Pengertian Remittance, Sejarah, Komponen, Tujuan, Proses, Jenis, dan Manfaatnya
Table of Contents
Remittance |
A. Pengertian Remittance
Remittance adalah suatu pengiriman ataupun transfer dana dari pihak pengirim yang umumnya berada di luar negeri. Umumnya, dana tersebut dikirim oleh setiap pekerja yang melakukan pekerjaan di luar negeri untuk keluarga yang tinggal di negara asalnya tersebut.Proses remittance tentunya berbeda dengan transfer uang antar bank yang ada di dalam negeri. Waktu yang diperlukan tentu lebih lama. Hal ini dikarenakan perbedaan sistem perbankan yang dianut di luar negeri.
Perbankan di Indonesia menganut SWIFT ( Society For Worldwide Interbank Financial Telecommunication) sedangkan bank yang ada di luar negeri menerapkan sistem IBAN( International Bank Account Number).
B. Sejarah Remittance
Manusia tentu sudah mengenal migrasi atau kegiatan perpindahan penduduk ke wilayah lain dari zaman dulu. Banyak dari manusia di jaman dulu yang sudah terbiasa untuk pindah ke negara lain dengan tujuan untuk mencari suatu penghasilan yang lebih besar.Di abad 19 dan abad 20 lalu, bahkan beberapa negara di benua Eropa seperti Spanyol, Irlandia dan juga Italia sudah banyak yang menerima remittance dari warganya yang bekerja di luar negeri. Bahkan, pada pertengahan abad ke 20 di Spanyol, pendapatan remittance nya bisa sebesar 21%.
Karena layanan ini memiliki peran yang penting untuk berbagai negara tersebut, maka mereka pun mulai berinisiatif untuk membuat suatu peraturan khusus tentang layanan ini. Di tahun 1901 lalu, Italia adalah negara pertama yang pertama kali membuat peraturan agar bisa melindungi remittance nya.
Sedangkan di tahun 1960, Spanyol dan Argentina adalah negara pertama yang melakukan tanda tangan perjanjian kerjasama internasional untuk bisa menurunkan biaya remittance. Di awal tahun 2000 an, layanan ini mulai banyak digunakan di seluruh dunia. Sehingga, pada bulan September 2008 lalu, bank dunia mulai membuat suatu database internasional yang isinya biaya remittance.
Isi dari database ini adalah biaya untuk bisa mengirimkan dan menerima remittance dari dan ke sekitar 200 negara yang ada di seluruh dunia. Database ini nantinya akan dibuat untuk bisa membandingkan, mengembangkan, dan memudahkan setiap pengguna untuk bisa membuat pilihan, serta mendorong pihak penyedia jasa untuk bisa meningkatkan seluruh layanannya.
C. Komponen Remittance
Berbeda dengan biaya transfer yang umumnya akan melibatkan suatu individu dan individu lainnya. Remittance cenderung akan lebih melibatkan banyak pihak. Beberapa komponen dari remittance di antaranya, 1. Beneficiary, merupakan pihak yang memiliki hak menerima uang yang dikirimkan oleh pengirim dalam transaksi pengiriman uang ke luar negeri.
2. Beneficiary Bank, adalah Bank tujuan untuk menerima uang yang dikirimkan dari luar negeri.
3. Remitting Bank, merupakan Bank yang menyediakan layanan kirim uang ke luar negeri yang dipilih oleh pengirim.
4. Correspondent Bank, merupakan bank perantara yang menghubungkan antara Remitting Bank dan Beneficiary Bank.
D. Tujuan Remittance
Layanan remittance tentu akan sangat bermanfaat untuk membantu memudahkan para pekerja Indonesia yang merintis karier di luar negeri dan ingin mengirimkan uangnya ke keluarga tercinta di Indonesia maupun sebaliknya.Selain itu, pengiriman uang lewat remittance sebagian besar dilakukan transfer melalui web. Artinya, pengiriman uang remittance pun menjadi semakin mudah untuk dilakukan. Kehadiran layanan remittance juga dapat membantu masyarakat yang tinggal di daerah kecil yang belum tersentuh oleh layanan perbankan. Tentunya, salah satu manfaat layanan remittance adalah untuk menunjang perekonomian domestic maupun untuk negara tujuan pengiriman uang.
E. Proses Remittance
Berikut proses yang terjadi saat melakukan pengiriman uang ke luar negeri1. Pengirim uang datang ke bank yang menyediakan layanan kirim uang ke luar negeri.
