Demotivasi: Pengertian, Ciri, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Pengertian Demotivasi
Demotivasi

A. Pengertian Demotivasi
Demotivasi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang mulai kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu. Demotivasi merupakan keadaan di mana kita merasa lelah, kehilangan semangat, bahkan menyerah untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan. Dalam beberapa kasus, sikap ini bisa memberi dampak buruk bagi kehidupan orang yang mengalaminya.

Hal tersebut biasanya terjadi karena kita merasa tidak dapat mengerjakan sesuatu secara maksimal, baik itu pekerjaan ataupun tugas-tugas yang memang sudah menjadi tanggung jawab kita. Demotivasi bisa disebabkan kondisi lelah secara fisik, mental, atau emosional karena stres yang berlebih. Ketika rasa stres itu melanda terus menerus hingga berkepanjangan, kita akan merasa kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan suatu hal atau pekerjaan.

Namun, tidak sedikit dari orang yang mengalami demotivasi tetap berkeinginan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, hanya saja ia tidak memiliki semangat untuk mengerjakannya. Tentu saja hal itu akan merugikan dirinya ataupun orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.

B. Ciri Demotivasi
Terdapat beberapa ciri atau tanda seseorang mengalami demotivasi di antaranya,
1. Memisahkan atau Mengasingkan Diri dari Lingkungan
Apabila seseorang mengalami demotivasi, akan sulit rasanya untuk membaur dengan beberapa lingkungan atau lingkungan tertentu. Hal itu biasanya muncul akibat kalian sedang merasa malas atau tidak bersemangat dalam ranah lingkungan tertentu. Misalnya, dalam ranah organisasi, kalian dituntut untuk menyelesaikan suatu projek, hanya saja kalian tengah mengalami demotivasi.

Tentunya hal itu akan berdampak pada keengganan kalian untuk terlibat terlebih dahulu dalam organisasi tersebut atau dengan kata lain menarik diri untuk sementara. Sebaliknya, akan berbeda rasanya bilamana kalian memiliki motivasi yang membara, kalian pastinya akan sangat bersemangat dan secara berkala membahas suatu hal yang sedang kalian jalani.

2. Mengabaikan Lingkungan Sekitar
Sebenarnya, demotivasi dapat terlihat melalui bahasa tubuh seseorang dalam melakukan interaksi pada orang lain di sekitarnya. Saat mengalami demotivasi, munculnya rasa tak ada hasrat untuk melakukan apapun, mulai dari hal-hal atau pekerjaan hingga hobi keseharian pun enggan dilakukan. Apabila terus terbawa dengan demotivasi ini, hal itu tentu akan sangat berbahaya dan berdampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang-orang yang berada di lingkungan sekitar kalian.

3. Muncul Rasa Takut yang Berlebih
Demotivasi bisa saja muncul saat seseorang tengah mengalami ketakutan yang berlebih. Bahkan tak sedikit dari mereka akan memilih mundur dan tak lagi memiliki minat untuk mengembangkan dirinya. Perasaan takut tersebut perlahan akan menghambat segalanya hingga membuat seseorang tersebut ragu dalam mengambil tindakan.

Rasa takut tersebut dilandaskan pada sebatas pemikiran mereka saja, bukan pada kenyataan yang konkret. Mereka terus berpikir bahwa ekspektasi yang mereka bangun akan berbanding terbalik dengan realitas mendatang.

4. Hilangnya Minat untuk Mengembangkan Diri
Apabila memiliki semangat dalam melakukan suatu hal, kalian akan terus mencari cara untuk mengasah dan mengembangkan diri. Momen tersebut jangan sampai disia-siakan karena saat itu motivasi pada diri kalian masih sangat bagus. Akan tetapi, apabila kalian tiba-tiba memulai untuk mengubah kebiasaan sehingga tidak tertarik lagi untuk mengasah dan mengembangkan diri, itu menjadi pertanda awal bahwa kalian tengah mengalami demotivasi atau kehilangan semangat.

5. Hilangnya Rasa Inisiatif
Sebagian orang yang tengah mengalami demotivasi cenderung akan kehilangan rasa inisiatif pada dirinya. Hal ini ditandai dengan perasaan enggan untuk memulai dan melakukan hal, tugas, atau pekerjaan baru. Apabila itu terjadi, itu adalah tanda bahwa kalian tengah dilanda bosan dan lelah dengan aktivitas yang sama selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Apalagi, bilamana kalian termasuk salah satu orang yang memiliki sikap inisiatif tinggi, kemudian karena adanya demotivasi ini menyebabkan hilangnya rasa inisiatif kalian, tentu orang-orang di sekitar akan merasakan hal tersebut.

