Musyawarah: Pengertian, Tujuan, Prinsip, Ciri, dan Manfaatnya

Pengertian Musyawarah
Musyawarah

A. Pengertian Musyawarah
Musyawarah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah; perundingan; perembukan. Kata musyawarah sendiri berasal dari bahasa Arab Syawara yang artinya berunding, urun rembuk atau mengajukan sesuatu. Dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern musyawarah dikenal dengan sebutan syuro, rembug desa, kerapatan nagari, bahkan demokrasi.

Demikian, musyawarah adalah suatu sistem pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta yang mengikuti musyawarah. Bisa dikatakan, bahwa musyawarah adalah jalan tengah bagi berbagai perbedaan pendapat dari masyarakat. Musyawarah dapat menyelesaikan masalah secara adil.

Musyawarah bertujuan untuk mencapai mufakat atau persetujuan. Pada dasarnya, prinsip dari musyawarah adalah bagian dari demokrasi sehingga saat ini sering dikaitkan dengan dunia politik demokrasi. Dalam demokrasi Pancasila di Indonesia, penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Apabila tidak ada jalan keluar atau mengalami kebuntuan, biasanya akan dilaksanakan voting atau pemungutan suara.

B. Tujuan Musyawarah
Dalam bermusyawarah terdapat tujuan yang harus dihasilkan atau diputuskan di antaranya,
1. Mendapatkan kesepakatan bersama sehingga keputusan akhir yang diambil dalam musyawarah dapat diterima dan dilaksanakan oleh semua anggota dengan penuh rasa tanggung jawab.
2. Menyelesaikan kesulitan dan memberikan kesempatan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang sehingga keputusan yang dihasilkan sesuai persepsi dan standar anggota musyawarah. Keputusan yang diambil dengan musyawarah akan lebih berbobot karena di dalamnya terdapat pemikiran, pendapat, dan ilmu dari para anggotanya.

C. Prinsip Musyawarah
Proses musyawarah tidak dilakukan dengan begitu saja, melainkan harus memiliki pedoman yang wajib ditaati saat melakukan musyawarah di antaranya,
1. Musyawarah bersumber pada paham sila keempat Pancasila.
2. Setiap keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila serta UUD 1945.
3. Setiap peserta musyawarah mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
4. Setiap keputusan, baik sebagai hasil mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak harus diterima dan dilaksanakan.
5. Apabila cara musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai dan telah diupayakan berkali-kali maka dapat digunakan cara lain yaitu dengan pengambilan suara terbanyak (voting).

D. Ciri Musyawarah
Saat melakukan musyawarah, terdapat beberapa ciri-ciri di antaranya,
1. Umumnya dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama
2. Hasil keputusan musyawarah ini dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani
3. Pendapat yang diusulkan dalam musyawarah mudah dipahami dan tidak memberatkan anggota musyawarah
4. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur

E. Manfaat Musyawarah
1. Melatih Mengemukakan Pendapat
Setiap orang yang berada di dalam musyawarah itu pasti memiliki ide dan gagasan. Bisa jadi antar satu orang dengan orang lainnya memiliki ide yang berbeda-beda. Ide yang dimiliki setiap orang nantinya akan diutarakan ketika memiliki kesempatan berbicara. Manfaat musyawarah salah satunya adalah untuk melatih mengemukakan pendapat.

2. Nilai Kebersamaan
Musyawarah tidak hanya kegiatan diskusi. Akan tetapi, sekaligus kegiatan bersilaturahmi. Melalui musyawarah, hubungan persaudaraan antar sesama anggota akan menjadi erat. Perbedaan-perbedaan yang ada akan disatukan di dalam musyawarah. Hal ini karena di dalam sebuah musyawarah dianjurkan para anggota saling terbuka.

Melalui sikap saling terbuka ini, akan tumbuh rasa kebersamaan. Musyawarah adalah sebuah kegiatan yang memiliki sebuah tujuan. Ini akan membuat setiap anggota memiliki kesadaran bahwa apa yang diputuskan adalah tujuan bersama.

3. Masalah Bisa Cepat Terpecahkan
Ketika terjadi suatu masalah yang besar, akan sulit terpecahkan jika hanya satu atau dua orang. Akan tetapi, jika melakukannya dengan banyak orang akan terasa lebih ringan. Setiap orang yang tergabung di dalam musyawarah tersebut akan ikut andil dalam memecahkan masalah. Hal ini yang membuat masalah dapat cepat terselesaikan.

