Pengertian Biaya Implisit, Cara Menghitung, Contoh, dan Perbedaannya dengan Biaya Eksplisit

Pengertian Biaya Implisit
Biaya Implisit

A. Pengertian Biaya Implisit (Implicit Cost)
Biaya implisit (implicit cost) adalah jenis biaya peluang yang digunakan dalam sumber daya internal perusahaan yang mana jenis biaya ini tidak ditampilkan dalam laporan keuangan atau biasanya dilaporkan sebagai biaya terpisah. Biaya implisit muncul ketika sebuah perusahaan menggunakan sumber daya internal untuk proyek tanpa kompensasi eksplisit untuk pemanfaatan sumber daya.

Biaya implisit dianggap sebagai biaya peluang karena perusahaan menempatkan sumber dayanya ke dalam aktivitas yang tidak memberikan pengembalian (pendapatan), yang mengabaikan kemungkinan mendapat pemasukan (income). Skenario di mana perusahaan mungkin mengalami biaya implisit adalah ketika perusahaan memutuskan untuk menggunakan sumber daya daripada menyewakannya atau bahkan menjualnya.

Misalnya, sebuah perusahaan menggunakan sebuah gedung untuk aktivitasnya sendiri dan melepaskan keuntungan jika gedung itu disewakan atau bahkan dijual. Biaya implisit juga dikenal sebagai biaya nosional, biaya tersirat atau biaya yang diperhitungkan akan memberi hasil jika digunakan.

B. Cara Menghitung Biaya Implisit (Implicit Cost)
Jika menyewakan aset tetap dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang diperoleh perusahaan dengan memanfaatkan aset tetap tersebut untuk operasionalnya, itu berarti perusahaan tersebut merugi dalam hal keuntungan ekonomis.

Dengan kata yang sederhana, tidak ada gunanya menggunakan gedungnya untuk menjalankan operasinya, jika sebuah perusahaan tidak dapat menghasilkan lebih dari biaya implisit untuk menyewakannya.

Masalah dengan penghitungan biaya implisit adalah bahwa biaya tersebut seringkali sulit untuk dihitung, tidak dihitung dalam laporan keuangan perusahaan, dan umumnya tidak berwujud. Contoh tipikal lainnya dari biaya implisit adalah waktu dan sumber daya yang diinvestasikan dalam pelatihan karyawan, penyusutan peralatan, dan lain-lain.

Namun, penyusutan masih dapat secara teknis dianggap sebagai biaya eksplisit oleh beberapa orang karena ini mewakili konsumsi modal yang realistis untuk sumber daya yang merupakan pengeluaran nyata, bahkan jika sebelumnya.

C. Contoh Biaya Implisit (Implicit Cost)
Katakanlah suatu perusahaan manufaktur yang memiliki sebuah gedung sendiri mereka gunakan untuk melakukan kegiatan operasional dan produksi bisnisnya. Lantas, perusahaan tersebut lebih memilih untuk menggunakan gedungnya sebagai kegiatan operasional perusahaan daripada menyewakan gedung tersebut kepada pihak lain.

Perusahaan tersebut bisa menghasilkan laba bersih sebanyak Rp 600 juta setiap bulannya, sedangkan bila gedung tersebut disewakan kepada pihak lain, maka biaya peluang yang bisa mereka dapatkan adalah Rp 40 juta per bulannya.

Cara menghitung biaya implisit, seperti yang kita ketahui sebelumnya sudah ada keuntungan ekonomi aktual dari perusahaan manufaktur tersebut yang sebesar Rp 600 juta, lalu bisa kita kurang 40 juta rupiah. Artinya, biaya implisit dari perusahaan manufaktur tersebut adalah 560 juta rupiah perbulan.

Karena perusahaan manufaktur tersebut memanfaatkan sumber dayanya sendiri berupa gedung, maka perusahaan tersebut tidak memperoleh pendapatan dari aset dan juga tidak akan melaporkannya sebagai eksplisit ataupun untuk menggunakan gedung tersebut sebagai kegiatan operasionalnya sendiri.

Untuk itu, perusahaan tersebut harus rela kehilangan potensi pendapatannya sebanyak Rp 40 juta. Hal inilah yang biasa kita sebut dengan biaya implisit.

D. Perbedaan Biaya Implisit dan Biaya Eksplisit
Selain biaya implisit, ada juga jenis biaya lain yaitu biaya eksplisit. Biaya eksplisit lebih mengacu kepada biaya yang dikeluarkan untuk bisnis saat menjalankan kegiatan operasional seperti biaya sewa, biaya bahan, upah, dan lainnya. Berikut perbedaan dari biaya implisit dan biaya eksplisit.
1. Biaya implisit tidak terjadi pembayaran, sementara biaya eksplisit terjadi saat dilakukan transaksi
2. Biaya implisit tidak mewakili dari biaya yang dikeluarkan perusahaan, biaya eksplisit mewakili biaya sebenarnya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai imbalan atas nilai. Contohnya seperti pembayaran gaji yang dibayarkan sebagai imbalan atas nilai tambah yang bisa menghasilkan pendapatan
3. Biaya implisit tidak tercatat di buku akuntansi, sementara biaya eksplisit masuk dalam pencatatan laporan keuangan
4. Biaya eksplisit merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara biaya implisit hanya sebuah peluang karena tidak mengejar sesuatu
5. Biaya implisit tidak bisa dihitung dengan mudah, namun biaya eksplisit bisa dihitung dengan mudah.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Biaya Implisit, Cara Menghitung, Contoh, dan Perbedaannya dengan Biaya Eksplisit"