C. Penyebab Demotivasi
Terdapat sejumlah faktor yang umumnya menjadi penyebab seseorang mengalami demotivasi di antaranya,
1. Menghindari tantangan berat
Keinginan untuk menghindari tantangan berat bisa membuat Anda kehilangan motivasi. Bagi beberapa orang, tantangan berat dapat memicu rasa frustrasi, maka dari itu mereka memilih untuk menghindarinya.

2. Meragukan diri sendiri
Keraguan terhadap diri sendiri dapat membuat motivasi Anda untuk melakukan sesuatu hilang. Hasilnya, Anda akan menunda-nunda pekerjaan dan merasa kesulitan untuk memulai mengerjakannya.

3. Tidak punya target atau tujuan yang hendak dicapai
Demotivasi seringkali muncul ketika Anda tak mempunyai tujuan atau target yang hendak diraih dalam hidup. Kondisi ini umumnya terjadi ketika Anda menganggap pekerjaan sebagai kewajiban saja.

4. Kewalahan dengan tugas yang diberikan
Demotivasi muncul saat Anda merasa tidak mampu menyelesaikan tumpukan pekerjaan. Kewalahan yang terjadi karena terlalu banyak menerima pekerjaan bisa mengakibatkan demotivasi. Hilangnya motivasi ini umumnya muncul karena Anda merasa tidak mampu untuk dapat menyelesaikannya. Akibatnya, Anda lebih memilih untuk menunda, bahkan tidak mempunyai niat untuk mengerjakannya.

5. Masalah kesehatan mental
Masalah kesehatan mental seperti depresi berpotensi membuat Anda kehilangan motivasi untuk melakukan apa pun. Selain depresi, kondisi lain yang juga dapat memengaruhi tingkat motivasi Anda adalah kecemasan.

Penyebab demotivasi pada masing-masing orang dapat berbeda satu sama lain. Apabila kondisi ini mulai memberi pengaruh buruk terhadap kehidupan Anda, segera berkonsultasi ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan.

D. Jenis Demotivasi
Hilangnya motivasi atau demotivasi bisa menyebar luas hingga ke segala bidang dan ranah kehidupan, baik itu dalam hubungan pribadi, di sekolah, kampus, maupun di kantor. Mungkin saja salah satu dari lingkungan tersebut kurang baik sehingga membawa dampak hilangnya motivasi atau semangat.

Berikut jenis-jenis demotivasi di antaranya,
1. Demotivasi Sekolah
Demotivasi sekolah merupakan suatu gejala kehilangan rasa malas yang berada di lingkungan sekolah atau bisa dikatakan juga di ranah pendidikan. Dalam lingkungan sekolah, demotivasi pada siswa sangat sering terjadi. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya, siswa merasa sekolah sebagai bentuk tekanan yang mengharuskan dirinya untuk melakukan sesuatu, misalnya, dituntut untuk mengerjakan soal-soal ataupun tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Mengingat bahwa tidak semua siswa dapat dengan cepat menyesuaikan pelajaran dan pengajaran yang diberikan oleh tiap gurunya. Di satu sisi, peran guru sebagai tenaga pendidik juga sangat berpengaruh karena harus memodifikasi bentuk pembelajaran dan pengajaran yang sesuai dengan para siswanya. Cara itu dilakukan untuk meningkatkan motivasi para siswanya dalam belajar.

2. Demotivasi Sosial
Demotivasi sosial biasanya muncul di ranah masyarakat. Demotivasi sosial terjadi pada case masyarakat yang melakukan interaksi dengan circle sosial tertentu saja. Hal ini tentunya diiringi dengan masyarakat yang berpikir bahwa pengalaman berinteraksi dengan circle sosial tersebut tidak menyenangkan dan tidak memiliki benefit.

3. Demotivasi Pekerja
Demotivasi pekerja merupakan kehilangannya rasa semangat di kalangan pekerja. Dalam kasus ini, demotivasi sangat berpengaruh secara negatif pada dirinya. Hal ini karena adanya campur tangan atau intervensi dalam alur atau format kerjanya. Padahal, di beberapa kasus dengan adanya campur tangan dalam kerja akan membantu dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun, tentunya hal tersebut tidak akan berpengaruh bagi mereka (pekerja) yang mengabaikan hal tersebut karena dianggap tidak sesuai.

E. Cara Mengatasi Demotivasi
Dari penyebab munculnya demotivasi tersebut, dapat kiranya diambil beberapa cara untuk mengatasinya di antaranya,
1. Mencoba untuk Berinteraksi
Mungkin sebagian dari kita, ketika mengalami demotivasi akan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar. Dengan kata lain, enggan untuk berinteraksi sementara sampai waktu yang telah ditentukan. Namun, cobalah cara ini, yakni berinteraksi bersama orang lain. Karena dengan kita melakukan interaksi, maka akan muncul cerita-cerita baru, entah itu cerita dari diri kita sendiri ataupun cerita mengenai pengalaman dari orang tersebut.

Dengan begitu, nantinya akan muncul cerita atau pengalaman menarik yang tentunya bisa dijadikan sebagai pembelajaran dan motivasi diri. Selain itu, berinteraksi terhadap sesama juga dapat mengatasi stress. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, stress merupakan salah satu dari sekian tanda dan penyebab utama timbulnya demotivasi pada diri. Akan tetapi, perlu diperhatikan terlebih dahulu, pastikan kalian berinteraksi dengan orang terdekat yang memang tepat, misalnya, keluarga, sahabat, ataupun kerabat.

2. Coba untuk Beristirahat Secukupnya
Manusia bukanlah mesin yang dapat bekerja 24 jam nonstop. Bahkan mesin saja sesekali bisa rusak karena terus menerus dipaksa untuk bekerja atau melakukan sesuatu. Fisik yang terlalu dipaksakan cenderung membuat kehilangan semangat dari awal. Oleh sebab itu, pastikan kondisi fisik siap untuk melakukan segala aktivitas.

Apabila merasa lelah, istirahat secukupnya karena ini sebagai salah satu tindakan untuk mengatasi demotivasi pada diri. Istirahat yang dimaksud ialah tidur. Karena sesungguhnya, tidur merupakan istirahat yang sangat penting. Usahakan untuk tidur 6—8 jam per harinya.

3. Berolahraga
Bila kalian pegiat olahraga, cara ini menjadi langkah yang tepat karena selain membuat badan sehat dan bugar, tetapi juga dapat membuat pikiran kalian jadi fresh. Setelah itu, tentunya kalian akan merasa bahagia. Apabila sudah bahagia, tentunya rasa semangat pada diri akan bertambah. Olahraga dapat membuat hormon endorfin diri terus meningkat. Hormon endorfin merupakan salah satu hormon yang memicu rasa bahagia, senang dan juga tenang. Kalau kalian memang sedang dilanda demotivasi, coba untuk berolahraga.

4. Berlibur di Rumah
Jika kalian malas untuk melakukan aktivitas olahraga, kalian bisa untuk lakukan aktivitas lainnya di dalam rumah. Dengan kata lain, melakukan treat untuk diri kalian atau me time, misalnya, menonton film kesukaan, membaca komik atau buku. Manfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai ‘waktu berlibur’ kalian selama di rumah.

Kemudian, usahakan pula untuk bertukar cerita dengan anggota keluarga, kalian boleh menceritakan mengenai keluh kesah saat mengalami demotivasi. Bisa saja ketika kalian menceritakan hal tersebut, kalian merasa lega dan kembali bersemangat untuk melakukan pekerjaan atau tanggung jawab.

5. Mendekatkan Diri pada Tuhan Yang Maha Esa
Salah satu penyebab terjadinya demotivasi dipicu karena “kurang mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa”. Maka dari itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal itu bisa kalian lakukan dengan memperbanyak bersyukur, bersedekah, berdoa, dan beribadah. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan, kalian bisa lebih memahami apa arti dari hidup dan tujuan hidup sesungguhnya.

Karena pada hakikatnya, manusia memang diciptakan untuk beribadah. Jangan terlalu fokus pada urusan duniawi sehingga kalian lupa kepada yang menciptakan dunia ini.   Pada intinya, rasa kehilangan semangat merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Namun, janganlah terperangkap dengan kondisi tersebut. Cobalah cari jalan keluar dan lakukan cara baru agar terbebas dari keterpurukan yang tengah dialami.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Demotivasi: Pengertian, Ciri, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya"