Pahlawan Nasional Indonesia: Pengertian, Syarat, Daftar, serta Profilnya
Pahlawan Nasional Indonesia |
A. Pengertian Pahlawan Nasional Indonesia
Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan).
Dinobatkan sebagai pahlawan nasional tentu bukan hal sembarangan. Para pahlawan nasional tersebut pasti orang yang hebat dan memiliki andil besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengenal para pahlawan nasional berarti belajar memaknai sejarah dan menghormati jasa dan perjuangan mereka di masa lalu. Bangsa yang luar biasa adalah mereka yang menghormati dan bisa belajar dari sejarah atau masa lalunya untuk maju.
B. Syarat Pahlawan Nasional Indonesia
Untuk menjadi Pahlawan Nasional, ada persyaratan yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
1. Syarat Umum
a. WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI
b. Memiliki integritas moral dan keteladanan
c. Berjasa terhadap bangsa dan Negara
d. Berkelakuan baik
e. Setia dan tidak menghianati bangsa dan Negara; dan tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
2. Syarat Khusus
a. Pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa
b. Tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan
c. Melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya
d. Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara
e. Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas-atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa
f. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi dan/atau melakukan perjuangan, yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional
C. Daftar Para Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno atau akrab juga disapa Bung Karno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya. Anda pasti sudah tidak asing dengan pahlawan nasional kita yang satu ini. Sang proklamator ini memiliki peran yang sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia Merdeka. Soekarno sudah berjuang sejak usianya baru 14 tahun dengan bergabung dalam organisasi kepemudaan Jong Java saat sekolah di Hogere Burger School (HBS) Surabaya.
Dalam perjuangannya, Soekarno bahkan sempat dipenjara berkali-kali. Pada 29 Desember 1929 ia pernah dijebloskan ke penjara Banceuy karena aktif melakukan gerakan perlawanan dengan mendirikan kelompok studi intelektual bernama ASC dan membuat Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia pun akhirnya dipindahkan ke Lapas Sukamiskin dan bebas pada 31 Desember 1931.
Ia juga menjadi salah satu tokoh yang mencetuskan dasar negara Indonesia yang kita gunakan saat ini, yakni Pancasila.
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau akrab juga disapa Bung Hatta adalah wakil presiden Indonesia pertama kali yang memiliki peran penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sang proklamator ini lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902. Bung Hatta merupakan negarawan intelektual yang mendampingi Ir. Soekarno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari jajahan Belanda. Ia dikenal sebagai aktivis dan organisatoris saat bersekolah di Belanda.
Mohammad Hatta banyak melakukan perlawanan terhadap belanda melalui tulisan-tulisan yang terbit dalam surat kabar atau majalah-majalah. Karena tulisan kritikan itulah Mohammad Hatta sempat diasingkan oleh pemerintahan kolonial ke Boven Digul yang terletak di Irian, sebuah wilayah pembuangan. Gagasan dalam tulisannya tentang kemerdekaan Indonesia sangat tajam dan dapat membangkitkan semangat anak muda bangsa untuk melakukan perlawanan ketidakadilan Belanda.
Mohammad Hatta banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran besar untuk membangun bangsa Indonesia. Contohnya pemikiran tentang demokrasi Indonesia pada tahun 1928-1960 dan bahkan ia juga dijuluki sebagai bapak koperasi karena ia adalah tokoh yang pertama kali mengenalkan pemikiran tersebut.
3. Bung Tomo
Sutomo atau akrab juga disapa Bung Tomo adalah pahlawan nasional yang lahir pada 3 Oktober 1920 di Surabaya dan tumbuh di dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Bung Tomo berperan penting dalam pertempuran di Surabaya 10 November 1945 yang kemudian sekarang kita peringati sebagai hari pahlawan. Semboyan Bung Tomo yang paling populer sampai saat ini adalah “Merdeka atau Mati” menjadi semangat bangsa hingga saat ini.
Pertempuran berdarah di Suraya tersebut menjadi peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Tidak hanya kritis terhadap pemerintahan Belanda, Bung Tomo juga pernah mengkritik kepemimpinan Soekarno dan Soeharto. Ia bahkan pernah ditahan selama setahun pada tahun 1978 karena kritikannya terhadap Soeharto.
Bung Tomo merupakan seorang jurnalis asal Surabaya yang berani dan kritis dengan kepiawaiannya dalam berbahasa dan kecemerlangan gagasannya. Dari ia berusia 18 hingga 25 tahun ia sudah terlibat di berbagai media, yakni Ekspres dan Berita Antara.
4. Tan Malaka
Tan Malaka atau bernama lengkap Sutan Ibrahim adalah pahlawan nasional yang berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia namun banyak orang yang kurang mengenalnya. Padahal namanya sangat melegenda bahkan kisah hidupnya pernah diteliti oleh sejarawan Belanda bernama Harry Albert Poeze selama berpuluh-puluh tahun.
Semasa hidupnya, Tan Malaka hidup nomaden dari satu negara ke negara lain, termasuk Rusia. Disanalah Tan Malaka menjadi anggota Comintern (anggota komunis Internasional). Banyak pemikiran-pemikiran Tan Malaka yang mempelopori berdirinya bangsa Indonesia, misalnya tertuang dalam salah satu karya terbesarnya berjudul Madilog.
Tan Malaka dianggap sebagai otak dari peristiwa 3 Juli 1946 di masa revolusi yang menentang hasil perundingan Indonesia dengan Belanda. Ia menuntut Republik Indonesia harus merdeka 100 persen dan ia juga terlibat dalam persatuan perjuangan bersama Jendral Sudirman.
Kiprahnya di dunia politik ditandai saat ia mendirikan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) yang pernah mengikuti pemilu pada tahun 1955, namun pemilu selanjutnya di tahun 1965 partai ini dibekukan pemerintah.
5. Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni Kartodiwirjo merupakan salah satu pahlawan nasional asal Jawa Timur yang berperan penting dibalik sejarah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam peristiwa bersejarah tersebut, Sukarni mewakili kelompok muda untuk mendesak Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Ia dan pemuda lainnya lah yang menculik kedua pemimpin tersebut ke Rengasdengklok, Jawa Barat untuk secepatnya menyusun teks proklamasi.
Pahlawan nasional yang diangkat oleh Jokowi tahun 2014 ini lahir di Blitar pada 14 Juli 1916 dan tumbuh sebagai orang yang sangat membenci Belanda. Ia bahkan memiliki catatan khusus tentang perkelahiannya dengan anak-anak Belanda. Sejak usia 14 tahun, Sukarni sudah bergabung dalam organisasi perhimpunan Indonesia muda. Sejak itulah ia tumbuh menjadi sosok yang kritis dan berani.
Pertemuannya dengan Tan Malaka membuat sosok Sukarni menjadi lebih revolusioner terhadap perjuangan bangsa. Sukarni adalah semangat muda pejuang pada saat itu.
6. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara atau yang bernama lengkap Raden Soewardi Soerjaningrat adalah pahlawan nasional yang datang dari keluarga bangsawan keraton dan menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan. Ia adalah pahlawan yang memiliki peran penting dalam membangun bangsa hingga disebut sebagai bapak pendidikan Indonesia. Ia adalah menteri pendidikan dan kebudayaan pertama Indonesia yang mendirikan sekolah bernama Perguruan Nasional Taman Siswa atau yang kita kenal sekarang Taman Siswa.
Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta yang kemudian tanggal lahirnya saat ini kita peringati sebagai Hari pendidikan. Sebelumnya ia adalah seorang penulis dan jurnalis yang kritis sehingga ia terjun sebagai aktivis kebangsaan. Hal itulah yang membuatnya sadar untuk melawan kolonialisme dengan pemikirannya dalam dunia pendidikan.
Semboyannya yang paling populer hingga saat ini, yakni Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, ini terus menjadi semangat bangsa untuk menjadi lebih baik di bidang pendidikan.
7. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional dari tanah Jawa yang lahir pada 11 November 1785 di Kesultanan Yogyakarta dan wafat di Makassar yang saat itu masih Hindia Belanda pada 8 Januari 1855. Ia adalah sosok penting pada Perang Diponegoro atau perang Jawa melawan penjajah Hindia Belanda mulai tahun 1825 sampai 1830. Perang ini adalah perang yang paling banyak menelan korban dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Perang Jawa ini jadi corak sejarah sendiri bagi bangsa Indonesia atas perjuangannya untuk melawan penjajah. Saat perang ini, Pangeran Diponegoro mengumandangkan perjuangan untuk melawan kaum kafir. Seruan Pangeran Diponegoro ini sangatlah berpengaruh bahkan hingga wilayah Kedu dan Pacitan. Dari sinilah ia mulai mempengaruhi pejuang-pejuang bangsa dari berbagai daerah, seperti daerah Gagatan.
Pangeran Diponegoro dalam keluarga tumbuh sebagai sosok yang tertarik dengan keagamaan dan rakyat jelata.
8. R.A Kartini
Raden Ajeng (R.A) Kartini adalah salah satu pahlawan nasional wanita yang berjasa dalam perjuangan bangsa Indonesia. Ia lahir pada 21 April 1879 di Jepara yang kemudian saat ini kita memperingati hari tersebut sebagai Hari Kartini.
Kartini memiliki peran penting dalam pemikiran-pemikiran membangun bangsa Indonesia, yakni perjuangannya untuk para perempuan Indonesia memperoleh ruang yang lebih berarti daripada sebelumnya. Emansipasi Wanita yang diperjuangkan Kartini sangat berharga hingga saat ini.
Pemikiran-pemikiran Kartini tersebut tertulis dalam surat-surat yang ia tulis untuk temannya di Belanda. Kemudian tulisan-tulisan tersebut disusun menjadi buku dengan judul Door Duisternis Tot Licht yang saat ini versi terjemahannya populer dengan judul Dari Gelap Menuju Cahaya yang terbit pertama kali pada tahun 1911.
Pemikiran-pemikirannya tentang hak-hak perempuan ia temui di lingkungan keluarga bangsawannya yang masih banyak mengekang perempuan.
9. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional wanita kelahiran 1848 asal Aceh yang paling ditakuti oleh Belanda. Ia mulai aktif melawan Belanda sejak kematian suaminya, Teuku Cek Ibrahim dan bersumpah akan menghancurkan Belanda. Setelah ia akhirnya menikah lagi dengan Teuku Umar dan bersama-sama melawan Belanda secara gerilya. Mereka berhasil menyerang dan mendesak Belanda di Banda Aceh (Kutaraja) dan Meulaboh.
Cut Nyak Dien adalah seorang pahlawan perwakilan dari kesultanan Aceh pada masa pemerintahan Iskandar Muda di Pariaman. Ia terkenal sebagai pahlawan wanita yang sangat tangguh dalam melawan penjajah Belanda saat itu. Bahkan ia tetap tidak menyerah melawan Belanda meskipun Suaminya, Teuku Umar tertangkap. Ia terus melanjutkan perlawanan bersama pasukannya hingga tahun 1901.
Akhirnya Cut Nyak Dien pun tertangkap oleh Belanda di Beutong Lhee Sagoe karena sebelumnya ia dan pasukannya sempat melakukan perlawanan kepada Belanda secara gerilya. Namun markas mereka diketahui Belanda karena ulah Pang Laot anak buah Cut Nyak Dien yang berkhianat memberi tahu markas mereka kepada Belanda.
10. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita yang merupakan anak dari Kapitan Paulus Tiahahu yang membantu Kapitan Pattimura melawan Belanda pada tahun 1917. Sejak umur 17 tahun, Martha sudah mengetahui rencana ayahnya melawan Belanda. Ia sangat ingin ikut bersama ayahnya bertempur melawan pemerintah kolonial saat itu, meskipun ayahnya melarang.
Namun, akhirnya Martha tetap ikut dalam perlawanan terbesar Maluku terhadap Belanda. Selain itu Martha juga terlibat dalam pertempuran di daerah Ulat dan Ouw, Saparua yang banyak memakan korban baik rakyat sipil atau tentara Belanda. Martha selamat dalam pertempuran tersebut berkat kelihaiannya memegang tombak saat bertempur.
Ia pun meninggal dunia setelah menolak makan dan jatuh sakit ketika kapal Belanda yang menangkap ingin membawanya ke Jawa. Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita termuda dari jajaran tokoh yang lainnya.
Dari berbagai sumber
Post a Comment