Pengertian Supervisor, Fungsi, Peran, Wewenang, dan Karakternya

Table of Contents
Pengertian Supervisor
Supervisor

A. Pengertian Supervisor

Supervisor adalah seseorang yang diberi wewenang untuk mengawasi, mengarahkan suatu teknis atau tata cara secara sistematis dan mengendalikan suatu pelaksanaan tata cara lainnya yaitu dengan cara memberikan perintah kepada staf bawahannya yang berada di bawah arahan jabatan atasannya. Supervisor diambil dari bahasa Inggris yaitu supervise, yang artinya mengawasi atau memberikan pengarahan.

Dalam struktur perusahaan, umumnya jabatan supervisor ini berada di antara manajer dan staff pelaksana. Seorang supervisor bertanggung jawab sebagai jembatan atau perantara antara manajer dengan staf pelaksana atau staf bawah. Tugas seorang supervisor diwajibkan untuk berhubungan secara langsung dengan stafnya, hal ini untuk bertujuan untuk menentukan kelancaran berjalannya suatu proyek.

Supervisor dapat dibagi menjadi beberapa tugas berdasarkan bakat dan pengalamannya, seperti supervisor produksi, pemasaran, manajemen, dan lain-lain. Menurut Marine Cavaliers Moekijat, supervisor adalah anggota dari tim manajemen sebelumnya, yang bertanggung jawab atas pekerjaan tim manajemen senior atau sebagai pemilik perusahaan.

B. Fungsi Supervisor

Terdapat beberapa fungsi penting seorang supervisor dalam perusahaan di antaranya,
1. Mendukung dan mengelola tugas-tugas karyawan bawahan
Sebagai seorang supervisor, tentu memiliki beberapa bawahan yang harus diatur. Setiap saat diperlukan pengaturan harian yang jelas oleh supervisor kepada staf bawahannya agar karyawan tetap bekerja maksimal, dan tercipta suasana kerja yang disiplin dan tertib. Selain itu juga, supervisor harus  memberikan perintah untuk menjaga setiap rencana berada dalam satu garis dan tujuan yang jelas.

2. Menjaga koneksi dan penghubung antara karyawan dan manajer
Kedudukan seorang supervisor ada di tengah-tengah antara karyawan dan manajer. Maka dari itu, supervisor juga berfungsi sebagai penghubung dan penjaga koneksi agar alur komunikasi antara karyawan dan manajer dapat berlangsung dengan baik.

3. Menyampaikan semua keluhan dari tamu dan pelanggan yang dikirim oleh karyawan untuk disampaikan kepada manajer
Seringkali pelanggan masih merasakan ketidakpuasan dalam pelayanan atau produk yang diberikan perusahaan. Supervisor berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada atasan atas beberapa permasalahan dan rasa tidak puas dari pelanggan. Nantinya, masukan-masukan tersebut dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan.

4. Memecahkan masalah sebanyak mungkin tanpa dikelola oleh atasan atau manajer
Pada saat-saat tertentu pasti perusahaan mengalami masalah atau krisis. Supervisor juga berfungsi sebagai pemecah masalah atau pencari solusi yang tepat untuk masalah yang sedang dihadapi. Terkadang supervisor memiliki wewenang khusus untuk mengambil keputusan dengan cepat agar masalah terselesaikan dengan cepat dan tepat.

C. Peran Supervisor

Seorang supervisor adalah seseorang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengelola sebuah produksi dan pelayanan kepada konsumen, membimbing dan mengarahkan bawahan guna mencapai tujuan organisasi. Mengatur jadwal kerja dan pekerjaan teknis lainnya. Berikut beberapa peran supervisor di antaranya,
1. Sebagai seorang perencana
Pengawas harus mengembangkan dan merencanakan rencana kerja untuk pekerjaan sehari-hari. Pada saat yang sama, pekerjaan bawahan harus dibagi sesuai dengan keahliannya. Supervisor juga perlu mengkomunikasikan tanggung jawab mereka dengan benar untuk mencapai tujuan dari rencana tersebut.

2. Sebagai manajer
Pengawas adalah bagian dari tim manajemen perusahaan. Bahkan, dia juga seorang manajer operasi. Seorang manajer yang memiliki kendali penuh atas proses produksi perusahaan.

3. Sebagai pemandu
Supervisor memimpin karyawan di bawahnya dan membimbing mereka dalam pekerjaan sehari-hari. Supervisor seringkali memberikan banyak saran untuk memandu karyawan dalam meningkatkan kinerja. Bahkan, ia juga berperan sebagai inspirasi.

4. Bertindak sebagai mediator
Supervisor juga berperan sebagai penghubung dan juru bicara antara manajer dan karyawan sehingga dapat menjaga komunikasi yang baik antara keduanya. Mampu memediasi kedua posisi tersebut dalam struktur organisasi tidaklah mudah. Sebagai seorang atasan memang perlu tetap terbuka dan mau mendengarkan pendapat atasan dan bawahan.

5. Sebagai inspektur
Peran terakhir pengawas (peran utama adalah menegakkan disiplin di tempat kerja). Dalam hal ini termasuk memeriksa kemajuan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, mengevaluasi prestasi kerja secara berkala dan melaporkan pelanggaran, dan jika demikian maka dapat ditetapkan aturan dan ketentuan yang perlu diikuti.

D. Wewenang Supervisor

Menjabat sebagai supervisor merupakan jenis pekerjaan yang dinamis, maksudnya yaitu tergantung dengan penyesuaian budaya yang dimiliki oleh perusahaan, tujuan perusahaan, akses ke sumber daya yang mumpuni dan keahlian dari orang-orang di dalam departemen itu sendiri.

Seorang supervisor mungkin akan melakukan peran yang berbeda-beda bahkan di hari yang sama. Di samping itu, berikut beberapa wewenang yang dimiliki oleh seorang supervisor di antaranya,
1. Memberhentikan kegiatan atau tugas yang dirasa kurang memberikan manfaat bagi perusahaan
2. Memberikan penilaian atas kinerja staf bawahannya
3. Melakukan peneguran terhadap staf bawahannya yang kinerjanya kurang baik atau melakukan suatu kesalahan
4. Memberikan usulan mengenai promosi jabatan kepada stafnya
5. Memberikan hukuman kepada staf bawahannya yang telah melakukan pelanggaran dalam bekerja.
 
Supervisor memiliki peran penting dalam sebuah organisasi, sehingga keberadaannya bisa memengaruhi tujuan tim dan kelancaran setiap prosesnya. Mereka harus memecahkan masalah, mengambil keputusan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah perusahaan terutama kepada staf yang ada di bawahnya.
 
Biasanya supervisor dibutuhkan di setiap divisi dalam sebuah perusahaan. Seorang supervisor harus memiliki kompetensi tertentu dan mampu untuk membawahi beberapa orang.

E. Karakter Supervisor

Dalam banyak kasus, perusahaan mempromosikan individu dari peran non-manajerial setelah mereka membuktikan diri mampu memimpin orang lain dengan baik. Saat memutuskan siapa yang akan diangkat menjadi supervisor, perusahaan sering kali mencari karyawan yang menunjukkan hal berikut di antaranya,
1. Memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik
2. Ahli bekerja sama dalam tim
3. Mampu untuk bekerja sama di bawah tekanan
4. Etos kerja yang kuat
5. Ketepatan waktu dan keterampilan manajemen waktu
6. Profesionalisme dan sikap positif
7. Tertarik pada peluang leadership
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment