Pengertian Nilai Aktiva Bersih (NAB), Faktor yang Mempengaruhi, dan Manfaatnya

Pengertian Nilai Aktiva Bersih atau NAB
Nilai Aktiva Bersih (NAB)

A. Pengertian Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) adalah suatu nilai yang menggambarkan total kekayaan bersih reksa dana setiap harinya. Total aktiva bersih merupakan suatu nilai pasar yang ada pada setiap jenis aset investasi seperti saham, obligasi, surat berharga pasar uang serta deposito.

NAB dalam reksa dana juga bisa diartikan sebagai jumlah total dana kelolaan yang dikelola oleh Manajer Investasi atas produk reksa dana yang dimaksud. NAB akan dihitung setiap hari sesuai dengan perdagangan bursa lalu disebarluaskan di berbagai media.

Pada dasarnya, nilai aktiva bersih adalah suatu istilah yang sangat sering digunakan dalam dunia investasi, khususnya investasi reksa dana. Jumlah tingginya nilai aktiva bersih di dalam reksa dana dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam hal menilai performa reksa dana dan memilih manajer investasi.

B. Faktor yang Mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya harga NAB/UP dalam investasi reksa dana di antaranya,
1. Peningkatan Dana Kelolaan
Jumlah dana kelolaan diperoleh dari dana yang ditanamkan oleh para investor. Jadi, jika jumlah dana kelolaan semakin besar maka akan mempengaruhi nilai NAB/UP. Dengan begitu disimpulkan semakin besar dana kelolaan maka semakin tinggi pula harga NAB/UP di produk reksa dana tersebut. Dana kelolaan itu sendiri didapatkan dari banyaknya investor yang menanamkan modal.

2. Perubahan Nilai Pasar Wajar (NPW)
Seperti yang dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perubahan dana kelolaan juga dipengaruhi oleh Nilai Pasar Wajar (NPW). NPW adalah nilai yang diperoleh dari transaksi efek yang dilakukan oleh pihak secara bebas tanpa paksaan atau likuiditas.

Umumnya NPW diatur oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE). LPHE merupakan perusahaan yang sudah mendapatkan izin usaha dari BAPEPAM dan LK yang bertugas untuk melakukan penilaian terhadap harga efek.

Sementara itu LPHE menentukan harga pasar wajar berdasarkan nilai transaksi dari produk investasi. Karena itu, NPW mengalami perubahan setiap harinya.

3. Suku Bunga Bank Indonesia
Faktor lainnya yang mempengaruhi NAB reksa dana adalah suku bunga Bank Indonesia, suku bunga Bank Indonesia atau BI rate adalah suku bunga yang mencerminkan kebijakan moneter yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.

Oleh karena itu, apabila suku bunga Bank Indonesia dinaikkan maka investor akan memilih menarik dananya untuk mengalihkan ke instrumen investasi yang memberikan keuntungan lebih. Hal tersebut membuat NAB reksa dana mengalami fluktuatif harga, dan keuntungan yang diberikan mengalami penurunan.

C. Peran Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Kebanyakan investor akan mulai memikirkan nilai aset reksa dana sama seperti harga saham. Hal ini membuat mereka meyakini bahwa dana NAB/UP yang rendah memiliki nilai investasi yang lebih baik. Padahal, itu bukanlah indikator utama performa reksa dana.

Nilai aktiva bersih yang lebih rendah tidak serta merta bisa diartikan memiliki nilai investasi yang lebih baik atau sebaliknya. NAB/UP juga tidak bisa menunjukkan murah atau mahalnya suatu unit reksa dana. Seiring dengan meningkatnya jumlah aset dan juga dana yang dikelola, maka NAB juga akan mengalami peningkatan harga. Untuk itu, NAB/UP bukanlah satu-satunya faktor yang bisa dijadikan faktor penentu dalam memilih unit reksa dana.

Sebagai contoh, pada tanggal 20 Oktober 2016, NAB/UP dari reksa dana X adalah senilai Rp 1100, dan reksa dana Y adalah 2200. Walaupun terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua reksa dana ini, namun bisa saja kinerja keduanya sama atau hampir sama.

Jadi, pada dasarnya NAB/UP tidak memengaruhi pemilihan investasi pada reksa dana Anda. Pada dasarnya, NAB/UP hanya akan menunjukkan bagaimana suatu aset dasar sudah dihitung. Dalam contoh kasus di atas, NAB/UP pada reksa dana Y relatif lebih kecil daripada reksa dana X.

Tapi, hal tersebut bukanlah indikator yang tepat dalam mengukur kinerja reksa dana. Anda harus bisa menganalisa pengembalian, nilai AUM dan struktur pada biaya reksa dana sebelum memulai investasi.

Walaupun nilai aktiva bersih pada reksa dana bisa digunakan untuk memahami performa reksa dana di setiap harinya, tapi fluktuasi yang terjadi pada NAB bukanlah alat ukur performa yang tepat. Perhatikanlah performa historis reksa dana dan juga biayanya saat ini untuk dijadikan indikator sebelum memulai investasi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Nilai Aktiva Bersih (NAB), Faktor yang Mempengaruhi, dan Manfaatnya"