Pengertian Sales Advisor, Tugas, dan Skillnya
Sales Advisor |
A. Pengertian Sales Advisor
Sales advisor adalah petugas yang bertanggung jawab untuk memfasilitasi transaksi penjualan dan mendorong angka pembelian. Sales advisor umumnya diperlukan sebagai penasihat utama pelanggan untuk membeli produk yang paling mereka butuhkan.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, sales advisor dituntut untuk bisa menjelaskan fitur dan manfaat produk kepada pelanggan. Mereka juga harus bisa membantu pelanggan selama tahap transaksi dan memproses seluruh jenis pembayaran.
B. Tugas Sales Advisor
Beberapa tugas yang umumnya akan dikerjakan oleh sales advisor di antaranya,
1. Mengelola prospek
Salah satu tanggung jawab utama dari seorang sales advisor adalah mengelola prospek perusahaan. Mereka harus mencari tahu pelanggan yang mungkin tertarik dengan produk-produk milik perusahaan. Mereka juga harus menghubungi calon klien dan membuat presentasi untuk menggaet minat para pelanggan.
Sebagai contoh, sales advisor teknologi medis biasanya akan menghubungi instansi kesehatan atau pergi ke konferensi kedokteran untuk mempresentasikan produk perusahaan.
2. Mempelajari produk atau layanan perusahaan
Sales advisor membutuhkan pengetahuan yang unggul tentang produk atau layanan yang sedang mereka jual. Keahlian ini akan memberikan mereka kemampuan untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki prospek. Tak hanya itu, pengetahuan produk yang bisa juga bisa membantu mereka dalam menemukan hal-hal yang sejatinya diperlukan pelanggan.
3. Mengadakan training khusus
Sales advisor bertanggung jawab untuk meningkatkan skill dan kemampuan negosiasi dari anggota tim penjualan baru. Mereka juga harus membantu anggota baru dalam mengembangkan prospek dan menginstruksikan mereka tentang cara menyajikan penawaran secara efektif.
Bahkan, tak jarang mereka juga harus memberikan pemaparan yang rinci terkait cara mengidentifikasi kelemahan dalam proses penjualan perusahaan.
C. Skill Sales Advisor
Berikut skill yang perlu dimiliki untuk menjadi sales advisor yang sukses di antaranya,
1. Sales Advisor Jeli Melihat Prospek
Menemukan prospek penjualan yang tepat ibarat menambang emas. Anda harus paham perbedaan antara batu kerikil biasa dengan bijih emas. Sebagai seorang sales, Anda harus belajar mengidentifikasi prospek. Hal ini telah menjadi keterampilan yang penting dimiliki dalam persaingan sales yang sangat kompetitif.
Tentu saja Anda akan buang-buang waktu jika mengerahkan segala daya dan usaha kepada prospek yang tidak menghasilkan. Tidak semua prospek dapat dikonversi menjadi penjualan, sehingga Anda perlu mata yang jeli, waktu yang tepat, dan pemahaman mendalam untuk menemukannya. Ketika Anda terbiasa melakukan hal di atas, intuisi sales Anda akan makin tajam.
2. Sales Advisor Pandai Membangun Hubungan
Komunikasi memang sangat penting dalam industri sales, namun itu bukan satu-satunya cara mengenalkan produk atau melakukan presentasi penjualan. Hal yang lebih penting adalah membangun koneksi, di mana sangat dibutuhkan kemampuan membangun hubungan baik.
Hubungan baik yang dimaksud bukan sekedar basa-basi yang banyak dilakukan sales. Terkesan tidak ada ketulusan dalam basa-basi tersebut, oleh karenanya Anda harus membangun koneksi dan hubungan yang tulus.
Tunjukkan pada mereka bahwa Anda peduli, mengerti permasalahan mereka, dan Anda hanya ingin membantu mereka memecahkan masalah dengan menawarkan solusi. Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan mendapatkan kepercayaan dari calon klien potensial dan kemungkinan melakukan penjualan.
