Pengertian Sustainability Report, Sejarah, Komponen, Fungsi, Referensi, Isi, Langkah Menyusun, dan Manfaatnya

Pengertian Sustainability Report
Sustainability Report

A. Pengertian Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Sustainability report (laporan keberlanjutan) adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk melaporkan kinerja perusahaan pada 3 aspek utama, yaitu aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek sosial. Sustainability report sebagai laporan berkala (biasanya tahunan) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan berbagi tindakan dan hasil tanggung jawab sosial perusahaan mereka.

Laporan ini mensintesis dan mempublikasikan informasi organisasi untuk berkomunikasi mengenai komitmen dan tindakan mereka di bidang sosial dan lingkungan. Dengan demikian, organisasi membiarkan para pemangku kepentingan (yaitu, semua pihak yang tertarik dengan aktivitas mereka) menyadari bagaimana mereka mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam operasi sehari-hari mereka.

Sustainability report ini bukanlah sebuah laporan yang wajib ada pada setiap perusahaan. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan laporan ini menjadi sebuah hal yang populer dan wajib ada. Utamanya digunakan sebagai pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat luas atas apa yang telah dilakukan dan dampak program yang ditimbulkan.

B. Sejarah Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Sustainability report pertama kali muncul sekitar tahun 1980an di mana laporan ini dibuat sebagai gagasan perusahaan kimia untuk memperbaiki citranya yang saat itu sedang terkena masalah. Setelah itu perusahaan-perusahaan dari industri lain yang memiliki manajemen lingkungan yang baik juga turut andil. Kemudian laporan ini menjadi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan.

Perusahaan dari industri lain yang ikut menjadi pelopor munculnya sustainability report  adalah perusahaan tembakau. Mereka membuat laporan ini sebagai salah satu cara untuk menarik investor karena dalam berinvestasi seorang investor juga mempertimbangkan sikap kepedulian perusahaan terhadap stakeholder dan masyarakat sekitarnya. Hal yang dilakukan oleh investor tersebut merupakan bentuk penerapan menajemen resiko dalam berinvestasi.

C. Komponen Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Sebenarnya, tidak ada pendekatan khusus dalam perancangan laporan berkelanjutan satu ini. Beberapa organisasi tingkat menengah hingga besar memilih laporan standar yang dikombinasikan dengan sertifikasi. Sementara, yang lainnya memilih membuat sustainability report gaya bebas. Apa pun itu bentuknya, ada beberapa komponen yang perlu dimasukkan di dalamnya.
1. Pernyataan CEO yang menyatakan secara singkat apa saja visi dan pendorong dibalik ditulisnya laporan berkelanjutan.
2. Struktur tata kelola organisasi serta model bisnis perusahaan Anda.
3. Konteks keberlanjutan. Dalam hal ini, dijabarkan analisis SWOT tentang apa yang sedang terjadi di tingkat pasar serta industri.
4. Terinspirasi analisis SWOT. Pada bagian ini, Anda diminta untuk menjelaskan penilaian dampak yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi dampak negatif organisasi dan risiko bisnis tersebut.
5. Identifikasi pemangku kepentingan dan masalah apa yang sedang mereka khawatirkan.
6. Analisis materialitas. Pada poin ini, dijelaskan tentang poin kekhawatiran organisasi dan pemangku kepentingan sebagai prioritas.
7. Tinjauan kinerja dari satu waktu ke waktu berikutnya. Di sini, setiap kemajuan dari waktu ke waktu diidentifikasi melalui indikator dan metrik utama.
8. Cerita dan gambar menarik mengenai strategi keberlanjutan sehingga membuat karyawan lebih termotivasi untuk bekerja. Selain itu, komponen ini juga berfungsi untuk mengajak investor supaya mau menanamkan modal serta mengajak LSM supaya bersedia berkolaborasi dengan proyek.

