Pengertian Syarat Pembayaran, Peran, Jenis, dan Cara Menerapkannya

Pengertian Syarat Pembayaran
Syarat Pembayaran

A. Pengertian Syarat Pembayaran
Syarat pembayaran (payment terms) adalah perjanjian jual beli yang tertera pada bukti pembelian terkait tentang potongan harga dan waktu pembayaran. Payment terms berisi tentang kriteria yang harus dipenuhi oleh pihak pembeli.

Syarat pembayaran dibuat sebagai jaminan untuk penjual atas barang yang dijualnya. Sehingga penjual dapat memperkirakan kapan mereka akan menerima pembayaran atas penjualannya dan berapa uang yang akan diterimanya.

Syarat pembayaran harus menyebutkan dengan jelas kapan suatu transaksi harus dibayar, bagaimana cara pembayarannya dan berapa potongan yang akan diberikan jika pembeli membayar pada batas waktu tertentu.

Sedangkan bagi pembeli syarat pembayaran sebagai pengingat dan motivasi untuk membayar tagihannya, karena mereka bisa saja mendapat potongan harga apabila membayar lebih cepat.

B. Peran Syarat Pembayaran
Payment terms memiliki peran sangat penting agar sistem pembayaran berjalan lancar tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Payment terms akan membantu keuangan perusahaan. Mulai dari perencanaan anggaran, pembiayaan operasional, hingga pembayaran gaji pegawai.

Jangan sampai karena ada pelanggan yang telat membayar atau bahkan menolak membayar produk, keuangan perusahaan menjadi terkendala atau merugi sehingga berdampak pada produksi.

C. Jenis Syarat Pembayaran
Tercatat ada dua jenis syarat pembayaran yang umumnya berlaku di Indonesia di antaranya,
1. Sistem Pembayaran Angsuran (Kredit)
Pembayaran angsuran atau kredit adalah pembayaran dilakukan secara berangsur atau beberapa kali setelah barang diserahkan. Jangka waktu pembayaran ditetapkan sebelumnya oleh penjual. Dalam perusahaan yang melakukan pembelian dalam angka besar, maka pembayaran kredit adalah yang paling umum dipakai.

Salah satu contoh syarat pembayaran pada metode angsuran adalah seperti ada pembeli yang diperbolehkan untuk mengangsur pembayaran sebanyak 12 kali per tahun atau tiga kali pertahun dengan nominal yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

Sistem pembayaran angsuran ini terbagi menjadi beberapa jenis lagi di antaranya,
a. Syarat n/30
Jenis syarat pembayaran yang umum dijumpai adalah n/30 atau net 30. Ini merupakan syarat pembayaran dengan ketentuan tenggang waktu pembayaran kredit selama 30 hari setelah transaksi atau tanggal faktur tanpa mendapatkan potongan tunai. Selain n/30 ini, bisa juga dilakukan dengan sistem n/45 atau n/60 tergantung kesepakatan berapa lama tenggang waktu yang diberikan perusahaan.

Contoh syarat n/30 misalnya perusahaan membeli barang seharga Rp10.000.000 dengan faktur tanggal 1 Januari 2019, maka pembelian ini harus dilunasi sebesar Rp10.000.000 tersebut tanpa adanya potongan paling lambat 30 hari setelahnya yaitu per tanggal 31 Januari 2019.

b. Syarat 2/10, n/30
Syarat pembayaran berikutnya dikenal dengan 2/10, n/30. Syarat ini mirip dengan syarat n/30 di atas di mana pembayaran dilakukan paling lama 30 hari setelah tanggal faktur atau penyerahan barang terjadi. Hal yang menjadi pembeda ialah adanya ketentuan lain yaitu jika pembayaran dilakukan hanya kurang dari 10 hari sejak penyerahan barang maka nilai yang harus dibayar adalah jumlah akhir yang tertera dalam faktur dikurangi potongan sebesar 2%.

Dengan kata lain syarat ini memberikan potongan khusus jika pembayaran dilakukan sebelum jatuh tempo. Syarat ini tentu bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak, pembeli bisa menghemat biaya sedangkan penjual bisa mendapat pembayaran lebih awal.

Contoh kasus syarat 2/10, n/30 juga sebenarnya sudah sangat jelas dipaparkan dalam pengertian di atas. Misalkan perusahaan melakukan pembelian barang seharga Rp10.000.000 pada tanggal 1 Januari 2019 dan menggunakan syarat 2/10, n/30, maka perusahaan bisa melunasinya pada tanggal 31 Januari 2019 dengan total yang dibayarkan adalah Rp10.000.000.