2. Pihak Bank akan memberikan form yang harus diisi oleh pengirim. Isi form nya yaitu informasi mengenai identitas pengirim, identitas penerima, nominal yang dikirim, serta Bank tujuan penerima. Pastikan untuk mengisi informasi dengan lengkap dan jelas.
3. Dana yang dikirim bisa disetor langsung apabila bukan nasabah. Bila pengirim merupakan nasabah maka dana yang akan dikirim akan didebet dari rekening valuta asing yang dimiliki.
4. Bank pengirim akan memproses permintaan pengiriman uang ke luar negeri tersebut dengan menunjuk Bank koresponden yang menjadi perantara antara Bank pengirim dan Bank tujuan.
5. Bank tujuan menerima kiriman uang lalu akan diteruskan kepada penerima yang memang sudah ditunjuk oleh pengirim.
F. Jenis Remittance
Berdasarkan tujuan pengirimannya, terdapat dua jenis remittance di antaranya,1. Outgoing/Outward Remittance
Outgoing/outward remittance adalah suatu layanan pengiriman uang atau transfer dari dalam ke luar negeri. Pengiriman uang yang dilakukan ini dilakukan dalam bentuk mata uang lokal dan akan diterima dalam bentuk valas. Umumnya, dana pada jenis layanan ini akan digunakan oleh para orang tua yang anaknya bekerja, sekolah ataupun tinggal di luar negeri.
Selain bisa menguntungkan nasabah, manfaat lain dari outgoing/outward remittance adalah mampu memberikan keuntungan untuk pihak bank. Karena pihak pengirim nantinya akan dikenakan biaya setiap kali mereka menggunakan layanan ini.
Untuk itu, tidak heran bila banyak dari bank yang melakukan persaingan layanan ini. Berbagai macam penawaran pun dicoba untuk bisa diberikan pada nasabah maupun non nasabah. Mulai dari kecepatan layanan, kurs yang semakin bersaing, sampai biaya jasa yang rendah.
2. Incoming Remittance
Berbanding terbalik dengan outgoing/outward, incoming remittance adalah sebuah layanan transfer dari luar negeri dan membuat setiap orang yang berada di dalam negeri untuk bertindak sebagai pihak penerima. Umumnya, transaksi ini dilakukan dalam bentuk valas ke mata uang lokal. Umumnya, layanan ini digunakan oleh mereka yang bekerja di luar negeri dan ingin mengirimkan uang kepada keluarganya.
Namun secara garis besar, terdapat beberapa pihak yang akan menerima keuntungan dalam kegiatan transaksi ini, mulai dari pihak penerima hingga negara. Incoming remittance adalah salah satu sumber pemasukan yang baik untuk suatu negara.
Semakin banyaknya incoming remittance yang diterima, maka akan semakin baik juga perekonomian negara. Selain itu, layanan ini adalah salah satu pemasukan terbesar untuk suatu negara, khususnya pada negara berkembang.
G. Manfaat Remittance
Untuk beberapa negara di dunia, layanan ini memiliki manfaat yang sangat penting untuk kehidupan negaranya. Remittance bisa menjadi sumber pendapatan negara dengan adanya jumlah yang banyak. Hal tersebut tentunya akan membantu berbagai negara tersebut untuk menjaga keberlangsungan negara dan juga perkembangan ekonominya.Bahkan, di beberapa negara berkembang jumlah remittance yang sanggup diterima bisa mencapai sepertiga dari pendapatan kotor negara tersebut. Dengan kehadiran layanan ini, maka setiap pihak akan lebih sadar pada setiap fasilitas layanan perbankan. Hal tersebut nantinya akan membuat jumlah pemilik rekening bank menjadi semakin meningkat, sehingga akan lebih banyak orang yang akan mempunyai akses pada layanan keuangan.
Nantinya hal ini diklaim mampu mendukung perkembangan perekonomian di negara tersebut. Walaupun layanan ini memang bisa dijadikan salah satu pendapatan kotor suatu negara, namun jumlah yang diperoleh sangat beragam dan cenderung tidak stabil dana setiap tahunnya.
Pada masa-masa krisis ataupun penurunan perkembangan perekonomian negara, pendapatan dari remittance ini akan selalu ada dan jumlahnya akan cenderung lebih stabil. Karena akan selalu ada para pekerja lokal yang bekerja di luar negeri. Mereka wajib mengirimkan pendapatannya pada keluarga di negara asalnya.
Dari sudut pandang ilmu makroekonomi, memang belum ditemukannya hubungan antara remittance dengan produk domestik bruto lain. Dampak yang terlihat langsung dari kehadiran remittance adalah meningkatnya kegiatan perekonomian di dalam negara tersebut.
Dari berbagai sumber
Post a Comment