Batuan Beku: Pengertian, Proses Pembentukan, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh, dan Manfaatnya

Pengertian Batuan Beku atau batuan igneus
Batuan Beku (Batuan Igneus)

Pengertian Batuan Beku
Batuan beku (batuan igneus) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.

Saat magma mengalami penurunan suhu dalam perjalanan naik ke permukaan bumi, mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Batuan ini tentunya sangat bermanfaat, selain menjadi komponen inti dari berbagai ekosistem dan lingkungan, batuan beku juga kerap menjadi bahan dasar pembentuk tanah lewat proses pelapukan batuan.
 
Proses Terbentuknya Batuan Beku
Batuan beku ini terbentuk karena adanya magma yang mengeras atau mengalami pembekuan. Magma ini berasal dari batuan setengah cair ataupun oleh batuan yang sudah ada sebelumnya, baik yang berada di mantel maupun di kerak bumi.

Secara umum, proses pelelehan tersebut terjadi pada salah satu proses dari kenaikan temperatur, penurunan tekanan, ataupun perubahan komposisi. Selanjutnya untuk proses pembentukan batuan beku ini juga terkadang tergantung pada jenis batuan bekunya masing-masing.
 
Ciri Batuan Beku
Berikut beberapa ciri dari batuan beku di antaranya,
1. Warna Batuan. Umumnya, batuan beku memiliki warna yang beragam, mulai dari yang berwarna cerah seperti putih ataupun merah, hingga yang berwarna gelap seperti hitam dan abu-abu.
2. Tekstur Batuan. Secara umum, batuan beku terbagi menjadi dua berdasarkan teksturnya, yaitu yang bertekstur kasar dan batuan beku yang bertekstur halus. Semua ini bergantung pada proses pembekuan dan mineral penyusunnya.
3. Derajat Kristalisasi. Secara umum, derajat kristalisasi dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian di antaranya,
a. Holokristalin adalah batuan yang hampir semuanya terdiri dari kristal. Umumnya, batuan beku intrusif lah yang memiliki karakteristik kristalisasi seperti ini
b. Hipokristalin adalah batuan yang sebagian tersusun dari kristal dan sebagian tersusun dari gelas. Di sini, keduanya sama besar dan tidak ada yang dominan.
c. Holohialin adalah batuan yang hampir semuanya tersusun dari material gelas. Umumnya, batuan beku ekstrusif yang memiliki karakteristik ini. Contoh paling jelasnya adalah batuan Obsidian.

4. Bentuk Kristal. Jika dilihat dari 2 dimensi, terdapat 3 bentuk kristal yang dapat kita temukan pada batuan beku di antaranya,
a. Euhedral dimana batas kristal jelas
b. Subhedral dimana batas kristal kurang jelas
c. Anhedral dimana tidak terlihat batas-batas kristalnya

Sedangkan, jika melihat bentuk kristal pada batuan beku dengan sudut pandang 3 dimensi, maka kita akan mendapatkan bahwa terdapat 4 bentuk kristal di antaranya,
a. Equidimensional di mana dimensi kristal sama panjang
b. Tabular di mana dimensi kristal memanjang
c. Prismatik di mana dimensi kristal berbentuk seperti prisma segi tiga
d. Irregular di mana kristal tidak memiliki bentuk yang teratur

5. Visualisasi Granular, adalah apakah butir-butir batuan dan kristal yang ada dapat dibeda-bedakan dengan mata. Secara umum, terdapat 2 jenis granularitas di antaranya,
a. Fanerik dimana partikel-partikelnya jelas terlihat
b. Afanitik dimana partikelnya tidak dapat dilihat

6. Tekstur Batuan Beku. Secara umum, tekstur batuan beku dapat dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya,
a. Tekstur Faneritik, adalah jenis tekstur batuan kasar yang dapat dilihat oleh mata telanjang tanpa menggunakan alat bantu. Hal ini terjadi karena kristal-kristal pada batuan faneritik berukuran lebih besar dan lebih kasar dibandingkan dengan batuan lainnya.
b. Tekstur Afanitik, batuan dengan tekstur afanitik umumnya memiliki ukuran kristal yang kecil dan tidak dapat dilihat secara jelas oleh mata telanjang.
c. Tekstur Porfiritik, tekstur profiritik memiliki komposisi dan tekstur yang campuran antara kristal besar dan juga kristal kecil. Oleh karena itu, batuan ini tidak sekasar batuan fanerik namun tidak sehalus batuan afanitik.
d. Tekstur Glassy, atau layaknya kaca tidak memiliki kristal apapun dan semuanya terlihat seperti kaca mengkilap karena membeku dengan sangat cepat.
e. Tekstur Piroklastik, terbentuk dari kombinasi magma letusan gunung api yang membeku dengan cepat entah itu di udara atau setelah dia mendarat di permukaan bumi. Contoh dari batuan yang memiliki tekstur piroklastik adalah macam-macam batu tuff mulai dari batu tuff riolit hingga tuff granitik.
f. Tekstur Vesikuler, terbentuk ketika magma mengandung banyak sekali uap air ataupun gas lainnya, sehingga gas tersebut keluar ketika sedang membeku. Proses keluarnya gas ini menghasilkan lubang-lubang dan juga ceruk-ceruk dalam batuan yang membeku. Umumnya tekstur vesikuler ini ditemukan pada batuan-batuan hasil erupsi vulkanis seperti yang ditemukan pada batu piroklastik.
g. Tekstur Frothy, umumnya ditemukan pada batuan-batuan dengan rongga udara yang sangat banyak, sehingga batuan tersebut dipenuhi oleh lubang dan juga cenderung ringan. Contoh paling terkenal dari batuan frothy ini adalah batu apung.

Jenis Batuan Beku
1. Menurut proses terjadinya
a. Deep seated Rock, yakni batuan beku yang terbentuk jauh di dalam lapisan atmosfer bumi. Deep seated rock ini disebut juga dengan batuan plutonik. Batuan plutonik ini merupakan batuan beku yang proses terbentuknya atau proses terjadinya ada di dalam dapur magma.
b. Dike rock, yakni batuan beku yang terbentuk di dekat permukaan. Dike rock ini juga batuan beku gang atau korok. Batuan beku jenis ini merupakan batuan beku yang terbentuk di gang ataupun celah- celah antar lapisan di dalam kulit bumi.
c. Effusive rock, yakni batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Effusive rock ini juga disebut dengan batuan vulkanik atau batuan beku luar atau batuan lelehan. Batuan jenis ini merupakan batuan beku luar yang proses pembentukannya berada di luar permukaan bumi

2. Klasifikasi batuan beku berdasarkan kandungan SiO2 nya
a. Batuan beku asam. Batuan beku asam merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2nya lebih dari 66%. Contoh dari batuan ini adalah riolit.
b. Batuan beku intermediate. Batuan beku intermediate merupakan batuan beku yang kandungan SiO2nya antara 52% hingga 66%. Contoh dari batuan ini adalah dasit.
c. Batuan beku basa. Batuan beku basa merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2nya antara 45% hingga 52%. Contoh dari batuan ini adalah andesit.
d. Batuan beku ultra basa. Batuan beku ultra basa merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2 nya kurang dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini adalah batu basalt.

3. Klasifikasi batuan beku berdasarkan indeks warnanya
a. Holofelsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna kurang dari 10%.
b. Felsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna antara 10% hingga 40%.
c. Mafelsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna antara 40% hingga 70%.
d. Mafik, yakni jenis batuan beku yang mempunyai indeks warna lebih dari 70%.

Struktur Batuan Beku
1. Berdasarkan proses mengalirnya magma
a. Schlieren adalah struktur berbentuk sejajar yang terbentuk dari mineral prismatik, pipih, ataupun memanjang yang disebabkan oleh pergerakan magma
b. Segregasi adalah struktur pengelompokan mineral tertentu berdasarkan karakteristik mineralnya. Hal inilah yang menyebabkan komposisi batuan kadang berbeda dengan batuan induknya
c. Lava Bantal adalah bentang alam magma yang terbentuk karena interaksi antara magma dengan air sehingga menyebabkan aliran magma yang berbentuk cembung menyerupai bantal-bantal

2. Berdasarkan proses membekunya batuan
a. Vesikuler adalah istilah untuk lubang-lubang yang terbentuk pada batuan karena adanya gas yang keluar saat membeku
b. Amigdaloidal adalah istilah untuk lubang-lubang vesikuler yang sudah diisi oleh mineral-mineral sekunder seperti zeolit, kuarsa, dan kalsit
c. Kekar Kolom kekar yang berbentuk tiang tegak lurus dari sumbu arah aliran magma
d. Kekar Berlembar kekar yang berbentuk lembar-lembar, umumnya ditemukan pada tepi-tepi magma akibat hilangnya beban pada lava

3. Batuan Beku Ekstrusif
Terdapat beberapa struktur yang ada pada batuan beku ekstrusif di antaranya,
a. Massif yaitu struktur batuan yang menunjukkan massa batuan berukuran besar yang seragam dan terekspos di atas permukaan bumi
b. Kekar Kolom yaitu kekar yang berbentuk tiang tegak lurus dari sumbu arah aliran magma
c. Kekar Berlembar yaitu kekar yang berbentuk lembar-lembar, umumnya ditemukan pada tepi-tepi magma akibat hilangnya beban pada lava
d. Vesikuler adalah istilah untuk lubang-lubang yang terbentuk pada batuan karena adanya gas yang keluar saat membeku
e. Amigdaloidal adalah istilah untuk lubang-lubang vesikuler yang sudah diisi oleh mineral-mineral sekunder seperti zeolit, kuarsa, dan kalsit
f. Struktur Aliran atau Schlieren yaitu struktur berbentuk sejajar yang terbentuk dari mineral prismatik, pipih, ataupun memanjang yang disebabkan oleh pergerakan magma

4. Struktur Batuan Beku Intrusif
Berbeda dengan batuan ekstrusif, batuan beku intrusif memiliki struktur-struktur unik yang dapat dibagi menjadi 2 jenis struktur di antaranya,
a. Struktur Batuan Beku Intrusif Konkordan
Batuan beku intrusif konkordan artinya adalah batuan tersebut sejajar dengan perlapisan batuan yang ada di sekitarnya. Berikut struktur-struktur yang terbentuk pada batuan intrusif konkordan
a) Sill adalah struktur batuan yang berbentuk lembaran dan memiliki posisi sejajar dengan jurus perlapisan batuan
b) Laccolith adalah struktur batuan beku yang berbentuk kubah (dome) dimana batuan lain disekitarnya menjadi melengkung dan terdorong akibat intrusi dan pembekuan batuan ini
c) Lopolith merupakan struktur batuan yang bentuknya terbalik dari laccolith. Struktur ini memiliki bentuk yang cembung ke bawah dan umumnya memiliki diameter lebih besar dari laccolith.
d) Paccolith adalah struktur batuan yang menempati sinklin ataupun antiklin yang sudah terbentuk sebelumnya dan memiliki ukuran yang sangat besar
 
b. Struktur Batuan Beku Intrusif Diskordan
Berbeda dengan batuan beku konkordan, batuan beku diskordan memotong jurus perlapisan batuan di sekitarnya. Berikut struktur-struktur yang kerap ditemukan pada batuan diskordan
a) Dike adalah struktur pembekuan batuan beku yang memotong jurus perlapisan batuan di sekitarnya dan umumnya memiliki bentuk yang memanjang
b) Batolith adalah struktur batuan yang berukuran sangat besar dan membeku di dalam permukaan bumi
c) Stock adalah struktur batuan yang bentuknya sangat mirip dengan batolith namun berukuran lebih kecil

Contoh Batuan Beku
1. Batu Obsidian
Batu obsidian termasuk batuan beku luar atau batuan beku efusif. Batu ini disebut juga batu kaca. Ciri-cirinya yaitu warna hitam ataupun cokelat tua, permukaan yang halus dan juga mengkilap. Adapun untuk pemanfaatan batu obsidian misalnya sebagai alat pemotong dan batu perhiasan.

2. Batu Granit
Batu granit termasuk batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi secara perlahan di bawah permukaan bumi.

Batu granit ini menjadi batu yang terdiri atas kristal-kristal kasar, memiliki warna putih sampai abu-abu, ada pula yang berwarna jingga. Batu granit banyak di temukan di pinggiran pantai atau sungai besar, atau bisa juga di dasar sungai. Batu ini dimanfaatkan sebagai ubin lantai.

