Pengertian Korelasi Positif dan Negatif dalam Ekonomi, Serta Cara Kerjanya

Table of Contents
Pengertian Korelasi Positif dan Negatif dalam Ekonomi
Korelasi Positif dan Negatif

A. Korelasi dalam Ekonomi

Dalam dunia ekonomi, korelasi adalah metode yang umum digunakan untuk melakukan identifikasi tren dan hubungan antar variabel pada pemodelan keuangan. Korelasi sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu korelasi positif dan korelasi negatif.

B. Pengertian Korelasi Positif dalam Ekonomi

Korelasi positif adalah hubungan antara dua variabel yang bergerak dalam arah yang sama secara bersama-sama. Korelasi positif terjadi ketika satu variabel meningkat pada saat variabel lainnya meningkat, dan menurun pada saat variabel lainnya menurun. Korelasi positif dalam ekonomi atau keuangan dapat dikenali antara harga terkait produk dan permintaan produk.

Dalam dunia statistik, apa itu korelasi adalah positif sempurna memiliki nilai beta +1.0.  Korelasi positif bergerak ke arah yang sama dan beberapa contohnya meliputi:
1. Jam kerja seorang karyawan meningkat menyebabkan jumlah gaji yang diterima juga ikut meningkat
2. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk iklan lebih banyak, dan produk yang dijual oleh perusahaan juga semakin banyak.

C. Cara Kerja Korelasi Positif dalam Ekonomi

Korelasi positif sempurna berarti bahwa 100% dari waktu, variabel yang dimaksud bergerak bersama dengan persentase dan arah yang sama persis. Korelasi positif dapat dilihat antara permintaan produk dan harga terkait produk. Dalam situasi di mana penawaran yang tersedia tetap sama, harga akan naik jika permintaan meningkat.

Selain itu, keuntungan atau kerugian di pasar tertentu dapat menyebabkan pergerakan serupa di pasar terkait. Seiring kenaikan harga bahan bakar, harga tiket pesawat juga ikut naik. Karena pesawat membutuhkan bahan bakar untuk beroperasi, kenaikan biaya ini sering kali diteruskan ke konsumen, yang mengarah pada korelasi positif antara harga bahan bakar dan harga tiket pesawat.

Korelasi positif tidak menjamin pertumbuhan atau keuntungan. Sebaliknya, ini digunakan untuk menunjukkan dua atau lebih variabel yang bergerak ke arah yang sama bersama-sama, jadi ketika satu meningkat, begitu pula yang lain. Sementara korelasinya ada, penyebabnya mungkin tidak; dengan demikian, sementara variabel tertentu mungkin bergerak bersama, mungkin tidak diketahui mengapa pergerakan ini terjadi.

Korelasi adalah bentuk ketergantungan, di mana pergeseran dalam satu variabel berarti kemungkinan ada perubahan di variabel lain, atau bahwa variabel tertentu yang diketahui menghasilkan hasil tertentu. Contoh umum dapat dilihat dalam permintaan produk pelengkap. Jika permintaan kendaraan meningkat, maka permintaan akan layanan yang berhubungan dengan kendaraan, seperti ban juga akan meningkat. Peningkatan satu area berdampak pada industri pelengkap.
1. Dalam beberapa situasi, respons psikologis yang positif dapat menyebabkan perubahan positif di suatu daerah. Hal ini dapat dibuktikan dalam pasar keuangan, dalam kasus di mana berita positif umum tentang sebuah perusahaan mengarah pada harga saham yang lebih tinggi.
2. Korelasi positif adalah hubungan antara dua variabel di mana kedua variabel tersebut bergerak secara beriringan, yaitu ke arah yang sama.
3. Korelasi positif terjadi ketika satu variabel menurun saat variabel lainnya menurun, atau satu variabel meningkat sementara variabel lainnya meningkat.
4. Saham mungkin berkorelasi positif dengan satu sama lain atau dengan pasar secara keseluruhan.
5. Beta adalah ukuran umum tentang seberapa berkorelasi harga saham individu dengan pasar yang lebih luas, seringkali menggunakan indeks S&P 500 sebagai patokan.

D. Korelasi Negatif dalam Ekonomi

Korelasi negatif juga dikenal sebagai korelasi terbalik dan mewakili dua variabel yang bergerak berlawanan arah. Dalam statistik, 0 menunjukkan tidak ada korelasi dan -1.0 mewakili korelasi terbalik atau negatif. Korelasi terbalik bergerak ke arah yang berlawanan dan beberapa contohnya meliputi:
1. Contoh korelasi negatif yang pertama, misalnya ada orang yang intensitas dan jumlah belanja semakin meningkat. Sehingga, berakibat pada saldo bank menjadi turun.
2. Contoh korelasi negatif kedua, adalah seorang sopir mengemudikan mobil dengan kecepatan yang meningkat, berakibat pada turunnya jarak tempuh bahan bakar.
3. Contoh korelasi negatif selanjutnya, ketika saham naik, pasar obligasi akan menurun, sedangkan apabila saham turun, pasar obligasi akan berkinerja semakin baik.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment