Pengertian Marginal Analysis, Fungsi, Konsep, dan Manfaatnya

Pengertian Marginal Analysis atau analisis marjinal
Marginal Analysis

A. Pengertian Marginal Analysis
Marginal analysis (analisis marjinal) adalah pemeriksaan biaya dan manfaat dari kegiatan tertentu. Analisis marjinal dapat menunjukkan biaya produksi tambahan sampai Anda mencapai titik impas, di mana biaya yang dikeluarkan perusahaan dan pendapatan yang diterimanya dari produksi adalah sama.

Dengan menggunakan analisis marjinal, manajer dapat mengukur manfaat dari aktivitas produksi terhadap biaya, menentukan apakah aktivitas tersebut menguntungkan. Perusahaan menggunakan analisis marjinal untuk memastikan bahwa manfaat dari aktivitas tertentu lebih besar daripada biayanya.

Marginal analysis berguna untuk membantu orang dan bisnis memutuskan bagaimana mengalokasikan sumber daya untuk memaksimalkan profitabilitas dan manfaat serta meminimalkan biaya.

Marginal Analysis Menurut Para Ahli
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), analisis marjinal adalah analisis informasi ekonomi dengan cara menguji hasil nilai tambah ketika suatu variabel meningkat akibat meningkatnya variabel lain.”

B. Fungsi Marginal Analysis
Di antara fungsi penting dari analisis marginal dalam perusahaan di antaranya,
1. Sebagai alat untuk membantu membuat keputusan mengenai aktivitas perusahaan berdasarkan kondisi nyata yang terjadi di perusahaan.
2. Sebagai alat untuk membatu memecahkan masalah atau mendapatkan jalan keluar yang terbaik terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.
3. Membantu untuk menghindari pengeluaran atau biaya-biaya yang tidak diperlukan dalam aktivitas perusahaan.
4. Membantu perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam aktivitasnya
5. Membantu perusahaan dalam menganalisa aktivitas perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan tersebut, misalnya pengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh dan sebagainya.

C. Konsep Marginal Analysis
Untuk dapat melakukan analisis marginal dengan baik, maka diperlukan pemahaman terhadap konsep-konsep analisis marginal di antaranya,
1. Biaya Marginal (Marginal Cost), yaitu jumlah biaya tambahan yang muncul untuk menghasilkan tambahan satu unit barang.
2. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue), yaitu jumlah biaya tambahan yang diapat dari penambahan satu unit barang.
3. Utilitas Marginal (Marginal Utility), yaitu tambahan nilai guna yang diperoleh konsumen sebagai akibat dari adanya penambahan satu unit barang.
4. Produktivitas Marginal (Marginal Productivity), yaitu penambahan  jumlah unit yang diproduksi sebagai akibat dari adanya penambahan faktor produksi.
5. Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to consume), yaitu bagian dari pendapatan disposable tambahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan konsumsi.
6. Saving Marginal (Marginal Propensity to save), yaitu perbandingan antara pertambahan tabungan dengan penambahan pendapatan disposabel.

D. Manfaat Marginal Analysis
Sistem Analisis Marginal pada sebuah perusahaan memiliki manfaat di antaranya,
1. Unit produksi yang bisa jadi ditambah atau dikurangi
2. Departemen, divisi, maupun bagian di dalam perusahaan yang bisa jadi ditambah atau dikurangi
3. Suku cadang maupun bahan baku yang penggunaannya dilakukan secara efisien
4. Adanya perluasan pada perusahaan atau juga penambahan variasi suatu produk yang sudah ada.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Marginal Analysis, Fungsi, Konsep, dan Manfaatnya"