Pengertian Skala Prioritas, Manfaat, Faktor, Kuadran, dan Cara Menyusunnya

Pengertian Skala Prioritas
Skala Prioritas
A. Pengertian Skala Prioritas
Skala prioritas adalah sebuah daftar yang sudah disusun yang berisi ukuran kebutuhan dengan tingkat kebutuhan seseorang. Ukuran ini biasanya dimulai dari yang paling mendesak sampai yang tidak terlalu mendesak.

Patokan skala prioritas adalah memetakan kebutuhan terpenting, setelah itu baru di list kebutuhan pendukung. Kebutuhan pendukung yang dimaksud adalah kebutuhan yang pemenuhannya bisa ditunda.

Menurut Merriam Webster, rangkaian aktivitas yang penting dan dilakukan pertama kali menjadi dasar dari pengertian dari skala prioritas. Jika sudah selesai mengerjakan aktivitas yang pertama dilakukan baru dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.

Dengan adanya takaran skala prioritas ini dapat mempengaruhi seseorang untuk dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang harus didahulukan. Hal ini tentu sangat penting bagi seseorang yang ingin mengelola dirinya menjadi lebih baik.

Adanya ukuran kebutuhan ini juga menghindarkan seseorang dari kebutuhan yang tidak penting serta bersifat konsumtif. Selain itu, dengan melakukan hal yang terpenting terlebih dahulu dan merencanakan semua sesuai skala prioritas membuat manusia seharusnya lebih produktif. 

B. Manfaat Menyusun Skala Prioritas
Dengan menyusun skala prioritas kebutuhan maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya adalah membantu kita dalam mengelola keuangan rumah tangga. Adapun manfaat lain dari penyusunan skala prioritas di antaranya,
1. Pengelolaan keuangan yang dilakukan secara bijak akan membuat setiap kebutuhan yang bersifat urgent dan penting dapat terpenuhi dengan maksimal.
2. Dapat memenuhi kebutuhan dengan tepat dan sesuai dengan kemampuan.
3. Kehidupan lebih teratur, dengan gaya hidup sesuai dengan budget.
4. Mampu merencanakan masa depan dengan lebih baik sehingga cita-cita wealth management tercapai di masa tua nantinya.

C. Faktor Yang Mempengaruhi
Seorang manusia tentunya memiliki standar skala prioritas yang bermacam-macam dan dipengaruhi beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi standar skala prioritas seseorang di antaranya,
1. Strata Sosial
Dirancangnya daftar prioritas seorang manusia sangat berpengaruh pada status sosial seseorang. Contoh mudahnya adalah seorang penjahit yang mana akan lebih memprioritaskan untuk membeli alat-alat dan perlengkapan menjahit terlebih dahulu. Jika status sosial seseorang tinggi di masyarakat maka kebutuhan orang tersebut juga akan meningkat.

2. Lingkungan
Tidak hanya status sosial saja yang jadi pengaruh, lingkungan sekitar di mana tempat seseorang hidup dan bertumbuh juga mempengaruhi penyusunan daftar prioritas. Hal ini bisa dicontohkan dengan orang yang tinggal di lingkungan mewah. Sudah pasti kebutuhan dari orang-orang tersebut adalah barang-barang mewah misalnya mobil mewah, apartemen, dan lain-lain.

3. Tingkat Pendapatan
Hal yang paling penting dan mempengaruhi prioritas seseorang adalah tingkat pendapatan yang didapat dari pekerjaan yang dijalani. Apabila seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi, tentu pilihan untuk membeli barang-barang apapun akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatannya rendah maka kebutuhan hidupnya akan terbatas.

Ketika memenuhi kebutuhan, orang akan mendahulukan hal yang paling penting, mendesak, dan pokok. Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka kebutuhan sekunder dan tersier juga akan terpenuhi. Hal tersebut dilakukan agar seseorang mendapatkan kepuasan pada tingkat yang tinggi.