D. Fungsi Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Terdapat berbagai alasan pentingnya sustainability report sebuah perusahaan di antaranya,
1. Menjaga dan Meningkatkan Reputasi Perusahaan
Pertama, dalam rangka menjaga dan meningkatkan reputasi perusahaan. Laporan ini juga mendorong perbaikan transparansi dan pelaporan demi terciptanya kepercayaan masyarakat kepada perusahaan. Berdasarkan studi dari Boston College Center for Corporate Citizenship dan EY (2013) mengungkapkan laporan keberlanjutan mampu mengoptimalkan reputasi perusahaan.

2. Memenuhi Harapan Karyawan
Melalui laporan tersebut dapat memenuhi harapan dari seluruh karyawan. Bahkan dikatakan perusahaan yang menerbitkan laporan berkelanjutan menciptakan loyalitas karyawan lebih tinggi.

3. Meningkatkan Akses Terhadap Modal
Berdasarkan penelitian terbaru pada perusahaan yang mengeluarkan laporan berkelanjutan memiliki Kaplan-Zingales. Di mana indeks skor 0,6 lebih dan positif untuk meningkatkan akses modal perusahaan.

4. Melakukan Efisiensi dan Pengurangan Limbah
Melalui laporan berkelanjutan juga perusahaan dapat mengefisiensi dan mengurangi dampak limbah bagi lingkungan sekitar. Dalam proses pembuatan sustainability report mendorong perusahaan agar mengumpulkan informasi mengenai proses dan dampak terhadap lingkungan. Melalui data tersebut tercipta transparansi atas kinerja perusahaan. Sehingga dapat mengambil keputusan untuk mengurangi penggunaan SDA, meningkatkan efisiensi, dan kinerja operasional.

E. Referensi Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Perusahaan yang mengeluarkan sustainability reports ini biasanya memakai sebuah standart pelaporan. Yang paling sering dipakai sebagai standardisasi referensi laporan adalah GRI standard. Global Reporting Inisiative (GRI) adalah sebuah organisasi internasional yang mempromosikan pembuatan sustainability report secara internasional.

GRI mengeluarkan sebuah panduan tentang sustainability reports pada tahun 2001 dan terus diperbarui hingga saat ini. Hingga sekarang terdapat 3500 korporasi global yang menerapkan model itu. Bukan hanya GRI yang menyediakan petunjuk untuk membuat sebuah sustainability report, ada beberapa lembaga lain yang juga menyediakan petunjuk untuk membuat sebuah sustainability reports, lembaga-lembaga ini di antaranya,
1. The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD Guidelines for Multinational Enterprises)
2. The United Nations Global Compact (the Communication on Progress)
3. The International Organization for Standardization (ISO 26000, International Standard for social responsibility)

F. Isi Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Sustainability Report versi GRI ada beberapa indikator dan aspek yang harus ada pada laporan tersebut, berikut ini adalah aspek dan indikator yang harus terdapat dalam laporan tersebut di antaranya,
1. Economic Performance Indicator
a. Economic performance aspect
b. Market existing aspect
c. Indirect economic effect aspect

2. Environments Performance Indicators
a. Raw Material Aspect
b. Energy Aspect
c. Water Aspect
d. Biodiversity Aspect
e. Emissions, Effluents, & Waste Aspect
f. Compliance Aspect
g. Transport Aspect
h. Overall Aspect

3. Labour Performance Indicators
a. Employment Aspect
b. Labor/Management Relation Aspect
c. Occupational, Healt, & Safety Aspect
d. Training & Education Aspect

4. Human Rights Performance Indicators
a. Investment & Procurement Practices Aspect
b. Nondiscrimination Aspect
c. Freedom of Association & Collective Bargaining Aspect
d. Child Labor Aspect
e. Forced & Compulsion Aspect
f. Security Practices Aspect
g. Indigenous Rights Aspect

5. Society Performance Indicators
a. Community Aspect
b. Corruption Aspect
c. Public Policy Aspect
d. Anti-Competitive Behavior Aspect
e. Compliance Aspect

6. Product Responsibility Performance Indicators
a. Costumer Health & Safety Aspect
b. Product & Service Labeling
c. Marketing Communication Aspect
d. Costumer Privacy Aspect
e. Compliance Aspect

Demikian, konten dari sustainability report bukan hanya menyangkut aspek ekonomi semata, tetapi juga menyangkut aspek lain, seperti sosial masyarakat dan lingkungan. Konten laporan ini juga melihat aspek-aspek dari indikator tersebut secara mendalam, seperti diskriminasi dalam tempat kerja, buruh anak, sampai hak-hak penduduk lokal pada suatu daerah seperti yang terdapat dalam indikator yang menunjukkan performa dalam hak kemanusiaan.

Indikator dan aspek-aspek itulah yang akan menjadi sebuah sustainability report perusahaan dan dipublikasikan. Laporan ini yang akhirnya akan menjadi sebuah pertanggung jawaban perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholder), pemerintah, karyawan, dan masyarakat.

G. Langkah Penyusunan Sustainability Report (Laporan Keberlanjutan)
Meski sebuah perusahaan tidak diwajibkan dalam menulis laporan ini, namun eksistensi sustainability report sangat penting untuk menunjukkan kiprah perusahaan di dunia sekarang. Apakah menguntungkan atau justru sebaliknya. Berikut kerangka pelaporan GRI di antaranya,
1. Temukan Gambaran secara Menyeluruh
Sebelum memulai membuat laporan ini, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan gambaran secara menyeluruh terkait data-data yang diperlukan. Mulai dari aspek boundary, material, cakupan rentang, dampak, pengungkapan standar umum dan khusus, keterlibatan pemangku kepentingan, topik subjek, dan prinsip pelaporannya.

2. Tentukan Pilihan biar Sesuai
Jika sudah menyelesaikan langkah pertama, lanjut ke langkah berikutnya. Pada tahap ini, Anda diwajibkan untuk menentukan opsi yang sesuai. Dua opsi penyusunan laporan keberlanjutan yang sesuai pedoman yaitu inti dan komprehensif. Opsi tersebut menunjukkan bahwa laporan Anda disusun berdasarkan pedoman. Perusahaan atau organisasi apa pun, dapat menerapkan kedua opsi tersebut dalam penulisan sustainability report.

3. Siapkan Data dan Penjelasan untuk Sajian Pengungkapan Standar Umum
Bagian ini merupakan elemen utama dari kedua opsi di atas dan memang harus diungkapkan dalam laporan. Untuk melakukan hal tersebut, tentukanlah konten laporannya dulu. Selanjutnya, bagian aspek material dan boundary, disertai sajian visual yang mudah dipahami oleh berbagai pihak.

4. Menyiapkan Data dan Penjelasan terkait Pengungkapan Standar Khusus
Dalam pengungkapan standar khusus ini, berkaitan dengan Pendekatan Manajemen dan indikator-indikatornya. Kemudian, data disajikan dalam bentuk kategori dan aspek. Setiap pendekatan dan indikator yang diperoleh, masing-masing diidentifikasi terkait aspek material. Rencanakan secara pasti proses apa saja yang diperlukan untuk menyajikan standar ini. Apabila ada aspek yang tidak teridentifikasi sebagai material, maka tidak perlu dicantumkan dalam laporan.

5. Penyusunan Sustainability Report
Informasi-informasi yang telah Anda susun pada tahap di atas, kemudian dituangkan pada sebuah laporan keberlanjutan, baik berbasis web ataupun cetak. Atau, bisa juga perusahaan menggunakan kombinasi antara kedua laporan tersebut untuk disebarluaskan pada pihak-pihak tertentu. Namun, jika ingin menggunakan salah satu media saja juga diperbolehkan. Agar lebih sistematis, sebaiknya pemilihan bentuk laporan didasarkan atas keputusan bersama dalam organisasi terkait.

