Pengertian Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih

Pengertian Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih

A. Pengertian Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Piutang yang tidak tertagih (uncollectible accounts) adalah bentuk kerugian perusahaan terhadap kesempatan memperoleh pelunasan dari piutang tersebut. Jurnal penghapusan piutang yang tidak tertagih adalah suatu jurnal yang di dalamnya terdapat piutang perusahaan yang diperkirakan tidak bisa ditagih.

Terdapat kondisi tertentu yang menyebabkan piutang tidak tertagih. Maksudnya, perusahaan akan mendapatkan satu kondisi tertentu yang menyebabkan piutang tersebut tidak dapat dibayar atau ditagihkan kepada pihak penghutang. Hal ini menyebabkan perusahaan harus melakukan penyesuaian terhadap kondisi tersebut.

Piutang yang tidak tertagih atau piutang ragu-ragu atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut uncollectible accounts atau doubtful accounts juga bisa diartikan jika perusahaan merasa ragu pada seluruh piutang bisa ditagih, sehingga pihak perusahaan harus membuat cadangannya.

B. Kriteria Piutang yang Tidak Tertagih dan Barang yang Rusak
1. Kriteria Piutang Tidak Tertagih
Terdapat empat kriteria utama piutang yang bisa dikategorikan sebagai piutang yang tidak tertagih. Pertama, piutang tersebut minimal sudah berumur tertentu yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Kedua, sudah dilakukan penagihan sebanyak yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, baik itu secara langsung ataupun tertulis.

Ketiga, pelanggan atau konsumen mengalami kebangkrutan. Terakhir, terjadi kejadian bencana yang luar biasa, seperti kebakaran, huru-hara atau bencana alam.

2. Kriteria Barang Rusak
Barang rusak adalah barang yang sudah tidak bisa lagi digunakan atau sudah tidak layak untuk dijual lagi. Terdapat tiga kriteria barang yang bisa dikategorikan sebagai barang rusak.

Pertama, berbagai barang yang terbukti tidak adanya unsur kesengajaan untuk merusaknya, seperti karena adanya bencana alam atau karena unsur kimiawi dari barang itu sendiri. Kedua, barang yang rusak di dalam perjalanan dan juga tidak bisa mendapatkan penggantian dari pihak asuransi.

Ketiga, barang kadaluwarsa. Piutang perusahaan yang tidak tertagih dan juga kerusakan dari barang tersebut harus dibuat suatu pencadangan.

Pencadangan ini nantinya akan dibuatkan nomor pada akun penyisihan piutang tidak tertagih yang mampu menampung piutang yang tidak tertagih. Jumlahnya pun akan berkurang ketika perusahaan sudah tidak lagi mampu ditagih tanpa menunggu pendapatan di periode berjalan.

Perhitungan saldo cadangan penghapusan piutang yang tidak tertagih dan cadangan persediaan barang rusak tersebut bisa dilakukan di setiap akhir periode atau akhir tahun. Di mana angka yang bisa digunakan adalah saldo rata-rata dan juga biaya pencadangan persediaan barang rusak bisa dilakukan pada tiap akhir tahun.

Jumlahnya ini bisa sebesar selisih antara saldo bari hasil perhitungan cadangan penghapusan piutang tak tertagih tersebut. Selain itu, cadangan penghapusan barang rusak bisa dikurang dengan saldo awalnya masing-masing.

C. Metode Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Setiap perusahaan pasti memiliki metode penghapusan piutang tak tertagih sebagai bentuk menanggulangi risiko ini di antaranya,
1. Metode Direct Write-Off
Pertama, metode penghapusan piutang tak tertagih adalah metode direct write-off. Metode ini merupakan tindakan yang diambil perusahaan dengan menghapus akun piutang sekaligus dari jurnal. Sebagai gantinya, perusahaan akan memasukkan bad debts tersebut dalam akun beban, sehingga menambah liabilitas.

2. Metode Allowance
Metode lainnya yaitu metode allowance atau metode penyisihan piutang tidak tertagih dengan tanpa memasukkannya secara aktual ke jurnal. Metode ini lebih mengutamakan penyisihan atau penghapusan piutang jumlah kecil secara bertahap.

Perusahaan yang menggunakan metode allowance untuk menghapus bad debts tidak akan menampakkan kerugian di dalam laporan keuangan. Sebaliknya, bad debts tersebut dikurangkan ke laba perusahaan secara bertahap. Metode ini dianggap jauh lebih baik bagi perusahaan, terutama di mata stakeholder-nya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih"