Pengertian Kebijakan Moneter Kuantitatif, Jenis, dan Perbedaannya

Pengertian Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan Moneter Kuantitatif

A. Pengertian Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif adalah seluruh langkah yang diambil oleh bank sentral yang ditujukan untuk memberikan pengaruh pada jumlah penawaran uang yang kemudian berefek pada suku bunga. Selanjutnya keadaan ini memiliki efek berantai pada perkembangan aktivitas ekonomi. Di sinilah tingkat kesempatan kerja dan pengangguran ikut terkena dampak dari suatu langkah kebijakan.

Orientasi akhir moneter kuantitatif tentu untuk mencapai suatu nilai yang mempengaruhi tingkat kestabilan peredaran uang. Kebijakan moneter kuantitatif merupakan bagian dari komponen ekonomi makro di samping kebijakan moneter kualitatif. Dalam hal ini, negara direpresentasikan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Sehingga lebih lanjut kebijakan moneter kuantitas dapat dimaknai sebagai paket kebijakan yang dibentuk oleh bank sentral untuk satu tujuan tertentu.

B. Jenis Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan di antaranya,
1. Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka dilakukan dengan cara melakukan jual beli surat-surat berharga. Ketika perekonomian mengalami kelesuan (resesi), bank sentral akan mendorong perkembangan kegiatan ekonomi dengan cara menambah uang beredar.

Caranya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dengan cara ini penawaran uang di pasar otomatis bertambah karena bank sentral akan melakukan pembayaran atas surat-surat berharga yang dibelinya, baik dari masyarakat maupun dari lembaga keuangan seperti bank.

Ketika pembayaran dilakukan oleh bank sentral kepada bank umum, maka bank umum akan memiliki cadangan yang lebih besar sehingga bank umum dapat menyalurkan kredit lebih banyak pada masyarakat.

Berbeda pada saat perekonomian terlalu berlebihan yang mengakibatkan inflasi, bank sentral akan mengurangi kegiatan ekonomi yang berlebihan dengan cara mengurangi uang beredar. Caranya dengan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sehingga uang yang beredar akan berkurang karena ditarik oleh bank sentral.

2. Mengubah Tingkat Diskonto
Tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan oleh pemerintah pada bank umum yang meminjam dana kepada Bank Sentral. Langkah kebijakan ini adalah dengan menurunkan dan menaikan tingkat diskonto (bunga pinjaman).

Ketika perekonomian lesu, maka pemerintah akan menambah jumlah uang beredar, dengan cara menurunkan tingkat bunga pinjaman (tingkat diskonto). Dengan cara ini keinginan bank umum untuk meminjam dana dari Bank Sentral akan lebih besar, sehingga jumlah uang beredar akan bertambah.

Sedangkan ketika perekonomian terlalu berlebihan yang mengakibatkan inflasi, pemerintah akan menahan laju pertambahan jumlah uang beredar, dengan cara menaikkan bunga pinjaman (tingkat diskonto), sehingga akan mengurangi keinginan bank umum untuk meminjam dana dari Bank Sentral jadi jumlah uang beredar akan berkurang

3. Mengubah Tingkat Cadangan Minimun
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan minimum yang ditetapkan oleh bank sentral untuk menjamin kelancaran kegiatan perbankan dan kenyamanan masyarakat sebagai nasabah bank. Bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan mengubah rasio cadangan wajib minimum bank umum.

Jika rasio cadangan wajib dinaikkan, maka kemampuan bank umum untuk memberikan kredit akan berkurang dibandingkan sebelumnya. Dengan begitu jumlah uang beredar akan berkurang. Dan jika rasio cadangan wajib diturunkan, maka kemampuan bank umum untuk memberikan kredit akan meningkat sehingga jumlah uang beredar akan bertambah.

Kebijakan menaikkan dan menurunkan tingkat cadangan minimum ini tergantung pada pemerintah (bank sentral) dengan memperhatikan keadaan ekonomi.

C. Perbedaan Kebijakan Moneter Kuantitatif Dengan Kualitatif
Pada kebijakan moneter kualitatif, negara memiliki misi untuk mengawasi pinjaman dan investasi yang ditawarkan oleh bank-bank. Pada mekanisme ini bank sentral tidak secara langsung turun tangan menangani. Cara ini dinilai cukup efektif untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi yang dimaksud oleh bank sentral.

Supaya terlihat perbedaan yang signifikan, di bawah ini adalah strategi yang dilakukan pada kebijakan kualitatif di antaranya,
1. Mengawasi pinjaman terpilih
Di dalam tugas mengawasi, Bank Indonesia mampu mengarahkan bank-bank untuk memberikan penyaluran dana pinjaman atau investasi. Tentunya jumlah kedua program tersebut akan diselaraskan dengan kondisi perekonomian, sehingga tidak terus menerus di dorong atau dibatasi.

2. Sosialisasi imbauan moral
Selain mengawasi, bank sentral dapat melakukan upaya lain berupa imbauan. Metodenya pun dapat dilakukan secara langsung menyapa bank-bank umum atau secara tertulis melalui publikasi.

Meski cara yang dilakukan terkesan satu arah, namun arah tujuannya tetaplah untuk mampu mempengaruhi aktivitas bank. Baik dalam menyalurkan pinjaman dana ataupun aktivitas ekonomi lain yang bisa memberikan kontribusi efek pada perekonomian nasional.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Kebijakan Moneter Kuantitatif, Jenis, dan Perbedaannya"