Pengertian Sunk Cost, Contoh, dan Cara Mengurangi Dampaknya

Pengertian Sunk Cost
Sunk Cost

A. Pengertian Sunk Cost
Sunk cost adalah biaya dengan potensi kecil atau bahkan tidak berpotensi sama sekali dalam menghasilkan keuntungan di masa depan. Sementara dalam dunia bisnis, sunk cost merupakan biaya yang terlanjur dikeluarkan perusahaan dan tidak mungkin didapatkan lagi, baik menghasilkan keuntungan atau tidak.

Sunk cost sama dengan biaya yang hangus yaitu biaya yang telah dikeluarkan dalam suatu bisnis dan tidak dapat dipulihkan kembali. Setiap bisnis pasti pernah mengalami sunk cost. Meski demikian, perusahaan dapat berusaha sebaik mungkin agar tidak menderita sunk cost terlalu besar.

B. Contoh Sunk Cost
1. Contoh Sunk Cost Pada Marketing
Seluruh bisnis pasti akan melakukan pemasaran produk barang atau jasa yang dimilikinya dan biaya marketing yang dikeluarkan oleh perusahaan harus dikeluarkan untuk menjual produk atau jasa, biaya ini nantinya termasuk ke dalam sunk cost atau biaya hangus.

Berapa pun jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan pemasaran, maka uang tersebut tidak akan bisa kembali lagi ataupun dipulihkan kembali.

Contohnya, Anda membuat suatu aplikasi yang akan mempermudah konsumen untuk melakukan pembelian ataupun layanan dari perusahaan lain. Agar bisa membuat banyak orang mengetahui aplikasi yang sudah Anda buat, maka Anda harus menghabiskan uang sebesar 50 juta rupiah untuk biaya periklanan. Biaya yang dikeluarkan ini dianggap sebagai sunk cost.

2. Contoh Sunk Cost Pada Pengembangan dan Riset
Banyak perusahaan yang menghabiskan sebagian besar anggaran keuangannya hanya demi melakukan riset dan mengembangkan lini produk yang dimilikinya agar bisa terus bersaing di pasar ataupun menjadi pilihan nomor satu setiap konsumennya.

Contohnya, PT ABC harus menghabiskan anggaran senilai 150 juta rupiah untuk mengembangkan sepatu dengan model dan teknologi terbaru. Tapi, setelah model sepatu tersebut diperkenalkan di pasar, tidak banyak konsumen yang tertarik.

Dalam kasus ini, biaya yang dikeluarkan oleh PT ABC senilai 150 juta rupiah untuk mengembangkan produk sepatunya akan dianggap sebagai sunk cost karena biaya ini adalah investasi perusahaan yang gagal dan tidak bisa dikembalikan ataupun dipulihkan kembali.

Untuk itu, biaya hangus ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan dalam mempertimbangkan nasib suatu produk yang dimiliki perusahaan.

3. Contoh Sunk Cost Pada Pelatihan Karyawan
Tidak sedikit perusahaan yang rela menyediakan anggaran untuk dapat melatih karyawannya agar mereka bisa bekerja semaksimal mungkin. Sunk cost pada kasus ini contohnya adalah  perusahaan Anda mengeluarkan dana sebesar 50 juta rupiah untuk melatih karyawan tentang cara menggunakan software yang dapat mendukung operasional bisnis.

Setelah beberapa saat, software tersebut sudah harus diperbarui lagi karena spesifikasinya sudah kurang memadai jika dibandingkan dengan kebutuhan perusahaan saat ini, sehingga Anda harus kembali mengalokasikan dana untuk melatih karyawan-karyawan tersebut untuk mempelajari software yang baru.

Anggaran sebesar Rp 50.000.000 yang dikeluarkan untuk melatih karyawan Anda untuk mempelajari software pertama dianggap sebagai biaya hangus.

4. Contoh Sunk Cost Pada Perekrutan Karyawan
Contoh yang satu ini kemungkinan besar tidak banyak terjadi pada perusahaan pada umumnya. Sebagai contoh, PT XYZ membuka lowongan pekerja di posisi android developer dan menemukan salah satu kandidat yang sangat potensial, lalu perusahaan tersebut memberikan bonus senilai 2 juta rupiah bila dirinya mau menerima penawaran kerja yang diajukan.

Setelah sudah resmi bekerja di PT XYZ, lantas karyawan tersebut merasa tidak nyaman dan tidak bisa memberikan performa terbaiknya, sehingga Anda harus mengakhiri perjanjian kerja tersebut.

Bonus perekrutan yang senilai 2 juta rupiah tadi akan dianggap sebagai sunk cost karena tidak akan kembali lagi walaupun Anda mengakhiri perjanjian kerja tersebut.

C. Cara Mengurangi Dampak Sunk Cost
Terdapat beberapa upaya dapat kita usahakan untuk mengurangi dampak sunk cost di antaranya,
1. Miliki Sebanyak Mungkin Pilihan Rencana
Setiap rencana memiliki potensi dan sunk cost tersendiri. Akan tetapi, rasio potensi dan sunk cost tersebut berbeda-beda, dari yang risiko sunk cost-nya terkecil sampai terbesar. Dengan menyiapkan banyak rencana sekaligus, Anda berkesempatan melakukan seleksi lebih baik sehingga di akhir Anda akan mendapatkan rencana terbaik dengan potensi besar dan risiko sunk cost minimal.

2. Analisa Potensi dan Risiko dari Tiap Rencana
Cara berikutnya mengurangi dampak sunk cost adalah lakukan analisa rinci dan mendalam dari tiap alternatif rencana yang Anda buat. Jika berkaitan dengan bisnis, cara termudah menimbang potensi dan sunk cost adalah dengan menggunakan analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).

3. Pastikan Seluruh Tim Terlibat Tahu Risiko dan Peluang Rencana
Jika Anda memiliki tim, sebaiknya Anda melibatkan mereka dalam analisa potensi dan sunk cost suatu rencana. Selain menghindari kesulitan briefing, keterlibatan tim dapat mengasah insting mitigasi risiko mereka. Dengan demikian, bukan hanya Anda yang peka terhadap sunk cost, tapi seluruh anggota tim.

4. Latih Kemampuan Tim Perusahaan dalam Meminimalisasi Risiko
Cara terakhir mengurangi biaya sunk cost adalah dengan melatih tim secara berkelanjutan agar keahlian mereka meningkat, terutama dari segi minimalisasi risiko.

Jika Anda tidak berani berinvestasi ilmu dan keahlian pada individu karyawan, maka Anda akan terjebak dalam sunk cost fallacy. Sebab, biaya pelatihan sekali seumur hidup tidak sebanding dengan biaya jangka panjang karena memelihara karyawan kurang kompeten.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Sunk Cost, Contoh, dan Cara Mengurangi Dampaknya"