Trust Issue: Pengertian, Ciri, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Trust Issue atau masalah kepercayaan
Trust Issue (Masalah Kepercayaan)

A. Pengertian Trust Issue
Trust issue (masalah kepercayaan) adalah keadaan di mana seseorang memiliki rasa percaya yang rendah terhadap orang lain. Seseorang dengan trust issues akan terus mencurigai pihak lain yang terlibat di suatu hubungan dengannya.

Masalah ini kerap terjadi atas pengalaman pribadi pada masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Kejadian di masa lampau yang tidak menyenangkan, seperti dikhianati atau disakiti, membuat sebagian orang menjadi trauma sehingga terbentuklah krisis kepercayaan atau trust issue ini.

Apabila kondisi trust issue sudah menguasai diri, biasanya hal ini akan tampak berbarengan dengan pikiran-pikiran yang negatif, seperti berspekulasi bahwa orang-orang di sekitar kita akan melukai, mencelakai, ataupun mengkhianati kita.

B. Ciri Trust Issue
Cara untuk mengetahui seseorang memiliki trust issues di antaranya,
1. Merasa akan dikhianati tanpa alasan
Wajar untuk merasa penuh curiga kepada seseorang yang memang sering berbohong, atau berlaku semacamnya. Namun, bersikap penuh kecurigaan dan rasa tidak percaya terhadap seseorang tanpa alasan yang jelas. Bahkan, ketika orang tersebut selalu jujur, bisa menjadi tanda Anda memiliki trust issues.

2. Tidak bisa memaklumi kesalahan yang tanpa sengaja
Kesalahan-kesalahan kecil seperti terlambat datang dan tidak menjawab telepon bisa diasumsikan memiliki alasan-alasan yang besar. Contohnya, ketika pasangannya tidak mengangkat telepon, ia dapat berpikir bahwa pasangannya sedang bersama perempuan atau laki-laki lain.

3. Selalu mengasumsikan kemungkinan terburuk
Seseorang dengan trust issues dapat terus mengasumsikan kemungkinan terburuk dari suatu kejadian. Kecurigaan dan ketidakpercayaannya yang membuat ia terus negative thinking seperti ini.

4. Mudah cemburu
Karena kurangnya kepercayaan, seseorang dengan trust issues bisa merasa mudah cemburu dengan pasangannya. Ini dikarenakan orang tersebut seringkali mengasumsikan kemungkinan terburuk dari suatu kejadian.

5. Sulit memiliki hubungan serius
Seseorang dengan trust issues mungkin akan sulit memiliki hubungan yang serius. Sebab, ia sulit untuk membuka diri sepenuhnya terhadap orang lain dikarenakan ketidakpercayaan.

6. Enggan berkomitmen
Trust issues dapat membuat seseorang merasa di dalam sebuah hubungan hampir pasti akan terjadi pengkhianatan. Karena kecemasan atau ketakutan yang dirasa, maka orang tersebut dapat berpikir bahwa lebih baik tidak berkomitmen sama sekali sejak awal.

C. Penyebab Terjadinya Trust Issue
1. Pengalaman Dari Masa Lampau
Trust issue tumbuh dari hasil pengalaman seseorang, baik itu di masa lampau maupun masa sekarang ini. Di masa lampau, khususnya hubungan dirinya dengan orang tua karena orang tualah yang memainkan peran cukup besar dalam ranah keluarga. Bisa dikatakan keluarga merupakan lingkungan pertama kita tumbuh dan dibesarkan.

Apabila seseorang telah mengalami sebuah kekecewaan, pengkhianatan, rasa sakit, ataupun pengabaian semasa kecilnya atau paling tidak semasa remaja, hal itu akan berdampak dan menyebabkan trust issue saat ia tumbuh dewasa.

Kita tahu, memanglah semua orang pastinya mengalami masa lalu, hanya saja sikap kita dalam menghadapi dan menerima masa lalu tentunya berbeda. Bagi sebagian orang, masa lalu dapat melekat pada dirinya, tetapi bagi sebagian orang lagi, tidak.

2. Kejadian Menyedihkan atau Menyakitkan
Kejadian menyedihkan atau menyakitkan seseorang di masa lalu akan menghadirkan traumatis yang cukup mendalam, bahkan bisa sampai ia beranjak dewasa. Misalnya, ia mengalami kecelakaan, suatu penyakit, ataupun kehilangan seseorang yang berharga di dalam hidupnya.

Tidak hanya itu, pelecehan atau penyerangan, baik secara verbal maupun nonverbal dapat memengaruhi rasa percaya seseorang terhadap orang lain. Hal ini tentunya banyak terjadi pada kasus penyerangan, seperti percobaan pembunuhan, ataupun kasus pemerkosaan.

3. Hubungan Asmara
Trust issue bisa juga terjadi dalam ranah hubungan asmara. Sebagai contoh, orang yang mengalami trust issue pernah dikecewakan oleh orang yang ia sayangi, seperti sering dibohongi, diselingkuhi, atau diperlakukan tidak baik lainnya.

Penyebab-penyebab di atas tentunya akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidup orang yang mengalami masalah rasa percaya atau trust issue. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan dampak apa saja yang akan timbul bagi seseorang yang mengalami trust issue.

D. Dampak Trust Issue
Trust issue atau krisis kepercayaan tentunya memiliki beberapa dampak yang tentunya akan berpengaruh dalam hidup seseorang.
1. Rentan Overthinking
Bagi kita yang mengalami krisis kepercayaan, cenderung mudah overthinking. Hal ini diperkuat oleh ketidakpercayaan pada orang lain sehingga cenderung memikirkan tentang seseorang secara terus-menerus. Di kepala tentunya banyak pertanyaan terkait seseorang tersebut, misalnya, Dapatkah seseorang tersebut dipercaya atau malah sebaliknya? Atau Bagaimana jika orang tersebut hanya memanfaatkan keadaan dan berniat jahat atau menyakiti?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menghadirkan dan menumbuhkan rasa takut pada diri kita sehingga kita sulit untuk berinteraksi dengan orang baru. Pemikiran yang berlebihan merupakan salah satu tindakan yang dapat meresahkan perasaan sendiri. Apabila diteruskan justru membuat kita akan mengalami stres dan depresi.

2. Hidup Terasa Sepi
Orang yang mengalami trust issue akan merasakan kesepian yang berarti. Meskipun dikelilingi oleh banyak orang, tetapi nyatanya kita akan merasa sendiri dan sepi. Hal itu bisa terjadi karena kita enggan untuk lebih terbuka pada orang sekitar. Kita takut untuk bercerita mengenai masalah yang tengah dihadapi hingga akhirnya memendamnya sendiri.

Kita merasa mampu untuk mengemban dan menopang masalah sendiri, tanpa bercerita ataupun meminta tolong pada orang lain. Hal itulah yang menyebabkan timbul di pemikiran bahwa kita sendirian dan tidak ada yang bisa membantu masalah kita. Padahal, pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang mana dalam menjalani hidup perlunya bersosialisasi dan berinteraksi terhadap sesama, saling membantu, dan sebagainya.

3. Merenggangnya Hubungan Antarsesama
Apabila kita tak mudah percaya pada orang lain atau bahkan orang yang berada di sekitar, orang-orang tersebut akan berpikir bahwa kehadiran mereka tidaklah dihargai hingga akhirnya timbullah kerenggangan hubungan di antara kalian.

Oleh sebab itu, perlu diingat bahwasanya terjalinnya suatu hubungan karena dilandaskan rasa percaya dan tentunya komunikasi yang kuat. Bilamana tak adanya rasa percaya antara satu sama lain, suatu hubungan akan mengalami kerenggangan. Pahitnya, lambat laun satu per satu orang-orang yang mengenal kita ataupun orang di sekitar, perlahan pergi meninggalkan.

E. Cara Mengatasi Trust Issue
Semua masalah tentu ada solusinya. Beberapa cara mengatasi trust issue atau masalah kepercayaan terhadap orang lain di antaranya,
1. Cobalah untuk berkomunikasi
Mulailah berkomunikasi layaknya orang pada umumnya. Orang yang mengalami trust issue tentu tetap melakukan komunikasi, hanya saja ia melakukannya dengan memberi sedikit sekat pada orang lain. Namun, cobalah untuk melakukannya dengan santai dan jangan berpikir bahwa orang tersebut akan bertindak jahat pada kalian.