3. Batu Basalt
Batu basalt termasuk batuan beku yang terbentuk dari pendinginan lava yang mengandung gas akan tetapi gasnya telah menguap. Batuan ini terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, memiliki warna hijau keabu-abuan dan terdapat banyak lubang-lubang keci. Pemanfaatannya yaitu sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan, pondasi bangunan atau jalan, dan lain sebagainya.

4. Batu Andesit
Batu andesit termasuk batuan beku yang terbentuk dari magma yang membeku dengan sangat cepat yang berada di bawah kerak bumi (tergolong ke dalam batuan beku luar atau batuan beku efusif).

Adapun untuk batu andesit memiliki warna putih keabu-abuan, butirannya kecil- kecil seperti ciri- ciri yang dimiliki oleh batu basalt. Pemanfaatannya yaitu untuk pembuatan arca dan juga bangunan- bangunan candi dan semacamnya.

5. Batu Apung
Batu apung termasuk batuan beku yang terbentuk dari magma yang membeku di permukaan bumi (batuan beku dengan jenis batu beku efusif). Batu apung memiliki cokelat bercampur dengan abu- abu muda. Bentuknya berongga-rongga. Pemanfaatannya untuk mengampelas kayu dan juga digunakan sebagai bahan penggosok

6. Batu Gabro
Batu gabbro termasuk batuan beku yang terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Batu ini memiliki warna hitam, hijau, atau abu-abu gelap. Tidak memiliki rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan di dalamnya.

Mineral-mineralnya besar dan dapat terlihat secara jelas dan mineral yang menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya tampak besar-besar. Pemanfaatannya yaitu sebagai bahan pelapis dinding.

7. Batu Diorit
Batu diorite termasuk batuan beku yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudera. Batu diorite memiliki warna kelabu bercampur putih atau hitam bercampur putih. Pemanfaatannya sebagai ornamen dinding atau pun lantai bangunan gedung, dan sebagai bahan bangunan.
 
Manfaat Batuan Beku
Batuan beku merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki banyak sekali manfaat baik untuk manusia maupun untuk alam di sekitarnya. Berikut beberapa manfaat dari batuan beku pada kehidupan sehari-hari di antaranya,
1. Bahan Konstruksi
Batuan beku dapat digunakan sebagai bahan dasar proyek-proyek konstruksi mulai dari konstruksi skala kecil hingga pembangunan gedung-gedung besar. Granit merupakan batuan beku yang pada zaman dahulu sering digunakan sebagai tiang ataupun batuan dasar fondasi bangunan.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, fungsi ini digantikan oleh beton yang terkadang diperkaya oleh batuan Basalt. Sekarang, granit umumnya digunakan sebagai bahan lantai ataupun meja makan serta meja dapur yang relatif lebih mahal dan mewah.
 
2. Kegunaan Seni
Granit sering kali digunakan sebagai material pilihan untuk memperindah fasad bangunan dan membuat patung-patung. Sifatnya yang kokoh dan cukup indah ketika sudah dipoles membuat granit menjadi batu primadona untuk fungsi-fungsi estetik baik pada bangunan ataupun karya seni lainnya.
 
3. Senjata
Pada zaman dahulu, batuan beku Obsidian sering dijadikan sebagai senjata karena ujungnya yang sangat tajam jika diasah dengan baik. Ujung yang tajam ini memudahkan pemburu ataupun petarung untuk memotong dan mencabik lawannya dengan efektif dan efisien.

Selain itu, kita juga sering melihat batuan lainnya digunakan sebagai alat peperangan dan juga berburu. Contohnya adalah kapak perimbas yang terbuat dari batu pada zaman praaksara manusia. Meskipun begitu, sekarang kita sudah tidak lagi melihat batu digunakan sebagai senjata. Hal ini karena efektivitas dan fleksibilitas batu sebagai senjata lebih rendah dibandingkan dengan logam seperti besi, perunggu, dan tembaga.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Batuan Beku: Pengertian, Proses Pembentukan, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh, dan Manfaatnya"