Tetapi jika perusahaan melakukan pembayaran sebelum tanggal 11 Januari 2019, maka akan diberikan potongan 2% sehingga total yang harus dibayar hanya sebesar Rp9.800.000. Bagaimana jika pembayaran di tanggal 12-30 Januari? Maka total yang dibayar tetap di angka Rp10.000.000.

c. Syarat EOM (End of Month)
Seperti namanya, End of Month artinya pembayaran harus sudah dilunasi pada akhir bulan berjalan. Dengan kata lain, tanggal berapa pun proses pembelian dilakukan, maka pelunasan pembayaran memiliki jatuh tempo di akhir bulan. Sebagai contoh adalah pembelian dilakukan pada tanggal 21 Januari 2019, maka tenggang waktu pembayaran adalah pada tanggal 31 Januari 2019 dengan jumlah pembayaran penuh tanpa aturan potongan.

d. Syarat n/10, EOM
Pada syarat n/10 EOM dimaksudkan bahwa pelunasan pembayaran memiliki jatuh tempo 10 hari setelah tanggal akhir bulan. Angka 10 tentu bisa disesuaikan sesuai lamanya hari yang disepakati, umumnya adalah 10 atau 15. Syarat n/10 EOM juga tidak berlaku sistem potongan tunai jika pembayaran dilakukan sebelum jatuh tempo.

Contoh sederhana dari syarat pembayaran ini adalah perusahaan melakukan pembelian pada tanggal 15 Januari 2019 senilai Rp10.000.000,-. Maka pelunasan pembayaran dilakukan paling lama pada 10 hari setelah akhir bulan bersangkutan yaitu pada tanggal 10 Februari 2019.

e. Syarat 2/10, EOM
Sama seperti poin nomor 2, syarat ini memberlakukan potongan jika pembayaran dilakukan pada jangka waktu tertentu sebelum jatuh tempo. Jika syaratnya ialah 2/10, EOM artinya pembayaran memiliki jatuh tempo pada akhir bulan berjalan tetapi jika pelunasan pembayaran dilakukan pada 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan mendapat potongan tunai sebesar 2%.

Sebagai contoh jika pembelian dilakukan pada tanggal 10 Januari 2019 dengan nilai transaksi Rp10.000.000, maka jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 31 Januari 2019. Tetapi jika pembayaran dilakukan paling lama 10 hari setelah transaksi atau sebelum tanggal 20 Januari 2019, maka akan mendapat potongan sebesar 2% alias hanya membayar Rp 9.800.000,-.

2. Sistem Pembayaran Tunai
Pembayaran Tunai artinya pembayaran dilakukan pada saat barang diserahkan dari penjual kepada pembeli. Pembayaran dilakukan secara penuh atau sesuai dengan harga barang yang dijual. Oleh karena itu biasanya sistem ini menjadikan hubungan antara penjual dan pembeli berakhir setelah barang diterima kecuali jika dibuat kesepakatan terkait garansi.

D. Cara Menerapkan Syarat Pembayaran
1. Mengirimkan Faktur Penjualan
Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengirim beberapa faktur penjualan pada tiap bulan. Jadi, agar bisa memastikan bahwa pembayaran bisa dilakukan secara tepat waktu, maka pastikanlah bahwa Anda sudah melakukan diskusi dengan konsumen dan sudah berhasil menyepakati syarat pembayaran tersebut.

2. Menerima Faktur Penjualan
Sebagai pebisnis, tentu Anda juga nantinya akan mendapatkan faktur penjualan dari pihak vendor. Hal yang sangat penting yang harus Anda perhatikan ketika menerima faktur penjualan adalah syarat pembayarannya. Beberapa vendor mempunyai syarat pembayaran yang sangat ketat, seperti cash on delivery.

Tapi, beberapa vendor juga ada yang memberikan diskon untuk pembayaran yang lebih awal. Untuk itu, pastikanlah bisnis Anda mempunyai cadangan uang kas yang cukup guna melakukan seluruh pembayaran.

3. Menjelaskan Kondisi Pembayaran dengan Jelas
Setiap orang pasti sudah sangat memahami bahwa pebisnis kecil akan selalu mempunyai jadwal padat. Mengubah suatu sistem penjualan tentu akan sangat merepotkan Anda, tapi hal tersebut akan memudahkan Anda kedepannya.

Untuk itu, cobalah untuk menciptakan dan juga menerapkan sistem yang lebih jelas. Bila Anda berhasil melakukan kedua hal tersebut dengan baik, kemungkinan besar para pelanggan Anda mampu melunasi utangnya cepat waktu.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Syarat Pembayaran, Peran, Jenis, dan Cara Menerapkannya"