Pengertian Payroll Accounting, Komponen, dan Contohnya
Payroll Accounting |
A. Pengertian Payroll Accounting
Payroll accounting (akuntansi penggajian) adalah proses pencatatan gaji, upah, atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan. Payroll accounting terdiri dari pengarsipan dan pelacakan data kompensasi karyawan seperti uang yang dipotong dari setiap gaji dan pajak serta tunjangan yang diterima karyawan. Akuntan penggajian menggunakan entri jurnal keuangan untuk meringkas transaksi organisasi dan arus kas total.
Entri penggajian termasuk dalam lingkup buku besar yang mengurutkan semua informasi keuangan. Setelah semua informasi penggajian didokumentasikan pada seorang karyawan, sumber daya manusia dapat menarik data ini dan mengirimkannya ke manajer mereka untuk menambahkannya ke evaluasi kinerja mereka.
Sistem akuntansi penggajian memastikan bahwa Anda tidak hanya melacak dengan cermat pengeluaran penggajian Anda, tetapi juga mematuhi undang-undang ketenagakerjaan negara agar tidak melanggar peraturan pajak apa pun. Tanpa akuntansi penggajian, Anda tidak bisa mendapatkan gambaran akurat tentang total biaya karyawan Anda.
Hal ini membuat bisnis Anda kesulitan dalam memahami biaya tambahan dari setiap karyawan yang Anda pekerjakan, dan juga untuk memutuskan apakah akan mempekerjakan karyawan penuh waktu, kontraktor, atau pekerja paruh waktu per jam saat Anda perlu menambah tenaga kerja Anda.
B. Komponen Payroll Accounting
Selain upah atau gaji, ada juga potongan-potongan lainnya berdasarkan jam kerja, pinjaman, jamsostek, tunjangan, dan pajak penghasilan (PPh pasal 21). Berikut beberapa komponen payroll yang wajib diperhatikan dalam akuntansi penggajian (payroll accounting) di antaranya,
1. Gaji Pokok. Imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut golongan di mana besarannya ditentukan sesuai kesepakatan.
2. Tunjangan Tetap. Pembayaran yang dilakukan secara teratur dan tidak berkaitan dengan absensi atau kinerja. Contoh: tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya (THR), pensiun dll.
3. Tunjangan Tidak Tetap. Contohnya seperti tunjangan makan atau transportasi.
4. Potongan dan Iuran Wajib. Seperti pajak pendapatan penghasilan, BPJS ketenagakerjaan, premi asuransi, denda keterlambatan, dll.
5. Upah Lembur. Upah tambahan yang diberikan sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar jam kerja resmi.
6. Bonus. Contohnya seperti bonus prestasi atau kinerja, bonus tahunan, dan pembagian laba.
C. Contoh Payroll Accounting
Anda dapat melakukan entri dalam tiga cara terpisah untuk memastikan penggajian dicatat dengan benar:
1. Pencatatan awal. Pencatatan adalah metode standar untuk memasukkan data penggajian. Ini hanya berlaku untuk gaji karyawan, pajak dan pemotongan, bukan perusahaan.
2. Upah yang masih harus dibayar. Entri ini terjadi pada akhir periode akuntansi perusahaan. Ini dapat dilakukan setiap tiga bulan atau setiap tahun, tetapi itu akan tergantung pada ukuran perusahaan dan jumlah urgensi yang harus dimiliki pemangku kepentingan eksternal untuk meninjau informasi keuangan.
3. Pembayaran manual. Contoh memasukkan pembayaran manual terjadi ketika Anda perlu mengirim cek ke karyawan langsung ke alamat rumah mereka. Jika Anda menyesuaikan gaji karyawan, maka pengeluaran cek dapat dijamin untuk memperhitungkan perubahan tersebut.
Dari berbagai sumber
Post a Comment