Jika menyelesaikan sebuah masalah dengan banyak orang akan mendapat sudut pandang yang berbeda. Setiap orang pasti memiliki ide yang berbeda. Hal ini akan membuat lebih banyak pertimbangan dalam memecahkan masalah.

4. Hasil Keputusan Menguntungkan Semua Pihak
Sebelum mengambil keputusan akhir, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal tersebut di antaranya adalah harus sesuai keputusan bersama. Seluruh anggota juga tidak boleh terpaksa pada hasil keputusan akhir. Selain itu, ada hal lain yang tidak kalah penting. Hasil keputusan musyawarah harus menguntungkan semua pihak. Tidak ada pihak yang boleh dirugikan dari hasil akhir musyawarah.

Menguntungkan semua pihak dilakukan agar hasil akhir dapat diterima semua. Sehingga hasilnya dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota musyawarah. Jika ada salah satu anggota yang merasa tidak diuntungkan, maka musyawarah tidak berjalan semestinya.

Seseorang yang memimpin musyawarah harus orang yang tegas. Tidak boleh membela siapa pun atau netral. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada pihak yang dirugikan.

5. Hasil Keputusan Memiliki Nilai Keadilan
Musyawarah dapat dikatakan sebagai suatu proses audiensi. Ketika melakukan musyawarah, setiap anggota harus mendengarkan pendapat dari anggota lain. Keputusan yang diambil harus berdasarkan kesepakatan bersama.

Kesepakatan yang dicapai tersebut tidak boleh memiliki unsur paksaan. Sebelum menentukan keputusan, harus dipastikan terlebih dahulu apakah semua anggota sudah sepakat. Jika sudah sepakat, maka keputusan boleh diambil.

Keputusan di dalam musyawarah adalah keputusan yang diambil bersama. Maka dari itu, semua anggota harus ikut bertanggung jawab. Itu adalah konsekuensi dari adanya musyawarah.

6. Menyatukan Pendapat yang Berbeda
Manfaat musyawarah selanjutnya adalah dapat menyatukan pendapat yang berbeda. Ketika melakukan musyawarah, pasti pendapat atau ide setiap orang berbeda. Setiap orang memiliki pendapatnya sendiri.
Terkadang, untuk menyatukannya butuh usaha yang cukup sulit. Hal itu karena setiap orang berpikir bahwa pendapatnya sudah sesuai. Setiap orang akan berpikir bahwa pendapatnya yang paling baik.

Untuk menyatukan setiap perbedaan pendapat, dilakukanlah musyawarah. Di dalam musyawarah, bukan dicari siapa yang memiliki ide yang bagus. Akan tetapi, akan dirundingkan mengenai hal terbaik yang harus dilakukan.

Melalui musyawarah inilah setiap perbedaan dapat menyatu. Ini adalah keindahan dari musyawarah. Setiap perbedaan akan diterima, dikumpulkan kemudian ditinjau bersama. Setelah itu akan mencapai keputusan akhir.

7. Mengambil Kesimpulan yang Benar
Hasil atau keputusan akhir yang diambil setelah musyawarah adalah keputusan yang sudah ditimbang. Keputusan ini dianggap benar dan sah. Sehingga setiap anggota harus melaksanakan keputusan akhir yang sudah dicapai.

8. Mencegah Kekeliruan
Manfaat musyawarah juga dapat mencari atau mengambil kesimpulan yang dianggap benar. Melalui musyawarah, suatu kelompok dapat mendengarkan pendapat dari setiap anggotanya. Ini akan mencegah dari terjadinya sebuah kekeliruan.

9. Menghindari Celaan
Musyawarah adalah hal yang dilakukan secara bersama-sama. Melalui musyawarah, maka setiap anggota akan terhindari dari berbagai kritik dan tanggapan yang salah dari orang lain. Hal ini karena proses dan hasil dari musyawarah tersebut merupakan hal yang sudah dibahas dan ditinjau secara bersama oleh semua anggota musyawarah.

10. Menciptakan Stabilitas Emosi
Musyawarah bukanlah kegiatan untuk adu pendapat. Akan tetapi, musyawarah adalah kegiatan yang mengharuskan anggotanya saling terbuka. Melalui keterbukaan itu, para anggota diminta menyampaikan pendapatnya.

Hal ini akan membuat emosi menjadi terlatih. Setiap anggota akan diminta untuk saling menghargai pendapat anggota lain. Ini akan membuat tingkat emosi antar sesama anggota tetap stabil.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Musyawarah: Pengertian, Tujuan, Prinsip, Ciri, dan Manfaatnya"