Tidak hanya sekedar pemilihan media, tapi juga dibahas tentang periode pelaporan, cara memperbarui konten, pengguna laporan umum, faktor praktis seperti strategi distribusi, lain-lain. Pastikan penyusunannya benar-benar realistis tanpa ada unsur manipulasi. Sebab, sustainability report ini pastinya perlu pertanggung jawaban.

H. Manfaat Sustainability Report
CSR dan laporan keberlanjutan dapat digunakan untuk mencapai tujuan internal dan / atau eksternal.
1. Manfaat laporan ini bagi pihak internal
Secara internal, sustainability report  penting karena memungkinkan perusahaan memperkirakan dampak operasi mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Melalui data (yang seharusnya) terperinci dan bermakna yang dikumpulkan untuk laporan keberlanjutan, perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan operasi mereka dan mengurangi biaya operasional.

Mereka tidak hanya menjadi lebih siap untuk mengoptimalkan dan mengurangi konsumsi energi; sebagai hasil dari peninjauan strategi inovasi produk siklus limbah atau peluang ekonomi sirkular dapat ditemukan.

Pada saat yang sama, pengumpulan data ini membutuhkan upaya bersama dari berbagai departemen. Sebagai hasil dari data yang dibuat, karyawan sering kali menjadi lebih sadar bahwa perusahaan berfokus pada CSR dan keberlanjutan, yang membuat mereka bangga – meningkatkan retensi karyawan dan menurunkan turnover (dan biayanya) dan pada akhirnya meningkatkan branding perusahaan.

Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak internal di antaranya,
a. Peningkatan pemahaman tentang risiko dan peluang
b. Menekankan keterkaitan antara kinerja keuangan dan non keuangan
c. Mempengaruhi strategi dan kebijakan manajemen jangka panjang, dan rencana bisnis
d. Memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
e. Tolok ukur dan penilaian kinerja keberlanjutan sehubungan dengan hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela
f. Menghindari terlibat dalam kegagalan lingkungan, sosial dan tata kelola yang dipublikasikan
g. Membandingkan kinerja secara internal, dan antara organisasi dan sektor

2. Manfaat laporan ini bagi pihak eksternal
Dalam hal manfaat eksternal, sustainability report dapat membantu perusahaan terlibat lebih baik dengan pihak yang berkepentingan. Dengan memberi tahu pemangku kepentingan mereka tentang keputusan proyek jangka pendek, menengah, dan panjang organisasi, perusahaan dapat lebih memahami mana yang mungkin memiliki keluaran keuangan yang positif.

Misalnya, sustainability report membantu pemangku kepentingan untuk menyadari apakah perusahaan berkontribusi positif untuk meminimalkan dampak negatif dari bahaya lingkungan atau hanya berfokus pada peningkatan keuntungan bagi manajer dan investornya.

Dengan cara ini, konsumen dapat memutuskan apakah mereka ingin membeli dari merek yang misalnya melindungi orangutan dengan menggunakan minyak sawit berkelanjutan atau yang memproduksi pakaian secara lokal dengan sedikit kerusakan lingkungan dan membayar upah yang adil.

Investor dapat mengantisipasi jika perusahaan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi konsekuensi perubahan iklim dan memutuskan apakah akan berinvestasi di dalamnya atau tidak.

Jurnalis dapat berbagi berita terbaik dari perusahaan terkemuka pada topik seperti polusi mikroplastik atau pengasaman laut. LSM dapat memberikan tekanan dan mengekspos praktik yang tidak bertanggung jawab.

Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak eksternal di antaranya,
a. Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negatif
b. Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek
c. Memungkinkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai sebenarnya organisasi, serta aset berwujud dan tidak berwujud
d. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh, ekspektasi tentang pembangunan berkelanjutan
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Sustainability Report, Sejarah, Komponen, Fungsi, Referensi, Isi, Langkah Menyusun, dan Manfaatnya"