Pengertian Yield Curve, Manfaat, Cara Menggunakan, dan Jenisnya

Pengertian Yield Curve
Yield Curve

A. Pengertian Yield Curve
Yiled curve (kurva imbal hasil) adalah representasi visual dari tingkat bunga obligasi. Investor obligasi memetakannya pada grafik untuk menentukan keadaan masa depan sekuritas treasury dan aspek ekonomi lainnya. Ini mengukur hasil obligasi dan bentuk utang lainnya di tingkat jatuh tempo yang berbeda.

Aspek penting kurva imbal hasil yaitu bahwa obligasi yang diwakilinya memiliki kredit yang sama. Cara lain untuk menentukan kurva imbal hasil adalah perbedaan suku bunga antara obligasi pemerintah jangka pendek dan jangka panjang.

Obligasi pemerintah jangka pendek adalah utang treasury tiga bulan dan obligasi jangka panjang adalah treasury notes sepuluh tahun. Yield Curve berbentuk seperti kurva pada umumnya, yaitu tahun diletakkan pada sumbu mendatar (sumbu X). Sementara itu, ada sumbu tegak lurus (sumbu Y) yang menggambarkan besaran imbal hasil.

B. Manfaat Yield Curve
Yield curve [enting karena membantu memprediksi keadaan ekonomi masa depan. Apakah akan ada inflasi, resesi atau peningkatan kemakmuran ekonomi. Dengan menggunakan kurva hasil, investor dan profesional bisnis lainnya dapat menentukan keputusan keuangan apa yang akan membantu bisnis atau individu terus menghasilkan keuntungan, jika resesi melanda.

Investor obligasi dan mereka yang berprofesi ekonomi biasanya yang menggunakan kurva imbal hasil untuk menentukan proyeksi nilai obligasi pemerintah. Namun, data kurva imbal hasil juga tersedia untuk publik.

Anggota masyarakat juga dapat mengambil bagian dalam menganalisis kurva imbal hasil untuk menentukan apa yang harus dilakukan tentang pinjaman pribadi, obligasi pemerintah, dan investasi saham mereka.

Kelompok individu lain yang menggunakan kurva imbal hasil adalah perusahaan dan perusahaan lain. Dalam dunia bisnis, perusahaan mungkin berinvestasi dalam obligasi pemerintah atau pinjaman lain untuk membantu bisnis mereka. Mereka juga harus menganalisis kurva imbal hasil dan menentukan apakah mereka harus membiarkan obligasi mereka mencapai tanggal jatuh tempo.

C. Cara Menggunakan Yield Curve
Berikut beberapa cara berbeda kurva hasil dapat membantu memaksimalkan keuntungan.
1. Menentukan kapan harus membeli
Dengan menganalisis grafik kurva imbal hasil, Anda dapat melacak waktu terbaik untuk membeli obligasi pemerintah dan pinjaman terkait. Anda dapat melihat peluang untuk membeli obligasi dengan harga yang sangat rendah dan menyaksikannya berkembang nilainya dengan bunga yang terakumulasi dari waktu ke waktu.

2. Menentukan kapan harus menjual
Yield curve juga dapat membantu untuk menentukan kapan harus menjual kembali obligasi Anda, untuk menerima pengembalian terbaik atas investasi awal Anda. Jika Anda terus-menerus meninjau kurva imbal hasil untuk obligasi Anda, Anda dapat memprediksi kapan resesi ekonomi akan datang. Dengan mengenali tanda-tanda awal kejatuhan ekonomi, Anda dapat menguangkan obligasi Anda sebelum resesi menyebabkan Anda kehilangan keuntungan.

3. Membandingkan suku bunga dengan kredit yang tersedia
Kurva hasil dapat membantu Anda menganalisis hubungan saat ini antara suku bunga dan kredit yang tersedia. Dengan membandingkan komponen-komponen ini, Anda dapat membuat asumsi tentang seberapa besar nilai suku bunga akan mempengaruhi apakah kredit obligasi Anda akan meningkat atau menurun seiring waktu.

4. Menentukan kapan harus mengambil risiko yang diperhitungkan
Anda dapat menggunakan kurva imbal hasil untuk menentukan kapan harus mengambil risiko ekonomi tertentu. Jika kurva imbal hasil menunjukkan peningkatan positif dari waktu ke waktu, maka Anda dapat mengambil pinjaman, hipotek, atau obligasi pemerintah. Meskipun tidak ada jaminan stabilitas ekonomi, kurva imbal hasil digunakan untuk membuat asumsi yang terdidik tentang ke mana arah perekonomian.

D. Jenis Yield Curve
1. Yield curve normal
Kurva imbal hasil normal atau kurva miring ke atas adalah ketika garis yang diplot menunjukkan obligasi jangka panjang memiliki imbal hasil (tingkat bunga) yang lebih tinggi daripada obligasi jangka pendek. Artinya, ekonomi akan terus berkembang pada tingkat yang konsisten.

2. Yield curve datar
Kurva imbal hasil yang datar dapat dilihat sebagai periode sebelum kurva imbal hasil terbalik terjadi. Ini menunjukkan potensi pergeseran dalam ekonomi masa depan. Meskipun tidak dapat ditentukan apakah kurva akan kembali normal atau menjadi terbalik, hal ini biasanya mengindikasikan keluarnya suatu resesi ekonomi.

3. Yield curve terbalik
Kurva hasil terbalik atau kurva miring ke bawah adalah jenis kurva hasil yang langka. Dilihat sebagai kebalikan dari kurva normal, Ini adalah garis yang diplot yang menunjukkan obligasi jangka pendek yang memiliki imbal hasil (suku bunga) yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi jangka panjang. Ketika investor melihat tren ini, mereka biasanya menguangkan obligasi mereka karena kurva imbal hasil terbalik dapat menandakan potensi resesi untuk ekonomi masa depan.

4. Yield curve  yang curam
Kurva imbal hasil yang curam terkait erat dan biasanya mengikuti awal kurva imbal hasil normal. Artinya, investor telah memperhatikan bahwa ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang stabil.

Menanggapi tren ini, investor mulai membeli lebih banyak saham dan kurva imbal hasil normal menjadi lebih vertikal, sehingga berubah menjadi kurva imbal hasil yang curam. Artinya, perekonomian akan segera berkembang.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Yield Curve, Manfaat, Cara Menggunakan, dan Jenisnya"