D. Kuadran Skala Prioritas
Dwight D. Eisenhower, mantan Presiden Amerika serikat sempat membuat skala prioritas yang hingga kini dikenal banyak oleh masyarakat dengan nama matriks Eisenhower. Matriks Eisenhower ini akan membantu membuat prioritas kegiatan berdasarkan urgensinya. Berikut kuadran skala prioritas menurut matriks Eisenhower di antaranya,
1. Penting dan mendesak
Kuadran ini berisi tentang hal-hal penting dan mendesak yang harus dilakukan lebih dulu sebab berpengaruh bagi kehidupan dan karier. Bila suatu pekerjaan tidak dapat ditunda dan harus selesai hari itu juga maka lakukan dahulu pekerjaan itu. Untuk melakukan tugas ini, Anda sebaiknya mengerjakannya di pagi hari. Contoh tugas yang penting dan mendesak adalah ketika Anda ditugaskan oleh manajer untuk membuat laporan komprehensif dan harus selesai di hari itu juga.

2. Penting tapi tidak mendesak  
Kegiatan di kuadran dua ini bersifat jangka panjang dan bisa Anda lakukan di waktu senggang. Meski begitu, Anda harus membuat jadwal khusus sebaik mungkin agar kegiatan ini dapat berjalan dengan efektif. Contoh dari kuadran penting tapi mendesak yang perlu dijadwalkan adalah membuat email yang akan disebar kepada konsumen, menyiapkan materi presentasi Minggu depan hingga janji dan komitmen terhadap diri sendiri.

3. Mendesak tetapi tidak penting
Tugas-tugas ini bersifat kurang penting bagi Anda namun mendesak. Untuk menjalankan tugas ini Anda bisa menjadwalkan ulang atau mendelegasikannya kepada orang lain. Biasanya jenis kegiatan ini tidak terlalu berkontribusi banyak pada produktivitas kerja namun dapat mengganggu pikiran bila Anda membiarkannya begitu saja.

Contoh dari kegiatan ini adalah mengangkat telepon di saat Anda mengerjakan tugas dari kuadran pertama atau mengecek email dan WhatsApp yang masuk. Anda bisa menunda untuk tidak melakukan itu atau meminta seseorang melakukannya.

4. Tidak mendesak dan tidak penting
Kata kunci dari kuadran keempat ini yaitu menghindari untuk melakukannya, sebab skala prioritas dari kegiatan ini hampir tidak ada sama sekali. Artinya kegiatan ini tidak berkontribusi terhadap produktivitas, bahkan bisa jadi menghambat bila terus dilakukan. Contoh dari kegiatan ini yaitu sering membuka media sosial, bermain game hingga menonton YouTube di sela tugas kuadran satu yang harus Anda segera selesaikan.

E. Cara Menyusun Skala Prioritas
Karena begitu vitalnya fungsi skala prioritas, maka berikut cara bagaimana penyusunannya di antaranya,
1. Tingkat Urgensi
Urgensi artinya adalah kepentingan atau kebutuhan yang paling vital. Dalam perspektif prioritas, urgensi adalah kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Maka dari itu, cara menyusun skala prioritas adalah tentukan terlebih dahulu kebutuhan yang urgen. Letakkan di posisi pertama.

2. Menilai Jumlah Produk
Tinjauan terhadap produk perlu dilakukan. Contohnya adalah melihat apakah produk tersebut sulit didapat atau sebaliknya. Jika sulit didapat, maka perlu dimasukkan ke dalam prioritas teratas. Sedangkan jika produk banyak dijual, Anda bisa menundanya.

3. Pertimbangan Masa Depan
Untuk menyusun skala prioritas, pastikan wawasan diarahkan pada kebutuhan jangka panjang. Kalau perlu, penuhi kebutuhan yang berguna untuk masa depan. Yang menjadi ironis, masih banyak masyarakat membeli produk jangka pendek hanya karena merek. Padahal, kebutuhan masa depan banyak yang terbengkalai. Seperti biaya kuliah, asuransi pendidikan anak, dana kesehatan dan lain-lain.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Skala Prioritas, Manfaat, Faktor, Kuadran, dan Cara Menyusunnya"