Gerak Semu Tahunan Matahari: Pengertian, Proses, dan Dampaknya

Pengertian Gerak Semu Tahunan Matahari
Gerak Semu Tahunan Matahari
Pengertian Gerak Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan matahari adalah perpindahan matahari ke selatan dan utara bumi dalam periode satu tahun. Gerak semu tahunan disebabkan oleh pergerakan bumi mengitari matahari (mengorbit). Gerak semu tahunan ini juga dipengaruhi oleh sumbu rotasi bumi yang tidak lurus tetapi miring sehingga yang condong ke matahari kadang kutub utara dan kadang kutub selatan Bumi.

Saat bagian utara Bumi condong ke matahari, bagian tersebut mendapat sinar lebih banyak dan siang lebih panjang sehingga terjadi musim panas di negeri empat musim. Sebaliknya, pada saat yang sama, terjadi musim dingin di bagian selatan Bumi. Ketika matahari mencapai titik paling utara disebut titik balik utara yang terjadi antara 20-22 Juni. Sebaliknya, titik balik selatan terjadi antara 20-23 Desember. Titik tengah di antara keduanya disebut ekuinoks.  

Proses Terjadinya Gerak Semu Tahunan Matahari
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi gerak semu tahunan matahari di antaranya
1. Sumbu rotasi bumi yang miring
2. Orbit bumi mengelilingi matahari

Bumi bergerak mengelilingi matahari dengan sumbu rotasi bumi memiliki kemiringan 23,5 derajat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan seiring dengan mengorbitnya bumi mengitari matahari. Terkadang, kutub selatan yang condong ke arah matahari, terkadang justru kutub utara bumi yang condong menghadap matahari.

Sumbu rotasi bumi yang miring menyebabkan terjadinya perbedaan sisi bumi yang dekat dengan matahari seiring dengan berputarnya bumi mengelilingi matahari. Pada bulan Desember, bagian utara bumi lebih jauh dari matahari sedangkan pada bulan Juni, bagian utara bumi lebih dekat dengan matahari. Hal yang sebaliknya terjadi pada bagian selatan bumi.
 
Dampak Gerak Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan matahari memiliki beberapa dampak terhadap kehidupan di bumi di antaranya,
1. Terjadinya Perbedaan Musim
Perbedaan jarak antara bagian bumi utara/selatan dengan matahari menjadi salah satu penyebab terdapat perbedaan musim di seluruh dunia. paparan sinar matahari merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi iklim dan cuaca di suatu lokasi.

Daerah yang lebih dekat dengan matahari akan mengalami musim panas, sedangkan daerah yang terletak lebih jauh dari matahari akan mengalami musim dingin. Di bumi, belahan bumi bagian utara berjarak lebih dekat ke matahari pada bulan Juni-Juli-Agustus, oleh karena itu pada bulan-bulan ini terjadi musim panas. Sedangkan, pada bulan Desember-Januari-Februari, belahan bumi bagian utara jauh dari matahari, sehingga mengalami musim dingin.

Hal yang sama juga berlaku pada belahan bumi bagian selatan, namun, musimnya terbalik dengan belahan bumi utara. Ketika di belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin, maka belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas, dan sebaliknya.

Di daerah Khatulistiwa, empat musim ini tidak terjadi karena lokasinya yang relatif selalu berdekatan dengan matahari. Di daerah ini, musim hanya ada 2 yaitu musim hujan dan musim panas. Namun, daerah khatulistiwa masih mengalami dampak dari gerak semu matahari dalam bentuk Equinox.
 
2. Terciptanya Angin Muson
Perbedaan suhu yang cukup tinggi antara belahan bumi bagian utara dengan belahan bumi bagian selatan menyebabkan terjadinya pergerakan angin dari kedua bagian bumi tersebut. Angin ini kerap disebut sebagai angin muson, angin yang menjadi penentu musim di Afrika, India, dan Asia Tenggara.

Perbedaan suhu ini tentu saja disebabkan oleh pemanasan bumi yang tidak merata oleh matahari. Pemanasan yang tidak merata ini disebabkan oleh posisi matahari yang berubah-ubah, seiring dengan gerak semu matahari.

Angin muson ini umumnya membawa dampak pada iklim wilayah-wilayah yang dilewatinya. Ada angin muson yang membawa hujan deras, ada pula angin muson yang membawa udara kering, sehingga justru menyebabkan kekeringan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, gerak semu matahari juga mempengaruhi iklim di daerah-daerah tropis dan khatulistiwa melalui angin muson.
 
3. Terjadinya Equinox
Equinox pada dasarnya adalah kondisi di mana matahari berada tepat di atas garis Khatulistiwa. Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan pada tanggal 23 September.

Nama equinox berasal dari kata equus yang artinya sama dan nox yang artinya malam. Saat terjadi equinox panjang siang dan malam akan hampir sama persis karena tidak ada sudut kemiringan yang menyebabkan perbedaan durasi siang dan malam.

Ketika terjadi equinox, umumnya suhu udara di khatulistiwa sangat panas, karena matahari langsung berada di atasnya. Menurut BMKG, hal ini dapat berkontribusi pada hawa panas atau heat wave serta cuaca ekstrem lainnya yang kerap terjadi.
 
4. Terjadinya Solstice atau Titik Balik Matahari
Fenomena solstice atau titik balik matahari merupakan momen di mana matahari mencapai titik paling utara atau selatan dari gerak semunya. Setelah mencapai titik ini, matahari akan perlahan-lahan bergerak ke arah khatulistiwa. Secara umum, terdapat dua jenis solstice yaitu summer solstice dan winter solstice.

Summer solstice adalah kondisi ketika matahari tepat berada di atas suatu belahan bumi, misal utara. Oleh karena itu, kondisi di belahan bumi tersebut akan sangat panas dan cenderung merupakan puncak dari musim panas.

Winter solstice adalah kondisi di mana matahari tepat berada paling jauh dari suatu belahan bumi, misal belahan bumi utara. Oleh karena itu, kondisi belahan bumi tersebut akan cenderung menjadi lebih dingin dan cenderung menjadi puncak dari musim dinginnya.

Titik balik matahari juga mempengaruhi panjang siang dan malam. Saat summer solstice, siang hari lebih lama dibandingkan malam hari karena matahari dekat dengan kita. Sedangkan, saat winter solstice, malam hari lebih lama karena matahari berada lebih jauh dari kita.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Gerak Semu Tahunan Matahari: Pengertian, Proses, dan Dampaknya"