Pengertian Pengangguran Terbuka, Cara Menghitung, Contoh, dan Cara Mengatasinya
Pengangguran Terbuka |
A. Pengertian Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah seseorang yang jelas-jelas secara terbuka tidak memiliki pekerjaan apa pun. Pengangguran ini terjadi ketika seseorang memiliki keinginan untuk bekerja, berpendidikan, tetapi tidak dapat menemukan pekerjaan. Selain itu, pengangguran terbuka bisa diakibatkan adanya rasa malas seseorang mencari pekerjaan sehingga ia tidak bekerja.
Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penganggur terbuka terdiri dari empat komponen di antaranya,
1. Mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan.
2. Mereka yang tidak bekerja dan mempersiapkan usaha.
3. Mereka yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
4. Mereka yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja.
B. Cara Menghitung Tingkat Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah suatu indikasi tentang penduduk usia kerja yang masuk dalam kelompok pengangguran. Pengukurannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
TPT = (Jumlah pengangguran terbuka/Angkatan kerja) x 100%
Tujuan penghitungan tersebut adalah sebagai acuan pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan sebagai bahan evaluasi keberhasilan pembangunan perekonomian.
C. Contoh Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Berikut beberapa kasus pengangguran terbuka misalnya,
1. Mahasiswa yang Sudah Lulus/Wisuda
Seorang lulusan S1 di sebuah universitas melamar pekerjaan di beberapa tempat. Namun, ia belum juga memperoleh pekerjaan karena di perusahaan tempat ia melamar belum membuka lowongan kerja atau pekerjaan yang ada tidak sesuai kualifikasi yang dimilikinya, sehingga ia hanya menunggu adanya panggilan kerja tanpa melakukan pekerjaan apa pun yang bisa saja menghasilkan gaji.
Dengan demikian, lulusan S1 tersebut benar-benang menganggur. Inilah yang kemudian dikenal dengan pengangguran terbuka.
2. Malas Mencari Kerja di Usia Produktif
Seorang lulusan SMK mengaku malas mencari kerja karena ia beranggapan bahwa mencari pekerjaan tidaklah mudah. Sehingga, yang ia lakukan hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan upaya apapun agar memperoleh pekerjaan atau menciptakan lapangan kerja.
Dengan demikian, orang tersebut benar-benar menganggur dan dikenal dengan sebutan pengangguran terbuka. Anggapan seperti inilah yang sebenarnya merugikan negara karena ia tidak melakukan usaha yang dapat meningkatkan taraf hidupnya dan meningkatkan pendapatan nasional negara.
3. Berhenti Bekerja di Usia Produktif
Seseorang yang baru saja lulus dari perguruan tinggi memutuskan untuk rehat dahulu sejenak menikmati masa pasca kelulusannya merupakan salah satu contoh juga dalam pengangguran terbuka. Hal ini dikarenakan ia tidak melakukan aktivitas produktif serta juga tidak berusaha mencari kerja.
Dengan demikian, ia tidak memiliki pekerjaan apapun dan hanya berdiam diri menikmati hidupnya sehingga disebut sebagai pengangguran terbuka.
4. Tidak Tersedia Lowongan Pekerjaan
Lulusan jurusan pendidikan agama Islam belum bekerja karena belum ada lowongan pekerjaan sebagai guru Pendidikan Agama Islam. Sehingga, ia menjadi pengangguran terbuka dikarenakan lowongan pekerjaan yang tersedia tidak cocok dengan latar belakang pendidikan yang dimilikinya yaitu seperti yang ada baru lowongan pekerjaan guru ekonomi, fisika, biologi, geografi, dan sebagainya.
Oleh karena itu, ia menunggu adanya lowongan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian yang dikuasainya yaitu sebagai guru Pendidikan Agama Islam.
5. Tidak Memiliki Pekerjaan
Orang yang baru saja lulus sekolah sedang berusaha mencari pekerjaan dengan berkumpul bersama teman-temannya memperluas jaringan. Namun, di saat itu ia tidak melakukan pekerjaan yang menghasilkan uang. Dengan demikian, ia disebut sebagai pengangguran terbuka karena tidak memiliki pekerjaan.
D. Cara Mengatasi Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pengangguran terbuka di antaranya,
1. Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil dalam berbagai bidang. Pemerintah harus bisa memastikan bila silabus yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri.
2. Meningkatkan jumlah lowongan pekerjaan dengan menciptakan industrialisasi yang cepat dan mendorong beragam usaha di daerah-daerah sehingga tidak banyak tenaga kerja di pedesaan bermigrasi ke kota.
3. Selama masa mengganggur, para calon tenaga kerja juga disarankan untuk mengikuti beragam kursus atau bergabung dengan lembaga pendidikan yang dapat memberikan pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan industri.
4. Melakukan diversifikasi ekonomi saat banyak daerah wisata yang terdampak pandemi. Caranya adalah dengan mendorong ragam produk yang dihasilkan agar mampu mendongkrak perekonomian tidak hanya dari sisi wisata semata.
Dari berbagai sumber
Post a Comment