Pengertian Jurnal Penerimaan Kas, Fungsi, Bentuk, dan Mempostingnya ke Akun Buku Besar

Pengertian Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas

A. Pengertian Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal) adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua uang yang masuk ke dalam bisnis. Jurnal penerimaan kas mengatur semua arus kas masuk dari organisasi bisnis. Biasanya sumber utama penerimaan kas ini didapat dari:
1. Pendanaan modal oleh pemilik
2. Penjualan secara tunai
3. Penjualan aset secara uang tunai
4. Penerimaan kas atas pelanggan
5. Penerimaan dividen, bunga, sewa dan sebagainya
6. Menerima pinjaman bank serta lembaga keuangan lainnya

Untuk membuat entri dalam jurnal penerimaan kas, penerimaan kas biasanya dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
1. Penerimaan kas dari penjualan tunai
2. Penerimaan kas dari pelanggan kredit atau piutang dan
3. Penerimaan uang tunai dari sumber lain

B. Fungsi Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal khusus penerimaan kas dibuat oleh suatu perusahaan dengan fungsi sebagai tempat untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas. Pada umumnya, ketika sedang melakukan transaksi apa pun, setiap perusahaan akan selalu menyiapkan bukti khusus maupun bukti kas masuk kecuali dari transaksi penerimaan kas tersebut.

C. Bentuk Jurnal Penerimaan Kas
Bentuk jurnal penerimaan kas terdiri atas 6 kolom di mana pada masing-masing kolomnya memuat di antaranya,
1. Tanggal. Berfungsi untuk mencatat waktu berlangsungnya suatu transaksi
2. Keterangan (uraian). Mencatat keterangan transaksi yang berlangsung.
3. Nomor bukti transaksi. Mencatat nomor bukti transaksi. Pada umumnya, nomor bukti transaksi ini berwujud faktur penjualan.
4. Referensi. Memberikan tanda yang berhubungan dengan pemostingan transaksi di buku besar.
5. Akun yang didebet. Mencatat nominal yang bernilai debet. Kolom akun yang telah didebet ini juga dipecah menjadi 2 sub kolom, yakni akun kas serta potongan penjualan.
a. Potongan penjualan. Untuk mencatat nilai potongan penjualan yang diberikan terhadap konsumen atas transaksi penjualan yang berlangsung.
b. Akun kas. Untuk mencatat nilai uang tunai yang telah diterima.

6. Akun yang dikredit. Untuk mencatat nominal yang bernilai kredit. Kolom akun yang dikredit juga dipecah menjadi 3 sub kolom, antara lian: piutang dagang, penjualan, serta akun serba serbi.
a. Penjualan. Untuk mencatat nilai keseluruhan penjualan yang berlangsung.
b. Piutang dagang. Untuk mencatat nilai piutang yang sudah diterima pembayarannya.
c. Akun serba serbi. Untuk mencatat akun-akun yang lainnya. Pada kolom akun serba serbi juga dipecah menjadi 2 sub kolom, yakni akun dan jumlah.

Untuk kolom akun, digunakan sebagai tempat mencatat jenis akun yang telah tersedia. Sebagai contoh: akun pendapatan sewa apabila berlangsung penerimaan pendapatan sewa yang dilakukan secara tunai. Untuk kolom jumlah, digunakan sebagai tempat untuk mencatat nilai nominal dari jenis akun yang berhubungan.

D. Memposting Jurnal Penerimaan Kas Ke Akun Buku Besar
Prosedur posting jurnal penerimaan kas di antaranya,
1. Jumlah kolom kas dibukukan sebagai debet ke rekening kas di buku besar.
2. Total kolom penjualan diposting sebagai kredit ke akun penjualan di buku besar umum.
3. Jumlah pada kolom piutang (Account receivable) merupakan penerimaan kas dari debitur. Jumlah ini diposting ke akun pelanggan individu di buku besar pembantu piutang.
4. Kolom total piutang dagang diposting sebagai kredit ke akun piutang di buku besar.
5. Setiap jumlah di kolom sundries atau serba-serbi diposting sebagai kredit ke akun yang sesuai di buku besar. Total akun sundries tidak diposting.
6. Tidak ada jumlah individu di kolom kas dan penjualan yang diposting.

Seperti jurnal lainnya, jurnal penerimaan kas diposting dalam dua tahap. Setiap entri dalam kolom Piutang Usaha harus diposting setiap hari ke buku besar piutang usaha pembantu. Ini memastikan bahwa akun masing-masing pelanggan adalah yang terbaru dan secara akurat mencerminkan saldo terutang pada tanggal tersebut.

Saat akun-akun ini diposting, nomor akun dimasukkan ke kolom referensi posting. Dalam buku besar pembantu, referensi pos adalah CR-8, yang menunjukkan bahwa entri tersebut berasal dari halaman 8 jurnal penerimaan kas.

Pada akhir bulan, kolom-kolom berbeda dalam jurnal penerimaan kas dijumlahkan. Jumlah total dari semua kolom jumlah selain kolom Akun Lain diposting ke akun buku besar yang sesuai. Sekali lagi, dalam akun buku besar, referensi pos CR-8 dibuat untuk menunjukkan bahwa entri ini berasal dari halaman 8 jurnal penerimaan kas.

Jumlah di kolom Rekening Lain harus dikirim secara akurat. Meskipun jumlah ini sering diposting di akhir bulan, namun dapat lebih sering diposting. Saat diposting, nomor rekening ditempatkan di kolom referensi posting. Sebuah cek ditempatkan di bawah total kolom ini, karena total ini adalah net diposting.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Jurnal Penerimaan Kas, Fungsi, Bentuk, dan Mempostingnya ke Akun Buku Besar"