3. Bertanya dengan Cerdas
Ingat, pertanyaan yang cerdas menghasilkan jawaban yang baik serta penjualan. Anda harus paham bahwa Anda bukan sekedar menjual produk. Dalam lingkup yang lebih luas, Anda juga memberikan layanan, menciptakan solusi, dan memecahkan masalah.
Namun sebelum Anda bisa memberikan solusi, Anda harus mampu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Satu-satunya cara untuk menemukan masalah adalah menanyakan hal yang tepat.
Ibarat seorang dokter yang mendiagnosa pasien, Anda harus sitematis dan jitu. Para sales profesional terbaik mampu mengidentifikasi kebutuhan calon klien dan kadang, lewat pertanyaan-pertanyaan cerdas, mereka bahkan mampu membuat kebutuhan bagi calon pelanggan.
Agar mampu bertanya secara cerdas, Anda harus mampu memilah-milah kata menjadi pertanyaan yang membantu, relevan, dan spesifik demi mendapat jawaban yang tepat. Saat sudah mendapat jawaban yang Anda butuhkan, Anda dapat menawarkan produk atau layanan Anda sebagai solusi untuk masalah mereka.
4. Menjadi Pendengar yang Baik
Mampu mendengarkan dengan baik adalah skill yang wajib diimiliki seorang sales. Faktanya, keahlian ini mampu menaikkan kinerja seorang sales. Namun sayang, mendengarkan dengan baik adalah keahlian yang paling sedikit berkembang di antara sales profesional.
Menjadi pendengar yang baik dan membangun hubungan adalah keahlian yang saling melengkapi untuk mampu mengerti pemikiran dan opini calon klien potensial. Hal ini juga membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memerhatikan dan peduli dengan permasalahan mereka.
Ada kalanya klien potensial Anda memberikan informasi penting dalam percakapan, yang mungkin Anda lewatkan karena tidak memerhatikan. Jika ini terjadi, Anda akan kehilangan kesempatan penting untuk merespons secara sigap. Mendengarkan dengan baik paling membantu Anda saat memilih klien untuk diprospek dan saat menanggapi penolakan.
5. Tangguh Menangani Penolakan
Sebagai sales, tentunya Anda paham akan ada banyak penolakan saat Anda berusaha menjual. Apa yang membedakan sales berpengalaman dengan yang pemula adalah kemampuan dalam menangani penolakan calon pelanggan.
Menurut Daryl Spreiter dari Salesforce, penolakan adalah hal yang tidak dapat dihindari, namun jangan dilihat sebagai kesempatan yang selamanya tertutup. Kuncinya adalah mengerti mengapa calon klien menolak. Anda harus mencari tahu tentang hal ini jika Anda ingin sukses dalam menjual.
Spreiter juga menyatakan bahwa penolakan muncul karena beberapa faktor yang berbeda, seperti kurangnya pengetahuan, masalah persepsi, dan lain-lain. Anda harus mampu mengembangkan metode sendiri dalam menghadapi penolakan dengan memerhatikan keluhan klien dan alasan-alasannya.
6. Manajemen Waktu yang Solid
Bicara tentang manajemen waktu memang kedengarannya mudah, padahal manajemen waktu membutuhkan pengendalian diri dan kadang susah untuk dilakukan. Manajemen waktu bukan hanya membuat rencana penjualan jauh-jauh hari atau menjadwalkan meeting dengan klien. Manajemen waktu membutuhkan fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan disiplin yang besar.
Tidak jarang seorang sales terjebak di antara tugas-tugas di luar jadwal. Tantangan terbesar dalam manajemen waktu adalah menghadapi situasi di luar rencana. Ketika permasalahan mendesak muncul dan menuntut tindakan segera, Anda harus tahu bagaimana menghadapinya dengan waktu terbatas tanpa mengorbankan rencana yang telah Anda susun.
Dari berbagai sumber
Post a Comment