Pengertian Target Costing, Tujuan, Karakteristik, Tahapan, dan Kelebihannya
Target Costing |
A. Pengertian Target Costing
Target costing (target biaya) adalah sebuah metode perencanaan laba dan manajemen biaya, di mana target biaya ini difokuskan pada produk. Perencanaan ini dibuat dengan mempertimbangkan proses manufaktur. Sehingga, penentuan target costing ini nantinya bisa digunakan oleh perancang produk, sebelum produk dan proses desain dilakukan.
Target costing dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha, pada pengurangan biaya manufaktur sebuah produk di masa depan. Dalam penentuan target costing, pihak manajemen akan melibatkan penentuan biaya maksimum, yang harus dikeluarkan untuk produk baru. Kemudian, diikuti oleh pengembangan sampel produk, yang dapat dibuat secara menguntungkan, untuk menentukan angka biaya target tersebut.
Target Costing dibuat dan berlaku umumnya untuk produk baru dan produk di generasi berikutnya. Penentuan target costing ini, dimulai oleh perusahaan, yakni dengan memahami pasar, dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan kualitas produk, fitur, ketepatan waktu, dan harga.
Target costing juga bisa digunakan untuk merancang prototipe yang bisa menguntungkan perusahaan, dengan kendala biaya maksimum yang telah ditetapkan. Adapun, perhitungan dari metode target biaya untuk pembuatan produk, bisa dihitung dengan cara mengurangi harga jual, dengan laba yang diharapkan, atau bisa dilihat rumus berikut:
“Target Biaya= Harga Jual – Laba yang Diharapkan
Dengan pola ini perhitungan seperti ini, maka artinya perusahaan harus mampu mengelola biaya (cost management) dengan baik.
Target Costing Menurut Para Ahli
1. Krismiaji & Aryani (2011, 335), target costing merupakan proses penentuan biaya maksimum, yang dimungkinkan untuk pembuatan produk baru.
2. Robert S. Kaplan dan A.A. Atkinson, target costing adalah suatu cara perencanaan laba dan juga manajemen biaya yang bisa difokuskan pada produk dengan cara mempertimbangkan proses manufaktur di dalamnya.
3. Hansen dan Mowen, target costing adalah perbedaan antara harga jual produk ataupun jasa yang dibutuhkan guna mencapai pangsa pasar tertentu dengan laba satuan yang diperlukan perusahaan. Harga penjualan ini nantinya akan mencerminkan spesifikasi produk ataupun fungsi yang dinilai oleh para pelanggannya.
B. Tujuan Target Costing
Tujuan target costing menurut Monden dalam Febriana (2016:4) di antaranya,
1. Mengurangi Biaya. Tujuan target costing yang pertama adalah untuk mengurangi jumlah biaya pembuatan produk baru, sehingga perusahaan bisa meningkatkan keuntungan yang dikehendaki dapat tercapai.
2. Memotivasi. Tujuan target costing yang kedua adalah untuk memotivasi seluruh karyawan di perusahaan, agar mereka juga bisa memperoleh laba target, ketika dilakukannya pengembangan produk baru, dengan menjalankan metode target costing di seluruh aktivitas perusahaan.
C. Karakteristik Target Costing
Metode target costing memiliki beberapa karakteristik Rudianto (2013:148) di antaranya,
1. Perencanaan
Karakteristik dari target costing yang pertama adalah biasa digunakan pada tahap perencanaan dan desain. Sementara standar costing, hanya digunakan pada tahap produksi. Selain itu, metode target costing juga lebih banyak digunakan, pada tahap perencanaan dan desain.
2. Perencanaan Biaya
Karakteristik target costing yang berikutnya bisa dilihat bahwa metode ini merupakan perencanaan biaya, yang berujung pada pengurangan biaya, dan bukan sebuah pengendalian biaya.
3. Orientasi Perusahaan
Selanjutnya, target costing juga lebih cocok digunakan oleh perusahaan yang berorientasi, pada perakitan di mana perusahaan tersebut membuat beraneka ragam produk, dalam jumlah sedikit hingga sedang.
4. Produksi Barang
Karakteristik target costing yang terakhir adalah biasa digunakan untuk pengendalian spesifikasi desain, beserta teknik produksi barang. Maka dari itu, metode target costing biasanya akan lebih banyak berorientasi pada manajemen, serta bagian teknik dibandingkan dengan bagian akuntansi.
D. Tahapan Penetapan Target Costing
Suatu proses pembuatan produk atau proses penyediaan layanan yang dibatasi dalam batas biaya total yang sudah ditentukan akan mampu mencapai harga yang kompetitif. Setidaknya terdapat empat tahapan yang terlibat di dalamnya di antaranya,
1. Mampu mengidentifikasi target yang akan dibayar oleh pelanggan untuk produk tersebut. Hal tersebut akan melibatkan riset pasar untuk mengidentifikasi produk dan juga harga kompetitor.
2. Mengidentifikasi biaya target dengan cara mengurangi margin keuntungan target dan juga harga jual yang ditargetkan. Setiap perusahaan memiliki laba targetnya masing-masing.
3. Memperkirakan harga produk yang sebenarnya.
4. Jika bisa diperkirakan bahwa biaya aktual lebih besar daripada biaya target, maka perusahaan harus bisa mengidentifikasi cara menurunkan biaya aktual. Rancangan produk juga harus bisa diubah agar bisa lebih murah dalam hal proses produksinya. Pada bagian manufaktur juga harus bisa mencari cara terbaik untuk membuat proses produksi agar bisa lebih efisien. Bila perusahaan sudah tidak mampu menurunkan biaya aktual ke biaya target, maka produk tersebut nantinya tidak boleh untuk diproduksi lagi.
E. Kelebihan Target Costing
Dalam suatu cara atau metode apapun, pasti akan selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Khusus untuk kelebihan dari target costing di antaranya,
1. Mampu menunjukkan adanya komitmen manajemen agar bisa melakukan berbagai perbaikan pada suatu proses dan juga inovasi di dalam suatu produk agar nantinya bisa memperoleh suatu keunggulan yang lebih kompetitif.
2. Biaya ini akan didasarkan dengan harga yang hampir sama dengan brand lainnya, tujuannya adalah agar mampu memberikan harapan pada para pelanggan agar mereka bisa mempunyai produk tersebut.
3. Seiring dengan berjalannya waktu, maka penerapan pada target costing ini akan mulai menciptakan skala ekonomi yang jauh lebih baik.
4. Sebagai salah satu cara pendekatan perusahaan dalam merancang dan juga membuat produk yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen atau pelanggan.
5. Target costing juga mampu memberikan nilai terbaik, sehingga keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan akan meningkat.
Dari berbagai sumber
Post a Comment