Pengertian Stock Keeping Unit, Fungsi, Manfaat, Cara, dan Penerapannya

Pengertian Stock Keeping Unit atau SKU
Stock Keeping Unit (SKU)

A. Pengertian Stock Keeping Unit (SKU)
Stock Keeping Unit (SKU) adalah kode unik yang diberikan kepada setiap item barang baik yang dibeli maupun dijual oleh para pekerja wirausaha. Stock keeping unit merupakan strategi untuk memudahkan dalam menemukan produk, ketika barang-barang yang disimpan sangat banyak, bahkan bisa mencapai ribuan produk.

SKU biasanya akan berupa deretan angka yang akan dilabelkan pada suatu produk dan akan menjadi identitas pada produk tersebut. Apa itu SKU juga dapat diartikan sebagai part number, product number atau product identifier. Tidak hanya itu SKU juga sering dipakai untuk informasi persediaan barang hasil produksi perusahaan.

Kode inilah yang menjadi pembeda suatu item barang yang satu dengan barang yang lainnya. Bahkan SKU juga sering dicetak dalam bentuk kode batang atau barcode untuk memudahkan perusahaan melakukan inventaris stok.

B. Fungsi Stock Keeping Unit (SKU)
Sebagai alat yang membantu administrasi penyimpanan stock barang, fungsi dari Stock Keeping Unit sangat penting. Terutama untuk memudahkan dalam pengecekan barang atau produk di gudang atau inventory. Selain itu untuk mencegah penyusutan seperti adanya produk rusak, hilang, atau tidak siap pakai, dan restock inventory di mana barang dapat disiapkan kembali.

Cara kerja Inventory Tracking biasanya menggunakan barcode label, barcode scanner, dan software inventory tracking system untuk pendataan stok barang. Pada barcode label dalam inventory tracking biasanya berisi kode SKU (Stock Keeping Unit) yang ditempel pada stok barang.

C. Manfaat Stock Keeping Unit (SKU)
Dalam Pengelolaan Usaha
Selain bisa memudahkan identifikasi suatu produk, memanfaatkan SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam inventarisasi produk mana saja yang paling diminati konsumen dan produk mana saja yang peminatnya sedikit. Artinya, deretan angka SKU tersebut mampu memudahkan pengusaha dalam hal pendataan atas suatu penjualan harian hingga bulanan.

Berdasarkan pendataan tersebut, nantinya para pemilik usaha akan mampu melakukan perencanaan suplai produk. Contohnya, para pengusaha itu bisa segera melakukan stok ulang pada produk X yang ternyata paling banyak diminati konsumen. Selain itu, SKU juga akan memudahkan pengusaha dalam melakukan pendistribusian produknya.

Dalam hal penerapannya, umumnya SKU akan dibagi berdasarkan klasifikasi produk dan kategorinya. Banyak para pengusaha yang menggunakan nomor seri berikutnya dalam hal SKU guna mengelompkokan produk secara bersamaan agar bisa dianalisa dan juga didata. Contohnya, 30-15xxx adalah produk untuk sepeda balap dan 30-25xxx adalah untuk sepeda lipat.

Selanjutnya, nomor yang tertera akan dijadikan sebagai indikator warna. Jadi, 30-1505x adalah untuk sepeda balap warna biru dan 30-1506x adalah untuk sepeda balap warna kuning.

Dalam Bidang Usaha Retail
1. Identifikasi Spesifikasi Barang
Pada bidang usaha retail, suatu jenis barang tertentu mempunyai spesifikasi yang ternyata beragam. Mulai dari tipe, merek, warna, ukuran, dll. Penerapan SKU yang baik adalah SKU yang di dalamnya terdapat seluruh informasi terkait detail barang yang dimaksud, sehingga akan lebih mudah dalam mengidentifikasi produk tersebut karena SKU merupakan hal penting dalam membedakan barang yang satu dengan barang yang lainnya.

2. Menjaga Ketersediaan Barang
Dalam bisnis retail, persediaan barang dagangan adalah hal yang paling penting. Masing-masing dari produk tersebut akan diberikan suatu kode SKU sesuai dengan spesifikasinya, tujuannya agar bisa dipantau dengan baik dari mulai diterima oleh penyalur barang hingga di jual ke konsumen, bahkan jika nantinya timbul kerusakan atau cacat.

Mencatat barang secara otomatis ataupun manual dengan menggunakan “bin card” akan tetap mengacu pada SKU berdasarkan barang tersebut.

3. Melacak Lokasi Barang
Pada bidang usaha retail, kita akan sangat mudah menemui suatu toko yang mempunyai lebih dari satu gudang penyimpanannya. Menerapkan SKU yang jelas dan tepat tentunya akan lebih memudahkan para pengusaha dalam mengetahui informasi digudang mana produk tersebut disimpan.

4. Mengidentifikasi Keuntungan Suatu barang
Dengan menerapkan sistem SKU yang tepat, maka pengusaha akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi detail terkait penjualan serta keuntungan produknya, hingga seluruh detail dari spesifikasi barang tersebut berdasarkan merek, jenis, warna, ukuran dan lain-lain.

Seluruh laporan ini akan membantu mereka dalam menentukan barang dengan spesifikasi mana yang memang harus diinvestasikan dan mana yang mungkin harus dikurangi ataupun dihentikan penjualannya.

D. Cara Membuat Stock Keeping Unit (SKU)
Proses penandaan melalui pemberian kode pada stok barang bisa dilakukan dengan menggunakan properti yang ada pada barang misalnya saja ukuran, warna, merek dan tipe barang. Cara penandaan barang dengan memakai SKU, misalnya dengan menggunakan properti-properti yang ada pada item itu yaitu ukuran, warna, dan tipe barang tersebut.

Contohnya, Nike Shoes Hitam Ukuran 42. Anda bisa menuliskannya dengan kode NIKE BLACK-42. Jika memakai kode SKU, maka semua item produk yang tersedia di gudang toko atau retail Anda, mudah dikenali dari kode yang sudah ditempelkan di produk tersebut, sehingga bisa membedakan jenis barang satu dengan barang yang lainnya.

Cara Identifikasi Penulisan Stock Keeping Unit (SKU)
Cara mendapatkan kode SKU yang benar dan mudah diingat, Anda harus membuatnya sesimpel mungkin serta singkat saja.  Agar mudah untuk dikenali dari format kodenya. Artinya jika Anda sekilas membaca kode SKU maka Anda langsung tahu barang yang dimaksud kode SKU tersebut.

Contohnya saja jika ada produk bernama “ Sepatu Sport Anak New Balance Warna Hitam”, kode SKU nya dapat berupa format: NB-SPTSOT-ANK-HTM-0028. Sehingga simpelnya kadang hanya menyebutnya kode angka di ujung saja, agar mudah diingat.

E. Penerapan Stock Keeping Unit (SKU)
Penerapan SKU untuk sebuah produk bisa menggunakan deret angka, huruf, atau kombinasi antara keduanya. Kebijakan tentang ini tentu kembali kepada masing-masing produsen atau toko karena sejatinya penggunaan SKU bertujuan memudahkan pengusaha. Namun sebisa mungkin, penerapan SKU sebaiknya tidak menyulitkan staf dan sebaliknya harus memudahkan pengusaha dan konsumen dalam memilih.
Contoh penerapan SKU 1
Sebagai contoh, kita coba buat SKU untuk produk kacamata anak merek Angela warna merah. Produk tersebut bisa diubah ke dalam SKU menjadi: AGL-KCMT-ANK-MRH-0077. Penjelasannya, AGL merupakan kode untuk merek Angela.

Kode merek memang selalu dipasang di depan untuk memudahkan pembedaan. KCMT adalah penjelasan produk yakni kacamata. ANK, merupakan kode untuk anak yang menerangkan produk ini untuk anak-anak. Sedangkan MRH adalah kode untuk warna merah dan terakhir, 0077 merupakan nomor urut produk.

Sekali lagi, pengusaha bisa bebas menentukan kode penerapan SKU sesuai selera dan kebutuhan tersendiri. Pada dasarnya, SKU adalah tool untuk memudahkan administrasi internal.

Contoh penerapan SKU 2
Seperti dikutip dalam situs web Sellfazz, penamaan SKU untuk produk paku yang jumlahnya 300 batang dengan berbagai varian ukuran dan bahan.

Kita diharuskan menuliskan SKU untuk produk ini. Kode yang ditulis bisa berupa: PK12SS1501, yang artinya, PK untuk paku, ’12’ untuk panjang paku yang 12 cm, ‘SS’ untuk bahan stainless steel, dan 1501 untuk tanggal pembelian yakni 15 Januari (15/01).
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Stock Keeping Unit, Fungsi, Manfaat, Cara, dan Penerapannya"