Pengertian Pivot Bisnis, Urgensi, Pilihan, Cara, dan Contohnya

Pengertian Pivot Bisnis
Pivot Bisnis

A. Pengertian Pivot Bisnis
Pivot adalah perubahan arah bisnis yang dilakukan ketika bisnis dirasa kurang berkembang dengan baik karena produknya tidak mampu memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Dengannya, pivot merupakan strategi yang bisa dilakukan agar bisa menyelamatkan perusahaan Anda.

Pivot bisnis juga diartikan sebagai kegiatan mengembangkan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri. Istilahnya terinspirasi dari bola basket, yang artinya mengubah arah tetapi tetap berdiri dengan satu kaki, dengan tujuan memasukkan bola ke dalam keranjang.

Artinya, bagian mana pun yang diubah, visi harus tetap sama saat bisnis dibentuk. Setelah perusahaan melakukan riset pasar dan menemukan bahwa produk yang dijual tidak lagi memenuhi kebutuhannya, maka perusahaan dapat melakukan operasi pivot.

B. Urgensi Pivot Bisnis
Bisnis bisa melakukan pivot ketika menghadapi beberapa kendala atau hambatan di antaranya,
1. Ketika pertumbuhan stagnan
Perusahaan dapat melakukan pivot ketika terjebak dalam situasi di mana tidak ada lagi ruang tersisa untuk tumbuh. Misalnya basis pelanggan tidak meningkat, pendapatan stagnan untuk jangka waktu yang lama, dan peningkatan pengeluaran di marketing tidak berdampak pada peningkatan pelanggan baru dan mempertahankannya.

2. Core value perusahaan tidak sejalan dengan pengguna
Pivot juga seringkali terjadi ketika pendiri menyadari bahwa fokus pelanggan mereka tidak sejalan dengan nilai  yang mereka miliki. Menjual produk yang berbeda dengan kebutuhan pasar inilah yang bisa menjadi alasan lain kenapa bisnis dapat melakukan pivot.

3. Butuh beradaptasi dengan pasar
Bisnis diharapkan dapat gesit dalam melakukan pendekatan ke pasar. Ini berarti bisnis juga dituntut untuk jeli beradaptasi dalam perubahan terutama yang berkaitan dengan pelanggan. Untuk mencapai hal ini tak jarang pivot pun dianggap sebagai salah satu jalan keluar.

4. Isu internal dalam tim
Dalam perjalanan sebuah perusahaan adanya masalah dan argumen dalam tim tentu bisa jadi terjadi. Namun ketika anggota tim mulai kehilangan semangat dalam apa yang mereka tengah bangun, maka ini menjadi tanda lain perusahaan dapat melakukan pivot.

Pasalnya, seberapa baik kinerja mereka namun bila tidak ada semangat untuk membangunnya, maka pertumbuhan bisnis pun bisa terpengaruhi.

5. Selalu dikalahkan oleh kompetitor
Persaingan bisnis itu sengit. Ini berarti bisa jadi bisnis akan dikalahkan oleh perusahaan lain yang berhasil mendominasi. Dalam hal ini, tak jarang perusahaan harus melakukan pivot untuk mengubah produk, layanan atau mengubah strategi penjualan demi mengalahkan pesaing

6. Lakukan pivot di market yang sudah ada
Ketika Anda sudah melakukan pivot di dalam target pasar yang lama, kemungkinan besar strategi tersebut tidak akan berhasil karena Anda hanya akan bergerak dalam lingkup yang sama tanpa adanya pembaruan informasi maupun perluasan segmen konsumen. Di saat inilah, Anda perlu melakukan pivot kembali agar dapat menemukan segmen pasar yang baru untuk digarap dan dikembangkan.

7. Reposition product
Terkadang ada salah satu elemen dalam produk yang memiliki potensi untuk mendapatkan target market yang lebih besar. Ketika menghadapi situasi ini, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk menentukan strategi bisnis yang baru di antaranya,
a. Meluncurkan produk atau layanan baru dengan tetap mempertahankan bisnis yang lama, atau,
b. Memulai dan meluncurkan bisnis yang benar-benar baru lalu menutup bisnis yang lama.

Kedua pilihan tersebut dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi arus kas perusahaan. Jika bisnis yang lama masih menguntungkan dan jumlah pelanggan tumbuh terus secara konsisten maka Anda dapat menjaganya agar tetap beroperasi.

8. Melakukan inovasi baru
Model bisnis pivot yang terakhir ini adalah yang paling ekstrem. Dalam hal ini, Anda sudah merelakan bisnis yang lama agar dapat mengeksplorasi sesuatu yang sama sekali baru atau berbeda. Ketika Anda memutuskan untuk melakukan inovasi baru, ada baiknya untuk mempertimbangkan langkah menutup perusahaan yang sekarang dan menggunakan uang yang tersisa untuk mendanai bisnis yang baru.

C. Pilihan Pivot Bisnis
Berikut ini adalah beberapa opsi bisnis penting yang dapat digunakan ketika keputusan perubahan harus dibuat di antaranya,
1. Zoom in Pivot
Seperti namanya, zoom in pivot merupakan perubahan strategis yang berfokus pada produk / layanan yang Anda miliki. Tentunya hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, misalnya dengan memfokuskan pada produk yang lebih sedikit maka kualitas akhir bisa lebih ditingkatkan.

Instagram adalah contoh penting dari perkembangan bisnis semacam ini. Kedua pemilik Instagram tersebut pernah memiliki brand Burbn yang menyediakan fungsi cukup lengkap mulai dari berbagi foto hingga login. Namun, produk gagal dan mereka tahu bahwa fokus itu penting. Oleh karena itu, berbagai fungsi yang pada akhirnya dipertahankan merupakan fungsi yang paling banyak digunakan oleh pengguna.

2. Zoom out Pivot
Berlawanan dengan zoom-in, zoom-out adalah strategi perubahan yang dicapai dengan menambahkan fungsionalitas ke produk atau layanan. Jika Anda mengikuti banyak perusahaan yang telah menerapkan strategi perubahan penyempitan ini, mungkin karena seiring berjalannya waktu, perusahaan semakin mampu membaca berbagai kebutuhan konsumennya yang lain yang masih terkait dengan produknya yang sudah ada.

Misalnya, AirAsia kini memiliki merek AirAsia Go (airasiago.com), yang juga menyediakan layanan hotel dan paket perjalanan.

3. Customer Segment Pivot
Berbeda dengan dua perubahan pada poin pertama dan kedua, perubahan ini lebih berfokus pada produk, dan basis pelanggan ini lebih berfokus pada segmentasi konsumen. Contoh paling menarik adalah Marlboro, yang dulunya adalah rokok wanita, namun fakta menunjukkan bahwa kelompok pria lebih menyukai rokok.

Dalam hal ini, Marlboro mengubah segmentasi pelanggan dari segmen wanita menjadi segmen pria. Contoh lainnya adalah sepeda motor mio, yang awalnya ditujukan untuk wanita dan sekarang dibagi lagi menjadi lebih luas (tidak hanya wanita), atau Facebook, yang dulunya ditujukan untuk pelajar, kini dipopulerkan oleh masyarakat luas.

4. Business Architecture Pivot
Business Architecture Pivot adalah transisi dari B2B ke B2C dan sebaliknya. Situasi ini sering dijumpai, misalnya pada awalnya merupakan toko jasa percetakan untuk pelajar (retail), namun lebih umum melakukan pemesanan dari firma arsitektur (b2b), atau brand kaos yang awalnya ingin menjual kaos yang dibuat secara distribusi kemeja. Namun sebaliknya, mereka mendapat banyak pesanan dari distributor.

D. Cara Melakukan Strategi Bisnis Pivot
1. Cari Jalan Keluar dari Masalah yang Sedang Dihadapi
Sebelum benar-benar melakukan pivot, tentunya Anda harus bisa mengetahui masalah besar apa yang sedang Anda hadapi. Anda harus mengetahui bahwa tidak semua pelanggan memiliki kebutuhan yang sama. Jadi, Anda perlu melakukan riset secara berkala agar bisa memahami apa yang sedang mereka inginkan.

Saat Anda bisa memahami produk apa yang mereka butuhkan, maka proses pivoting pun bisa berhasil Anda lakukan dan membawa keuntungan yang maksimal.

2. Pilih Segmentasi Pasar yang Tepat
Hal selanjutnya yang harus Anda lakukan agar bisa berhasil menerapkan pivot adalah dengan memilih segmentasi pasar yang tepat. Terdapat beberapa alasan kenapa produk Anda busa kurang laku. Selain memang karena tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, bisa saja produk yang Anda jual ke pasar ternyata salah.

Menurut laman  business,  bila terjadi kesalahan dalam memilih segmentasi pasar, maka Anda tidak harus mengubah produk. Tapi, Anda tinggal mencari tahu segmen pelanggan yang tepat agar bisa menjual produk tersebut.

3. Ciptakan Produk yang Lebih Baik dari Kompetitor
Membuat produk yang lebih unggul dari kompetitor memang bukanlah hal yang mudah. Tapi percayalah bahwa produk yang terbaik dalam industrinya akan lebih menjual. Sebaik apapun tingkat pelayanan untuk pelanggan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, namun jika produk tersebut kurang baik, pasti akan tetap membuat mereka merasa kecewa.

Itulah kenapa dalam proses pivoting ini dibutuhkan tingkat pemahaman yang mendalam pada produk yang dimilikinya. Bila produk yang Anda buat mempunyai kualitas yang kurang baik, maka proses pivoting pun tidak bisa berjalan sesuai dengan keinginan.

E. Contoh Keberhasilan Pivot Dalam Bisnis Startup
Beberapa contoh startup yang berhasil mencapai kesuksesan dengan melakukan pivot di antaranya,
1. Instagram
Saat ini instagram dikenal sebagai salah satu media sosial yang populer. Namun sebelum menjadi seperti sekarang, Instagram sebetulnya adalah prototipe sederhana yang dibangun Kevin Systrom sambil belajar programming.

Pada awalnya, Instagram yang dikenal sebagai Burbn yang memiliki fitur check-in, opsi unggah foto dan deretan fungsi lainnya. Namun, Systrom dan co-founder Mike Krieger merasa aplikasi ini masih terlalu berantakan.

Mereka pun memutuskan untuk mengurangi fiturnya hanya menjadi fitur unggah, berkomentar dan like. Aplikasi ini pun berganti nama menjadi Instagram seperti sekarang.

2. Slack
Pendiri Slack yakni Stewart Butterfield dikenal sebagai seorang "pivoters" yang sukses. Setelah menjual Flickr, perusahaan Butterfield bernama Tiny Speck mengembangkan game bernama Glitch yang diluncurkan pada tahun 2011.

Pada tahun 2012, Butterfield menyatakan konsep Gitch tidak layak. Namun, platform komunikasi internal yang diciptakan perusahaan ini untuk berkomunikasi antara kantor cabangnya di AS dan Kanada dilihat memiliki peluang.  Akhirnya platform komunikasi itu diluncurkan dengan nama Slack pada tahun 2014 dan berhasil menjadi unicorn pada tahun yang sama.

3. YouTube
Sebelum populer seperti sekarang, YouTube bukanlah tempat di mana kamu bisa mencari banyak video yang lucu dan tengah naik daun.  YouTube awalnya adalah situs kencan yang memungkinkan para penggunanya mengunggah video tentang diri mereka untuk membicarakan apa saja yang mereka inginkan dalam pasangan.

Namun saat itu hanya sedikit orang yang memanfaatkan fitur ini, sehingga pendiri YouTube pun melakukan pivot dan membiarkan semua penggunanya untuk mengunggah video apa pun yang mereka inginkan.

4. Netflix
Sama seperti YouTube, pada awalnya Netflix bukanlah platform streaming konten video. Perusahaan ini awalnya mengoperasikan layanan pesan antar untuk DVD yang disewakan.

Namun seiring meningkatkan permintaan akan konten digital, Netflix pun tidak hanya mulai menawarkan akses kepada film dan acara TV secara online tapi juga mulai memproduksi program aslinya sendiri.

5. Twitter
Twitter diluncurkan pada tahun 2005 dengan nama Odeo, sebuah platform untuk menemukan dan berlangganan podcast. Namun  Odeo pun memutuskan untuk melakukan pivot. Karyawan perusahaan diberikan waktu dua minggu untuk mencari ide baru.

Saat itu co-founder Twitter, Jack Dorsey yang pertama memperkenalkan ide untuk menciptakan platform microblogging dimana penggunanya dapat membagikan dan membaca update status secara real-time yang kini dikenal sebagai twitter.

Twitter sendiri kini tidak hanya digunakan untuk berbagi pembaruan status, tapi juga platform untuk banyak hal seperti jurnalisme warga.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Pivot Bisnis, Urgensi, Pilihan, Cara, dan Contohnya"