Pengertian Sistem Double Entry, Contoh, Keunggulan, Kelemahan, dan Perbedaannya dengan Single Entry
Sistem Double Entry atau pencatatan ganda |
A. Pengertian Sistem Double Entry
Sistem double entry (pencatatan ganda) adalah konsep transaksi di mana setiap transaksi di dalamnya akan melibatkan minimal dua akun. Misalnya, jika sebuah perusahaan terjadi transaksi pembelian persediaan atau stok secara tunai, maka dalam transaksi tersebut akan terjadi dua pengaruh, yaitu bertambahnya debit persediaan dan berkurangnya uang kas atau kredit.
Dalam konsep sistem pembukuan double entry, setiap transaksi akan selalu menghasilkan dua efek yang harus diperhitungkan, atau dikenal dengan prinsip dualitas. Artinya, meskipun perusahaan mengeluarkan sejumlah uang dari akun perusahaan, namun perusahaan akan mendapatkan sesuatu sebagai bentuk imbalan.
B. Contoh Penerapan Sistem Double Entry
Berikut beberapa contoh penerapan sistem pembukuan double entry yang sering dilakukan dalam suatu perusahaan di antaranya,
1. Membeli berbagai peralatan dengan menggunakan uang tunai akan menunjukkan debit untuk membeli peralatan dan kredit untuk uang tunai, yang akan berimbas pada penurunan aset perusahaan.
2. Jika melakukan penjualan barang dagang secara tunai pada pelanggan, maka debit tersebut adalah kas, dan kreditnya adalah pendapatan.
3. Pembayaran tagihan listrik akan dicatat sebagai debit yang letaknya berada di bawah biaya penggunaan, yang selanjutnya akan mampu menghasilkan biaya. Sedangkan kreditnya adalah uang tunai.
4. Menerima bunga ketika ada setoran uang ke bank akan menciptakan debit untuk uang tunai yang hendak diterima, sedangkan kreditnya adalah pendapatan keuangan. Artinya, terjadi peningkatan pendapatan pada perusahaan.
5. Menerima dana pinjaman dari bank akan menjadi debit atas kas yang sudah diterima, sedangkan kreditnya akan diinput ke rekening sebagai pinjaman bank. Ini artinya, debit mampu menghasilkan peningkatan aset, sedangkan kredit akan mampu meningkatkan liabilitas.
6. Pengeluaran biaya yang dilakukan untuk tujuan investasi saham akan menjadi debit, sedangkan kreditnya untuk modal saham yang nantinya akan meningkatkan nilai ekuitas. Itu artinya, debit perusahaan akan mampu menghasilkan aset baru.
Meskipun nampaknya sangat mudah, namun berbagai entri tersebut bisa semakin kompleks saat terdapat lebih dari dua akun yang terlibat.
C. Keunggulan Penggunaan Sistem Double Entry
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari penggunaan sistem double entry di antaranya,
1. Lengkapnya Informasi Transaksi Finansial
Terdapat beberapa transaksi keuangan yang tidak memengaruhi kas secara langsung. Misalnya, saat Anda menjual barang secara kredit maka akan menambah nominal piutang dan mengurangi jumlah persediaan barang, sedangkan kas akan bertambah jika transaksi sudah dibayar.
Jika hanya berdasar pada catatan rekening bank, maka Anda akan kehilangan gambaran yang jelas mengenai transaksi tersebut.
2. Catatan Keuangan Lebih Akurat
Pada sistem pembukuan double entry, terdapat dua keseimbangan dalam dua sisi yang berbeda untuk setiap transaksi, yaitu debit dan kredit. Jika pada akhir tahun ditemukan ketidakseimbangan antara debit dan kredit, maka kesalahan terletak pada persamaan dasar akuntansi atau neraca.
Namun, jika Anda menggunakan sistem double entry, kesalahan pencatatan tidak akan terjadi, karena debit dan kredit akan menghasilkan sebuah keseimbangan.
3. Mengurangi Kesalahan
Sistem double entry memiliki informasi keuangan yang terperinci dan mampu mendeteksi kesalahan matematika. Dengan menerapkan sistem double entry akan menguntungkan perusahaan Anda, karena Anda dapat melacak pendapatan, pengeluaran serta aset dan liabilitas.
Adanya sistem double entry, perhitungan yang dilakukan akan lebih akurat karena menunjukkan semua saldo akun. Jika terjadinya kesalahan, maka akan mudah dilacak letak kesalahannya karena adanya informasi yang jelas pada sistem double entry.
Dengan menggunakan metode double entry peluang terjadinya kesalahan sangat kecil.
