Pengertian Prokrastinasi, Ciri, Sebab, Jenis, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Table of Contents
Pengertian Prokrastinasi atau Procrastination
Prokrastinasi (Procrastination)

A. Pengertian Prokrastinasi (Procrastination)

Prokrastinasi (procrastination) adalah tindakan menunda melakukan pekerjaan penting, untuk melakukan hal lain yang kurang penting, sehingga pekerjaan penting pun tertunda. Istilah prokrastinasi diambil dari bahasa lain, “pro” yang artinya “maju”, “lebih menyukai”, atau “ke depan”, sedangkan “crastinus” berarti “besok”. Jika digabungkan kata tersebut berarti “senang melakukan tugasnya besok”.

Prokrastinasi juga ditujukan kepada orang-orang “deadliners” atau yang suka mengerjakan sebuah tugas atau pekerjaan di menit-menit terakhir. Sementara orang yang biasa melakukan prokrastinasi disebut prokrastinator. Mungkin beberapa orang memiliki alasan mengapa mereka menunda pekerjaan tersebut. Namun, beberapa di antaranya justru melakukannya dengan sengaja, tipe inilah yang bisa disebut sebagai sifat prokrastinasi.

Prokrastinasi (Procrastination) Menurut Para Ahli
1. American College Dictionary (dalam Burka dan Yuen, 1983), prokrastinasi sebagai menangguhkan suatu tindakan untuk melaksanakan suatu tugas yang akan dilaksanakan pada waktu atau hari lainnya.
2. Kamus American Heritage Dictionary of the English Language: Fourth Edition (2000), perilaku penundaan adalah tidak mengerjakan tugas, menunda atau membatalkan mengerjakan sesuatu.
3. Ellis dan Knaus (dalam the procrastination work book, 2010), prokrastinasi sebagai suatu kegagalan untuk memulai maupun menyelesaikan suatu pekerjaan atau aktivitas pada waktu yang telah ditentukan.
4. Solomon & Rothblum, 1984 (dalam Andrew J. Howell & David C. Watson, 2007), prokrastinasi adalah suatu kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan tugas secara menyeluruh untuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna, sehingga kinerja menjadi terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan.
5. Websters Third International Dictionary (dalam Benard, 1992), prokrastinasi merupakan kebiasaan atau dengan sengaja menunda dan karena suatu alasan tertentu dianggap sebagai perilaku yang patut dicela seperti kemalasan atau pengabaian tanggungjawab.
6. Ferrari, Johnson, dan Mc.Cown (dalam Yakub, 2000), prokrastinasi adalah perilaku menunda yang dilakukan oleh individu dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang menyebabkan perasaan yang tidak nyaman.
7. Solomon dan Rothblum (1984,) suatu perilaku penundaan yang dilakukan oleh individu dapat dikatakan suatu prokrastinasi apabila perilaku penundaan itu dilakukan oleh individu pada tugas yang penting dan dilakukan berulang-ulang secara sengaja dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri individu.
8. Johnson dan Bloom (dalam steel, 2004), perilaku penundaan adalah perilaku menunda penyelesaian sebuah tugas karena perasaan tidak nyaman yang dialami individu.
9. Steel (2004), perilaku penundaan adalah perilaku menunda suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja walaupun penundaan ini dapat membuat hasil yang tidak maksimal.
10. Ferrari et.al (1995), prokrastinasi merupakan kecenderungan dalam menunda untuk melakukan suatu hal hingga mereka merasakan tidak nyaman saat menit-menit terakhir deadline.

B. Ciri Prokrastinasi (Procrastination)

Prokrastinasi akademik yang ada pada seseorang memiliki beberapa ciri-ciri menurut Ferrari dkk (2003) di antaranya,
1. Sering menunda-nunda untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan lain. Seorang yang memiliki sifat prokrastinasi sebenarnya sadar bahwa tugas yang mereka dapat harus segera diselesaikan dan tentu akan berguna bagi mereka. Namun mereka lebih memilih menunda untuk menyelesaikan tugas tersebut.
2. Karena sudah terlambat dalam mengerjakan tugas yang dimiliki. Seorang prokrastinator memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas mereka. Bahkan terkadang mereka tidak bisa atau tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Hal tersebut karena seorang prokrastinator sudah kehabisan waktu untuk mengerjakan tugas tersebut. Akhirnya mereka akan mengerjakan tugas tersebut seadanya.
3. Munculnya kesenjangan waktu antara kinerja aktual dan rencana. Seorang prokrastinator memiliki kesulitan dalam melakukan sesuatu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Mereka seringkali melanggar hal-hal yang sudah direncanakan sebelumnya.
4. Seorang prokrastinator akan memilih hal-hal yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang seharusnya dikerjakan tepat waktu. Mereka akan dengan sengaja tidak melakukan atau menyelesaikan tugasnya. Namun menggunakan waktu tersebut untuk melakukan kegiatan lain yang dianggap lebih menyenangkan dan menghibur. Misalnya menonton film, bermain gadget, dan kegiatan lainnya.

C. Sebab Prokrastinasi (Procrastination)

Terdapat banyak kemungkinan yang menjadi penyebab seseorang menunda melakukan pekerjaan penting di antaranya,
1. Pemberontakan
Seorang prokrastinator terkadang menunda melakukan sesuatu karena menolak melakukannya. Ia akan melakukan sesuatu kalau ia mau dan tidak akan melakukannya jika ia tidak mau. Ia ingin mengatur sendiri apa yang akan dilakukannya dan kapan ia ingin melakukannya.

2. Takut Gagal
Sebagian orang menunda pekerjaan karena takut gagal atau tidak berani menanggung risiko kegagalan tersebut. Prokrastinator tipe ini seringkali merasa menanggung tekanan yang berat atau memiliki ekspektasi yang tidak realistis.

3. Tidak Fokus
Menunda pekerjaan seringkali disebabkan karena seseorang tidak fokus melakukannya. Hal ini seringkari merupakan bentuk dari ketidakmampuan mengatur prioritas. Kesibukan sepele seperti chatting atau mengomentari halaman media sosial sudah dapat melalaikan seseorang dari pekerjaan yang seharusnya ia kerjakan pada saat itu.

4. Ingin Sempurna
Prokrastinasi dapat disebabkan karena seseorang tidak yakin bahwa ia bisa melakukan sebuah pekerjaan dengan sempurna. Ia cenderung menunggu saat ia cukup siap untuk melakukannya dengan baik.

5. Tidak Cukup Motivasi
Sebagian orang suka melalaikan apa yang harus dilakukannya karena tidak memiliki motivasi yang cukup untuk melakukannya. Kalaupun ia mau melakukannya, ia akan melakukannya sekedarnya karena merasa terpaksa.

6. Tidak Tahu Cara Memulai
Tidak sedikit orang yang menunda pekerjaan karena tidak tahu harus memulai dari mana. Saat seorang prokrastinator menemukan bahwa akan banyak sekali hal yang harus ia pikirkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, ia merasa kewalahan dan tidak memiliki rasa percaya diri untuk memulainya.

7. Menganggap Mudah
Banyak orang yang menunda pekerjaan karena yakin bahwa pekerjaan tersebut mudah dikerjakan bahkan menjelang batas akhir tenggat waktu yang tersedia. Kalaupun pada kenyataannya pekerjaan itu tidak mudah maka ia tetap akan melakukannya sekedarnya karena dikejar tenggat waktu.

D. Jenis Prokrastinasi (Procrastination)

Meskipun apabila dilihat secara definisi prokrastinasi ini memiliki makna yang terlihat sempit, tetapi perilaku ini memiliki berbagai tipe yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Cherry (2020) menyimpulkan dari beberapa ahli terkait tipe prokrastinasi yang dilakukan oleh individu bahwa perilaku prokrastinasi dibagi menjadi dua di antaranya,
1. Prokrastinasi aktif
Perilaku prokrastinasi aktif ketika individu merasa lebih tertantang atau greget saat mengerjakan tugas, pekerjaan atau aktivitas tertentu berdekatan dengan tenggat waktu yang ada. Tipe perilaku prokrastinasi ini cocok untuk melabeli perilaku prokrastinasi yang biasanya lebih mudah ditemukan di sekitar kita.

Misalnya mahasiswa bernama Xavier yang cenderung mengerjakan tugas mepet dengan deadline pengumpulan tugas karena merasa lebih termotivasi dan juga tertantang saat detik-detik terakhir. Selain itu ada sebagian dari mereka yang merasa lebih “kreatif” dan lebih mengalir ketika mengerjakan di akhir waktu.

2. Prokrastinasi pasif
Berbeda dengan prokrastinasi aktif yang cenderung memiliki sisi positif, perilaku prokrastinasi pasif berkebalikan 180 derajat. Pada prokrastinasi pasif, penundaan muncul karena individu yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan maupun kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan dan tugasnya.

Seperti pelajar Xavier yang sedang menjalani proses revisi tugas akhir. Ia menunda pekerjaannya karena kesulitan dalam menentukan bagian mana yang harus direvisi terlebih dahulu.

Sementara menurut Gufron (2003), prokrastinasi dibagi menjadi dua jenis di antaranya,
1. Prokrastinasi Fungsional
Jenis prokrastinasi ini adalah penundaan dalam melakukan atau menyelesaikan tugas yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan detail. Prokrastinasi fungsional umumnya dilaksanakan untuk mengumpulkan sebuah data penting, informasi, ataupun referensi lain yang berkaitan dengan tugas penting.

Namun dalam kenyataannya, dalam mengumpulkan tugas tersebut memerlukan waktu yang tidak pasti, sesuai dengan informasi yang dicari. Ada informasi yang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan ada juga informasi yang memerlukan waktu sebentar. Prokrastinasi jenis ini biasanya terjadi pada tugas-tugas yang berhubungan dengan penelitian.

2. Prokrastinasi Disfungsional
Jenis prokrastinasi yang satu ini adalah sebuah penundaan yang mempunyai tujuan, berdampak buruk, dan menimbulkan sebuah masalah baru. Prokrastinasi tersebut juga dibagi lagi menjadi dua jenis di antaranya,
a. Decisional Procrastination
Prokrastinasi ini adalah sebuah perilaku dalam menunda untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan ketika menghadapi situasi yang penuh dengan pikiran stres. Sifat ini dilakukan sebagai suatu bentuk yang digunakan untuk menyesuaikan diri dalam membuat sebuah keputusan saat situasi sedang kacau.

Jenis prokrastinasi ini bisa terjadi karena adanya kegagalan dalam mengidentifikasikan sebuah tugas. Hal tersebut kemudian menimbulkan masalah dalam diri sendiri. Sehingga pada akhirnya orang tersebut menunda dalam memutuskan suatu masalah. Prokrastinasi jenis ini berkaitan dengan kelupaan dan kegagalan proses kognitif. Namun hal tersebut tidak berkaitan dengan kurangnya tingkat intelegensi seseorang.

b. Avoidance Procrastination
Prokrastinasi jenis ini yaitu suatu penundaan dalam perilaku yang tampak atau terlihat. Penundaan tersebut dilakukan sebagai salah satu cara dalam menghindari tugas yang dianggap tidak menyenangkan dan susah untuk dikerjakan.

Avoidance procrastination dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam melakukan tugas yang akan mendatangkan nilai yang jelek atau negatif dan mengancam self esteemnya. Prokrastinasi jenis ini sangat erat kaitannya dengan tipe self-presentation, yaitu sebuah keinginan untuk menjauhkan diri dari pekerjaan yang bersifat menantang.

E. Contoh Prokrastinasi (Procrastination)

1. Tidak mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan
2. Gemar menunda-nunda untuk mulai mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan
3. Gemar melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat untuk diri sendiri
4. Adanya kesenjangan waktu antara rencana yang sudah dibuat dan kinerja yang aktual
5. Suka terlambat menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan hingga menyelesaikannya secara tidak maksimal

F. Cara Mengatasi Perilaku Prokrastinasi (Procrastination)

Dengan menunda suatu pekerjaan atau prokrastinasi adalah salah satu bentuk kebiasaan yang tidak efektif. Menunda sebuah pekerjaan bisa menyebabkan semua hal menjadi terlambat, pekerjaan menjadi menumpuk, terhambatnya pekerjaan lain, dan juga menjadikan kita tidak produktif.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari dan menjauhi diri dari sifat prokrastinasi di antaranya,
1. Membuat Rencana secara Tertulis
Salah satu penyebab timbulnya perilaku atau sifat prokrastinasi adalah karena lupa atau lalai dalam membagi waktu untuk melakukan pekerjaan dan tugas lainnya secara bersamaan. Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut, Anda perlu membuat sebuah rencana tertulis. Hal ini nantinya akan membantu Anda dalam mengingat dan membuat Anda menjadi disiplin dalam mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

2. Mulai Kerjakan Sekarang Juga
Apabila Anda sering merasa malas untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Maka Anda perlu menggunakan prinsip “mulailah sekarang juga”. Mungkin Anda akan memerlukan beberapa persiapan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Namun Anda juga bisa memulainya dengan hal yang paling mudah dulu. Misalnya dengan menulis jadwal, membaca referensi, dan menulis semua rencana Anda.

3. Tingkatkan Motivasi
Kebanyakan orang menunda pekerjaan karena mereka merasa kurang motivasi. Maka dari itu, temukan motivasi Anda untuk melakukan kegiatan atau tugas tersebut secara tepat waktu. Misalnya untuk segera mencapai karier impian, meningkatkan pendapatan, mencapai prestasi, atau hal lainnya yang menguntungkan Anda.

4. Ciptakan Kebiasaan Disiplin
Orang-orang yang mempunyai kebiasaan menunda pekerjaan, seringkali akan terbawa oleh sifat tidak disiplin. Untuk itu, cobalah membangun atau menciptakan kebiasaan disiplin untuk mengatur kegiatan diri sendiri sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Misalnya dimulai dari bangun tidur lebih awal, makan di waktu yang tepat, berangkat tepat waktu, dan melakukan aktivitas lain secara disiplin. Apabila Anda sudah bisa membangun kebiasaan tersebut, maka kebiasaan disiplin akan tertanam di diri Anda sendiri. Anda juga akan lebih mudah untuk melakukan semua hal sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan.

5. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Jangan pernah meragukan kemampuan diri Anda sendiri. Hindari pikiran negatif yang menganggap bahwa Anda tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Anda perlu ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Maka cobalah untuk mengerjakan tugas Anda dengan baik dan benar. Sebab, jika ada kesalahan, Anda bisa memperbaikinya di kemudian hari.

6. Jangan Meremehkan Tugas atau Pekerjaan
Sebagian besar orang gemar menunda pekerjaan karena mereka menganggap bahwa pekerjaan tersebut mudah dilakukan. Perlu Anda ingat bahwa Anda jangan terlalu percaya diri terkait hal tersebut. Jikalau memang pekerjaan tersebut dapat Anda kerjakan dengan mudah, tapi tidak akan ada jaminan Anda tidak mengalami kendala atau masalah dalam mengerjakannya. Anda bahkan tidak akan bisa menulis sebuah artikel jika perangkat Anda memiliki kendala atau masalah.

7. Pikirkan Hal-hal Tak Terduga atau Risiko
Tanamkan pada diri Anda bahwa akan selalu tersedia pekerjaan untuk Anda. Maka dari itu, Anda harus cepat mengerjakan pekerjaan sebelumnya dengan baik dan tepat waktu. Cobalah untuk memikirkan masalah atau kendala yang tidak Anda duga yang bisa menghambat pekerjaan Anda. Misalnya terjadi kesalahan pada perangkat Anda atau koneksi Anda. Di mana hal tersebut membuat pekerjaan Anda menjadi terbengkalai dan tertunda.

8. Pikirkan Manfaat Mengerjakan Tugas Tepat Waktu
Jika Anda sedang malas melakukan pekerjaan, maka cobalah untuk memikirkan manfaat dari mengerjakan pekerjaan lebih awal. Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menyelesaikan pekerjaan lebih awal yaitu mengurangi penumpukan pekerjaan, mempunyai banyak waktu untuk memperbaiki kesalahan, memiliki waktu luang lebih banyak, dan masih banyak lagi.

9. Berpikir Secara Strategis
Adapun salah satu hal yang bisa membuat seseorang gemar menunda pekerjaannya adalah mindset atau pola pikir yang salah dalam menghadapi rasa percaya diri yang kurang. Misalnya “ketimbang nanti nggak selesai, mending dikerjain nanti aja sekalian” atau “daripada nanti ada yang salah, mending dikerjain waktu udah paham betul”. Hindari pikiran seperti itu dan mulailah berpikir strategis. Sehingga Anda bisa mengantisipasi kesulitan karena kurangnya informasi, bahan, tidak adanya bantuan, tidak paham, dan lainnya.

10. Kerjakan Sedikit-Sedikit tapi Sering
Apabila memungkinkan, cobalah untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan secara perlahan, sedikit demi sedikit. Beberapa orang menggunakan strategi tersebut untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakannya.

Strategi tersebut juga digunakan sebagai upaya menyiasati agar tidak bosan dalam mengerjakannya, yaitu dengan mencicil sedikit-sedikit tapi sering. Misalnya, apabila Anda merasa kesulitan dalam menulis, maka cobalah untuk menulis satu paragraf kemudian mengerjakan pekerjaan lain. Setelah itu lanjutkan menulis lagi, dan begitu juga seterusnya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment