Pengertian Konsinyasi, Jenis, Permasalahan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi

A. Pengertian Konsinyasi

Konsinyasi adalah suatu perjanjian antara dua pihak di mana salah satu pihak sebagai pemilik barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan kemudian akan mendapatkan komisi tertentu. Sederhananya, konsinyasi merupakan sebuah sistem penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pemilik toko atau warung.

Sistem ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar ke pedagang yang lebih kecil untuk menjual produknya sebagai bagian dari strategi marketing. Pihak pemilik barang disebut consignor sementara pihak yang dititipi atau menjual barang disebut dengan consignee.

Kedua belah pihak biasanya akan melakukan kesepakatan atau perjanjian terlebih dahulu sebelum melakukan konsinyasi. Hal tersebut dilakukan agar keduanya bisa saling menguntungkan satu sama lain.

B. Jenis Konsinyasi

Berikut beberapa jenis konsinyasi yang umum dilakukan di antaranya,
1. Konsinyasi bidang fashion
Sampai degan saat ini dunia fashion masih saja menjadi salah satu hal paling menarik bagi masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketertarikan konsumen pada beberapa produk fashion seperti baju dan sepatu. Mulai dari produk dengan harga terendah hingga tertinggi tampaknya masih banyak diburu orang. Maka tak heran bila penitipan produk  fashion dari pedagang besar ke pedagang kecil sering dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pemasaran produk.

2. Konsinyasi makanan dan minuman
Makanan dan minuman tampaknya juga menjadi produk yang banyak dipilih untuk dipasarkan dengan menggunakan sistem konsinyasi. Bahkan seringkali dijumpai beberapa produk makanan atau minuman yang sama di beberapa toko atau warung di suatu lokasi. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya sistem konsinyasi. Makanan dan minuman biasanya cepat laris karena sampai saat ini bidang kuliner masih menjadi bidang yang paling banyak disukai oleh konsumen.

3. Konsinyasi media cetak
Jenis konsinyasi yang selanjutnya adalah media cetak. Beberapa produk media cetak yang sering dijual dengan sistem konsinyasi antara lain  koran dan majalah hingga buku. Dengan adanya sistem penjualan yang seperti ini maka diharapkan agar media cetak bisa semakin laris di pasaran. Bahkan bisa saja koran dan majalah menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari. Sedangkan buku baru diharapkan bisa diperkenalkan di pasar melalui penjualan dengan cara yang seperti ini.

4. Konsinyasi obat-obatan
Yang terakhir adalah jenis obat-obatan baik obat biasa yang mengandung banyak zat kimia di dalamnya maupun obat herbal. Obat-obatan yang dititipkan ini cenderung merupakan obat bebas sehingga bersifat aman. Selain itu obat herbal yang saat ini sedang trend juga dijual dengan sistem konsinyasi agar semakin dikenal oleh para konsumen.

C. Permasalahan Konsinyasi

1. Produk tidak laku
Salah satu permasalahan yang sering muncul bagi seorang penjual adalah barang yang dijual tidak laku di pasaran. Akibatnya penjual bisa mengalami kerugian karena barang tidak laku tersebut. Oleh karena itu produk sebaiknya dibuat dengan didasarkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen saja. Jika memang produk sesuai dengan harapan konsumen maka produk akan semakin laku karena bisa menciptakan solusi bagi konsumen yang menggunakannya.

2. Penerimaan pembayaran lambat
Sistem konsinyasi pada dasarnya dilakukan dengan cara menitipkan barang dari pedagang besar ke pedagang kecil. Tentunya pembayaran yang diterima oleh pedagang besar atau  konsinor atau pihak yang menitipkan barang tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu. Sebab penerimaan pembayaran umumnya hanya bisa dilakukan di periode tertentu. Periode pembayaran ini juga biasanya dilakukan oleh konsinyi sesuai dengan waktu yang memang tepat baginya yaitu jika produknya sudah habis atau sudah mendekati masa expired.

D. Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Konsinyasi

1. Kelebihan Konsinyasi
a. Bagi pengirim (pemasok / pemilik produk)
a) Anda tidak perlu membeli atau menyewa toko ritel Anda sendiri dan mempekerjakan karyawan untuk menjalankan toko Anda.
b) Anda bisa meningkatkan kesadaran merek dan produk Anda di hadapan pelanggan baru.
c) Pelanggan dapat melihat dan mencoba produk fisik Anda sebelum membeli.
d) Anda memiliki peluang lebih besar untuk masuk ke pasar yang lebih besar dan lebih kompetitif sebagai bisnis kecil atau yang baru didirikan.
e) Anda dapat membangun reputasi Anda.
f) Anda tidak perlu membayar banyak untuk penyimpanan inventaris.
g) Mudah untuk menguji produk baru untuk mengetahui mana yang laku dan tidak.
h) Produk Anda akan menonjol dengan menjadi berbeda dari apa yang sudah ditawarkan pengecer.
i) Anda berpotensi dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pengecer Anda.

b. Bagi penerima barang (pedagang / pengecer)
a) Anda tidak perlu membayar barang sampai Anda menjualnya.
b) Jika Anda tidak dapat menjual barang, Anda dapat mengembalikannya ke pemilik produk.
c) Ini adalah investasi berisiko rendah dan berbiaya rendah karena Anda tidak perlu membeli inventaris di muka.
d) Anda dapat dengan cepat memperluas pilihan produk Anda.
e) Anda dapat menghindari kehabisan stok.
f) Produk baru dapat menarik pelanggan baru.

2. Kekurangan Konsinyasi
a. Bagi pengirim (pemasok / pemilik produk)
a) Anda tidak akan menerima pembayaran sampai pengecer menjual produk Anda ke pelanggan mereka.
b) Jika produk Anda tidak laku di toko, Anda harus menariknya kembali dan mencari cara untuk menjualnya di tempat lain (atau tidak sama sekali).
c) Tidak setiap jenis produk cocok dengan penjualan konsinyasi.
d) Anda bergantung pada (dan mempercayai) orang lain untuk menjual inventaris Anda.
e) Jika produk rusak atau tidak laku, yang keduanya di luar kendali Anda, Anda bisa kehilangan uang.
f) Karena Anda menanggung sebagian besar risiko dalam hubungan, pengecer Anda mungkin tidak secara aktif mencoba menjual atau mempromosikan produk Anda.

b. Bagi penerima barang (pedagang / pengecer)
a) Anda mungkin harus menanggung biaya penyimpanan persediaan (penyimpanan, keamanan, dll.).
b) Anda harus memberi ruang untuk inventaris baru.
c) Anda dapat dimintai pertanggungjawaban jika produk di toko Anda rusak atau dicuri.
d) Anda harus mengelola inventaris konsinyasi secara terpisah dari inventaris reguler Anda.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment