidak selalu berada dalam satu garis lurus. Sebab, orbit bulan lebih miring 5 derajat dengan orbit bumi.

Sehingga saat matahari, bulan dan bumi sejajar, bulan akan cenderung lebih ke atas atau sedikit ke bawah dari garis matahari dan bumi. Inilah mengapa tidak setiap 29,5 hari (1 bulan) terjadi gerhana matahari. Selama gerhana matahari berlangsung, bulan menciptakan tiga macam bayangan yang berbeda. Bayangan-bayangan ini disebut umbra, penumbra dan antumbra.

Umbra adalah bayangan pusat yang membentuk kerucut dengan ujung mendekati bumi. Bayangan dimana piringan bulan akan tampak lebih besar daripada piringan matahari. Piringan bulan ini akan tampak lebih besar dan menutupi seluruh piringan matahari sehingga tidak ada sedikit cahaya pun yang akan tampak di bumi. Jika bayangan umbra sampai ke bumi maka fenomena inilah yang akan disebut gerhana matahari total.

Antumbra adalah bayangan perpanjangan dari umbra dengan bentuk kerucut dengan ujung yang menjauh dari bumi. Pada posisi ini piringan bulan tampak jauh lebih kecil dari piringan matahari, sehingga masih ada sebagian cahaya matahari yang lolos ke bumi. Cahaya yang lolos ini akan membentuk lingkaran atau cincin di sisi luar antumbra. Jika bayangan antumbra ini sampai ke bumi, kondisi ini disebut dengan gerhana matahari cincin.

Penumbra adalah bayangan semu di sekeliling umbra dan umbra. Bayangan ini makin mendekati bumi makin melebar. Cahaya matahari akan terlihat sebagian di titik ini. Bayangan penumbra yang sampai ke permukaan bumi disebut gerhana matahari sebagian.

Kemiringan orbit bulan akan mempengaruhi apakah bayangan bulan ini akan sampai ke permukaan bumi atau tidak. Bulan berevolusi mengelilingi bumi dengan orbitnya yang berbentuk elips dan bukan lingkaran. Sama halnya dengan orbit bumi terhadap matahari.

Sehingga ada waktu-waktu tertentu yang menjadi jarak terdekat dan jarak terjauh bulan dengan bumi, dan bumi dengan matahari. Variasi jarak ini yang nantinya menentukan bentuk piringan bulan dan matahari sampai ke permukaan bumi atau tidak.

Jarak terdekat bulan ke bumi adalah 356.395 kilometer dan jarak terjauh nya yaitu 406.767 kilometer. Jarak bulan ke bumi yang tidak selalu sama membuat besar piringan bulan yang terlihat di bumi juga berbeda-beda. Sedangkan, matahari memiliki jarak terdekat dengan bumi yaitu 147.091.312 kilometer dan jarak terjauh 152.109.813 kilometer yang juga membuat diameter piringan matahari tidak selalu sama.

Pada saat bumi berada pada jarak yang jauh dari matahari namun sangat dekat dengan bulan, saat itulah umbra akan mencapai permukaan bumi yang kemudian membentuk jalur gerhana matahari. Bagi mereka yang berada di titik tersebut akan menyaksikan fenomena gerhana matahari total. Namun, jika bayangan bulan yang jatuh ke bumi saat bulan sedang dalam jarak terjauhnya dari bumi maka bayangan yang sampai ke permukaan bumi adalah antumbra.

Bayangan umbra bergerak dari barat ke timur di permukaan bumi, begitu pula bumi yang juga berputar dari barat ke timur secepat 28 km/menit di khatulistiwa. Sedangkan kecepatan bulan 61 km/menit lebih cepat dari arah barat ke timur. Lebar bayangan bulan di permukaan bumi ini juga ditentukan oleh jarak bulan ke bumi. Rata-rata lebar umbra di permukaan bumi ketika berada di jarak terdekat adalah 267 kilometer.

C. Durasi Gerhana
Waktu yang dibutuhkan selama terjadi gerhana matahari ini ditentukan oleh beberapa faktor. Jarak bulan dengan bumi berada di jarak terdekat sehingga piringan bulan tampak lebih besar. Sedangkan jarak matahari dengan bumi berada di posisi terjauh sehingga piringan matahari terlihat lebih kecil.

Titik pusat gerhana terjadi di dekat zona khatulistiwa sehingga kecepatan bumi yang berotasi lebih cepat daripada rotasi bulan. Jalur bayangan gerhana tegak lurus ke arah timur yang searah dengan rotasi bumi. Pada umumnya dalam kondisi tersebut gerhana matahari dapat berlangsung setidaknya 7 menit 40 detik.

Fenomena gerhana matahari ini termasuk sesuatu yang menarik karena jarang terjadi. Gerhana matahari yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir yaitu pada 22 Juli 2009 terjadi gerhana matahari total (GMT) yang tampak di sekitar negara India, Bangladesh, China dan Nepal dengan durasi 6 menit 39detik.

Belum lama ini juga terjadi gerhana matahari pada 10 Juni 2021 yang terlihat di negara Kanada, Greenland dan Rusia. Gerhana tersebut adalah gerhana matahari cincin yang berlangsung selama 3 menit. Mereka yang berada di wilayah Greenland dapat menyaksikan gerhana matahari cincin api secara utuh.

D. Jenis-Jenis Gerhana Matahari
Bulan menutupi matahari selama gerhana matahari total di Piedra del Aguila, Argentina, Senin (14/12/2020). Gerhana matahari total terlihat dari wilayah Patagonia utara Argentina dan dari Araucania di Chile. (AP Photo/Natacha Pisarenko). Gerhana matahari dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya gerhana matahari tersebut di antaranya,
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat fase tersebut, piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari.

Ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan bisa berubah-ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.

2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana Matahari sebagian terjadi apabila bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase tersebut, jenis gerhana ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.

Bulan bergerak di depan Matahari saat berlangsungnya gerhana matahari cincin (Annular Solar Eclipse) yang terlihat dari langit New Delhi, India, Minggu (21/6/2020). Sebagian penduduk Bumi bisa menyaksikan fenomena langka, Gerhana Matahari Cincin. (Jewel Samad / AFP)

3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin merupakan gerhana Matahari yang terjadi apabila Bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari.

Jadi, saat piringan bulan berada di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Kemudian bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup tersebut berada di sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya.

4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang bergeser antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin.

Pada saat titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana matahari cincin. Gerhana matahari hibrida ini relatif jarang terjadi.

E. Dampak Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin adalah peristiwa ketika posisi bulan berada tepat di tengah antara matahari dan bumi. Gerhana jenis ini tampak lebih kecil dibandingkan dengan ukuran dari matahari yang seharusnya. Saat gerhana matahari cincin terjadi, ada beberapa efek dan dampak yang ditimbulkan di antaranya,
1. Terjadi Pasang dan Surut Gelombang Air Laut
Saat gerhana matahari cincin terjadi, biasanya diikuti oleh pasang dan surut dari kondisi air laut. Namun, hal ini tidak bisa diprediksi apakah gerhana matahari cincin akan menyebabkan air laut menjadi pasang atau sebaliknya menjadi surut. Sebab, karakteristik pantai di seluruh dunia berbeda-beda, dengan demikian kondisi pasang dan surut juga akan berbeda.
 
2. Terjadi Penurunan Suhu Secara Merata
Gerhana matahari cincin juga bisa menyebabkan turunnya suhu kondisi bumi untuk sementara. Kendati gerhana matahari cincin tidak mengalami penurunan suhu drastis layaknya gerhana matahari total, tetapi pada umumnya penurunan suhu akan terjadi secara merata.

3. Kelembaban Udara Meningkat Saat Gerhana Matahari Cincin Berakhir
Setelah gerhana matahari cincin berakhir, hal itu akan diikuti terjadinya kelembaban suhu udara yang lebih tinggi dari biasanya. Selain itu, penurunan suhu itu juga akan menimbulkan kecepatan arah angin yang akan ikut berubah.

4. Terhalangnya Cahaya
Meskipun gerhana matahari cincin terjadi pada siang hari, kondisi terangnya bumi akan menghilang beberapa saat akibat gerhana. Akibatnya, bumi akan tampak sedikit lebih gelap. Kemudian, secara perlahan cahaya bisa masuk kembali secara penuh.

5. Kerusakan Mata
Jangan melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, gunakan alat khusus atau kacamata pelindung agar mata tetap terjaga. Apabila kamu melihat gerhana matahari secara langsung tanpa alat pelindung, kerusakan mata akan jadi salah satu dampaknya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Gerhana Matahari: Pengertian, Proses, Durasi, Jenis, dan Dampaknya"