4. Mendeteksi Penipuan
Metode double entry ini lebih mudah untuk mendeteksi kesalahan dan penipuan. Sehingga jika perusahaan menerapkan sistem ini, laporan keuangan akan akurat dan tepat. Oleh sebab itu, akan bermanfaat untuk mempelajari prinsip dan praktik akuntansi double entry yang efektif.
D. Kelemahan penggunaan Sistem Double Entry
Sistem pembukuan double-entry umumnya digunakan dalam akuntansi dan dunia bisnis untuk membantu perusahaan melacak transaksi keuangan dan inventory/persediaan mereka. Akuntansi double-entry menggunakan dua input data (entry) untuk setiap transaksi yang terjadi, sehingga satu akun akan dikreditkan sementara akun yang sama akan didebit untuk jumlah yang sama.
Sistem double-entry memiliki banyak keuntungan, tetapi juga memiliki beberapa masalah di antaranya,
1. Kompleksitas
Salah satu masalah utama dengan metode pembukuan double-entry adalah kerumitan dalam prosesnya. Untuk pemilik usaha yang tidak memiliki latar belakang akuntansi, sistem double-entry akan tampak seperti belajar bahasa baru.
Terminologi seperti “debit” dan “kredit” menggantikan kata-kata sederhana seperti “mengurangi” dan “menambahkan,” akan menyebabkan kebingungan. Mengetahui kapan harus mendebet rekening dan apa akun yang sesuai untuk kredit bisa saja terdengar sulit. Dan mampu membuat pembukuan pemula untuk sedikit bergeming dengan pekerjaannya.
2. Biaya
Biaya pembukuan saat menggunakan sistem double-entry secara langsung berhubungan dengan kompleksitas sistem. Karena catatan disimpan di lebih dari satu tempat, perusahaan akan memiliki banyak buku di seluruh tempat yang harus dilacak.
Dalam beberapa kasus, bahkan menjadi perlu untuk mempekerjakan karyawan tambahan untuk melacak buku untuk masing-masing departemen. Jika Anda menggunakan akuntan, biaya pembukuan Anda akan lebih tinggi dan kompleks. Secara keseluruhan, biaya sistem double-entry bisa dibilang tinggi.
3. Waktu
Jumlah waktu yang dihabiskan untuk melakukan verifikasi buku Anda adalah masalah lain terkait langsung dengan kompleksitas metode double-entry. Karena entri harus dilakukan dan diverifikasi dua kali, sistem double-entry akan memakan menit waktu berharga yang Anda bisa menghabiskan dalam hal produktif lainnya.
Inilah sebabnya mengapa Anda mungkin merasa menguntungkan untuk menyewa seorang akuntan. Pada kenyataannya, meskipun fakta mengatakan bahwa sistem double-entry dapat menyebabkan buku yang lebih akurat, bisa dibilang tidak praktis.
4. Ketepatan
Secara keseluruhan, sistem akuntansi double-entry penting bagi pemilik usaha karena biasanya akan memberikan mereka dengan catatan lebih akurat dibandingkan metode lain.
Hal ini tentunya menguntungkan dalam banyak kasus, tetapi jika Anda tidak memiliki banyak latar belakang dalam pembukuan, dan Anda mencoba untuk mengerjakan semua itu sendiri menggunakan metode double-entry, Anda mungkin akan mengalami kebingungan.
Masalah utama dengan sistem ini adalah bahwa jika Anda membuat satu kesalahan sepanjang jalan, maka keakuratan sisa buku Anda akan sangat berkurang.
E. Perbedaan Sistem Double Entry dan Single Entry
Single entry dan double entry adalah dua cara dasar pencatatan transaksi keuangan yang berbeda dalam dunia akuntansi di antaranya,
1. Single entry merupakan sistem pencatatan tunggal yang menggunakan metode pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan hanya satu kali. Di dalamnya hanya terdapat daftar transaksi yang mempengaruhi arus kas. Artinya, sistem penerimaan kas akan dianggap sebagai kas masuk, sebaliknya pembayaran kas akan di anggap kas keluar. Biasanya, sistem single entry dimanfaatkan oleh bisnis kecil yang mana neracanya tidak begitu diperlukan untuk kontrol keuangan maupun kebutuhan pajak.
2. Berbanding terbalik dengan single entry, double entry atau pencatatan ganda merupakan metode pencatatan transaksi keuangan yang harus dilakukan dua kali, yaitu pada sisi debit dan kredit. Metode ini dibutuhkan untuk seluruh model bisnis yang harus menghasilkan laba, rugi, dan neraca.
Dari berbagai sumber
Post a Comment