2. Perlahan untuk terbuka dan bersikap jujur
Kita dapat menceritakan keluh kesah selama menghadapi trust issue bersama orang terdekat terlebih dahulu. Karena dengan begitu, perlahan kita akan mendapatkan support system yang akan mendengarkan dan memberikan saran atas apa yang kita keluhkan.

Akan tetapi, kita harus menceritakan itu secara jujur. Jangan semata-mata hanya untuk mengetes kepercayaan seseorang. Tidak masalah, apabila tidak mau terbuka secara langsung, tetapi cobalah sedikit demi sedikit karena lambat laun akan terbiasa.

3. Belajar untuk percaya pada seseorang yang ada di sekitar
Kita harus yakin bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, serta memiliki kesalahan. Tidak ada yang luput dari kesalahan.

Belajarlah untuk menerima dan percaya pada orang lain, minimal orang yang ada di sekitar kita sendiri. Buanglah spekulasi bahwa orang tersebut akan mengecewakan, mengkhianati, atau menyakiti kita. Jangan sampai pikiran itu terus menguasai diri hingga masa tua kelak.

Ingat bahwa semua orang memiliki kemungkinan untuk mengecewakan dan dikecewakan, begitu pun dengan kita sendiri. Maka dari itu, jangan heran dan jangan takut bilamana meletakkan rasa percaya pada seseorang tidak dapat terhindar dari perasaan dikecewakan.

4. Belajar untuk memaafkan orang lain dan diri sendiri
Saat dalam proses untuk memercayai kembali dan proses melupakan masa lampau akibat trust issue, ada satu yang penting yang terlewatkan, yakni memaafkan diri sendiri dan orang yang pernah terlibat. Manusia kerap sulit untuk keluar dari situasi dan kondisi yang kurang menenteramkan karena salah satunya belum memaafkan diri sendiri.

Ketika kita memaafkan diri sendiri, hati akan merasa lega dan tenang. Mengapa demikian? Hal itu karena, secara tak sadar kita telah membuang energi negatif dalam diri dan menghempas semua beban yang ada di dalam diri, baik itu di pikiran maupun di hati. Kemudian, perlahan mulai masuk energi positif, yakni rasa lega, bahagia, tenang, tenteram, damai, dan sebagainya.

Kemudian, agar tidak membawa luka lama ke masa yang akan datang, penting untuk memaafkan orang yang pernah terlibat. Apabila terasa sulit, cobalah untuk mengingat kebaikan-kebaikan yang pernah orang tersebut lakukan juga pada kita. Jangan biarkan luka lama membaluti perasaan dan memberikan dampak yang tidak baik di masa mendatang.

5. Jangan memaksakan diri
Tidak perlu memaksakan diri sendiri untuk mencoba membangun rasa percaya pada seseorang. Perlahan saja asalkan pasti. Proses yang dilakukan memanglah memerlukan waktu. Hal yang terpenting juga tingkatkan kepercayaan pada diri sendiri karena kepercayaan pada diri sendiri akan berpengaruh pada kemampuan kita untuk memercayai orang lain.

6. Berikan kesempatan pada mereka yang pernah mengecewakan
Bukan jadi suatu masalah apabila memberikan kesempatan pada mereka yang pernah mengecewakan kita. Memberikan kesempatan di sini berarti memberikan peluang untuk mereka melakukan interaksi dan komunikasi pada kita, tetapi tetap pada batasnya. Tidak ada salahnya menjalin hubungan baik pada semua orang.

7. Konsultasi ke terapis atau psikolog
Apabila cara-cara di atas masih terasa sulit untuk kita lakukan atau jalani, kita bisa lakukan cara selanjutnya, yakni berkonsultasi ke terapis atau psikolog. Dengan begitu, kita dapat menceritakan apapun secara terbuka dan jujur terhadap yang kita alami selama menghadapi trust issue atau masalah kepercayaan.

Kita bisa menceritakan semuanya tanpa perlu rasa takut. Para terapis tentunya akan memberikan masukan, saran, ataupun solusi sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Selain itu, mereka juga akan merahasiakan masalah yang kita miliki.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Trust Issue: Pengertian, Ciri, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya"