Terumbu Karang: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Pengertian Terumbu Karang atau coral reefs
Terumbu Karang

A. Pengertian Terumbu Karang
Terumbu karang (coral reefs) adalah ekosistem laut tropis yang memiliki kadar kalsium karbonat tinggi dengan dominasi komunitas berbagai jenis hewan karang keras. Ekosistem bawah laut ini menjadi tempat hidup dan perkembangbiakan aneka spesies, seperti ikan-ikan kecil hingga predator yang membentuk hubungan rantai makanan di lautan.

Istilah terumbu karang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu terumbu dan karang. Terumbu adalah struktur kalsium karbonat (CaCO3) yang dihasilkan oleh karang. Sedangkan karang ialah sekumpulan binatang. Secara kasat mata, karang terlihat seperti tumbuhan dan tidak seperti binatang. Padahal karang adalah kumpulan hewan-hewan kecil yang bernama polip.

Polip yang berjumlah ribuan membentuk koloni yang membentuk dua jenis karang, yaitu karang keras dan karang lunak. Proses pembentukan koloni memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan hingga ribuan tahun. Selain itu, terumbu karang sebagai ekosistem laut menjadi pelindung pantai dan kehidupan ekosistem perairan dangkal dari abrasi laut.

Terumbu karang secara umum terbagi menjadi tiga tipe, yakni terumbu karang tepi (fringing reef), terumbuh karang penghalang (barrier reef), dan terumbu karang cincin (atoll). Terumbu karang tepi enjadi tipe yang paling umum dijumpai di perairan Indonesia.

B. Jenis Terumbu Karang
Berikut beberapa jenis terumbu karang beserta ciri-cirinya,
1. Mycedium elephantotus adalah jenis terumbu karang yang hidup di perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 3 m hingga 20 m. Karang ini tersebar di perairan Indonesia, Filipina, Papua Nugini hingga Australia.
2. Oxypora lacera adalah jenis terumbu karang yang hidup di perairan dangkal dengan kedalaman 3 m hingga 15 meter. Wilayah perairan yang menjadi habitatnya adalah laut Indonesia, Filipina, Papua Nugini dan Australia.
3. Pectinia paeonia adalah jenis terumbu karang yang hidup di perairan dangkal dengan kedalaman 5 m hingga 15 m. Karang ini mampu bertahan di arus laut yang deras. Sebarannya terdapat di perairan Indonesia, Filipina, Papua Nugini hingga Australia.
4. Pectinia lactuca adalah jenis terumbu karang yang berbentuk seperti bunga dan hidup di perairan dengan kedalaman 3 m hingga 15 m. Perairan dangkal Indonesia, Filipina, Papua dan Australia merupakan habitat alami jenis karang ini.
5. Galaxea Fascicularis adalah jenis terumbu karang yang hidup di kedalaman 3 m hingga 15 m di wilayah perairan Indonesia, Filipina, Papua Nugini dan Australia.
6. Lobophyllia hemprichii adalah jenis terumbu karang yang tersebar di perairan Indonesia, Jepang, Madagaskar, Tanzania dan sekitarnya. Habitatnya berada di kedalaman 3 m hingga 15 m.

Selain itu, terumbu karang dapat dibagi berdasarkan sifat menghasilkan kapur serta letak sebarannya. Karena dari sekian banyak jenis karang, beberapa di antaranya ada yang menghasilkan terumbu dan ada yang tidak.
1. Karang Hermatipik
Karang hermatipik umumnya bersimbiosis dengan zooxanthellae sehingga menghasilkan terumbu. Proses terciptanya terumbu disebabkan oleh zooxanthellae yang memasuki pori-pori karang dan melakukan fotosintesis sehingga kebutuhan oksigen karang terpenuhi.

Zooxanthellae memperoleh nutrisi dari komponen inorganik yang dihasilkan oleh karang, antara lain nitrat, fosfat dan karbon dioksida. Hasil dari hubungan saling menguntungkan tersebut adalah kalsium karbonat (CaCO3) yang menjadi materi dasar pembentuk terumbu.

Cepat atau lambatnya pertumbuhan karang hermatipik dipengaruhi oleh faktor cahaya matahati. Hal ini dikarenakan zooxanthellae membutuhkan cahaya untuk proses fotosintesis. Biasanya karang hermatipik hidup di perairan dangkal dengan penetrasi cahaya matahati mencapai habitat terumbu karang.

Oleh sebab itu, jenis karang ini hanya tersebar di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sedangkan persebaran terumbu karang tepi merupakan formasi yang cocok untuk karang hermatipik.

2. Karang Ahermatipik
Karang ahermatipik adalah jenis karang yang tidak menghasilkan terumbu atau tidak melakukan simbiosis dengan zooxanthellae. Tidak adanya hubungan timbal balik tersebut menjadikan karang ahermatipik mampu hidup di perairan laut yang dalam dan tidak memperoleh sinar matahari. Sebaran jenis karang ahermatipik sangat luas dan hampir di seluruh dunia.

C. Manfaat Terumbu Karang
Berikut beberapa manfaat terumbu karang bagi kehidupan biota laut dan manusia di antaranya,
1. Sebagai Pelindung Pesisir dan Pantai
Kehadiran terumbu karang ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap energi ombak. Semua benda dan makhluk hidup yang ada di pantai akan hancur dengan kemunculan gelombang besar.

Energi ombak yang datang dari laut menuju daratan akan menjadi kecil dengan adanya terumbu karang. Kondisi tersebut akan mengurangi kerusakan pantai oleh ombak yang menuju daratan. Fungsi terumbu karang hampir sama dengan hutan bakau.

Adanya terumbu karang dapat membantu menjaga ekosistem pantai agar tetap terlindungi. Gelombang besar akan mengenai terumbu karang sebelum mencapai pantai sehingga gelombang yang sampai ke pantai menjadi kecil.

2. Ekosistem yang Menunjang Kehidupan
Di sekitar terumbu karang terdapat banyak sekali makhluk hidup. Terumbu karang memegang peranan penting sebagai tempat mencari makan, berkembang biak, dan tempat tinggal berbagai biota laut.

Terumbu karang menjadi tempat organisme biota laut bertahan hidup. Terumbu karang memiliki manfaat yang cukup vital bagi kehidupan ikan. Itulah alasan mengapa terumbu karang menjadi ekosistem yang menunjang kehidupan.

3. Sebagai Media Bibit Budidaya
Seperti yang kita ketahui, terumbu karang menjadi tempat tinggal sejumlah biota laut. Terumbu karang memiliki manfaat sebagai media bibit budidaya. Ada beragam jenis ikan yang hidup di terumbu karang.

Terumbu karang atau coral reefs dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian karena bisa menjadi tempat budidaya rumput laut dan teripang. Kehadiran terumbu karang bermanfaat untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar.

4. Sarana untuk Rekreasi
Terumbu karang memiliki keanekaragaman jenis biota dengan bentuk dan warna yang cantik. Pesona keindahan terumbu karang akan membuat siapa saja kagum. Terlebih bagi mereka yang suka beraktivitas diving maupun snorkeling.

Kemudian kegiatan fotografi juga kerap dilakukan sebagai cara untuk menikmati keindahan terumbu karang. Kekayaan biologi, keindahan karang, dan kejernihan air membuat kawasan terumbu karang dikenal sebagai tempat rekreasi.

Terumbu karang sebagai sarana rekreasi memiliki banyak kegiatan yang diupayakan untuk melestarikannya. Kerap dilaksanakan kegiatan pemutihan sebagai bentuk upaya rehabilitasi terumbu karang.

Kehadiran organisme terumbu karang mampu meningkatkan daya tarik suatu tempat wisata. Dengan membantu menjaga kelestarian terumbu karang juga turut meningkatkan sektor pariwisata tanah air.

5. Sebagai Bahan Baku Obat dan Kosmetik
Beragam hewan laut memiliki senyawa kimia yang mendatangkan manfaat. Beberapa jenis hewan laut yang bermanfaat biasa hidup pada terumbu karang.

Kemudian terumbu karang memiliki kandungan zat kimia yang efektif untuk digunakan sebagai bahan baku obat-obatan bagi manusia. Tak heran jika banyak di antaranya kerap dijadikan sebagai bahan baku obat-obatan maupun kosmetik.

Berbagai jenis alga biasa digunakan untuk bahan pembungkus kapsul obat. Selain dijadikan kapsul obat, alga bermanfaat sebagai antiradang, antibiotik, dan antikanker.

6. Sumber Keanekaragaman Genetik dan Spesies
Sebagai organisme yang menjadi ekosistem, terumbu karang memiliki nilai keanekaragaman hayati tertinggi. Jika dibandingkan dengan ekosistem laut lainnya, terumbu karang memiliki biodiversitas yang sangat tinggi.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa terumbu karang menjadi tempat bagi banyak spesies maupun genetik. Keanekaragaman spesies akan membuat jenis biota semakin banyak dimanfaatkan.

7. Mengurangi Pemanasan Global
Sebagai informasi, ternyata laut bisa menjadi media yang mampu menyerap gas karbon dioksida. Sama seperti hutan, peran batuan karang akan bersinergi dengan reaksi kimia.

Sinergi yang terjadi akan mengubah karbon dioksida menjadi zat kapur bahan baku terumbu karang itu sendiri. Proses tersebut secara ilmiah dinamakan klasifikasi.

Jika ditelusuri lebih dalam, maka bantuan karang akan dibantu oleh zooxanthellae (tumbuhan bersel satu). Zooxanthellae akan bekerja di dalam jaringan tubuh batuan karang.

8. Sarana untuk Kegiatan Pendidikan dan Penelitian
Terumbu karang sebagai sumber daya laut Indonesia kerap digunakan untuk kegiatan penelitian dan pendidikan. Mengenal ekosistem di kawasan pesisir pantai, mengenal hewan laut, dan tumbuhan bawah laut menjadi beberapa kegiatan pendidikan yang biasa dilakukan.

Kemudian ada banyak bebatuan karang yang digunakan sebagai sarana untuk kegiatan penelitian. Penelitian terhadap terumbu karang dilakukan karena organisme yang satu ini memiliki peran penting.

9. Sebagai Bahan Baku Perhiasan dan Industri
Selain berguna sebagai sarana kegiatan pendidikan dan penelitian, terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku perhiasan. Kemudian terumbu karang juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.

Terumbu karang batu sebagai terumbu karang yang sangat keras dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris dan perhiasan dengan nilai ekonomi tinggi. Tak hanya itu, terumbu karang batu bermanfaat sebagai bahan baku pada industri.

10. Sumber Perikanan yang Tinggi
Tak hanya bermanfaat sebagai bahan baku perhiasan dan industri, terumbu karang mampu menjadi sumber perikanan yang tinggi. Terumbu karang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi ikan-ikan karang berharga mahal.

Nelayan kerap menangkap ikan di kawasan terumbu karang. Secara lestari, jumlah panen ikan, kepiting, dan kerang dari terumbu karang mencapai 9 juta ton. Angka tersebut memiliki persentase sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan perikanan dunia.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Terumbu Karang: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya"