Pengertian Hidden Cost dan Contohnya
Hidden Cost |
A. Pengertian Hidden Cost
Hidden cost (biaya tak terduga) adalah biaya yang kemunculannya secara tiba-tiba dan tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Biaya ini pada dasarnya ada di setiap keputusan finansial yang kita lakukan. Biaya-biaya tersebut sering kali tidak diperhatikan dan dianggap sebagai biaya yang sepele karena dapat dipenuhi dengan mudah. Namun dalam kenyataannya banyak orang yang kaget atau bahkan tidak mampu memenuhi hidden cost tersebut karena tidak mempersiapkannya dengan matang.
Misalnya, pada saat membeli sebuah mobil baru dengan sistem kredit. Anda tak hanya harus menyiapkan uang untuk membayar cicilan tiap bulan. Namun juga harus sanggup menyediakan uang untuk membeli bahan bakar, melakukan servis rutin, membayar biaya tol dan masih banyak lagi lainnya. Meski sering dianggap remeh karena bernominal kecil, nyatanya biaya-biaya tersebut menjadi salah satu pengeluaran yang cukup besar tiap bulannya.
Selain itu, Anda juga harus menyiapkan dana darurat untuk memenuhi keperluan mobil baru Anda jika sewaktu-waktu terjadi musibah. Misalnya, Anda mengalami kecelakaan, mobil Anda berdempetan dengan kendaraan lain sehingga menyebabkannya lecet atau mungkin saja ban mobil Anda bocor ketika dalam perjalanan.
Hal tersebut berlaku juga pada saat Anda menjalankan sebuah bisnis. Di mana Anda tidak hanya harus menyiapkan modal awal untuk mengoperasikan bisnisnya. Namun juga harus menyiapkan dana untuk membayar tagihan air, listrik, gaji karyawan, sewa tempat, maintenance properti dalam perusahaan dan masih banyak lagi yang lain.
Anda pun juga harus menyiapkan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya tak pernah diduga sebelumnya. Misalnya tiba-tiba saja mesin yang digunakan oleh perusahaan Anda mengalami kerusakan. Sehingga mau tak mau harus dilakukan perbaikan.
B. Contoh Hidden Cost dalam Bisnis
Terdapat beberapa contoh apa saja biaya tersembunyi dalam operasional bisnis di antaranya,
1. Masalah legalitas hukum dan perizinan
Bisnis baru yang masih kecil atau masih dalam masa perintisan sangat rentan mengalami masalah hukum dan hak cipta. Hal ini dikarenakan banyak pelaku bisnis yang tidak melakukan riset ulang terhadap nama brand, logo dan identitas apapun yang akan digunakan. Akibatnya, mereka bisa dituntut ketika bisnis yang dijalankannya menggunakan identitas yang sama dengan bisnis lain yang sudah memiliki hak cipta.
Selain itu, masalah perizinan yang tidak jelas juga sering menjadi kendala bagi para pelaku bisnis kecil. Di mana menurut mereka perizinan ini tidak begitu penting sehingga dapat dinomorduakan. Padahal kenyataannya, masalah perizinan suatu bisnis menjadi faktor penting dalam perjalanannya agar operasional mereka dapat berjalan tanpa hambatan.
Jika Anda mengalami masalah hukum atau perizinan ini, tentu biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Maka dari itu, biaya yang satu ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara Anda melakukan riset mengenai identitas brand yang ingin Anda gunakan serta mendaftarkan bisnis Anda untuk mendapatkan perizinan pendirian atau perdagangan.
2. Fasilitas penunjang kinerja karyawan
Dalam operasional bisnis, Anda tak hanya akan mengeluarkan gaji atau upah karyawan tiap bulan. Di sisi lain akan lebih baik jika Anda dapat memberikan tunjangan lebih bagi para pekerja seperti dengan memberikan asuransi, bonus target, upah lembur, kompensasi karyawan dan lain-lain.
Fasilitas tambahan tersebut akan membuat karyawan bekerja dengan lebih giat dan meningkatkan produktivitas atau kinerja mereka. Sehingga perusahaan atau bisnis Anda dapat terus berkembang ke depannya.
3. Biaya pajak
Berikutnya ada biaya pajak yang merupakan kewajiban bagi setiap penduduk di Indonesia, tak terkecuali bagi para pelaku bisnis. Di mana mereka tak hanya harus membayar kewajiban pajak pribadi namun juga pajak dari bisnisnya. Meski jumlahnya tak seberapa, namun biaya pajak yang tidak segera dibayar atau sengaja ditunda-tunda dapat membuat Anda dikenai denda dengan jumlah yang fantastis nantinya.
4. Biaya administrasi
Lalu ada juga biaya administrasi yang akan sangat sering Anda temukan dalam operasional suatu bisnis. Biaya ini dapat meliputi listrik, internet, telepon, alat kebersihan, komputer, dan lain sebagainya. Meski hanya termasuk biaya kecil, namun jika ditotal biaya tersebut dapat menciptakan nominal yang cukup besar. Maka dari itu, Anda harus memperkirakan berbagai macam biaya administratif dan utilitas dalam bisnis.
5. Biaya iklan dan pemasaran
Terakhir ada biaya iklan dan pemasaran yang tentunya dibutuhkan oleh setiap bisnis yang baru saja dirintis. Tanpa adanya iklan dan pemasaran tentu akan sangat sulit untuk sebuah bisnis berkembang terus ke depannya.
Namun kini promosi suatu bisnis dapat tetap dilakukan bahkan tanpa mengeluarkan modal sepeser pun. Banyaknya platform sosial media yang ada membuat para pelaku bisnis dapat memilih dengan mudah mana platform yang sesuai dengan preferensi serta target pasarnya.
Jika Anda ingin menggunakan sosial media untuk memasarkan produk bisnis Anda dan mencapai target market yang tepat, penggunaan iklan dapat dimanfaatkan. Tentunya beriklan di sosial media membutuhkan biaya. Uniknya, biaya beriklan di sosial media ini dapat disesuaikan dengan budget yang Anda miliki sehingga Anda dapat membuat tolok ukur sejauh mana iklan tersebut akan berjalan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment